Idrus
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman
Jl. Nurul Iman No. 01 Desa Waru Jaya RT: 01/01, Kec. Parung, Kab. Bogor
Email: idrus99@gmail.com
Abstract
This study aims to determine how the implementation of leadership in
Islamic educational institutions, namely in Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School Parung Bogor. This study uses a qualitative research approach
with a case study research model Technique of data collecting is using the
instrument form questionnaire. The results of this study indicate that the type
of leadership that tends to be used in the Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic
Boarding School is a participative and transformational type.
Keywords: Leadership, participative and transformational type.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi
kepemimpinan pada lembaga pendidikan Islam yaitu di Pondok Pesantren Al
Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif dengan model penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan
data menggunakan instrumen berupa angket. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tipe kepemimpinan yang cenderung digunakan di Pondok Pesantren Al
Ashriyyah Nurul Iman adalah tipe partisipatif dan transformasional.
Kata Kunci: Kepemimpinan, tipe partisipatif dan transformasional.
A. Pendahuluan
Kepala Negara adalah pemimpin yang akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya, seorang lelaki adalah
pemimpin dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban
terhadap kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin dalam rumah
suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap
kepemimpinannya, begitu juga pelayan adalah pemimpin terhadap harta
tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap
kepemimpinannya. Masing – masing kalian adalah pemimpin dan
91
Idrus
1
Muhammad Ibnu Abdul Haidh Suwaid, Cara Nabi Mendidik Anak, Al-
I’tibhom cahaya umat, 2004, h. 5
2
Syafaruddin. Kepemimpinan Pendidikan: Akuntabilitas Pimpinan Pendidikan
Dalam Konteks Otonomi Daerah. (Jakarta: Quantum Teaching Ciputat Press Group.
2010), h. 47-50
3
Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan: Aplikasi dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),
cet. Ke – 1 h. 29.
4
Jamal Ma’mur Asmani, Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan
Pendidikan Profesional: Panduan Quality Control Bagi Para Pelaku Lembaga
Pendidikan (Yogyakarta: Diva Press, 2009), cet. Ke-1, h. 91
B. Landasan Teori
1. Kepemimpinan Wanita
Salah satu cara untuk membedakan antara kepemimpinan laki–
laki dan wanita adalah membandingkan karakteristik atau sifat
keduanya ketika melaksanakan kepemimpinannya. Kenneth Nowack
(2009) melakukan telaah terhadap berbagai penelitian mengenai
perbedaan gender dalam kepemimpinan. Dari penelitian tersebut
disimmpulkan sebagai berikut :
2. Kepemimpinan Transaksional
Menurut Bycio, dkk. (1995), dan Koh, dkk. Pemimpin
trasnsaksional adalah gaya kepemimpinan, dimana seorang pemimpin
memfokuskan perhatian pada transaksi interpersonal antara
pemimpin dengan pegawai melibatkan hubungan pertukaran yang
didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar
kerja, penugasa kerja dan penghargan klasifikasi sasaran, standar
kerja, penugasan kerja,dan penghargaan. Bernard M. Bass
mengemukakan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan
di mana pemimpin menentukan apa yang harus dikerjakan oleh
karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau
organisasi dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan
dalam mengerjakan tugas tersebut. Jadi kepemimpinan transaksional
merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin
mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan
sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi,
produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif.
3. Kepemimpinan Transformasional
Istilah transformasional berinduk dari kata “to transform” yang
artinya mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk
lain yang berbeda. Kepemimpinan transformasional adalah
kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan atau
melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber
daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai
C. Metode Penelitian
Model ekuasi struktural yang dihipotesikan akan dikembangkan
sebagai dasar teoritis untuk menjelaskan perilaku kepemimpinan
transformasional, dan transaksional terhadap gaya kepemimpinan
wanita. Partisipan diambil dari pengurus Yayasan Al Ashriyyah Nurul
Iman yaitu Pimpinan yayasan dan seluruh karyawan yang terbagi guru
wanita dan guru pria. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini
diadaptasi dari berbagai instrument. Terdiri dari tiga variable -
kepemimpinan transformasional, kemampuan tansaksional, gaya
kepemimpinan wanita,. Masing - masing diukur mempergunakan
multiple item perceptual scales. Semua butir diukur memakai lima skala
Liktert.
sekali pesantren dapat bertahan lebih dari satu abad. Namun para
pengasuh menyadari akan adanya hal ini, seorang pengasuh selalu
memikirkan kelangsungan hidup pesantrennya sendiri setelah ia
meninggal
Sarana para pengasuh yang paling utama dalam usaha
melestarikan tradisi pesantren ialah membangun solidaritas dan
kerjasama sekuat-kuatnya antara sesame mereka. Cara praktis yang
ditempuh diantaranya: mengembangkan suatu tradisi bahwa
keluarga yang terdekat harus menjadi calon kuat pengganti
kepemimpinan pesantren, mengembangkan suatu jaringan aliansi
perkawinan endogamous antara keluarga pengasuh, dan
mengembangkan tranmisi pengetahuan dan rantai tranmisi
intelektual antara sesame pengasuh dan keluarganya.5
Pergantian kepemimpinan dalam pesantren, estafet
kepemimpinannya adalah dari dan ke: pendiri – anak – menantu –
cucu - santri senior. Artinya ahli waris, adalah anak laki-laki pendiri
pondok pesantren dan di anggap cocok oleh masyarakat untuk
menjadi kiai, baik dari kesalehan maupun ke dalaman ilmu
agamanya.6
Pola pergantian pimpinan dalam pesan tren kebanyakan masih
bersifat alami seperti meninggalnya pimpinan pesantren, pergantian
pimpinan berlangsung tiba - tiba dan tidak direncanakan. Pola
pergantian pemimpin yang berlangsung secara tiba – tiba atau
mendadak ini sering kali membawa perbedaan pendapat dan saling
berlawanan diantara calon-calon pengganti. Upaya untuk mengatasi
perbedaan pendapat itu sering kali mengambil waktu sangat panjang,
hingga tegaknya kepemimpinan kharismatik yang baru.7
Kepemimpinan di Pesantren lebih menekankan kapada proses
bimbingan, pengarahan dan kasih sayang. Menurut Mansur (2004)
Gaya kepemimpinan yang ditampilkan oleh pesantren bersifat
kolektif atau kepemimpinan institusional. Lebih lanjut ia menyatakan
bahwa gaya kepemimpinan di pesantren mempunyai ciri
paternalistik, dan free rein leadership, dimana pemimpin pasif,
sebagai seorang bapak yang memberikan kesempatan kepada
anaknya untuk berkreasi, tetapi juga otoriter, yaitu memberikan kata-
5
Zamarkhasi Dhofier, Tradisi Pesantren. (Jakarta: LP3ES), h.61-62.
6
Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam,
(Jakarta:PT.LogosWacanaIlmu,1999), h.123
7
Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi Esai-esai Pesantren,
(Yogyakarta: LKiS,2001), h.135
Daftar Pustaka
Wirawan, Kepemimpinan Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi,
Aplikasi dan Penelitian, tk.: tp, 2013
Suwaid, Muhammad Ibnu Abdul Haidh, Cara Nabi Mendidik Anak, Al-
I’tibhom: Cahaya Umat, 2004
Syafaruddin, Kepemimpinan Pendidikan: Akuntabilitas Pimpinan
Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah, Jakarta: Quantum
Teaching Ciputat Press Group, 2010
Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan: Aplikasi dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah/Masyarakat, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009, cet. Ke – 1
Asmani, Jamal Ma’mur, Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan
Pendidikan Profesional: Panduan Quality Control Bagi Para
Pelaku Lembaga Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press, 2009, cet.
Ke-1
La Ode Usa, Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Budaya Organisasi Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja Guru dan
Komitmen Guru dengan Kinerja Guru SMAN di Kabupaten
Buton dan Kota Bau-bau, Disertasi tidak diterbitkan Universitas
Negri Malang Program Pascasarjana, Program Studi Manajemen
Pendidikan, 2008
A, Rofiq dkk. Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan
Profesionalisme santri dengan Metode Dauroh Kebudayaan,
Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005
Danim, Sudarwan., Kepemimpinan Pendidikan, Bandung: Alfabeta,
2010
Daulay, Haidar Putra, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan
Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2007
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan
Hidup Kiai, Jakarta: LP3ES