Dampak yang ditimbulkan dari permainan ini adalah efek candu, dimana
terdapat penelitian yang menemukan adanya perubahan fungsional dan struktural
dalam sistem reward saraf. Dalam penelitian tersebut, peneliti membandingkan
hubungan antara 25 area yang berbeda dari otak pecandu game dengan
kontrolnya, hasilnya ditemukan adanya peningkatan koordinasi antara bagian
kortek prefrontal dorsolateral dan temporoparietal junction di otak yang diduga
membatasi kontrol impuls seseorang[3] .Sasaran utama pengguna permainan ini
adalah anak-anak muda, dimana mereka lebih fleksibel terhadap kemajuan
teknologi.
Efek candu ini memberi dampak negatif diantaranya dampak psikis, sosial,
[4]
dan fisik . Dari segi psikis, seorang anak menjadi ketagihan dan selalu ingin
memainkan permainan tersebut, hal tersebut dapat dilihat anak akan melakukan
berbagai cara untuk memuaskan keinginannya tersebut seperti dengan cara
membolos sekolah. Dari segi sosial, anak menjadi jarang berkumpul dengan
keluarga, mereka lebih banyak menghabiskan waktu sendirian atau di warnet.
Dampak fisiknya terjadi pada saat mereka menghabiskan waktu seharian untuk
bermain permainan tersebut sehingga nafsu makan mereka menurun dan waktu
istirahat mereka berkurang yang berakibat pada munculnya penyakit seperti asam
lambung naik dan lain-lain. Dampak ini sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengakibatkan turunnya kualitas dan
prestasi generasi yang akan datang, maka dari itu permasalahan ini bukan
merupakan permasalahan kecil yang bisa diabaikan.
b. Depresi
c. Kurang kontrol
Orang tua denga memanjakan anak denga fasilitas, efek kecanduan
sangat mungkin terjadi. Anak yang tidak terkontrol biasanya akan berperilaku
berlebihan.
d. Kurang kegiatan
Menganggur adalah kegiatan yang tidak menyenangkan. Dengan
tidak adanya kegiatan maka bermain game online sering dijadikan pelarian
yang dicari.
e. Lingkungan
Perilaku seseorang tidak hanya terbentuk dari dalam keluarga. Saat di
sekolah, bermain dengan teman teman itu juga dapat membentuk perilaku
seseorang. Artinya meskipun seseorang tidak dikenalkan terhadap game online
dirumah, maka seseorang akan kenal dengan game online karena pergaulannya.
f. Pola Asuh
Pola asuh orang tua juga sangat penting bagi perilaku seseorang. Maka,
sejak dini orang tua harus berhati-hati dalam mengasuh anaknya. Karena
kekeliruan dalam pola asuh maka suatu saat anak akan meniru perilaku orang
tuanya
Referensi :
[1]
Selular.ID. 2019. Garena : Indonesia Duduki Peringkat ke-17 dengan Jumlah Mobile
Gamer Terbanyak. https://www.google.com/amp/s/selular.id/v/s/selular.id/2019/07/.
Diakses pada 03 Januari 2019.
[2]
Grace, Lindsay. 2005. Game Type and Game Genre. Vol.22:8.
[3]
Swari, Risky Candra. 2019. Ternyata Ini Perubahan yang Terjadi Pada Otak Saat
Main Game Online. https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-
unik/main-game-online-fungsi-otak/amp/. Diakses pada 02 Januari 2019.
[4]
Effendi, Novian Aziz. 2014. Faktor Penyebab Bermain Game Online dan Dampak
Negatifnya Bagi Pelajar. Surakarta : FKIP-UMS.
[5]
Smart, Aqila. 2010. Cara Cerdas Mengatasi Anak Kecanduan Game. Jogjakarta. A
plus books.