Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR KOMPUTASI

TEKNIK BIOPROSES
Semester Genap 2020/2021

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

31S19005

Siska Tampubolon

TEKNIK BIOPROSES

FAKULTAS BIOTEKNOLOGI

INSTITUT TEKNOLOGI DEL

MEI 2021
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energy


kinetic dari uap untuk memperoleh energy listrik. Di dalam pembangkit listrik tenaga uap, proses
konversi berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama pada proses konversi yaitu energy kimia
dalam bahan bakar akan diubah menjadi energy panas yang berbentuk uap yang memiliki
tekanan serta temperature tinggi. Tahap kedua yaitu energy panas (uap) akan diubah menjadi
energy mekanik di dalam bentuk putaran. Tahap ketiga yaitu energy mekanik yang dihasilkan
dari tahap berikutnya diubah menjadi energy listrik.

Kelebihan dari PLTU yaitu daya yang diperoleh sangat besar. Pada peralatan PLTU
energy yang dibutuhkan dihasilkan dari putaran uap turbin, PLTU merupakan pembangkit
dengan memanfaatkan uap sebagai penggerak utamanya atau disebut dengan prime mover. Uap
dihasilkan terjadi proses pembakaran yang berfungsi untuk memanaskan air. PLTU adalah jenis
pembangkit listrik denfan mengubah energy kimia menjadi energy listrik menggunakan uap air
yang berfungsi menjadi fluida kerja dengan memanfaatkan energy kinetic uap yang berfungsi
untuk memberikan gerakan pada proses sudu-sudu turbin serta menggerakkan poros dari turbin
yang digunakan, kemudian poros dari turbin akan menggerakkan generator kemudian yang akan
menghasilkan energy listrik. Energy listrik tersebut akan menyuplai alatnya yang disebut dengan
beban.

Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Pembangkit Listrikk Tenaga Uap (PLTU) yaitu mesin pembangkit termal yang memiliki
dua kompenen penting yaitu komponen utama dan kompenen bantu. Komponen utama dari
PLTU terdiri dari empat kompenen yaitu :

1. Boiler
2. Turbin uap
3. Kondensor
4. Pompa
Komponen-komponen utama tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1) Boiler
Boiler merupakan suatu perangkat mesin yang fungsinya untuk mengubah air
menjadi uap. Proses untuk mengubah air menjadi uap dilakukan proses pemanasan air
yang terdapat di dalam pipa-pipa dengan panas yang diperoleh dari pembakaran bahan
bakar. Proses pembakaran yang terjadi berlangsung secara kontiyu pada ruang bakar
dengan dialirkannya bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan yaitu uap
superheat yang memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi dari uap
bergantung dengan luas permukaan pemindah panas, laju aliaran bahan bakar serta panas
pembakaran yang dialirkan.
Bagian-bagian yang terdapat di dalam boiler yaitu :
1. Ruang bakar
Ruang bakar yang terdapat dalam boiler berfungsi untuk tempat terjadinta proses
pembakaran yaitu antara bahan bakar dan udara.
2. Sootblower
Sootblower berfungsi sebagai pembersih abu, debu yang tertempel pada pipa
boiler serta komponen lain pada boiler. Proses pembersihan ini dilakukan untuk
menaikan proses perpindahan panas. Pada sootlower digunakan uap ekstraksi.
3. Fan
Fan yang terdapat pada boiler terdiri dari beberapa macam fan yaitu ID Fan
(Induced Draft Fan) berfungsi sebagai pengendali tekanan pada ruang bakar, PA
Fan (Primary Draft Fan) berfungsi sebagai mendorong bahan bakar batubara
menuju ke ruang bakar, FD Fan (Forced Draft Fan) berfungsi untuk memasok
udara untuk proses pembakaran ke dalam ruang bakar.
4. Air heater
Air heater berfungsi untuk mengambil panas yang asalnya dari gas besar yang
akan ditransferkan ke udara pembakaran proses ini disebut dengan perpindahan
konveksi panas.
5. Economizer
Economizer merupakan alat penukar kalor yang terpasang pada saluran air
sebelum air memasuki boiler drum.
6. Boiler drum
Boiler drum merupakan alat penampung air yang berasal dari Economizer serta
uap dari hasil penguapan. Pada bagian ini terjadi proses pemisahan antara fasa
cair dan uap.
7. Tube wall dan Downcomer
Tube wall dan downcorner merupakan pipa yang memiliki fungsi sebagai saluran
sirkulasi pada boiler drum berguna untuk fluida yang berfase cair. Sirkulasi
terjadi karena adanya perbedaan massa jenis yang terjadi akibat pemanasan.
8. Superheated dan Reheater
Superheated berfungsi untuk memanaskan uap basah yang keluar dari boiler drum
yang diubah menjadi uap panas berkelanjutan. Sedangkan reheater berfungsi
untuk pemanasan kembali uap yang sudah keluar dari turbin yang memiliki
tekanan tinggi yang akan dialirkan lagi menuju turbin yang memiliki tekanan
sedang.
2) Turbin uap
Turbin uap berfungsi untuk mengubah energy panas yang terdapat di dalam uap
menjadi putaran.
3) Kondensor
Kondensor merupakan alat yang digunakan untuk mengubah uap menjadi air.
Proses perubahan uap menjadi air dilakukan dengan dialirkannya uap ke dalam ruangan
yang di dalamnya berisi pipa-pipa yang berfungsi sebagai pendingin, proses pengubahan
ini terjadi pada tekanan dan temperature jenuh maka kondisi dari kondensor di bawah
tekanan atmosfer.
4) Pompa
Pompa berfungsi untuk mengubah energy mekanik yaitu putaran menjadi energy
listrik dengan diterapkannya prinsip induksi magnet.

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Prinsip kerja dari PLTU menggunakan siklus yaitu siklus air-uap-air yang merupakan
sistem tertutup air dari kondensat maupun air dari hasil kondensasi pada kondensor dan air yang
dimurnikan yang dipompa dari pompe kondensat menuju ke pemanas dengan tekanan rendah.
Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Siklus Rankine

Siklus Rankine merupakan siklus termodinamika yang berfungsi untuk mengubah panas
menjadi kerja.

Siklus Rankine Ideal


Diagram TS Siklus Brayton

Siklus Brayton

 Proses 1-2 : Proses Kompresi Isentropic Dengan Pompa


Pada tahap ini terjadi proses kompresi isentropuk yang terdapat dalam kompresor,
kondisi 1 yaitu udara atmosfer. Temperatur udara hasil kompresi T2 dapat diperoleh dari
persamaan :
𝛾−1
𝑇2 = 𝑇1. 𝑟𝑝
𝛾
Ket :
rp merupakan rasio tekanan
𝛾 merupakan perbandingan spesifik pada tekanan konstan dan panas spesifik pada
volume konstan untuk udara
 Proses 2-3 : Proses Penambahan Panas Dalam Boiler Secara Isobar
Proses ini yaitu proses penambahan panas pada tekanan konstan dalam ruang bakar.
Panas ditambahkan pada ruang bakar adalah :
𝑄i𝑛 = 𝐶𝑝(𝑇3 − 𝑇2)
 Proses 3-4 : Proses Ekspansi Isentropik Pada Turbin
Tahap ini terjadi proses ekspansi isentropic yang terdapat dalam turbin. Temperature gas
keluaran dapat diketahui dengan :
𝛾−1/𝛾
𝑇4 = 𝑇3 ( 1 )
𝑅𝑃

 Proses 4-1 : Proses Pelepasan Panas Pada Kondensor Secara Isobar dan Isothermal
Pada proses ini tahapan yang terjadi yaitu lepas nya kalor (heat rejection) ke lingkungan
pada tekanan konstan. Yang dapat diperoleh dari persamaan :
𝑄𝐶 = (ℎ4 − ℎ1)
Keterangan Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap
 Jenis fluida yang digunakan yaitu
 Kapasitas produksi yang digunakan yaitu :
1. Vapour yang digunakan dengan nilai sebesar 0
2. Temperature sebesar
3. Tekanan sebesar 50 psia
4. W pump sebesar 5775 Btu/hr
5. Q boiler sebesar 1.760e+006 Btu/hr
6. W Turbin sebesar 5.167e+005 Btu/hr
7. Q kondensor sebesar 1.2495e+006 Btu/hr
8. 𝑃 yang digunakan pada boiler sebesar 0 psi
 Data yang diketahui :
1. Pturbin = 8650 kPa 𝑃 𝑃
2. Tturbin = 550 𝑇
3. Pkondensor = 12 kPa 𝑃

a. Perhitungan
 Data yang diketahui
Pturbine = 84,46 bar ↔ P3=P2
Tturbine = 546,4oC ↔T3
Pkondensor = 3,447 bar ↔P4
 Proses Kerja Pompa pada tahap 1 dan 2
Data yang digunakan adalah data yang terdapat di dalam Kondensor, yaitu:
Pkondensor = 3,447 bar ↔P1
V1=v1 = 1.797 × 10-2 m3/kg
H1=h2=h4 = 1410.1 kJ/kg
Hfg4 = 1410.1 kJ/kg
St = 2.4251 kJ/kg.C
Sg = 4.4343 kJ/kg.C
 Proses kerja pompa dicari dengan menggunakan rumus:
Wp = v1 × (P2-P1) = h2-h1
h2 = h1 + Wp
Maka dapat dihitung:
 Wp = v1 × (P2-P1)

= (1.797× 10-2 m3/kg)×( 84,46 bar - 3,447 bar)× ×

= 145.580361 kJ/kg
 h2 = (= 1410.1 kJ/kg + 145.580361 kJ/kg)
= 1555.6803 kJ/kg
 Untuk menghitung panas yang diserap oleh boiler maka digunakan rumus
Qin = h3-h2
Dengan menggunakan data uap air yang terdapat didalam boiler, yaitu:
P3 = 84,46 bar dan T3 = 546,4oC
h3 = 2965.7 kJ/kg
S4 = 4.4229 kJ/kg.C
Maka dapat dihitung:
 Qm = h3-h2
= (2965.7 kJ/kg - 1555.6803 kJ/kg)
= 1410.1kJ/kg
 Proses Kerja Turbin pada tahap 3 dan 4
 X=

(
=
(

=0.994
 h4 = (1410.1kJ/kg + 145.580361 kJ/kg) (0.994× 1410.1)
= 1555.6803× 1401.63
= 2180.488 kJ/kg
 WT = h4 – h3
= (2180.488 kJ/kg –2965.7 kJ/kg)
=2177.52 kJ/kg
 Proses Kondensasi yang terjadi pada tahap 4 sampai tahap 1
 Qout = h4 – h1
= (2180.488 kJ/kg - 1410.1 kJ/kg)
= 770.388 kJ/kg
 ̇ =

=
(

= 50.448 kg/s
 Sehingga untuk mencari nilai Q
 Q = (50.448 kg/s × 2180.488 kJ/kg)
= 10.001 × 103 KW
 Maka didapatkan nilai efisiensi termal siklus dengan menggunakan rumus
 η=

= 0.9999 ×100%
=99.9

Anda mungkin juga menyukai