DISUSUN OLEH :
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebab korupsi yang datangnya dari diri pribadi atau individu, di sebut
faktor internal sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan atau sistem.
Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat dilakukan dengan
menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, kedua faktor penyebab korupsi
tersebut. Korupsi juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
kemunduran suatu negara sehingga sangat penting untuk menanamkan sifat/sikap
anti korupsi sejak dini. Upaya lain adalah dengan Kementrian Pendidikan yang
memasukkan mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi di perguruan tinggi guna
meningkatkan rasa anti korupsi sehingga dapat diharapkan membantu mengurangi
angka korupsi di Indonesia. Tingginya angka korupsi di Indonesia membuat
pemerintah Indonesia membuat berbagai usaha dalam pencegahan atau upaya
pemberantasan korupsi seperti membuat sebuah lembaga yaitu Komisi
Pemberantasan Korupsi/KPK.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
a. Akuntabilitas
b. Transparansi
1) Proses Penganggaran
Proses ini dikatakan baik karena penganggaran dalam sebuah kegiatan bersifat
transparasi dengan memberitahukan dana yang diperoleh, dana yang dikeluarkan
serta sisa dana dari kegiatan tersebut.
3) Proses Pembahasan
4) Proses Pengawasan
5) Proses Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan tidak hanya oleh panitia terkait namun juga dapat
disampaikan oleh semua pihak yang diharapkan dapat memperbaiki berbagai
kekurangan sehingga akan memperbaikinya.
C. Kewajaran
D. Kebijakan
Kebijakan ini berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Kebijakan anti
korupsi ini tidak selalu identik dengan undang-undang anti korupsi, namun bisa
berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat
memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan
penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara. Aspek-aspek kebijakan
terdiri dari isi kebijakan, pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, kultur
kebijakan.
E. Kontrol kebijakan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Faktor internal sangat ditentukan oleh kuat tidaknya nilai-nilai anti korupsi
tertanam dalam diri setiap individu. Setiap individu perlu memahami dengan mendalam
prinsip-prinsip anti korupsi yaitu akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan, dan
kontrol kebijakan dalam suatu organisasi /institusi/ masyarakat. Upaya pencegahan
korupsi pada dasarnya dapat dilakukan dengan menghilangkan, atau setidaknya
mengurangi, kedua faktor penyebab korupsi tersebut. Oleh karena itu hubungan antara
prinsip-prinsip dan nilai-nilai anti korupsi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan
pada penulisan makalah dan sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Semoga bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
http://diskopukm.natunakab.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=119:komitmen-anti-
korupsi&catid=58&Itemid=1150
http://gustavwiranata.blogspot.co.id/2016/03/makalah-pendidikan-anti-
korupsi.html
http://heru55.blogspot.co.id/2016/03/prinsip-prinsip-anti-korupsi.html
http://salwani-alwan.blogspot.co.id/2016/03/nilai-dan-prinsip-korupsi.html
https://muhammadapryadi.wordpress.com/tentang-ilmu-hukum/nilai-dan-prinsip-
anti-korupsi/