Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.H


DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN USIA
LANJUT DI DUSUN RANDUSARI, ARGOMULYO,
CANGKRINGAN, SLEMAN

Disusun oleh:

Erinda Safitri (NIM: 20400102)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS

STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA

2020

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga


Tn.H Dengan Tahap Perkembangan Keluarga
Dengan Usia Lanjut Di Dusun Randusari,
Argomulyo, Cangkringan, Sleman.
2. Bidang Pengabdian : Asuhan Keperawatan Keluarga
3. Lokasi Kegiatan : Randusari
4. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) minggu

Yogyakarta, 12 Oktober 2020

Mengetahui,
Koordinator MK Komunitas Pemberi Asuhan

Eltanina U. Dewi, S.Kep., Ns., M.Kep Erinda Safitri


NIK. 42.060590.02 NIM. 20400102

ii
RINGKASAN

Dari hasil pengkajian yang dilaksanakan pada keluarga Tn. H pada tanggal 8
Oktober 2020 didapatkan data Tn.H (77 th) yaitu suami dari Ny.T (74 th). Keluarga
Tn. H merupakan tipe keluarga keluarga Middle-aged or elderly couple, orang tua
yang tinggal sendiri di rumah (baik suami/istri atau keduanya) dan tahap
perkembangan keluarga Tn.H yaitu keluarga dengan usia lanjut. Metode pengkajian
yang dilakukan adalah dengan metode wawancara. Tn. H dan keluarga mengatakan
keadaan tempat sampah terbuka, sampah sering dibuang di kebun samping
rumahnya, dan kadang-kadang sampah dibakar. Lingkungan rumah tampak sedikit
kotor, pondasi teras sedikit tinggi dan jalan depan rumah tampak licin dan berlumut.
Kondisi dalam rumah Tn.H bersih,pencahayaan kurang, jendela jarang dibuka,
kondisi dekat kamar mandi lantai tampak licin. Tn.H dan keluarga mengatakan
jarang mengkonsumsi buah-buahan tapi jika makan sayur setiap hari. Tn.H
mengatakan didiagnosa hipertensi sudah 3 tahun ini. Tn.H sering periksa rutin
tekanan darah dan minum obat rutin hipertensi. Tn.H dan keluarga mengatakan
sudah menjaga pola makan, seperti menghindari makanan yang asin. Tn.H
mengatakan sudah 1 minggu ini kaki sebelah kanan nyeri dan bengkak. Keluarga
dan Tn.H sudah memeriksakan penyakitnya di klinik terdekat dan hasilnya Tn.H
mengalami penyakit asam urat. Keluarga dan Tn.H mengatakan belum mengerti
tentang makanan yang harus dihindari dan cara perawatan kaki yang bengkak
karena penyakit asam urat.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan pada keluarga Tn.H pada
tanggal 8 Oktober didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan pada
Tn. H yaitu TD: 140/90 mmHg, N:75 x/m, S:36,5 C, R: 21 x/m, Kadar asam urat
setelah makan : 10 mg/dl. Sedangkan tanda-tanda vital anggota keluarga Tn. H
yaitu Ny.T didapatkan TD: 130/ 80 mmHg, N: 80 x/m, S: 37 C, R: 20 x/m. Status
kesehatan saat ini pada Ny.T tidak ada masalah kesehatan yang dialaminya.
Masalah keperawatan keluarga yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu
kesiapan peningkatan manajemen kesehatan, nyeri akut (agens cidera biologis), dan
pemeliharaan kesehatan tidak efektif. Tindakan keperawatan yang diberikan kepada

iii
keluarga Tn.H adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang diit asam urat /
diit rendah purin dan cara mengkompres air hangat dengan benar. Tujuan
dilakukannya tindakan keperawatan pada keluarga Tn.H agar keluarga Tn. H dapat
mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarganya, diharapkan keluarga Tn.H
dapat mengerti dan menerapkan hasil dari pendidikan kesehatan yang diberikan
seperti menerapkan diit rendah purin dan cara mengkompres kaki dengan benar
karena penyakit asan urat. Setelah dilakukan implementasi Tn. H dan keluarga
mengatakan sudah mengetahui cara merawat masalah kesehatan yang dialaminya
dan mulai menghindari makanan berlemak, kacang-kacangan, daging, makanan
laut, dan jeroan hati serta keluarga sudah mengetahui cara mengompres kaki yang
bengkak dengan benar. Rencana tindak lanjut yang dilakukan dari Tn.H dan
keluarga mengatakan bahwa akan mengontrol pola makan dan melakukan diit asam
urat atau diit rendah purin serta selalu rutin ke klinik untuk mengecek kadar asam
urat agar terkontrol.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan keluarga dengan
judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga Tn. H dengan Tahap
Perkembangan Keluarga dengan Usia Lanjut di Dusun Randusari, Argomulyo,
Cangkringan, Sleman”. Laporan ini disusun setelah pelaksanaan monitoring proses,
pemberian implementasi berupa pendidikan kesehatan dan memberikan edukasi
cara mengkompres kaki yang benar untuk pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. H
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing stase keperawatan
komunitas dan keluarga yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan
yang bermanfaat dalam proses penyusunan laporan keperawatan komunitas dan
keluarga sehingga laporan ini bisa disusun dengan baik.
1. Eltanina U. Dewi, S.Kep., Ns., M.Kep.
2. Rista Islamarida, S.Kep., Ns., M.Kep.
3. Nessy Anggun Primasari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Penulis menyadari bahwa laporan asuhan keperawatan keluarga ini jauh dari
kata sempurna. Atas kekurangan dan kesalahan dalam laporan asuhan keperawatan
ini, penuis memohon maaf. Demi kebaikan laporan asuhan keperawatan keluarga
ini, penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga laporan asuhan keperawatan
ini bisa bermanfaat untuk bagi semua pihak.

Yogyakarta, 12 Oktober 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Ringkasan ............................................................................................................. iii
Kata Pengantar ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................. 1
BAB 2 Target Dan Luaran .................................................................................... 5
BAB 3 Metode Pelaksanaan.................................................................................. 19
BAB 4 Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 22
BAB 5 Penutup .................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Keluarga Tn.H terdiri dari Tn.H (77 th) sebagai kepala keluarga dan 1 anggota
keluarga atau istrinya yaitu Ny.T (74 th). Keluarga Tn. H merupakan tipe keluarga
keluarga Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah
(baik suami/istri atau keduanya) dan tahap perkembangan keluarga Tn.H yaitu
keluarga dengan usia lanjut. Lingkungan rumah Tn.H tampak sedikit kotor, pondasi
teras sedikit tinggi dan jalan depan rumah tampak licin dan berlumut. Kondisi
dalam rumah Tn.H bersih,pencahayaan kurang, jendela jarang dibuka, kondisi
dekat kamar mandi lantai tampak licin. Keadaan tempat sampah terbuka, sampah
sering dibuang di kebun samping rumah lalu dibakar. Keluarga menggunakan
sumber air bersih dari sumur tertutup untuk kebutuhan sehari-hari, ada satu kamar
mandi dengan jamban yang bersih, seluruh anggota keluarga sudah menjadi
anggota kartu BPJS, personal hygine cuci tangan dengan sabun dan cuci tangan
dengan benar sudah diterapkan di keluarga Tn.H. Keluarga Tn.H sering menguras
bak setiap hari. Keluarga Tn.H mengkonsumsi lauk pak, sayur setiap hari tapi
jarang makan buah-buahan. Keluarga Tn. H melakukan aktivitas sehari-hari
seperti menyapu, cuci piring, beres-beres rumah, berladang, sedangkan Tn.H
melakukan aktivitas jalan-jalan pagi disekitar rumah. Kelurga Tn. H selalu sikat
gigi 2 kali dalam sehari. Keluarga Tn.H tidak ada yang merokok di rumah, tidak
ada yang menderita TB. Tn.H menderita hipertensi sudah 3 tahun ini, sering berobat
dan minum obat rutin amlodipine 10 mgx1.
Dari hasil pengkajian yang dilaksanakan pada keluarga Tn. H pada tanggal 8
Oktober 2020 didapatkan hasil TD: 140/90 mmHg, N:75 x/m, S:36,5 C, R: 21 x/m,
Kadar asam urat setelah makan : 10 mg/dl. Sedangkan tanda-tanda vital anggota
keluarga Tn. H yaitu Ny.T didapatkan TD: 130/ 80 mmHg, N: 80 x/m, S: 37 C, R:
20 x/m. Status kesehatan saat ini pada Ny.E tidak ada masalah kesehatan yang
dialaminya. Tn.H sebagai kepala keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.

1
Hasil wawancara dari Tn.H mengatakan Tn.H mengatakan didiagnosa hipertensi
sudah 3 tahun ini. Tn.H sering periksa rutin tekanan darah dan minum obat rutin
hipertensi. Tn.H dan keluarga mengatakan sudah menjaga pola makan, seperti
menghindari makanan yang asin. Tn.H mengatakan sudah 1 minggu ini kaki
sebelah kanan nyeri dan bengkak. Keluarga dan Tn.H sudah memeriksakan
penyakitnya di klinik terdekat dan hasilnya Tn.H mengalami penyakit asam urat.
Kelurga Tn.H mengatakan dahulu mempunyai riwayat penyakit prostat dan batu
ginjal 5 tahun yang lalu. Keluarga dan Tn.H mengatakan belum mengerti tentang
makanan yang harus dihindari dan cara perawatan kaki yang bengkak karena
penyakit asam urat. Anggota keluarga atau Ny.T selalu mengingatkan Tn.P untuk
berobat rutin hipertensi dan saat sakit di klinik terdekat. Keluarga Tn.H mengetahui
Tn. H hipertensi dan sekarang menderita penyakit asam urat. Anggota keluarga atau
Ny. T sudah mengetahui, penyebab, tanda dan gejala , akibat penyakit hipertensi
dan asam urat pada Tn.H . Anggota keluarga Tn.H mendapatkan informasi tentang
hipertensi dan asam urat dari tenaga kesehatan yang buka klinik di dekat rumah
Tn.H. Anggota keluarga belum bisa merawat Tn.H dengan baik karena anggota
keluarga sibuk bekerja dan jarang memperhatikan pola makan Tn.H untuk penyakit
asam urat yang di derita Tn. H saat ini. Keluarga belum bisa memodifikasi
lingkungan terlihat lantai licin di daerah kamar mandi dan depan rumah serta
pencahayaan rumah kurang. Keluarga Tn.H sudah mampu memanfaatkan sumber
di masyarakat seperti berobat rutin di klinik dekat rumah Tn.H.

2
1.1 Permasalahan Khalayak Mitra

No. Data Fokus Etiologi Problem Paraf


1. Ds: - Kesiapan Erinda
- Klien mengatakan mempunyai peningkatan Safitri
penyakit hipertensi sudah 3 manajemen
tahun ini dan rutin minum obat kesehatan
hipertensi amlodipine 1 x10 mg
- Klien mengatakan sudah diit
hipertensi seperti menghindari
makanan yang asin
- Klien mengeluh kaki sebelah
kanan nyeri sudah 1 minggu ini
karena penyakit asam urat dan
sudah berobat ke klinik
terdekat.

Do:
- TD: 140/90 mmHg
- N:75 x/m
- S:36,5 C
- R: 21 x/m

2 Ds: Ketidakmampuan Nyeri akut (agens Erinda


- Klien mengeluh kaki sebelah keluarga merawat cidera biologis) Safitri
kanan nyeri sudah 1 minggu ini Tn.H dengan
karena penyakit asam urat dan penyakit asam urat
sudah berobat ke klinik
terdekat.
. - Keluarga Tn. H mengatakan
tidak mengetahui cara merawat
Tn.H yang kakinya nyeri dan
bengkak di sebelah kanan.
Do:
- Kadar asam urat: 10 mg/dl
- Kaki sebelah kanan klien
tampak bengkak dan susah
digerakan.
- Klien tampak kesakitan dan
gelisah menahan nyeri.
- O: Nyeri saat istirahat dan
beraktivitas.
- P: Palpasi saat bergerak
- Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
(cekot-cekot)
- R: Pergelangan dan jari-jari
kaki sebelah kanan.

3
No. Data Fokus Etiologi Problem Paraf
- S: 5
- T: lama (hilang timbul)
- U: Klien mengatakan nyeri yang
diraskan karena penyakit asam
urat.
3 Ds: Ketidakmampuaan Pemeliharaan Erinda
- Klien mengatakan kakinya keluarga kesehatan tidak Safitri
gemetar dan nyeri saat berjalan. memodifikasi atau efektif
- Tn.P mengatakan jika berjalan di menciptakaan
sekitar kamar mandi pelan-pelan lingkungan yang
karena licin. aman.
- Keluarga klien mengatakan
kadang melihat klien jatuh pada
saat berjalan masuk pintu rumah
dan teras rumah karena pondasi
teras yang tinggi dan jalan depan
rumah yang licin.
Do:
- Tampak lantai licin di daerah
kamar mandi dan pencahayaan di
dalam rumah kurang.
- Tampak depan rumah Tn.H licin
dan berlumut.
- Tn.H tampak gemetar dan
kesakitan saat bangun dari duduk
dan berjalan.

1.2 Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Paraf


ditemukan Teratasi
1. Kesiapan peningkatan manajemen 8 Oktober 2020 14 Oktober Erinda
kesehatan 2020 Safitri
2. Nyeri akut (agens cidera biologis) 8 Oktober 2020 14 Oktober Erinda
b/d ketidakmampuan keluarga 2020 Safitri
merawat Tn.H dengan penyakit
asam urat
3 Pemeliharaan kesehatan tidak 8 Oktober 2020 14 Oktober Erinda
efektif b/d Ketidakmampuaan 2020 Safitri
keluarga memodifikasi atau
menciptakaan lingkungan yang
aman.

4
BAB 2
TARGET DAN LUARAN

Target dan luaran pada laporan ini, diuraikan dalam bentuk intervensi keperawatan dan rencana daftar kunjungan sebagai berikut
ini:
2.1 Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Paraf
No. Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI)
1. Kesiapan peningkatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Erinda
manajemen kesehatan keluarga selama 4 kali kunjungan kesiapan Edukasi kesehatan Safitri
peningkatan manajemen kesehatan dapat
ditingkatkan dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kesiapan dan
Manajemen kesehatan kemampuan menerima informasi.
1. Keluarga mampu melakukan tindakan 2. Sediakan materi dan media
untuk mengurangi faktor resiko (3 ke 4) pendidikan kesehatan (leaflet diit
2. Keluarga mampu menerapkan program rendah purin)
perawatan 3. Jelaskan faktor resiko yang dapat
(3 ke 4). mempengaruhi kesehatan
3. Keluarga mampu melakukan aktivitas
hidup sehari-hari yang efektif untuk
memenuhi tujuan kesehatan (3 ke 4).

5
Diagnosa Keperawatan Paraf
No. Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI)
2 Nyeri akut (agens cidera Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga Manajemen nyeri Erinda
biologis) selama 4 kali kunjungan masalah nyeri akut Agens 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, Safitri
b/d ketidakmampuan cidera biologis) dapat teratasi dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas,dan
keluarga merawat Tn.H Tingkat nyeri intensitas nyeri.
dengan penyakit asam urat 1. Keluhan nyeri Tn.H berkurang (3 ke5) 2. Kontrol lingkungan yang dapat
2. Gelisah pada Tn. H berkurang (3 ke 4) mempengaruhi nyeri (suhu
3. Keluarga dan Tn.H dapat mengontrol nyeri ruangan, dan pencahayaan)
yang dirasakan (3 ke 4) 3. Berikan teknik nonfarmakologi
seperti kompres hangat/dingin.
4. Tingkatkan istirahat dan tidur.

3 Pemeliharaan kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga Edukasi keselamatan rumah Erinda
tidak efektif b/d selama 4 kali kujungan masalah pemeliharaan Safitri
ketidakmampuaan kesehatan tidak efektif dapat teratasi dengan 1. Identifikasi kesiapan dan
keluarga memodifikasi kriteria hasil: kemampuan menerima
atau menciptakaan Pemeliharaan kesehatan informasi.
lingkungan yang aman 1. Keluarga mampu menunjukan pemahaman 2. Jadwalkan pendidikan
perilaku sehat (3 ke 4) kesehatan sesuai kesepakatan.
2. Keluarga mampu menjalankan perilaku sehat 3. Informasikan pentingnya
(3 ke 4) penerangan yang cukup di
3. Keluarga mampu sebagai sistem pendukung dalam dan diluar rumah.
untuk anggota keluarga yang sakit (3 ke 4). 4. Anjurkan pemasangan
pegangan tangan di area yang
diperlukan.
5. Anjurkan memastikan lantai
kamar mandi dan depan
rumah tidak licin.

6
2.2 Implementasi dan evaluasi

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1 11 Oktober 2020 Kesiapan peningkatan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
manajemen kesehatan kemampuan menerima informasi -Keluarga mengatakan sudah tahu makan-
pada keluarga Tn.H. makanan yang harus dihindari untuk penyakit
2. Menggali informasi mengenai diit hipertensi seperti mengurangi asupan lemak dan
dan perawatan hipertensi yang garam.
sudah dilakukan keluarga Tn. H - Tn. H mengatakan selalu rutin berobat ke klinik
3. Menjelaskan faktor resiko yang untuk cek tekanan darah dan minum obat
dapat mempengaruhi kesehatan hipertensi amlodipine 1 x10 mg setiap hari.
- Keluarga Tn.H sedikit mengetahui pola makan
untuk penderita asam urat.

O:
- Keluarga sangat kooperatif.
- Keluarga sudah mengerti tentang perawatan
hipertensi pada Tn.H.
- Keluarga tampak bertanya tentang makanan
yang dihindari penderita asam urat.
- TD: 140/80 mmHg
- N: 85 x/m
- RR: 21 x/m
- S: 37 C
- Kadar asam urat : 10 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensi
1. Mengedukasi diit asam urat atau diit
rendah purin pada Tn.H.

7
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
2. Mengevaluasi informasi yang diketahui
oleh keluarga Tn.H tentang perawatan
dan pengobatan penyakit Tn.H.
11 Oktober 2020 Nyeri akut (agens cidera 1. Menggali informasi mengenai S:
biologis) awal mula timbulnya nyeri dan
- Tn.H mengatakan satu minggu yang lalu
b/d ketidakmampuan bengkak pada kaki Tn.H
kakinya terasa nyeri cekot-cekot dan sakit
keluarga merawat Tn.H 2. Mengidentifikasi lokasi,
untuk berjalan.
dengan penyakit asam urat karakteristik, durasi, frekuensi,
- Tn.H mengatakan sudah berobat dan
kualitas,dan intensitas nyeri.
mengalami asam urat.
3. Mengontrol lingkungan yang
- Tn.H dan keluarga mengatakan 3 hari ini
dapat mempengaruhi nyeri
kaki sebelah kanan semakin nyeri dan
(suhu ruangan, dan
membengkak.
pencahayaan)
- Tn.H mengatakan semakin nyeri jika berada
4. Memberikan edukasi teknik
di diluar rumah.
nonfarmakologi seperti
- Keluarga mengatakan tidak tahu cara
kompres hangat untuk
perawatan untuk nyeri dan bengkak kaki
menghilangkan nyeri dan
Tn.H.
bengkak pada kaki Tn.H.
- Keluarga Tn.H mengatakan Tn.H jarang
5. Menganjurkan istirahat dan tidur
tidur siang.
yang cukup pada Tn.H
O:
- Tn. H dan keluarga sangat kooperatif
- Kadar asam urat : 10 mg/dl
- O: Nyeri saat istirahat dan beraktivitas.
- P: Palpasi saat bergerak
- Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk (cekot-cekot)
- R: Pergelangan dan jari-jari kaki sebelah
kanan.
- S: 5
- T: lama (hilang timbul)

8
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
- U: Tn.H mengatakan nyeri yang dirasakan
karena penyakit asam urat.
- V: Tn. H berharap nyerinya hilang.
A: Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Intervensi
1. Mengevaluasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,dan intensitas
nyeri.
2. Mengevaluasi kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
3. Mengevaluasi teknik nonfarmakologi
kompres hangat untuk menghilangkan
nyeri dan bengkak pada kaki Tn.H.
4. Mengevaluasi anjuran istirahat dan tidur
yang cukup pada Tn.H.
11 Oktober 2020 Pemeliharaan kesehatan tidak 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
efektif b/d ketidakmampuaan kemampuan menerima informasi.
2. Memberikan informasikan - Tn.H dan keluarga bersedia dan mampu
keluarga memodifikasi atau
pentingnya penerangan yang menerima informasi tentang menciptakan
menciptakaan lingkungan
cukup di dalam dan diluar rumah. lingkungan yang aman.
yang aman. 3. Menganjurkan pemasangan - Tn.H dan keluarga akan berusaha
pegangan tangan di area yang menambah penerangan yang ada di dalam
diperlukan. rumah dan akan membuka jendela rumah
4. Mengajurkan lantai kamar mandi
agar cahaya yang masuk cukup.
dan depan rumah tidak licin.
- Keluarga mengatakan akan menyediakan
tongkat di dekat kamar mandi maupun
didepan rumah jika Tn.H berjalan.
- Keluarga mengatakan akan mengepel atau
memberi keset didepan kamar mandi.
O:
- Tn.H dan keluarga sangat kooperatif

9
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
- Keluarga Tn.H tampak akan berusaha
menerapkan pemeliharaan lingkungan rumah
agar aman bagi keluarga.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensi
1. Mengevaluasi informasi dan penerapan
dalam memodifikasi atau menciptakan
lingkungan yang aman.

2 12 Oktober 2020 Kesiapan peningkatan 1. Mengedukasi diit asam urat atau S:


manajemen kesehatan diit rendah purin pada Tn.H - Keluarga mengatakan sudah mengetahui
dengan media leaflet makanan yang harus dihindari seperti :
2. Mengevaluasi informasi yang
makanan berlemak, kacang-kacangan,
diketahui oleh keluarga Tn.H
daging, makanan laut, dan jeroan hati.
tentang perawatan dan
- Keluarga mengatakan hari ini sudah
pengobatan hipertensi.
melakukan pengecekan tekanan darah dan
minum obat rutin hipertensi amlodipine 1
x10 mg setiap hari.
- Keluarga Tn.H selalu memberikan makanan
kepada Tn.H yang rendah garam dan lemak.
- Keluarga mengatakan Tn. H setiap hari
makan sayur dan buah.
-
O:
- Keluarga tampak kooperatif
- Keluarga tampak tahu tentang diit
hipertensi pada Tn.H
- Tampak tersedia buah-buahan dimeja
makan.

10
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
- TD: 140/70 mmHg
- N: 86 x/m
- Kadar asam urat Tn.H : 8,7 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P:Pertahankan intervensi
1. Mengevaluasi edukasi diit asam urat atau
diit rendah purin pada Tn.H dengan
media leaflet.
2. Mengevaluasi informasi yang diketahui
oleh keluarga Tn.H tentang perawatan
dan pengobatan hipertensi.
12 Oktober 2020 Nyeri akut (agens cidera 1. Mengevaluasi lokasi, S:
biologis) karakteristik, durasi, frekuensi,
- Tn. H mengatakan nyeri sedikit berkurang
b/d ketidakmampuan kualitas,dan intensitas nyeri.
- Tn.H mengatakan jarang keluar rumah
keluarga merawat Tn.H 2. Mengevaluasi kontrol lingkungan
dengan penyakit asam urat karena nyeri yang dirasakan.
yang dapat mempengaruhi nyeri
- Keluarga mengatakan sudah tau cara
3. Mengevaluasi teknik non
mengkompres kaki Tn.H. yang nyeri dan
farmakologi kompres hangat
bengkak.
untuk menghilangkan nyeri dan
- Keluarga mengatakan Tn.H mulai bisa tidur
bengkak pada kaki Tn.H.
siang.
4. Mengevaluasi anjuran istirahat dan
O:
tidur yang cukup pada Tn.H.
- Tn. H dan keluarga sangat kooperatif
- Kadar asam urat Tn.H : 8,7 mg/dl
- O: Nyeri saat istirahat dan beraktivitas.
- P: Palpasi saat bergerak
- Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk (cekot-cekot)
- R: Pergelangan dan jari-jari kaki sebelah
kanan.
- S: 4

11
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
- T: lama (hilang timbul)
- U: Tn.H mengatakan nyeri yang dirasakan
karena penyakit asam urat.
- V: Tn. H berharap nyerinya hilang.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensi
1. Mengevaluasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,dan intensitas nyeri.
2. Mengevaluasi teknik non farmakologi
kompres hangat untuk menghilangkan
nyeri dan bengkak pada kaki Tn.H.
3. Mengevaluasi anjuran istirahat dan tidur
yang cukup pada Tn.H.
12 Oktober 2020 Pemeliharaan kesehatan tidak 1. Mengevaluasi informasi dan - Tn.H dan keluarga sudah menambah
efektif b/d ketidakmampuaan penerapan dalam memodifikasi penerangan dan membuka jendela agar
keluarga memodifikasi atau atau menciptakan lingkungan yang cahaya yang masuk cukup
menciptakaan lingkungan aman. - Keluarga mengatakan sudah menyediakan
yang aman. tongkat di dekat kamar mandi maupun
didepan rumah jika Tn.H berjalan.
- Keluarga mengatakan selalu mengepel jika
lantai terlihat licin
- Keluarga membersihkan lingkungan depan
rumah yang berlumut dan licin.
O:
- Tn.H dan keluarga sangat kooperatif
- Tampak lingkungan depan rumah bersih
tidak licin
- Tampak kondisi didalam rumah tidak gelap
cukup cahaya.
- Tampak lantai kamar mandi tidak licin

12
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensi
1. Mengevaluasi penerapan dalam
memodifikasi atau menciptakan
lingkungan yang aman.
3 13 Oktober 2020 Kesiapan peningkatan 1. Mengevaluasi edukasi diit asam S:
manajemen kesehatan urat atau diit rendah purin pada - Tn.H dan keluarga mengatakan sering
Tn.H dengan media leaflet. makan buah-buahan dan sudah membatasi
konsumsi makan berlemak, daging, kacang-
kacangan dan jeroan.
O:
- Tn.H dan keluarga tampak menjelaskan
kembali tentang diit asam urat dengan baik.
- Tampak dari kejauhan tersedia buah-buahan
di meja makan.
- Kadar asam urat: 7,4 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi
1. Mengevaluasi edukasi dan penerapan
diit asam urat atau diit rendah purin pada
Tn.H dengan media leaflet.
13 Oktober 2020 Nyeri akut (agens cidera 1. Mengevaluasi lokasi, S:
biologis) karakteristik, durasi, frekuensi,
- Tn. H mengatakan nyeri sedikit berkurang
b/d ketidakmampuan kualitas,dan intensitas nyeri.
- Tn.H mengatakan sering beristirahat dan
keluarga merawat Tn.H 2. Mengevaluasi teknik non
tidur saat siang hari.
dengan penyakit asam urat farmakologi kompres hangat
- Keluarga mengatakan sudah menerapkan
untuk menghilangkan nyeri dan
cara mengkompres kaki Tn.H. yang nyeri dan
bengkak pada kaki Tn.H.
bengkak.
3. Mengevaluasi anjuran istirahat dan
tidur yang cukup pada Tn.H.

13
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
O:
-
Tn. H dan keluarga sangat kooperatif
-
Kadar asam urat Tn.H : 7,4 mg/dl
-
O: Nyeri saat beraktivitas.
-
P: Palpasi saat bergerak
-
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk (cekot-cekot)
-
R: Pergelangan dan jari-jari kaki sebelah
kanan.
- S: 3
- T: lama (hilang timbul)
- U: Tn.H mengatakan nyeri yang dirasakan
karena penyakit asam urat.
- V: Tn. H berharap nyerinya hilang.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensi
1. Mengevaluasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,dan
intensitas nyeri.
2. Mengevaluasi teknik non farmakologi
kompres hangat untuk menghilangkan
nyeri dan bengkak pada kaki Tn.H.
13 Oktober 2020 Pemeliharaan kesehatan tidak 1. Mengevaluasi penerapan dalam S:
efektif b/d ketidakmampuaan memodifikasi atau menciptakan - Tn.H dan keluarga sering membuka jendela
keluarga memodifikasi atau lingkungan yang aman. agar udara didalam rumah segar dan cukup
menciptakaan lingkungan cahaya.
yang aman. - Keluarga mengatakan Tn.H saat berjalan
dikamar mandi maupun depan rumah
memakai tongkat.
- Keluarga mengatakan selalu mengepel lantai
dekat kamar mandi

14
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
O:
- Tn.H dan keluarga sangat kooperatif
- Tampak kondisi didalam rumah tidak gelap
cukup cahaya.
- Tampak lantai kamar mandi tidak licin
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
1. Mengevaluasi penerapan dalam
memodifikasi atau menciptakan
lingkungan yang aman.
4 14 Oktober 2020 Kesiapan peningkatan 1. Mengevaluasi edukasi dan S:
manajemen kesehatan penerapan diit asam urat atau - Tn.H dan keluarga mengatakan sudah
diit rendah purin pada Tn.H menerapkan makan buah-buahan dan
dengan media leaflet. membatasi konsumsi makan berlemak,
daging, kacang-kacangan dan jeroan.
O:
- Tn.H dan keluarga tampak menjelaskan
kembali tentang diit asam urat.
- Kadar asam urat: 7,0 mg/dl
- TD: 135/90 mmHg
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
1. Mengevaluasi edukasi dan penerapan
diit asam urat atau diit rendah purin pada
Tn.H dengan media leaflet.
14 Oktober 2020 Nyeri akut (agens cidera 1. Mengevaluasi lokasi, S:
biologis) karakteristik, durasi, frekuensi,
- Tn. H mengatakan nyeri berkurang
b/d ketidakmampuan kualitas,dan intensitas nyeri.
- Tn.H mengatakan sering berisitirahat dan
keluarga merawat Tn.H 2. Mengevaluasi teknik non
tidur saat siang hari.
dengan penyakit asam urat farmakologi kompres hangat

15
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
untuk menghilangkan nyeri dan - Keluarga mengatakan setiap sore
bengkak pada kaki Tn.H. menerapkan cara mengkompres kaki Tn.H.
yang nyeri dan bengkak.
O:
- Tn. H dan keluarga sangat kooperatif
- Kadar asam urat Tn.H : 7,0 mg/dl
- Tampak bengkak berkurang
- O: Nyeri saat beraktivitas.
- P: Palpasi saat bergerak
- Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk (cekot-cekot)
- R: Pergelangan dan jari-jari kaki sebelah
kanan.
- S: 3
- T: lama (hilang timbul)
- U: Tn.H mengatakan nyeri yang dirasakan
karena penyakit asam urat.
- V: Tn. H berharap nyerinya hilang.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
1. Mengevaluasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,dan intensitas
nyeri.
2. Mengevaluasi teknik non farmakologi
kompres hangat untuk menghilangkan
nyeri dan bengkak pada kaki Tn.H.
14 Oktober 2020 Pemeliharaan kesehatan tidak S:
efektif b/d ketidakmampuaan - Tn.H dan keluarga mengatakan selalu
keluarga memodifikasi atau mengepel lantai daerah kamar mandi dan
menciptakaan lingkungan menyediakan keset agar tidak licin.
yang aman.

16
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
- Tn.H dan keluarga sering membuka jendela
rumah.
- Keluarga mengatakan Tn.H saat berjalan
dikamar mandi maupun depan rumah
memakai tongkat.
O:
- Tn.H dan keluarga sangat kooperatif
- Tampak jendela rumah terbuka
- Tampak lantai kamar mandi tidak licin dan
tersedia keset.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
1. Mengevaluasi penerapan dalam
memodifikasi atau menciptakan
lingkungan yang aman.

17
18
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pelaksanaan
Metode pengkajian yang dilakukan pada kegiatan ini adalah menggunakan metode
wawancara pada keluarga Tn.H . Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2020.
Dalam pengkajian keluarga Tn.H yang ditanyakan mengenai data anggota keluarga saat ini
yang tinggal dirumah, masalah kesehatan saat ini yang dialami anggota keluarga atau
kepala keluarga, genogram atau silsilah dari keluarga Tn.H, keadaan sanitasi rumah dan
lingkungan keluarga Tn.H, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di rumah keluarga Tn.H,
gangguan kesehatan anggota rumah tangga, kemampuan keluarga melakukan tugas
pemeliharaan kesehatan anggota keluarga, tipe keluarga, fungsi keluarga, tahap
perkembangan keluarga, dan stress serta fungsi keluarga.
Setelah dilakukan pengkajian keluarga Tn.H, pada tanggal 9 Oktober 2020 saya
membuat diagnosa dan rencana keperawatan. Dari hasil pengakajian saya mengangkat
diagnosa kesiapan peningkatan manajemen kesehatan karena anggota keluarga selalu
mengingatkan Tn.H rutin berobat HT di klinik terdekat, menerapkan pola makan atau diit
hipertensi dan sudah sedikit mengetahuai tentang makanan yang dihindari pada penyakit
asam urat. Diagnosa yang kedua saya angkat nyeri akut (agens cidera biologis) yang
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat Tn.H dengan penyakit asam urat,
alasan saya mengangkat diagnosa yang kedua karena Tn. H mengeluh 1 minggu yang lalu
nyeri cekot- cekot saat dilakukan pengkajian tampak kaki sebelah kanan Tn.H bengkak.
Diagnosa yang ketiga yang saya angkat pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H memodifikasi lingkungan rumah ,alasan saya
mengangkat diagnosa yang ketiga karena pemeliharaan rumah keluarga Tn.H kurang baik,
pencahayaan kurang, jendela jarang dibuka, lantai rumah dekat kamar mandi dan depan
rumah terlihat licin dan berlumut. Rencana keperawatan yang saya akan lakukan yaitu
melakukan Pendidikan kesehatan diit asam urat atau diit rendah purin, melakukan edukasi
cara kompres air hangat pada kaki Tn.H dan pemberian informasi terkait menciptakan
lingkungan yang aman untuk keluarga Tn.H.

19
Rencana keperawatan yang akan saya implementasikan pada tanggal 11 dan 12
Oktober 2020. Implementasi dilakukan pada tanggal 11 Oktober berupa pemberian
infomasi dalam memodifikasi atau menciptakan lingkungan yang aman kepada keluarga
Tn.H dan pada tanggal 12 Oktober memberikan pendidikan kesehatan dengan
menggunakan media leaflet tentang diit asam urat dan mengajarkan cara kompres air
hangat dengan benar pada kaki Tn.H. Penkes dilakukan sekitar 15 menit dengan diikuti
TN.H dan anggota keluarga Ny.T. Tidak ada hambatan dalam melakukan atau pemberian
penkes kepada keluarga Tn.P . Keluarga Tn.H mendengarkan penyuluhan dengan baik,
keluarga Tn.H mempraktikkan cara pengompresan air hangat pada kaki Tn.H, keluarga
dan Tn.H mengatakan akan menjaga pola makan agar kadar asam urat tidak naik dan
menjaga lingkungan rumah agar tetap aman.
Metode evaluasi yang digunakan yaitu dengan wawancara atau menanyakan
kembali tentang Diit Asam Urat yang meliputi cara mengatasi asam urat, 7 prinsip diit
asam urat, dan pengelolaan atau manajemen asam urat yaitu pada tanggal 12 Oktober 2020.
Hasil evaluasi dari Penkes Diit Asam Urat didapatkan bahwa keluarga Tn.H dapat
menyebutkan kembali cara mengatasi asam urat, keluarga menyebutkan kembali 7 prinsip
diit asam urat, Tn.H dan keluarga menyebutkan kembali cara manajemen asam urat. Pada
tanggal 14 Oktober dilakukan evaluasi kembali didapatkan hasil bahwa keluarga Tn.H
sudah menerapkan pola makan atau Diit Asam Urat pada Tn.H dan sudah menciptakan
lingkungan yang aman dengan lantai tidak licin lagi dan penerangan di dalam rumah sudah
diperbaiki atau tidak gelap lagi.
B. Skema dalam Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.P di Wilayah Kerja Puskesmas Depok II
1. Input
Data didapatkan melalui pengkajian pada 8 Oktober 2020 yang dilakukan di rumah
keluarga Tn.P berupa data umum keluarga, data umum klien, data anggota keluarga,
data penunjang keluarga, data kemampuan keluarga melakukan tugas pemeliharaan
kesehatan anggota keluarga, tipe keluarga, fungsi keluarga, tahap perkembangan
keluarga, stress dan fungsi keluarga. Hasil pengkajian tersebut bertujuan untuk
menentukan masalah kesehatan dan intervensi yang akan dilakukan.

20
2. Proses
Hasil pengkajian di keluarga bertujuan untuk menemukan masalah kesehatan keluarga.
Dalam proses asuhan keperawatan keluarga, keluarga diberikan edukasi diit pada
penderita asam urat, memberikan edukasi kompres hangat pada penderita asam urat
dan memberi informasi dalam memodifikasi atau menciptakan lingkungan yang aman.
Dalam penkes Diit asam urat, memberikan edukasi kompres hangat pada penderita
asam urat dan memberi informasi dalam memodifikasi atau menciptakan lingkungan
yang aman tidak ada kendala dalam melakukannya.
3. Output
Keluaran dari seluruh data tersebut berupa masalah keluarga, intervensi dan POA.
Implementesi dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Oktober 2020 yang diikuti Tn. H dan
anggota keluarganya dan evaluasi dilakukan setelah penkes dan tanggal 14 Oktober
2020. Output dari proses penkes adalah Tn.H dan anggota keluarga memahami apa
yang disampaikan dan akan menerapkan diit asam urat, menerapkan kompres air
hangat pada Tn.H dan menjaga lingkungan yang aman.

21
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan keperawatan kepada keluarga Tn. H dengan Tn. H yang
menderita penyakit asam urat di Dusun Randusari dapat disampaikan bahwa dalam mendapatkan
data dari keluarga melalui proses pengkajian sampai tahap evaluasi dilakukan dengan melibatkan
peran serta keluarga dengan melihat aspek fungsi keluarga maupun tugas keluarga. Teori
menjelaskan bahwa dalam menangani anggota keluarga yang sakit harus melibatkan peran serta
dari semua unsur keluarga agar tujuan menyembuhkan anggota keluarga yang sakit dapat berhasil
dan memuaskan. Fakta dimasyarakat dari keluarga yang dikelola dari proses pengumpulan data
sampai evaluasi semua komponen keluarga seperti dalam teori asuhan keperawatan keluarga.
Dari pengkajian keluarga yang sudah dilakukan memuat 7 komponen pengkajian. Proses
pengkajian data juga melalui proses bina hubungan saling percaya (BHSP) terhadap anggota
keluarga asuhan. Dalam merumuskan diagnosa, perencanaan keperawatan, implementasi sampai
dengan evaluasi tetap harus melibatkan keluarga dalam mengambil keputusan. Kunjungan hari
pertama dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2020 untuk meminta izin melakukan pengkajian
untuk tugas yang di berikan dari kampus. Kunjungan hari kedua dilaksanakan pada tanggal 8 dan
9 Oktober 2020 untuk melakukan pengkajian kesehatan keluarga. Keluarga Tn. H hanya terdiri
dari Tn.H dan Ny. T. Hasil pengkajian didapatkan masalah kesehatan berupa penyakit asam urat
dan pemeliharaan lingkungan yang kurang aman. Dari masalah yang didapatkan, kemudian
merencanakan untuk melakukan penyuluhan diit asam urat dan penyuluhan mengenai cara
kompres air hangat pada Tn.H . Diit asam urat bertujuan untuk mengatur pola makan, jenis
makanan, dan jumlah makanan yang dikonsumsi penderita asam urat agar kadar asam urat tetap
stabil. Implementasi dilaksanakan pada tanggal 11 -12 Oktober 2020 dan didapatkan hasil Tn.H
mengatakan akan lebih memperhatikan pola makan, menerapkan pola makan yang sesuai untuk
menurunkan resiko komplikasi asam urat. Penyuluhan cara kompres air hangat pada kaki Tn.H
dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2020. Penyuluhaan cara kompres air hangat bertujuan agar Tn.
H tidak mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki Tn. H berkurang. Selain mengedukasi tentang diit
asam urat dan cara kompres air hangat. Melakukan pemberian informasi terkait modifikasi atau

22
menciptakan lingkungan yang aman pada keluarga Tn.H karena lingkungan rumahnya kurang baik
Ada dua faktor yang dijumpai dalam tahap awal ini, yaitu :
1. Faktor Pendukung Keluarga dan klien sangat kooperatif sehingga memudahkan untuk
mendapatkan data dan melakukan implementasi.
2. Faktor Penghambat Proses pengkajian memerlukan kesabaran dikarenakan kelurga Tn.H
adalah keluarga lanjut usia jadi beberapa kali mengulang materi yang diberikan agar keluarga
lebih dapat memahami apa yang diberikan.

23
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hasil pengkajian didapatkan masalah kesehatan pada kepala keluarga atau Tn.H berupa
penyakit asam urat. Tn. H mengatakan sudah terkena asam urat selama 1 minggu ini dengan
keluhan nyeri dan bengkak pada kaki sebelah kiri, keluarga sudah memeriksakan Tn.H dan
keluarga sedikit mengetahui makanan yang dihindari. Dari hasil pengkajian didapatkan juga
pencahayaan rumah lantai tampak licin. Maka dari masalah diatas dapat dilakukannya
implementasi berupa Diit asam urat . Dari masalah yang didapatkan, kemudian merencanakan
untuk melakukan penyuluhan diit asam urat dengan menggunakan leaflet dan melakukan
edukasi cara kompres air hangat secara demontrasi. Hasil evaluasi yang didapatkan dari
penyuluhan diit asam urat yaitu keluarga Tn.H dapat menyebutkan kembali cara mengatasi
asam urat, keluarga menyebutkan kembali 7 prinsip diit asam urat, Tn.H dan keluarga
menyebutkan kembali cara manajemen asam urat. Keluarga Tn.H juga sudah menerapkan cara
kompres air hangat dengan benar untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada kaki Tn.H.
Sedangkan untuk masalah pencahayaan rumah dan lantai tampak licin maka dilakukan
implementasi berupa memberikan informasi mengenai cara memodifikasi lingkungan yang
aman. Hasil evaluasi dari implementasi yang diberikan berupa diitasam urat kepada Tn.H
didapatkan hasil Tn.H dan keluarga mengatakan sudah mengatur pola makan dengan
membatasi makan berlemak, daging, makanan laut, kacang-kacangan dan jeroan. Sedangkan
hasil evaluasi dari implementasi yang diberikan berupa pemberian informasi mengenai cara
memodifikasi atau menciptakan lingkungan yang aman didapatkan hasil Tn.H dan keluarga
mengatakan lantai dekat kamar mandi sering di pel, membuka jendela agar cahaya masuk,
tampak lantai tidak licin dan tampak rumah tidak gelap. Setelah dilakukan asuhan keperawatan
keluarga pada keluarga Tn.H diharapkan dengan melakukan diit asam urat agar kadar asam
urat tetap stabil dan mencegah komplikasi dari asam urat. Memodifikasi lingkungan dan
menciptakan lingkungan yang aman seperti menjaga lantai agar tidak licin dan pencahayaan

24
rumah yang cukup dapat mencegah klien agar terhindar dari resiko jatuh, terhindar dari
komplikasi dan masalah lainnya.

5.2 Saran dan Rekomendasi


1. Bagi penderita diabetes militus
Diharapkan penderita asam urat menerapkan Diit asam urat dalam kehidupan sehari -hari
agar kadar asam urat stabil dan mengurangi atau mencegah komplikasi. Penderita asam urat
sebaiknya, lakukan aktivitas fisik yang cukup, banyak minum air putih, dan istirahat yang
cukup serta kendalikan stress untuk mengendalikan kadar asam urat.
2. Bagi keluarga
Diharapkan keluarga berperan aktif dalam merawat dan menciptakan lingkungan yang
aman untuk Tn.H.

25
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Reumatologi Indonesia .2018. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout. Rekomendasi
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Jakarta.
Kusumayanti et al. 2014. Diet Mencegah Dan Mengatasi Gangguan Asam Urat. Diakses pada
tanggal 12 Oktober 2020: http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/wp-
content/uploads/2017/12/kusumayanti-JIG-Vol-5-No-1-Feb-2014.pdf
Noviyanti. 2015. Hidup Sehat tanpa Asam Urat. Yogyakarta: Notebook (Perpustakaan
Nasional RI).
Riasmini.2017. Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas
dengan modifikasi NANDA,ICNP,NOC, dan NIC di Puskesmas dan
Masyarakat. Jakarta: Univeritas Indonesia-Press
Suprajitno.2014. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
Syafrudin, SKM., M.Kes. dkk. (2011). HIMPUNAN PENYULUHAN KESEHATAN (Pada
Remaja, Keluarga, Lansia, dan Masyarakat). Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2019. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus PPNI.
Widagdo. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Widyanto Fandi Wahyu. 2014. Artritis Gout dan Perkembangannya. Diakses pada tanggal 12
Oktober 2020 : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4182/4546

26
Lampiran 1. Laporan Pendahuluan

A. Definisi
Gout merupakan penyakit progresif akibat deposisi kristal MSU di persendian, ginjal, dan
jaringan ikat lain sebagai akibat hiperurisemia yang telah berlangsung kronik (Perhimpunan
Reumatologi Indonesia, 2018). Artritis gout merupakan salah satu penyakit metabolik
(metabolic syndrom) yang terkait dengan pola makan diet tinggi purin dan minuman
beralkohol. Penyakit artritis gout ini dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) merupakan faktor utama
terjadinya artritis gout. Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal monosodium urat
(MSU) pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum ini
yang mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat
yang sering menyertai serangan artritis gout (KEMENKES, 2019). Gout adalah penyakit
gangguan metabolisme purin dimana terjadi produksi asam urat berlebih (Hiperurisemia)
sehingga terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Penumpukan asam
urat akan menyebabkan radang disertai pembengkakan sendi (biasanya lutut dan kaki)
(Kusumayanti, 2014).
B. Etiologi
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit atau penimbunan kristal
asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan
metabolisme asam urat abnormal dan Kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan
ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung, seperti :
1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkanasam urat
berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,gangguan ginjal
yang akan menyebabkan :
3. Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.
4. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat seperti : aspirin,
diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat,aseta zolamid dan etambutol.
5. Pembentukan asam urat yang berlebih

27
6. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
7. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit
lain, seperti leukimia.
8. Kurang asam urat melalui ginjal
9. Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat.
Penyabab tidak diketahui. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan
ginjal,misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
C. Klasifikasi
1. Penyakit gout primer
Sebanyak 99 % penyebabnya belum diketahui (ideopatik). Diduga berkaitan dengan
kombinasi factor genetik dan factor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme
yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga disebabkan
karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit gout sekunder
Penyakit inidisebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi,
yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu
senyawa basa yang menyusun asam nukleat dan termasuk dalam asam amino, unsure
pembentukan protein. Penyakit asam urat meningkat juga karena obatoabatan, alcohol, dan
obesitas.
D. Tanda dan gejala
Beberapa gejala dan tanda dari penyakit asam urat yaitu:
1. Bengkak, merah dan kaku di bagian tertentu.
2. Terasa nyeri hebat pada sendi yang terkena penyakit dan terasa panas saat bagian yang
bengkak disentuh. Rasa nyeri ini terjadi karena kristal-kristal purin yang bergesekan saat
sendi bergerak.
3. Serangannya dapat terjadi sewaktu-waktu akibat mengkonsumsi makanan yang kaya purin.
Terkadang serangannya terjadi secara berulang-ulang. Jika 11 hanya pegal linu pada otot
dan sendi tanpa nyeri hebat maka dapat dipastikan bukan radang sendi. Gejala asam urat
menyebabkan bagian yang terserang berubah bentuk. Gejala ini dapat terjadi di tempurung
lutut, punggung lengan, tendon belakang, pergelangan kaki, dan daun telinga.

28
D. Patofisiologi
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau
penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme
purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin.
Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi
nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh
serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat
reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase
(amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang
terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya,
pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti
pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP
untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua
enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase
(APRT). Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas
oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang
diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
E. Komplikasi
Tingginya asam urat dalam tubuh yang menetap dalam jangka waktu yang lama berpotensi
menimbulkan komplikasi. Menurut Noviyanti (2015) komplikasi penyakit asam urat meliputi:
1. Komplikasi pada ginjal
Secara garis besar, gangguan-gangguan pada ginjal yang disebabkan oleh asam urat
mencakup dua hal yaitu terjadinya batu ginjal dan risiko kerusakan ginjal. Batu ginjal
terbentuk ketika urine mengandung substansi yang membentuk kristal, seperti kalsium oksalat
dan asam urat. Pada saat yang sama, urine 18 kekurangan substansi yang mencegah kristal
menyatu sehingga menjadikan batu ginjal terbentuk.

29
2. Komplikasi pada jantung
Kelebihan asam urat dalam tubuh membuat seseorang berpotensi terkena serangan jantung
dan stroke. Hubungan antara asam urat dengan penyakit jantung adalah adanya kristal
asam urat yang dapat merusak endotel/pembuluh darah koroner.
3. Komplikasi pada hipertensi
Hipertensi terjadi karena asam urat menyebabkan renal vasokontriksi melalui penurunan
enzim nitrit oksidase di endotel kapiler, sehingga terjadi aktivasi sistem. Peningkatan asam
urat pada manusia juga berhubungan dengan disfungsi endotel dan aktivasi renin.
4. Komplikasi pada diabetes mellitus
Meningkatnya kadar asam urat darah juga berisiko terkena penyakit diabetes mellitus.
Dalam penelitian Eswar (2011) didapatkan hasil kadar asam urat yang tinggi dalam darah
berkaitan dengan risiko peningkatan diabetes hampir 20%. Pada penderita diabetes
ditemukan 19% lebih tinggi dengan kadar asam urat yang tidak terkontrol.
F. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik
1. Pemeriksaan serum asam urat Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat
yang tinggi dalam darah (> 8 mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8
mg% dan pada wanita 7mg%. pemeriksaan ini mengindikasikan hiperurisemia, akibat
peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi. Pemeriksaan kadar asam urat
dalam darah diperlukan untuk mengetahui apakah kadar asam urat dalam darah berlebih
(hiperusemia) dan juga untuk memantau hasil pengobatan.pemeriksaan kadar asam urat
dalam darah biasanya juga diminta pada pasien-pasien yang mendapatkan kemoterapi
tertentu. Penurunan berat badan yang cepat yang mungkin terjadi pada kemoterapi
tersebut dapat meningkatkan jumlah asam urat dalam darah. Nilai normal pemeriksaan
kadar asam urat dalam darah antara 3,0 sampai 7,0 mg/dL. Tapi nilai normal tiap rumah
sakit berbeda. Angka leukosit, menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai
20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih
dalam batas normal yaitu 5000-10.000/mm3 .
2. Urine spesimen 24 jam
Urine dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat.
Jumlah normal seseorang mengekskresikan 250-750 mg/24 jam asam urat di dalam urin.
Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang

30
dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan
serum asam urat. Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan feses atau
tissue toilet selama waktu pengumpulan biasanya diet purin normal direkomendasikan
selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
3. USG
Pemeriksaan ini penting untuk menilai ginjal pasien-pasien dengan hiperusemia dan
penyakit ginjal. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidak batu asam urat.
G. Penatalaksanaan
1. Penatakasanaan farmaklogi
a. Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat hebat. Jangan diberikan aspirin karena dalam dosis
rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperurisemia.
b. OAINS OAINSyang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosis awal 25-50
mg setiap 8 jam, diteruskan sampai gejala menghilang (5-10 hari).
2. Penatakasanaan non farmakologi
a. Tirah baring
Tirah baring merupakan suatu keharusan dan diteruskan selama 24 jam setelah
serangan menghilang. Arthritis gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
b. Diet
Hindari alcohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing,
dan sebagainya), termasuk roti manis. Meningkatkan asupan cairan (banyak minum).
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktifitas / Istirahat
Gejala :
1) Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi,
kekakuan pada pagi hari, biasanya secara bilateral dan simetris.
2) Keletihan.
Tanda :
1) Keterbatasan rentang gerak : atrofi otot, kulit, kontraktur / kelainan pada sendi otot

31
b. Sirkulasi
Gejala :
1) Fenomena Reynout jari tangan / kaki (mis: pucat intermitem, sianosis, kemudian
kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal)
c. Integritas dan Ego
Gejala:
1) Faktor stres akut / kronis, mis: finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor
hubungan.
2) Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan)
3) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (mis: ketergantungan
pada orang lain)
d. Makanan/Cairan
Gejala :
1) Ketidakmampuan untuk menghasilkan / menkonsumsi makanan / cairan adekuat;
mual.
2) Anoreksia
3) Kesulitan mengunyah
Tanda:
1) Penurunan berat badan
2) Kekeringan pada membran mukosa
e. Hygiene
Gejala :
1) Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi
2) Ketergantungan pada orang lain.
f. Neurosensori
Gejala :
1) Kesemutan pada tangan dan kaki, hilannya sensasi pada jari tangan.
2) Pembengkakan sendi simetris
Tanda :
1) Ansietas
2) Tremor

32
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
1) Fase akut dan nyeri (mungkin / tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak
pada sendi)
2) Rasa nyeri kronis dan kekuatan (terutama pada pagi hari)
Tanda :
1) Bengkak sendi
2) Pincang.
h. Keamanan
Gejala :
1) Kulit mengkilap, tegang, modul subkutanus, lesi kulit, ulkus kulit. - Kesulitan
dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah tangga.
2) Demam ringan menetap.
3) Kekeringan mata dan membran mukosa.
i. Interaksi Sosial
Gejala :
1) Kerusakan interaksi dengan keluarga / orang lain, perubahan peran, isolasi.
Tanda :
1) Perubahan interaksi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Hambatan mobilitas fisik
c. Gangguan citra tubuh
d. Resiko jatuh
e. Defisit pengetahuan

33
Lampiran 2. Pengkajian

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Perawat yang Mengkaji : Erinda Safitri


Tanggal Pengkajian : 8 Oktober 2020

A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn.H Bahasa Sehari-hari : Bahasa jawa
Alamat Rumah dan Telepon : Randusari, Argomulyo Jarak Yankes Terdekat : 3 km Puskesmas Cangkringan 1
Agama dan Suku : Islam dan Jawa Alat transportasi : Motor

B. DATA ANGGOTA KELUARGA


Status Gizi TTV (TD,
Jenis Pendidikan Pekerjaan Alat Bantu/
No Nama Hub dgn KK Umur Suku (TB, BB, Suhu, RR,
Kelamin Terakhir Saat ini Protesa
IMT) HR)
TD: 140/90
BB: 64 kg
mmHg
TB: 162 cm Tidak
N:75 x/m
1. Tn.H Kepala keluarga 77 Laki-laki Jawa SD Petani IMT: 24,8 menggunakan
S:36,5 C
(Overweight) alat bantu
R: 21 x/m

TD: 130/80
BB: 55 kg
mmHg Tidak
TB: 158 cm
2. Ny.T Anggota keluarga 74 Perempuan Jawa SD Petani N: 80 x/m menggunakan
IMT: 22
S: 37 C alat bantu
(Normal)
R: 20 x/m
Lanjutan
Riwayat Analis Masalah Kesehatan
No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Saat ini
Penyakit/Alergi Individu
- Klien memiliki penyakit Ds:
Klien tampak rapi, bersih, dan - Klien mengatakan
1. Tn.H Hipertensi sudah 3 - Klien mengatakan
rambut beruban. mempunyai riwayat
tahun ini. mempunyai penyakit

34
Riwayat Analis Masalah Kesehatan
No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Saat ini
Penyakit/Alergi Individu
- Klien mengeluh penyakit hipertensi hipertensi sudah 3 tahun ini
kakinya sebelah kanan 2 tahun yang lalu. dan rutin minum obat
nyeri karena sekarang - Klien mengatakan hipertensi.
menderita asam urat mempunyai riwayat - Klien mengatakan sudah
sudah 2 minggu ini. penyakit prostat dan jarang makan asin.
batu ginjal 5 tahun - Klien mengeluh kaki sebelah
yang lalu. kanan nyeri karena penyakit
- Klien mengatakan asam urat sudah 1 minggu ini.
tidak mempunyai - Keluarga Tn. H mengatakan
alergi. tidak mengetahui cara
merawat Tn.H yang kakinya
nyeri dan bengkak di sebelah
kiri.
Do:
- TD: 140/90 mmHg
- N:75 x/m
- S:36,5 C
- R: 21 x/m
- Kadar asam urat: 10 mg/dl
- Kaki sebelah kanan klien
tampak bengkak dan susah
digerakan.
- O: Nyeri saat istirahat dan
beraktivitas.
- P: Palpasi saat bergerak
- Q: Nyeri seperti tertusuk-
tusuk (cekot-cekot)
- R: Pergelangan dan jari-jari
kaki sebelah kanan.
- S: 5
- T: lama (hilang timbul)
- U: Tn. H mengatakan nyeri
yang diraskan karena
penyakit asam urat.
- Tn. H berharap nyerinya
hilang.

35
Riwayat Analis Masalah Kesehatan
No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Saat ini
Penyakit/Alergi Individu
Ds:
- Klien mengatakan tidak
mempunyai masalah
- Klien mengatakan tidak - Klien mengatakan kesehatan.
2. Ny.T Klien tampak rapi dan bersih. ada keluhan saat ini tidak mempunyai Do:
alergi - TD: 130/80 mmHg
- N: 80 x/m
- S: 37 C
- R: 20 x/m

Gambarkan dengan Genogram!

Tn. H Ny.T

36
Keterangan:

: Klien : Meninggal : Tinggal serumah

: Laki-laki :Meninggal

: Perempuan : Garis keturunan

C. DATA PENUNJANG KELUARGA


1. Rumah dan Sanitasi Lingkungan
No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan
Tersedia air bersih dari sumur gali
1 Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah? √
terlindungi.
Bila ya, apakah jenis sumur airnya terlindungi?
(Terlindungi = PDAM, sumur pompa, sumur gali terlindungi, mata air Jenis sumber air dari sumur gali
2 √
terlindung. Tidak Terlindungi = Sumur terbuka, air sungai, danau, terlindungi
telaga, dll)
3 Apakah tersedia sarana jamban keluarga? √ Ada 1 (Satu) kamar mandi
Bila ya, apakah jenis jambannya saniter? Menggunakan jamban jenis leher
4 √
(Ya = kloset/leher angsa/plengsengan. Tidak = Cemplung) angsa
Pencahayaan didalam rumah kurang,
5 Apakah pencahayaan rumah baik? √
dan jendela tidak pernah dibuka.
Saluran pembuangan limbah baik
6 Apakah saluran pembuangan limbah baik? (terbuka/tertutup) √
yaitu tertutup dibuang ke septic tank.
Tempat pembuangan sampah terbuka
7 Apakah tempat sampah baik? (terbuka/tertutup/dibakar) √
dibuang dikebun dan lalu dibakar.
Jumlah anggota keluarga yang
Apakah rasio luas bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga
8 √ tinggal dirumah hanya 2 orang yaitu
8m2/orang?
Tn.H dan Ny.T.
Tidak ada ART yang didiagnosis
Apakah ada anggota rumah tangga (ART) yang pernah didiagnosis
9 √ menderita gangguan jiwa berat
menderita gangguan jiwa berat (skizofrenia)?
(skizofrenia).

37
No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan
Bila ya, apakah selama ini ART tersebut meminum obat gangguan jiwa Tidak ada ART yang minum obat
10 √
secara teratur? gangguan jiwa.
Apakah ada ART yang dipasung?
11 √ Tidak ada ART yang dipasung.
Jika Ya, jelaskan berapa lama.

2. PHBS di Rumah Tangga


No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan
1 Jika ada ibu nifas, apakah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan? √ Tidak ada ibu nifas dikeluarga.
2 Jika ada bayi, apakah pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan? √ Tidak ada bayi dikeluarga
3 Jika ada balita, apakah menimbang balita rutin setiap bulan? √ Tidak ada balita di keluarga
Menggunakan sumber air bersih
4 Apakah menggunakan air bersih untuk makan dan minum? √ untuk mengolah makanan dan
minuman dari sumur gali terlindung.
Menggunakan sumber air bersih dari
5 Apakah menggunakan air bersih untuk kebutuhan kebersihan diri? √ sumur gali terlindungi untuk
kebutuhan kebersihan diri
Keluarga mencuci tangan dengan air
6 Apakah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun? √
bersih dan sabun.
Keluarga mengetahui dan
Apakah anggota keluarga mengetahui cara mencuci tangan dengan
7 √ mempraktikan cara cuci tangan 6
benar? (6 langkah)
langkah
Keluarga membuang sampah di
8 Apakah melakukan pembuangan sampah pada tempatnya? √
kebun samping rumah dan dibakar.
Lingkungan rumah tampak sedikit
kotor, pondasi teras sedikit tinggi, dan
9 Apakah menjaga lingkungan rumah tampak bersih? √
jalan depan rumah tampat licin dan
berlumut.
10 Apakah mengkonsumsi lauk pauk setiap hari? √ Setiap hari mengkonsumsi lauk pauk.
Ada satu kamar mandi dengan
11 Apakah menggunakan jamban sehat? √
jamban bersih
Apakah memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu? Menggunakan bak dengan ember
12 √
(Cek bak penampungan air) yang selalu dibuang jika kotor.
Keluarga setiap hari jarang makan
13 Apakah makan buah dan sayur setiap hari? √
buah dan sayur.

38
No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan
Keluarga melakukan aktivitas beres-
14 Apakah melakukan aktivitas fisik setiap hari? √ beres rumah, berladang dan pagi
jalan-jalan disekitar rumah.
Tidak ada anggota keluarga yang
15 Apakah ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah? √
merokok di dalam rumah.
Apakah anggota keluarga menggosok gigi dengan tepat?
16 (Ya, bila minimal dua kali dalam sehari sesudah makan dan sebelum √ Sikat gigi 2 kali dalam sehari.
tidur).

3. Gangguan Kesehatan Anggota Rumah Tangga

No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan


Apakah memiliki kartu jaminan kesehatan? (Ya, sebutkan jenisnya. Setiap anggota keluarga memiliki
1 √
Tidak, jelaskan alasannya) kartu jaminan kesehatan yaitu BPJS.
Tidak ada anggota keluarga yang
2 Apakah merokok? Berapa batang minimal dalam sehari? √
merokok.
Tidak ada anggota keluarga yang
3 Apakah pernah didiagnosis menderita tuberkulosis (TB Paru)? √
menderita TB
Tidak ada anggota keluarga yang
4 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur selama 6 bulan? √ meminum obat TB secara teratur
selama 6 bulan.
Apakah pernah menderita batuk berdahak lebih dari 2 minggu disertai 1
Tidak ada anggota keluarga yang
atau lebih gejala berikut ini :
5 √ menderita batuk berdahak lebih dari
Dahak bercampur darah/batuk darah, berat badan menurun, keringat
2 minggu disertai 1 atau lebih.
malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam lebih dari 1 tahun.
Tn.H sebagai kepala keluarga
mengatakan mempunyai riwayat
6 Apakah pernah didiagnosis menderita tekanan darah tinggi/hipertensi? √ hipertensi 2 tahun yang lalu dan
sampai saat ini rajin minum obat
rutin hiepertensi.
Tn.H selama ini minum obat darah
Bila ya, apakah selama ini minum obat tekanan darah tinggi secara
7 √ tinggi secara teratur.
teratur?
Pengukuran tekanan darah dilakukan
8 Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah secara rutin? √ secara rutin saat dirumah maupun
saat berobat.
Bila ada Pasangan Usia Subur, Tidak ada karena usia pasangan di
9 √
Apakah menggunakan alat kontrasepsi atau mengikuti program KB? atas 50 tahun dan sudah menopause.

39
No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan
Jika ya, sebutkan jenisnya.
Jika tidak, sebutkan alasannya.
Bila ada bayi selama usia 0-11 bulan,
Apakah diberikan imunisasi lengkap?
10 (HB, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio 1, Polio 2, Poliio 3, √ Tidak ada bayi di keluarga
Polio 4, Campak).
Jika tidak, sebutkan alasannya.
Bila terdapat remaja,
11 Apakah remaja mengalami gangguan reproduksi? √ Tidak ada remaja di keluarga
Bila ya, sebutkan jenisnya.
Apakah remaja pernah mendapatkan pendidikan kesehatan?
12 √ Tidak ada remaja di keluarga
(Kesehatan reproduksi / Menstruasi / Narkoba, dll)
Bila terdapat lansia, Tn.H mengeluh kadang pusing, nyeri
13 Apakah terdapat keluhan pada lansia? √ sendi pada kaki dan kadang-kadang
(Nyeri sendi, pusing, kecemasan, dll. Jelaskan ....) kesemutan.
Ny. T sebagai anggota keluarga
14 Apakah lansia sudah mengalami menopause? √ mengatakan sudah mengalami
menopause pada umur 47 tahun.
Ny.T mengatakan tidak ada keluhan
15 Bila Ya, apakah ada keluhan ketika mengalami menopause? Sebutkan. √
ketika mengalami menopause dulu.
Tn.H mengeluh kadang pusing, nyeri
Apakah tanda gejala keluhan kesehatan yang dialami oleh lansia?
16 √ sendi pada kaki dan kadang-kadang
Jelaskan.
kesemutan.
Bila terdapat ibu hamil,
17 √ Tidak ada ibu hamil dikeluarga.
Apakah ibu hamil mengalami keluhan?
Apakah ibu hamil melakukan pemeriksaan minimal 4 kali selama
18 √ Tidak ada ibu hamil dikeluarga.
kehamilan? Dimana, jelaskan.

4. Rekap Survei Indikator Keluarga Sehat


No Indikator Ya Tidak Jelaskan
Ny. T sebagai anggota keluarga
1 Keluarga mengikuti program KB √
sudah menopause pada usia 47 tahun.
Tidak ada anggota keluarga yang
2 Ibu melahirkan (bersalin) di fasilitas pelayanan kesehatan √
melahirkan.
Tidak ada anggota keluarga yang
3 Bayi 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap √
mempunyai bayi.

40
No Indikator Ya Tidak Jelaskan
Tidak ada anggota keluarga yang
4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan √
mempunyai bayi.
Tidak ada anggota keluarga yang
5 Pemantauan pertumbuhan balita (2-59 bulan) √
mempunyai balita.
Tidak ada anggota keluarga yang
6 Penderita TB paru yang berobat teratur √
menderita TB Paru
Tn. H sebagai kepala keluarga yang
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur √ menderita hipertensi dan berobat
teratur.
Tidak ada anggota keluarga yang
8 Penderita gangguan jiwa yang berobat denganbenar √
mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok √
merokok.
Seluruh anggota keluarga sudah
10 Seluruh anggota rumah tangga sudah menjadi anggota JKN √
menjadi anggota BPJS
Keluarga mempunyai sarana air
11 Mempunyai sarana air bersih √
bersih dari sumur gali terlindungi.
Keluarga mempunyai satu kamar
12 Anggota rumah tangga menggunakan WC √
mandi dan setiap hari digunakan.
Kategori
Dari 12 indikator keluarga sehat diatas, hitunglah nilai indeks.
Bila nilai indeks > 80% : Keluarga Sehat
Bila nilai indeks 50 – 80% : Keluarga Pra Sehat
Bila nilai indeks < 50% : Keluarga Tidak Sehat

Nilai indeks: Jumlah “Y”

(Jumlah “Y” + “T”) x 100 %

41
D. DATA KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan
Anggota keluarga selalu mengukur
1 Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit? √ tekanan darah dan mengingatkan
klien untuk berobat saat klien sakit.
Anggota keluarga mengetahui jika
Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami
2 √ klien hipertensi dan sekarang
anggota dalam keluarganya?
menderita penyakit asam urat.
Anggota keluarga mengetahui
Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang penyebab penyakit yang dialami klien
3 √
dialami anggota dalam keluarganya? karena riwayat penyakit dan pola
makan klien.
Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan Anggota keluarga mengetahui tanda
4 √
yang dialami anggota dalam keluarganya? dan gejala penyakit Tn.H .
Anggota keluarga mengetahui akibat
Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami dari penyakit HT dan asam urat jika
5 √
anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat? tidak diobati semakin berdampak
buruk untuk kesehatan klien.
Anggota keluarga mendapatkan
Pada siapa biasanya keluarga menggali informasi tentang masalah
informasi tentang HT dan asam urat
6 kesehatan yang yang dialami anggota keluarganya? √
dari tenaga kesehatan yang membuka
(Keluarga lain, tetangga, kader, tenaga kesehatan, ......)
klinik di dekat rumah klien.
Bagaimana keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya?
7
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya / Perlu berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan / Tidak terpikir.
Anggota keluarga selalu
Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang
8 √ mengingatkan klien untuk kontrol
dialami anggota keluarganya secara aktif?
hipertensi dan asam urat.
Anggota keluarga mengetahui
Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah
9 √ pengobatan dan rutin berobat di klinik
kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya?
terdekat.
Anggota keluarga mengatakan Tn.H
belum patuh terhadap pola makan
Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga
10 √ dalam merawat penyakitnya karena
dengan masalah kesehatan yang dialaminya?
anggota keluarga sibuk bekerja di
sawah.
Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan Keluarga tidak mengingatkan pola
11 √
yang dialami anggota keluarganya? makan Tn.H
Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan Keluarga belum mampu
12 yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami √ memodifikasi lingkungan tampak
masalah kesehatan? lantai licin.

42
No Pertanyaan Ya Tidak Jelaskan
Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di
Kelurga mengingatkan klien untuk
13 masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota √
berobat ke klinik terdekat.
keluarganya?

E. TIPE KELUARGA

Tipe keluarga pada Tn. H yaitu keluarga middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah (baik suami/istri
atau keduanya), karena anak-anaknya sudah membangun karir sendiri atau sudah menikah.
F. FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga yang sudah terpenuhi yaitu:


1. Anggota keluarga sudah mengetahui atau mengenal masalah kesehatan yang dialami kepala keluarga yaitu Tn.H yang
memiliki penyakit hipertensi dan asam urat.
2. Anggota keluarga sudah mampu memutuskan tindakan untuk Tn.H yaitu dengan melakukan pemeriksaan masalah kesehatan
ke klinik terdekat.
3. Anggota keluarga mampu menggali dan memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan Tn.H dengan
berobat hipertensi dan asam uarat rutin ke klinik terdekat.
Fungsi keluarga yang belum terpenuhi yaitu:
1. Anggota keluarga belum mampu merawat Tn.H karena anggota keluarga sibuk bekerja di sawah setiap hari.
2. Anggota keluarga belum mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan Tn.H karena
anggota keluarga jarang dirumah dan sibuk kerja di sawah.

43
G. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga dengan usia lanjut karena keluarga hanya tinggal sendiri di rumah (baik
suami/istri atau keduanya) dan keluarga mempunyai anak pertama sudah menikah dan berumah tangga sendiri.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi semua.
H. STRESS DAN FUNGSI KELUARGA

1. Stresor jangka panjang dan jangka pendek


a. Stresor jangka panjang: Keluarga memikirkan bagaimana cara menyembuhkan penyakit yang diderita kepala keluarga
atau Tn.H agar tidak semakin parah untuk kedepannya.
b. Stresor jangka pendek: Masalah yang dirasakan kepala keluarga yaitu Tn.H saat ini mengalami hipertensi dan asam urat.
2. Kemampuan berespon terhadap stress
Keluarga memberikan dorongan dan semangat pada kepala keluarga atau Tn.H yang memiliki penyakit hipertensi dan asam
urat serta membantu memecahkan masalah yang ada dikeluarganya dengan cara musyawarah.
3. Startegi koping yang digunakan dalam menghadapi stressor
Menurut keluarga setiap ada masalah dikeluarganya selalu bermusyawarah secara bersama-sama untuk mecari jalan
keluarnya.
4. Strategi adaptif keluarga yang disfungsional
Didalam keluarga tidak terjadi adaptif disfungsional

44
I. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT DALAM KELUARGA

DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT


Nama Individu yang sakit : Tn.H Diagnosis Medik : Hipertensi dan Asam urat
Sumber Dana Kesehatan : BPJS Rujukan Dokter/ Rumah Sakit : -
KeadaanUmum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran :  Edema  Bunyi jantung:  Pola BAK 1x/hr,vol  Sianosis
GCS : ..... ..ml/hr  Sekret / Slym
TD : 140/90 mm/Hg  Asites  Akral dingin  Hematuri √ Poliuria  Irama ireguler
P : 20 x/ menit  Tanda Perdarahan:  Oliguria  Disuria  Wheezing
S : 36,8 0C purpura/ hematom/petekie/  Inkontinensia  Retensi  Ronki
N : 76 x/ menit hematemesis/ melena/  Nyeri saat BAK ........................................
 Takikardia epistaksis*  KemampuanBAK :  Otot bantu napas
 Bradikardia  Tanda Anemia : Pucat/ Mandiri/ Bantu ..................
√ Tubuh teraba hangat Konjungtiva pucat/ Lidah sebagian/tergantung*  Alat bantu nafas
 Menggigil pucat/ Bibirpucat/  Alat bantu: ....................
Akralpucat* Tidak/Ya*………  Dispnea
TandaDehidrasi: Gunakan Obat  Sesak
matacekung/ turgor kulit :Tidak/Ya*...  Stridor
berkurang/ bibirkering *  Kemampuan BAB  Krepirasi
 √Pusing :Mandiri/
√Kesemutan Bantu
Berkeringat Rasa Haus sebagian/tergantung*
 Pengisian kapiler 2  Alat bantu: Tidak/Ya*...
detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
Mual Muntah  Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
Kembung  Kontraktur √ Buram  √Kesemutan pada kaki
Nafsu Makan :  Fraktur  Tak bisa melihat  Kebas pada ...
Berkurang/Tidak* √Nyeri otot/tulang* Alat bantu Kaca mata  Disorientasi  Parese
SulitMenelan  Drop Foot Lokasi  Visus ………........  Halusinasi  Disartria
Disphagia ……...........… Fungsi pendengaran :  Amnesia  Paralisis
BauNafas  Tremor Jenis √ Kurang jelas  Refleks patologis ……
 Kerusakan gigi/gusi/ ……......…......…..  Tuli  Kejang : sifat …….. lama
lidah/geraham/rahang/pala  Malaise / fatique ..……
tum*  Atropi  Alat bantu frekwensi
 Distensi Abdomen  Kekuatan otot ................................
 Bising Usus: .18x/ menit ....….............…..  Tinnitus
 Konstipasi  Postur tidak normal Fungsi Perasa Fungsi Penciuman
 Diare .......x/hr ................. √ Mampu  √Mampu
 Hemoroid, grade  RPS Atas : bebas/  Terganggu  Terganggu
..................... terbatas/ Kulit
Tidak Teraba Masa kelemahan/ kelumpuhan √ Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi 
abdomen ......... (kanan / kiri)* Pus
 Stomatitis  √Warna  RPS Bawah  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
Sawo matang :bebas/terbatas/  Luka bakar Kulit ..... Derajat .....  Perubahan
 Riwayat obat pencahar kelemahan/kelumpuhan warna…….
Tidak pernah (kanan / kiri)*  Decubitus: grade … Lokasi ………..….

45
 Maag  Berdiri : Mandiri/ Bantu Tidur dan Istirahat
 Konsistensi lembek sebagian/tergantung*  √ Susah tidur
Diet Khusus: Tidak/Ya*  Berjalan : Mandiri/  Waktu tidur siang 1 jam, malam dari jam 22 s/d 04.00
diet makanan asin Bantu Bantuan obat, Tidak
 Kebiasaan makan- sebagian/tergantung*
minum :  Alat Bantu :
Mandiri/ Bantu sebagian/ Tidak/Ya*..............
Tergantung*  Nyeri : Tidak/Ya*pada
 Alergi kaki sebelah kiri.
makanan/minuman :
Tidak/Ya*..........................
........
 Alat bantu :
Tidak/Ya*.............
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-
Cemas  Denial Interaksi dengan  √Gigi-Mulut gosok gigi hari
Marah Keluarga : tiap pagi dan sore  Mandi : Mandiri/
Takut Putus asa Baik/ terhambat*  Mata kotor  Kulit Bantu
Depresi sosialisasi ke masyarakat Mandi sehari 2x sebagian/tergantung*
Rendahdiri dengan mengikuti  Perineal/genital kotor  Berpakaian : Mandiri/
Menarikdiri kumpulan  Hidung kotor  Kuku Bantu Sebagian
Agresif Perilaku Berkomunikasi: dipotong kalau sudah /tergantung*
kekerasan Lancar/ terhambat* panjang  Menyisir Rambut :
Respon pasca trauma ...............  Telinga kotor Mandiri/
..... Kegiatan sosial sehari-  Rambut Bantu sebagian
Tidak mau melihat hari : -Kepala cuci rambut 2 hari /tergantung*
bagian Ikut pertemuan dikampung sekali
tubuh yang rusak yg diadakan 1 bln sekali

Keterangan Tambahan terkait Individu


Kadar asam urat = 10 gr/dl
Ds: Klien mengatakan sudah 1 minggu mengalami penyakit asam urat dengan nyeri dan bengkak di sebelah
kanan, klien sudah memeriksakannya di klinik terdekat.
Do :
- Kadar asam urat: 10 mg/dl
- Kaki sebelah kanan klien tampak bengkak dan susah digerakan.
- O: Nyeri saat istirahat dan beraktivitas.
- P: Palpasi saat bergerak
- Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk (cekot-cekot)
- R: Pergelangan dan jari-jari kaki sebelah kanan.
- S: 5
- T: lama (hilang timbul)
- U: Tn. H mengatakan nyeri yang diraskan karena penyakit asam urat.
- Tn. H berharap nyerinya hilang.

46
Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DIIT KLIEN DENGAN ASAM URAT

Pokok Bahasan : Penyakit Asam Urat


Sub Pokok Bahasan : Diit pada penyakit Asam Urat
Penyuluh : Erinda Safitri
Sasaran : Keluarga Tn.H (Penderita Asam Urat)
Waktu : 13.00 WIB
Tanggal : 12 Oktober 2020
Tempat : Rumah Keluarga Tn.H

A. Tujuan Intruksional Umum ( T I U )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x 15 menit tentang Diit Asam Urat,
diharapkan klien dan keluarga mampu memahami Diit penderita Asam Urat.
B. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien mampu:
1. Menyebutkan cara mengatasi asam urat
2. Menyebutkan 7 prinsip diit penderita asam urat.
3. Menyebutkan manajemen diit asam urat
C. Materi
1. Cara mengatasi asam urat
2. 7 prinsip diit asam urat
3. Manajemen diit asam urat
D. Metode
1. Ceramah dan diskusi
E. Media
1. Leaflet

47
F. Pelaksanaan

No Kegiatan Respon peserta Waktu


1. Pendahuluan 3 menit
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Menyimak
c. Memberitahu kontrak waktu c. Mendengarkan dan
d. Menjelaskan tujuan tentang menyimak
pemberian penkes, TIU dan TIK d. Mendengarkan dan
menyimak

2. Menyampaikan materi tentang: 7 menit


1) Cara mengatasi asam urat a. Mendengarkan dan
2) 7 prinsip diit asam urat memperhatikan
3) Manajemen diit asam urat selama penyuluh
menyampaikan
materi.

3. Penutup a. Meyampaikan 5 menit


a. Diskusi jawaban dan
b. Kesimpulan pertanyaan
c. Evaluasi b. Menyimak
d. Memberikan salam penutup c. Menjawab pertanyaan
d. Menjawab salam

G. Setting

48
Keterangan:
: Penyuluh

: Peserta

H. Evaluasi
Berisi cara evaluasi yang akan digunakan dalam melakukan evaluasi setelah diberikan
penyuluhan.
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah disiapkan dan dipelajari 1 hari sebelum penkes.
b. Media sudah disiapkan 1 hari sebelum penkes.
c. Kontrak waktu dan tempat dengan keluarga Tn.P sudah disampaikan 1 hari sebelum
pankes.
2. Evaluasi Proses
a. Klien siap diberi penkes
b. Klien memperhatikan saat diberi penkes
3. Evaluasi Hasil
a. Tn.H dan keluarga menyebutkan kembali cara mengatasi asam urat
b. Tn.H dan keluarga menyebutkan kembali 7 prinsip diit asam urat
c. Tn.H dan keluarga menyebutkan kembali cara manajemen diit asam urat

49
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KOMPRES AIR HANGAT PADA
PENDERITA ASAM URAT

Pokok Bahasan : Penyakit Asam Urat


Sub Pokok Bahasan : Kompres air hangat
Penyuluh : Erinda Safitri
Sasaran : Keluarga Tn.H (Penderita Asam Urat)
Waktu : 13.30 WIB
Tanggal : 12 Oktober 2020
Tempat : Rumah Keluarga Tn.H

I. Tujuan Intruksional Umum ( T I U )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x 15 menit tentang bagaimana perawatan
kompres air hangat diharapkan klien dan keluarga mampu menerapkan cara kompres air
hangat dengan baik.
II. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien mampu:
1. Menyebutkan kembali pengertian kompres air hangat
2. Menyebutkan kembali manfaat kompres air hangat
3. Menyebutkan alat-alat yang harus di persiapkan dalam perawatan kompres air hangat
4. Menjelaskan prosedur dari kompres air hangat
5. Mempraktikan cara kompres air hangat
III. Materi
1. Pengertian kompres air hangat
2. Manfaat dari kompres air hangat
3. Alat dan bahannya
4. Prosedur kompres air hangat
I. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi

50
J. Pelaksanaan

No Kegiatan Respon peserta Waktu


1. Pendahuluan 3 menit
a. Memberi salam a. Menjawab
b. Perkenalan salam
c. Memberitahu kontrak waktu b. Menyimak
d. Menjelaskan tujuan tentang c. Mendengarkan
pemberian penkes, TIU dan dan menyimak
TIK d. Mendengarkan
dan menyimak

4. Menyampaikan materi tentang: 7 menit


a. Pengertian kompres air hangat a. Mendengarkan
b. Manfaat dari kompres air dan
hangat memperhatikan
c. Alat dan bahannya selama penyuluh
d. Prosedur kompres air hangat menyampaikan
materi.

5. Penutup a. Meyampaikan 5 menit


a. Diskusi jawaban dan
b. Kesimpulan pertanyaan.
c. Evaluasi b. Menyimak
d. Memberikan salam penutup c. Menjawab
pertanyaan
d. Menjawab salam

51
K. Setting

Keterangan:
: Penyuluh

: Peserta

L. Evaluasi
Berisi cara evaluasi yang akan digunakan dalam melakukan evaluasi setelah diberikan
penyuluhan.
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah disiapkan dan dipelajari 1 hari sebelum penkes.
b. Alat sudah disiapkan 1 hari sebelum penkes.
c. Kontrak waktu dan tempat dengan keluarga Tn.P sudah disampaikan 1 hari sebelum
pankes.
4. Evaluasi Proses
a. Klien siap diberi penkes
b. Klien memperhatikan saat diberi penkes
5. Evaluasi Hasil
a. Tn.H dan keluarga menyebutkan kembali tentang manfaat kompres hangat
b. Tn.H dan keluarga menyebutkan kembali alat dan bahan, serta prosedur kompres air
hangat
c. Tn.H dan keluarga melakukan ulang cara kompres air hangat

52
Lampiran 3. Materi
Lampiran Diit Asam Urat
A. Cara Mengatasi Asam Urat
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah
2,4 hingga 6 untuk wanita dan 3,0 hingga 7 untuk pria
2. Kontrol makanan yang dikonsumsi
3. Menghindari makanan-makanan yang dapat menyebabkan asam urat
Jenis makanan yang sebaiknya dihinari oleh penderita asam urat antara lain adalah:
a. Makanan laut seperti udang, kepiting, remis, tiram, cumi-cumi
b. Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir, tuak pahit
c. Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, jeroan seperti usus, hari, limpa, paru,
otak, jantung, ginjal
d. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpokat, air kelapa muda, emping
melinjo
e. Kaldu daging
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain:
a. Tahu dan tempe
b. Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi
c. Beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung, bayam, brokoli, tauge, daun
pepaya, asparagus, kacang-kacangan, jamu.
d. Makanan berlemak seperti santan, margarine, atau goreng-gorengan. Lemak dapat
menghambat pengeluaran asam urat lewat urine.
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi adalah:
a. Keju, susu, telur
b. Makanan sumber karbohidrat seperti beras, kentang, singkong, terigu, tapioka,
hunkwe, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit. Tetapi, karbohidrat sederhana
golongan fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya
dihindari karena fruktosa meningkatkan kadar asam urat.
c. Buah-buahan seperti semangka, melon, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Buah-
buahan lain juga boleh dimakan kecuali durian dan alpokat.

53
Selain itu penderita asam urat dianjurkan untuk banyak minum, minimal 2 liter atau 10
gelas sehari, bertujuan membantu pengeluaran asam urat lewat air seni dan mencegah
penumpukan asam urat di ginjal atau kandung kemih.Air minum ini bisa berupa air putih
masak, teh, atau kopi.
Ada juga obat tradisional asam urat:
Sirsak, dimakan begitu saja atau dijus, dimakan/diminum setiap hari.
1. Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum
pagi dan sore.
2. Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari
3. Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu
ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat dan diminum selama 1 minggu
4. Kentang mentah dan apel malang di jus
B. 7 Prinsip Diet Penderita Asam Urat
1. Membatasi asupan purin atau rendah purin
2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan
3. Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat
4. Mengurangi konsumsi lemak
5. Mengkonsumsi banyak cairan
6. Tidak mengkonsumsi alkohol
7. Mengkonsumsi cukup vitamin dan mineral
C. Manajemen diit asam urat
Prinsip umum menurut rekomendasi IRA (Ikatan Reumatologi Indonesia tahun 2018) yaitu:
1. Menurunkan berat badan hingga ideal
2. Menghindari alkohol, minuman yang mengandung gula pemanis buatan.
3. Makanan berkalori tinggi serta daging merah dan seafood berlebihan.
4. Serta dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak, dan latihan fisik teratur.

54
Lampiran Kompres Air Hangat

A. Pengertian
Kompres air hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain atau handuk yang telah
dicelupkan pada air hangat yang ditempelkan pada bagian anggota tubuh tertentu.
B. Manfaat dari kompres air hangat

Manfaat dari kompres hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman,mengurangi nyeri dan
mengurangi pembengkakan dan menurunkan suhu tubuh.

C. Alat dan bahan yang harus digunakan dalam kompres air hangat

1. Larutan kompres berupa air hangat 40 c dalam wadahnya

2. Handuk / kain / atau wash lap untuk kompres

3. Handuk pengering

D. Prosedur kompres air hangat

1. Cuci tangan

2. Basahi kain atau wash lap dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah,

3. Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres

4. Tutup kain kompres dengan handuk kering

5. Apabila kain sudah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukan kembali kain
kedalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah kompres.

6. Lakukan berulang-ulang sampai efek yang diinginkan tercapai

55
Lampiran 5. Dokumentasi Foto dan Notulensi

56
57
58
59
Notulensi

60
Lampiran 6. Dokumentasi

61
62
63

Anda mungkin juga menyukai