Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gastroenteritis digunakan secara luas untuk menguraikan pasien
yang mengalami perkembangan diare dan atau muntah akut. Istilah ini
mengacu terdapat proses inflamasi dalam lambung dan usus, walaupun
pada beberapa kasus tidak selalu demikian. Secara global setiap tahun
diperkirakan dua juta kasus gastroenteritis yang terjadi dikalangan anak
berumur kurang dari lima tahun. Walaupun penyakit ini seharusnya dapat
diturunkan dengan pencegahan, namun penyakit ini tetap menyerang anak
terutama yang berumur kurang dari dua tahun. Penyakit ini terutama
disebabkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi akibat akses
kebersihan yang buruk. Gastroenteritis atau diare merupakan penyebab
kedua kematian anak didunia dengan 15 juta anak meninggal setiap
tahunnya. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), menunjukan bahwa
diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia (Utami
& Wulandari, 2015).
Organisasi Kesahatan Dunia WHO 2013 memperkirakan 4 milyar
kasus terjadi didunia dan 2,2 juta diantaranya meninggal, dan sebagaian
besar anak-anak dibawah umur 5 tahun. Di Amerika, setiap anak
mengalami 715 gastroenteritis dengan rata-rata 5 tahun mengalami
gastroenteritis 3 sampai 4 kali pertahun. Saat ini kasus gastroenteritis
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang
seperti Indonesia karena memiliki insiden dan moralitas yang tinggi.
Kematian terutama disebabkan karena penderita mengalami dehidrasi
berat (Karimah dkk, 2016).
Pada tahun 2010, diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi
tertentu (kolitis infeksi) masih menjadi penyakit terbanyak pada pasien
rawat inap dirumah sakit meskipun jumlahnya menurun menjadi 71.889
kasus dengan 1.289 kasus berakhir pada kematian. Kejadian Luar Biasa
2

(KLB) diare terjadi di 11 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak


4.204 orang, jumlah kematian sebanyak 73 orang dengan case fatality rate
(CFR) sebesar 1,74%. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan
KLB diare pada tahun 2010 dengan 35 kasus, 1 diantaranya meninggal
(Irwan, 2013).
Pada tahun 2014 jumlah perkiraan penderita diare di Kabupaten
Grobogan sebesar 30.479 kasus, dengan jumlah kasus yang ditangani
sebanyak 12.488 kasus atau sekitar 41% serta tidak ada kematian akibat
diare karena telah ditangani dengan baik. Dibanding dengan tahun 2013
lalu jumlah kasus diare tahun 2014 mengalami penurunan. Tahun 2013
mencapai 59.333 kasus, dengan jumlah yang ditangani sebanyak 20.691
kasus atau sekitar 34,9%.
Menurut pengamatan yang dilakukan selama praktik klinik di
rumah sakit pada 4 November – 30 November 2019, penatalkasanaan yang
diberikan pada pasien Gastroenteritis perawat RS Permata Bunda
Purwodadi melakukan pemeriksaan fisik, mengukur dan memonitor TTV
secara berkala, pemeriksaan EKG (elektrokardiogram), pemeriksaan
laboratorium, pemberian terapi farmakologi dan melakukan pendidkan
kesehatan dan pencegahan dan penanganan pertama pada keluarga pasien.
Tetapi pada saat pengamatan saat praktik klinik di RS Permata
Bunda Purwodadi terdapat beberapa permasalahan dalam pemberian
asuhan keperawatan pada penderita penyakit GEA misalnya dalam
pemberian asuhan keperawatan mengukur intake dan output yang
dipanatau secara berkala, dan juga dalam mengukur tekanan darah pasien
yang dipantau secara berkala hanya 4 pasien dari 6 pasien, sisannya jarang
dipantau secara berkala. Dalam pemeriksaan fisik perawat terkadang tidak
melaksanakan secara menyeluruh, pada pemberian asuhan keperawatan
khususnya pendokumentasian perawat kadang tidak menulis catatan
perkembangan dari pasien, perawat hanya menulis terapi yang harus
dilakukan. Pada tindakan pemberian keperawatan seperti injeksi perawat
kadang melakukan injeksi tidak tepat waktunya dan terkadang perawat
3

menggabungkan injeksi jika jam masuk obat berdekatan atau selisih 1 jam
maka perawat akan menggabungkan diwaktu yang sama.
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gastroenteritis akut meliputi beberapa tahapan yakni perawat akan
melakukan pengkajian, menganalisa data, menentukan diagnosa
keperawatan, merencanakan tindakan / intervensi, melaksanakan
implementasi serta mengevaluasi kondisi pasien setelah dilakukan
tindakan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari
yang sederhana sampai dengan yang kompleks, jika tidak dilakukan
asuhan keperawatan yang tidak tepat akan terjadi komplikasi-komplikasi
dari kasus gastroenteritis akut akan menyebabkan tubuh kehilangan cairan
dan nutrisi.
Sehubungannya dengan latar belakang dan prevalensi penderita
gastroenteritis akut di RS Permata Bunda Purwodadi yang setiap tahunnya
memiliki jumlah yang cukup tinggi maka penulis tertarik untuk mengambil
kasus dalam studi Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan
pada Tn. S dengan Gastroenteritis Akut di ruang Nakula RS Permata
Bunda Purwodadi” sebagai karya tulis ilmiah.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien Gastroenteritis


dengan masalah gangguan kesimbangan cairan dan elektrolit di
Ruang Nakula RS Permata Bunda Purwodadi.

2) Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan Gatroenteritis
Akut di Ruang Nakula RS Permata Bunda Purwodadi.
b. Melakukan diagnose pada klien dengan Gatroenteritis Akut
di Ruang Nakula RS Permata Bunda Purwodadi.
c. Melakukan perencanaan pada klien dengan Gatroenteritis
Akut di Ruang Nakula RS Permata Bunda Purwodadi.
4

d. Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan


Gatroenteritis Akut di Ruang Nakula RS Permata Bunda
Purwodadi.
e. Melakukan dan mengevaluasi tindakan keperawatan pada
klien dengan Gatroenteritis Akut di Ruang Nakula RS
Permata Bunda Purwodadi.
C. PENGUMPULAN DATA
Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
penulis adalah metode analisa deskriptif yaitu menggambarkan objek
peristiwa yang sedang berlangsung, pelaksanaan kegiatan, pengumpulan
data, dan menarik kesimpulan dari data-data tersebut.
1) Wawancara

Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab yang


berhubungan dengan masalah yang dihadapi pasien dan merupakan
suatu komunikasi yang direncanakan. Dalam wawancara penulis
mengajakan pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan
perasaan, yang diistilakan sebagai teknik komunikasi terapeutik.
Teknik ini mencakup keterampilan secara verbal, non verbal,
empati, dan rasa kepedulian yang tinggi. Tenik verbal meliputi
pertanyaan terbuka maupun tertutup, menggali jawaban dan
memvalidasi respon pasien. Teknik non verbal meliputi sikap
mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan, dan kontak mata,
mendengarkan secara efektif.

2) Observasi

Observasi merupakan mengamati perilaku dan keadaan


pasien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan
keperawatan pasien.

3) Studi perpustakaan digunakan untuk menggambarkan dasar-dasar


ilmiah yang dihubungkan dengan Gastroenteritis, adapun sumber-
5

sumber ilmiah yang berupa buku, majalah, dan sumber ilmiah


lainnya.
4) Studi Kasus

Dengan mempelajari catatan medik, buku laporan pasien, dan


hasil-hasil pemeriksaan yang berhubungan masalah Gastroenteritis
yang dibahas.

D. SISTEMATIK PENULISAN
Sistematik dalam penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1) BAB I Pendahuluan, terdiri dari
a. Latar Belakang,
b. Tujuan Penelitian,
c. Teknik Pengumpulan Data,
d. Sistematik Peulisa Data,
e. Manfaat Penulisan
2) BAB II Tinjaun Pustaka, terdiri dari
a. Pengertiam,
b. Etiolgi,
c. Klasifikasi,
d. Patofisiologi/pathway,
e. Manifestasi Klinis,
f. Pemeriksaan Diagnostic
g. Penatalakasanaan Medis,
h. Asuhan Keperawatan Teoritis,
3) BAB III Asuhan Keperawatan Kasus, terdiri dari
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
4) BAB IV Pembahasan, terdiri dari :
6

a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
5) BAB V Penutup, terdiri dari :
a. Kesimpula
b. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

E. MANFAAT PENULISAN
1) Manfaat Teoritis
Menambahkan keilmuan sehingga peningkatan ilmu pengatahuan,
menambah wawasan dalam mencari pemecahan permasalahan
pada klien dengan Gastroenteritis akut dengan keseimbangan
cairan dan elektrolit.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi perawat dapat dijadikan bahas masukan bagi perawat
di rumah sakit dalam melakukan tindakn asuhan
keperawatan dalam menigkatkan mutu pelayanan yang baik
pada khusunya klien Gastroenteritis akut.
b. Bagi Rumah Sakit
1) Sebagai sumbanga pemikiran dan bahas masukan
dalam penyelengaraan rekam medis agar sesuai
dengan peraturan yang ada sehingga nantinya dapat
diimplementasikan di rumah sakit dalam
menghadapi akreditasi.
2) Sebagi bahan pertimbangan dan pemecahan
masalah dan perbaikan, terutama dalam masalah
7

pemenuhan standar akreditasi rekam medis di


rumah sakit.
c. Bagi pendidikan hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan semangat postif khususnya setandar akreditasi
rekam medis pasien.
d. Bagi klien dan keluarga untuk menambah pengetahuan bagi
klien dan keluarga agar dapat memahami keadaannya,
sehingga bisa mengambil keputusan yang sesuai dengan
masalah serta ikut memperhatikan dan melaksanakan
tindakan yamg diberikan perawat.

Anda mungkin juga menyukai