Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Diusulkan Oleh :
AKUNTANSI
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Ec. Iman Karyadi. Ak.,
MM., CA selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan serta
saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian makalah ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta
membantu menyumbangkan pikirannya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-per
satu.
Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat bagi
para pembaca terutama pada para pecinta kopi sehingga mereka pun memiliki
wawasan tentang kopi. Penulis juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta
saran dari semua pihak agar karya tulis ini bisa menjadi lebih sempurna.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB IV PENUTUP 33
4.1 KESIMPULAN 33
4.2 SARAN 33
DAFTAR PUSTAKA 34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Tingkat stress yang semakin
tinggi membuat masyarakat
membutuhkan tempat untuk sekedar
melepas lelah atau mencari tempat
refreshing yang bisa menyegarkan
suasana kembali. Ke coffee shop atau
kedai kopi menjadi salah satu pilihan
yang favorit di masyarakat. Di
samping sudah menjadi budaya
khusus di Indonesia, masyarakat
terbukti mempunyai minat yang amat
besar untuk mengunjungi tempat
yang di gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat
keberadaan coffee shop semakin di
akui masyarakat. Peran media-media
yang sering mensosialisasikan kedai
kopi mendukung perkembangan
warung khusus kopi ini. Semula
kedai kopi di jadikan sebagai tempat
berkumpul para masyarakat, tapi
sekarang, seakan kedai kopi
mempunyai fungsi tambahan sebagai
tempat untuk bertemu teman lama,
sahabat atau bahkan relasi bisnis
untuk membahas suatu bisnis
tertentu.
Usaha ini dilatar belakangi
oleh semakin berkembangnya
perekonomian di daerah Kota
1
Sur Selain itu kami juga melihat
aba belum ada tempat khusus yang
ya. menyediakan minuman lain sebagai
Hal produk utamanya. Kebanyakan café
itu saat ini sudah ada di Surabaya hanya
dap menyediakan makanan dan minuman
at yang standar yang hampir sama di
dili setiap café. Konsep usaha kami untuk
hat merangkul kalangan mulai dari
den orang tua, pekerja, mahasiswa dan
gan yang
per
ke
mb
ang
an
pus
at
bis
nis
dan
per
kan
tor
an
di
pus
at
Ko
ta
Sur
aba
ya.
2
lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan banyak
varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah
dengan suguhan makanan ringan dengan tempat yang nyaman serta usaha
kami mudah ditemukan.
1.3 Tujuan
Yuga Prasetya,
Arini Sugiarti
Krista Mawarti
Yohanes B.K
Dhimas Daffa
a. Motivasi pribadi
1) Untuk mendapatkan kesenangan jasmani.
2) Gaya hidup mengikuti mode atau trend yang
mencerminkan gaya hidup golongan masyarakat
tertentu.
3) Rangsangan panca indra, daya tarik melihat makanan
yang mengundang hasrat untuk dinikmati.
b. Motivasi sosial
1) Kontak sosial di luar rumah.
2) Kesempatan bagi kelompok atau seseorang untuk dapat
menikmati minuman kopi ataupun makanan.
3) Berkomunikasi dengan orang lain yang mempunyai
minat yang sama.
2.3 Aspek Pasar & Pemasaran
2.3.1 Aspek Pasar
Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara
pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada
berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau
barang pelengkap).
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk
6. Faktor khusus (akses)
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa
yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu
tertentu.Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa
adalah :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
pelengkap).
3. Teknologi.
4. Harga input (ongkos produksi).
5. Tujuan perusahaan.
6. Faktor khusus (akses).
Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar
saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk
atau jasa tersebut. Adapun struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke
dalam:
1. Pasar persaingan sempurna
Suatu pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga
tindakan penjual secara individu tidak mempengaruhi hargan barang dipasar.
Produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen). Dalam pasar ini
setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Promosi tidak begitu
diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan harus mampu
menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan.
2. Pasar persaingan monopolistik
Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki
ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilka berbeda
corak. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan
mempengaruhin tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang
tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.
3. Pasar oligopoli
Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang
dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan untuk
memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang diperlukan
relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan penjualannya.
Perusahaan dalam pasar ini jarang bersaing mengenai harga, tetapi bersaing
pada faktor lain seperti kualitas atau desain.
4. Pasar monopoli
Struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang
dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit
memasuki industri ini karna ada nya hambatan penguasaan bahan mentah
yang strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat skala ekonomi, dan
peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang maksimal
perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk yang
harus dijual secara bersamaan.
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam
kegiatan ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk
atau jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling
tidak ada empat macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap
perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat
macam sarana promosi itu adalah :
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi (personal selling)
Peramalan di Masa yang Akan Datang
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus
mencari data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu
merupakan perilaku yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada
saat itu.
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian
aspek teknis/operasi yaitu :
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi
pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan loyout yang sesuai dengan proses
produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisensi.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam
menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik
untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang
dan dimasa yang akan datang.
DEPARTEMEN
KEUANGAN
DEPARTEMEN
PRODUKSI
MANAJER
DEPARTEMEN
PEMBELIAN
DEPARTEMEN
PEMASARAN
Keterangan :
1. Manager
Tugasnya mengontrol aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan
melakukan kerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan.
2. Departemen Keuangan
Tugasnya adalah untuk mengkoordinasi kegiatan keuangan
perusahaan dan pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan.
Selain itu departemen keuangan juga merangkap tugas dari
departemen lainnya.
3. Departemen Produksi
Tugasnya adalah mengkoordinasikan, memeberi pengarahan dan
pengawasan atas pelaksanan kegiatan produksi, kualitas dan
pemeliharaan mesin serta peralatan produksi.
4. Departemen Pembelian
Tugasnya adalah melakukan pembelian bahan baku untuk diproduksi
dan juga persediaan untuk dijual.
5. Departemen Pemasaran
Tugasnya adalah merencanakan pemasaran produk, menetapkan
strategi pemasaran, mencari pembeli, kondisi pesaing dan berbagai
masalah eksternal.
2.5.3 Pengarahan
2.5.4 Pengawasan
1. Penentuan Standar
Dalam tahap ini, untuk mengukur tercapai tidaknya suatu
pekerjaan, tentunya pasti perusahaan sudah menerapkan standar
yang sudah ditentukan. Maka tahp pertama adalah menentukan
standar yang digunakan sebagai sumber dalam menilai hasil-hasil
kegiatan. Standar ini bisa berupa kuota target pelaksanaan
kegiatan, anggaran,target penjualan, margin keuntungan dan
lainnya. Bentuk standar ini bisa berupa stadar-standar phisik,
seperti kuantitas, jumlah pelanggan, dan kualitas produk, kemudian
ada standar- standar moneter yang ditunjukan dengan satuan mata
uang, misalnya biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya
penjualan, laba kotor, dan yang lainnya. Dan yang terakhir adalah
standar-standar waktu meliputi batas waktu penyelesaian
pekerjaan.
2. Penentuan cara pengukuran
Dalam tahap ini, setelah ditentukan standar yang digunakan untuk
mengukur hasil kegiatan, maka selanjtnya ditetapkan pengukuran
pelaksanaan, misalnya berapa kali pelaksanaan tersebut diukur (
apakah harian, mingguan, bulanan, atau kwartalan ), dalam bentuk
apa ukurannya ( laporan tertulis atupun laporan tidak tertulis ),
siapa yang melakukan pengukuran( manajer, staf departemen,
supervisor
). Sebaiknya pengukuran ini mudah dilaksanakan dan dalam hal
biaya jugamurah serta dapat di menegerti oleh karyawan.
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Selanjutnya seteleh cara pengukuran ditentukan, maka pengukuran
pelaksanaan kegiatan dilakukan. Pengukuran dilakukan sesuai
dengam cara pengukuran yang telah ditentukan, dan bisa berupa
pengamatan, laporan-laporan baik tertulis maupun lisan, metode
otomatisasi, ataupun cara lainnya sesuai dengan apa yang
ditentukan dalam cara pengukuran pelaksanaan kegiatan.
1. Estimasi yang dibuat oleh Pemilik. yang lebih pada umumnya disebut
Owner Estimate (OE) digunakan oleh pemilik sebagai patokan biaya
untuk menentukan kelanjutan investasi, patokan / pembanding dengan
harga penawaran , analisa harga satuan yang akan diajukan oleh
kontraktor dan untuk patokan / pembanding dengan analisa harga
satuan , serta RAB yang dibuat oleh konsultan perencana.
b. Jenis Estimasi
Selain diperlukan pengetahuan teknik dan Engnering,
kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
Produk
Kedai DEJA VU bergerak dalam bidang jasa dan produk
o Jasa :
o WIFI
o Full music
o Product :
Makanan
o Gorengan Sambel
o Gorengan Bakar
o Snack ( macroni, stik keju, biting, chiki)
o Kentang goring
o Roti bakar
o Mie instant
Minuman
o Kopi khas
o Kopi susu
o Kopi jahe
o Kopi item
o Cappucino
o Coklat
o Es the
o Es jeruk
Price
MENU HARGA
Makanan
Pisang Bakar Rp 10.000
French fries Rp 15.000
Mie instant biasa Rp 5.000
Mie instan special Rp 10.000
Gorengan Sambel Rp 3.000
Snack (stik keju,chiki) Rp 1.500
Roti bakar Rp 10.000
Minuman
Kopi susu Rp 10.000
Kopi item Rp 8.000
Coklat Rp 15.000
Kopi khas Rp 10.000
Kopi jahe Rp 7.000
Cappucino Rp 15.000
Es the Rp 5.000
Es jeruk Rp 8.000
1. Letak
Kedai DEJA VU terletak di Jl. Dukuh Kupang Barat
2. Letak sumber bahan baku
Karena Kedai DEJA VU terletak didekat kampus UWKS maka dekat
dengan Hypermart dan pasar Dukuh Kupang
3. Fasilitas angkutan
Karena terletak di dekat kampus UWKS maka jalan didepan UWKS
mudah dilewati dan mudah dijangkau.
4. Ketersediaan tenaga kerja terampil
Dalam hal ketenagakerjaan Kedai DEJA VU merekrut mahasiswa
UWKS dengan system kerja partime serta masyarakat sekitar.
5. Ketersediaan listrik dan air
Listrik dan air tersedia melalui sewa dari tanah kontrak yang dipakai
sebagai lokasi Kedai DEJA VU
MASALAH DESAIN :
1. Teknologi
Kedai DEJA VU menggunakan teknologi pembuatan kopi yang sederhana
dan higienis sehingga cita rasa kopi terjaga.
2. Operasional
Rencana produksi Kedai DEJA VU sesuai dengan
pesanan Bahan-bahan disesuaikan dengan menu
Kualitas makanan Kedai DEJA VU dijamin higienis
3. Pengawasan operasional
Pengawasan operasional Kedai DEJA VU dilakukan setiap hari olek
pemilik Kedai DEJA VU
4. Layout
Dengan skala 1:25, luas tanah 10m x 8m
3.3 Aspek Manajemen
Struktur Organisasi
OWNER
Yuga
1. Owner
o Merencanakan dan mengkoordinir kebutuhan SDM.
o Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya peraturan perusahaan
dengan baik.
o Melakukan perhitungan gaji.
o Melakukan hubungan instansi yang terkait untuk kepentingan bisnis
perusahaan.
o Mengamankan system serta prosedur operasional dan harta perusahaan.
o Mengawasi hutang dan piutang yang telah jatuh tempo.
o Bertanggung jawab atas pelaksanaan system kerja di semua bagian.
o Bersama dengan barista melakukan percobaan-percobaan atas inovasi
produk baru.
o Melakukan kontrol dan perbaikan-perbaikan atas kualitas produk.
2. Keuangan
o Melaksanakan seluruh fungsi pencatatan keuangan dan akuntansi.
o Membuat laporan keuangan, mencatat setiap transaksi, mengeluarkan uang
untuk keperluan bisnis
3. Produksi
o Melakukan proses produksi dan pengecekan bahan baku.
4. Pemasaran
o Melakukan promosi dan pemasaran
5. Operasional
o Mencari bahan baku, membantu pada saat ada event, melayani konsumen.
Barista
1. Membuatkan pesanan yang telah dipesan konsumen
2. Mengatur kegiatan di dapur agar pesanan konsumen dapat terhidang tepat
pada waktunya.
Kararteristik Kriteria Seleksi
Barista
1. Pengalaman : memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Memiliki surat keterangan kelakuan baik dari Kepolisian bahwa tidak
pernah melakukan segala perbuatan yang melanggar hukum.
4. Kreatif dan memiliki banyak ide.
5. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan jujur.
6. Memiliki kemampuan sosialisasi.
3.4 Aspek Keuangan
ASPEK KEUANGAN
Kebutuhan modal awal
Keterangan :
HPP 1 bulan diperoleh dari rata-rata HPP tahun pertama menurut 3 kondisi (normal, pesimis.
Dan optimis) dibagi 12.
Seluruh modal usaha diperoleh dari pembiayaan oleh pemilik (modal sendiri).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kedai DEJA VU memiliki wilayah yang cukup strategis, sehingga
dapat di jangkau oleh semua kalangan. Harga yang ditawarkan juga
relatif murah. Peluang usaha kopi di Surabaya sangat luas sehingga kita
mampu bersaing dengan kedai kopi yang lain dengan mengutamakan
kualitas yang memadai dan sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Dari aspek – aspek diatas yang telah di paparkan dapat ditarik
kesimpulan bahwa usaha coffe shop ini layak dijalankan dengan kajian
aspek keuangan yang baikdan fasilitas – fasilitas yang di sediakan dapat
membantu lancarnya usaha ini dan dapat mengurangi pengangguran
serta dapat meningkatkan pendapatan bagi pekerja.
4.2 Saran
Sebagai rencana pengembangan masa depan Kedai DEJA VU akan
melakukan beberapa pengembangan seperti memaksimalkan sumber daya
yang ada untuk pengembangan kedai yang lebih besar.
1. Memperbaiki dan memberi inovasi pada sistem yang sudah ada
2. Membuka lapangan kerja yang lebih besar
3. Berusaha untuk selalu berinovasi dan mencari sesuatu yang baru
agar dapat bersaing dengan kompetitor
4. Membangun dan terus menambah gerai
DAFTAR PUSTAKA