4/Mei/2015
181
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
182
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
183
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
juga telah mempersulitt dunia usaha dalam atau bahkan usahanya, mereka dapat pula
memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman mengubah pinjaman tersebut menjadi
atau utang. Terlepas dari apapun latar penyertaan saham, selain kemungkinan tadi
belakangnya telah ikut melemahkan aktivitas debitur dapat pula merundingkan permintaan
usaha pada umumnya. Kegiatan produksi juga penundaan kewajiban pembayaran utang
melorot, kegiatan penjualan menurun, dan sebagai jalan akhir barulah ditempuh
perdagangan jasa terkait atau mendukungnya pemecahan melalui proses kepailitan apabila
juga ikut melemah. Hingga titik ini, proses perdamaian tidak tercapai.13
kesempatan kerja yang ada menjadi hilang Mengenai Kepailitan, pengaturannya
yang barupun sulit diharapkan. dapat ditemukan dalam Faillisements
Sebagaimana telah diuraikan, apabila nilai Verordening Stb. 1905 Nomo 217 jo Stb. 1906
rupiah begitu terpuruk, maka mekanisme Nomor 348 yang telah diubah dengan
pasar itu pula yang menjadi salah satu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
penyebab. Dengan pemahaman tadi bila undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang
mana krisis moneter terwujud disekitar Perubahan Atas Undang-undang tentang
jatuhnya nilai tukar rupiah, ketidakpastian Kepailitan (Faillisements Verordening) yang
penyelesaian utang yang demikian besar, kemudian ditetapkan menjadi undang-
setidaknya telah dan akan selalu memberi undang dengan Undang-Undang Nomor 4
pengaruh terhadap krisis tersebut. Tahun 1998 (Undang-Undang Kepailitan).
Penyelesaian masalah utang piutang Dengan diberlakukannya Undang-undang
berfungsi sebagai filter untuk menyaring atas Kepailitan yang baru (UU No. 4 Tahun 1998),
dunia usaha dari perusahaan-perusahaan praktek-praktek yang tidak diinginkan besar
yang tidak efisien. Kebijaksanaan kemungkinan akan terjadi. Pihak tertentu
penyelesaian masalah utang piutang tersebut dapat memohon suatu perusahaan
pada gilirannya diharapkan dapat dinyatakan pailit dengan tujuan utama bukan
memberikan kepercayaan dan rasa aman hanya untuk melindungi piutang yang
kepada para investor, baik nasional maupun diberikannya, tetapi lebih jauh lagi, yaitu
asing untuk menanamkan modal atau untuk melenyapkan pesaingnya dari pasar.
mengembangkan usaha di Indonesia. Menteri Hal lainnya bahwa terhitung sejak
Kehakiman, Prof. Dr. Muladi pada waktu itu diberlakukannya Undang-undang Kepailitan
mengharapkan penyelesaian masalah utang hingga sampai saat ini, dapat dikatakan masih
piutang dapat terlaksana secara cepat, adil, banyak terdapat berbagai macam kontroversi
terbuka, efisien, dan efektif serta profesional, yang muncul, misalnya mengenai saat jatuh
sehingga dunia usaha nasional dapat segera tempo dari suatu hutang, mengenai penilaian
beroperasi secara normal, dan pada kreditur kedua, mengenai status hukum dari
gilirannya kegiatan ekonomi akan berjalan joint operation, mengenai keberadaan
kembali. Dengan demikian, tekanan sosial klausula arbitrase dalam perjanjian pokok
yang disebabkan oleh hilangnya banyak yang menjadi dasar timbulnya utang yang
lapangan kerja akan berkurang.12 Secara telah jatuh tempo, mengenai masalah novum
teoritik, seperti umumnya utang piutang, yang dimajukan pada tingkat peninjauan
debitur yang memiliki masalah dengan kembali. Hal lainnya adalah bahwa di dalam
kemampuan untuk memenuhi kewajiban Undang-undang Kepailitan hasil revisi tidak
membayar utang, menempuh berbagai membedakan subyek hukum dalam kepailitan
alternatif penyelesaian. Mereka dapat (debitur pailit) dengan segala akibat
merundingkan permintaan penghapusan hukumnya. Undang-undang Kepailitan hasil
utang, baik untuk sebagian atau seluruhnya. revisi ini tidak mengatur mengenai
Mereka dapat pula menjual sebagian aset “kelanjutan” atau “eksistensi” dari suatu
12 13
Ibid, hal 181. Ibid, hal 101.
184
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
subyek hukum yang dinyatakan pailit. Yang dikenakan, dan dipikulkan kepada pihak-
jelas secara umum Undang-undang Kepailitan pihak yang telah menerbitkan kerugian
hasil revisi masih tetap mengidentifikasikan tersebut. Dengan berkedok di belakang sifat
kepailitan individu perorangan sebagai pertanggungjawaban yang terbatas tersebut
subyek hukum pribadi dengan kepailitan acapkali kita temukan keadaan dimana
suatu badan hukum. perseroan dijadikan tameng bagi Direksi
Spekulasi dalam perdagangan di pasar perseroan yang tidak beritikad baik. Melalui
uang menjadi hal yang tidak dapat pelaksanaan kegiatan perseroan terbatas,
dihindarkan dan biasanya tidak mudah dengan pertanggungjawaban yang terbatas,
dikendalikan. Karena besarnya peran dan harta kekayaan Direksi yang beritikad tidak
kebutuhan penyelesaian utang swasta dalam baik seolah-olah menjadi tidak tersentuh.14
krisis moneter tadi, upaya yang dinilai sangat
mendesak untuk dilakukan dan diwujudkan B. Perumusan Masalah
adalah menghadirkan perangkat hukum yang Mengingat pentingnya pengetahuan
dapat diterima pihak-pihak yang terkait alam tentang akibat hukum bagi perseroan
penyelesaian utang-piutang. Asumsi yang terbatas yang telah dijatuhi putusan pailit
betapapun telah melandasi sikap tadi adalah serta akibat dari kepailitan, maka dalam karya
gejolak di pasar uang dapat dibantu ilmiah ini yang menjadi masalah adalah
peredarannya apabila perspektif Bagaimana akibat hukum terhadap
penyelesaian utang piutang dapat dibuat penjatuhan pailit pada perseroan terbatas?
jelas, baik bentuk maupun jadwal waktunya.
Dengan asumsi itu pula, kebutuhan akan C. Metode Penelitian
valuta asing yang besar jumlahnya dengan Sejalan dengan fokus studi dan
jadwal waktu pemenuhan yang jelas, tidak permasalahan, penelitian kualitatif dengan
perlu harus menimbulkan spekulasi di pasar paradigma15 konstruktivisme16 ini
uang dan merusak nilai tukar. menggunakan dua pendekatan secara
Karena dirasa dari segi materi yang diatur sekaligus, yaitu pendekatan doktrinal dan
masih terdapat berbagai kekurangan dan non-doktrinal. Penggunaan dua pendekatan
kelemahan serta dipandang sudah tidak ini dimaksudkan untuk menghindari
sesuai lagi dengan kebutuhan dan ketimpangan dalam mengkaji hukum, karena
perkembangan hukum dalam masyarakat, disatu sisi hukum tidak bisa melepaskan diri
maka Pemerintah melakukan perubahan dari cirinya yang normatif, tetapi juga tidak
terhadap Undang-undang No. 1 Tahun 1998 selamanya murni yuridis, dan hukum
tentang Kepailitan dengan Undang-undang bukanlah sesuatu yang berproses secara
No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan asosial dan akultural.
Penundaan Pembayaran Utang. Ternyata
dengan dikeluarkannya Undang-undang ini, PEMBAHASAN
pengaturan tentang eksistensi dari suatu AKIBAT HUKUM TERHADAP PENJATUHAN
subyek hukum yang dinyatakan pailit PAILIT PADA PERSEROAN TERBATAS
terutama eksistensi Perseroan Terbatas yang
telah dinyatakan pailit masih belum diatur
secara jelas dan tegas. Di samping itu dengan 14
. Gunawan Widjaja, Tanggung Jawab Dreksi Atas
sifat badan hukumnya yang terbatas dalam Kepailitan Perseroan, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
arti bahwa kekayaan perseroan terpisah 2003, hal 9.
15
dengan kekayaan para pesero pengurus William J. Chambliss dan Robert B. Seidman, Law, Order,
dalam prakteknya menunjukkan bahwa and Power, Addison-Wesley Publishing Company,
Philipine, 1971, hal. 12.
perseroan seringkali dipergunakan sebagai 16
Bogdan dan Biklen mengartikan paradigma penelitian
alat untuk menutupi pertanggungjawaban sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang
yang lebih luas, yang seharusnya dapat dipegang bersama, konsep, atau proposisi yang
mengarahkan cara berpikir dari penelitian.
185
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
Sebelum penulis membahas mengenai hak dari suatu badan hukum sebenarnya
akibat hukum bagi perseroan terbatas dalam adalah hak-hak yang tidak ada yang
hal telah dijatuhi putusan pailit, maka akan memilikinya dan sebagai penggantinya
terlebih dahulu penulis akan membahas adalah suatu harta kekayaan yang terikat
mengenai pengertian Perseroan Terbatas oleh suatu tujuan atas kekayaan
sebagai suatu badan hukum karena hal ini kepunyaan suatu tujuan.
berkaitan erat dengan pertanggungjawaban 3. Teori Organ dari Otto Von Gierki
suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh Menurut teori ini badan hukum adalah
badan hukum perseroan terbatas tersebut. suatu realitas sesungguhnya sama seperti
Pasal 1 ayat (1) UUPT menegaskan bahwa sifat kepribadian alam manusia ada dalam
perseroan terbatas adalah badan hukum. pergaulan hukum. Di sini tidak hanya
Dengan statusnya sebagai badan hukum suatu pribadi yang sesungguhnya, tetapi
maka berarti perseroan berkedudukan badan hukum itu juga mempunyai
sebagai subyek hukum yang mampu kehendak atau kemauan sendiri yang
mendukung hak dan kewajibannya dibentuk melalui alat-alat
sebagaimana halnya dengan orang dan perlengkapannya (pengurus, anggota-
mempunyai harta kekayaan tersendiri anggotanya). Apa yang mereka putuskan,
terpisah dari harta kekayaan para pendirinya, adalah kehendak atau kemauan dari
pemegang saham, dan para pengurusnya, badan hukum. Teori ini menggambarkan
atau dapat dikatakan bahwa kita dapat badan hukum sebagai suatu yang tidak
menemui berbeda dengan manusia.
keoknuman (rechtpersoonlijkheid) dalam 4. Teori propiete collective dari Planiol
badan hukum korporasi atau perseroan. Akan Menurut teori ini hak dan kewajiban
tetapi dalam UUPT tidak akan kita temui badan hukum itu pada hakikatnya adalah
batasan apa itu sebenarnya yang dimaksud hak dan kewajiban anggota bersama-sama
dengan badan hukum tersebut. disamping hak milik pribadi, hak milik
Ada beberapa teori yang dikemukakan serta kekayaan itu merupakan harta
oleh para ahli mengenai badan hukum antara kekayaan bersama. Anggota-anggota tidak
lain sebagai berikut :17 hanya dapat memiliki masing-masing
1. Teori Fiktif dari Von Savigny untuk bagian yang tidak dapat dibagi,
Teori ini menyatakan bahwa badan hukum tetapi juga sebagai pemilik bersama-sama
itu semata-mata buatan Negara saja. untuk keseluruhan. Di sini dapat dikatakan
Sebetulnya menurut alam hanya manusia bahwa orang-orang yang berhimpun itu
sajalah sebagai subyek hukum, badan semuanya merupakan suatu kesatuan dan
hukum itu hanya suatu fiksi saja, yaitu membentuk suatu pribadi yang dinamakan
sesuatu yang sesungguhnya tidak ada, badan hukum. Maka dari itu badan hukum
tetapi orang menciptakan dalam adalah suatu konstruksi yuridis saja.
bayangannya suatu pelaku hukum (badan Dengan demikian dari berbagai teori itu
hukum) sebagai subyek hukum dapat dibagi menjadi dua kelompok teori
diperhitungkan sama dengan manusia. yaitu sebagai berikut :
2. Teori harta kekayaan bertujuan dari Brinz a) Pertama, mereka yang menganggap
Menurut teori ini hanya manusia saja yang bahwa badan hukum itu sebagai wujud
dapat menjadi subyek hukum. Namun, yang nyata, dianggap mempunyai “panca
juga tidak dapat dibantah adanya hak-hak indera” sendiri seperti manusia,
atas suatu kekayaan, sedangkan tiada akibatnya badan hukum itu disamakan
manusiapun yang menjadi pendukung dengan orang atau manusia.
hak-hak itu. Apa yang kita namakan hak- b) Kedua, mereka yang menganggap badan
hukum itu tidak sebagai wujud yang
17
R. Ali Rido, Op.Cit, hal 7.
186
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
nyata. Di belakang badan hukum itu akan merugikan boedel, maka kerugian itu
sebenarnya berdiri manusia. tidak mengikat boedel.
Akibatnya kalau badan hukum itu Ada beberapa harta yang dengan tegas
membuat kesalahan maka kesalahan itu dikecualikan dari kepailitan, yaitu :21
adalah kesalahan manusia yang berdiri di a. Alat perlengkapan tidur dan pakaian
belakang badan hukum itu secara bersama- sehari-hari;
sama.18 Perbedaan teori mengenai badan b. Alat perlengkapan dinas;
hukum ini mempunyai implikasi yang besar c. Alat perlengkapan kerja;
terhadap pemisahan pertanggungjawaban d. Persediaan makanan untuk kira-kira satu
antara badan hukum dan orang-orang yang bulan;
berada di belakang badan hukum tersebut. e. Buku-buku yang dipakai untuk bekerja;
Yang dimaksudkan dengan f. Gaji, upah, pensiun, uang jasa dan
pertanggungjawaban adalah siapa yang harus honorarium;
membayar utang yang timbul dari perbuatan- g. Sejumlah uang yang ditentukan oleh
perbuatan yang dilakukan dalam rangka hakim komisaris untuk nafkahnya
kegiatan bersama ? Siapa yang harus (debitur);
menanggung atas kerugian yang timbul. h. Sejumlah uang yang diterima dari
Berikut ini akan dipaparkan mengenai pendapatan anak-anaknya;
akibat hukum keputusan kepailitan bagi Begitu pula hak-hak pribadi debitur yang
perseroan terbatas itu sendiri. Akibat Hukum tidak dapat menghasilkan kekayaan atau
Perseroan Terbatas Yang Dijatuhi Putusan barang-barang mililk pihak ketiga yang
Pailit Pada dasarnya sebelum pernyataan kebetulan berada di tangan pailit, tidak dapat
pailit, hak-hak debitur untuk melakukan dikenakan eksekusi, misalnya : hak pakai dan
semua tindakan hukum berkenaan dengan hak mendiami rumah.22
kekayaannya harus dihormati. Tentunya Dalam hal kepailitan terhadap Perseroan
dengan memperhatikan hak-hak kontraktual Terbatas yang menjadi permasalahan yang
serta kewajiban debitur menurut peraturan esensial adalah apakah Perseroan Terbatas
perundang-undangan.19 Semenjak pengadilan tersebut tetap dapat beroperasi ataukah
mengucapkan putusan kepailitan dalam demi hukum harus bubar ?
sidang yang terbuka untuk umum terhadap a. Akibat hukum bagi Perseroan Terbatas
debitur berakibat bahwa ia kehilangan hak selama kepailitan
untuk melakukan pengurusan dan Dalam kepailitan badan hukum Perseroan
penguasaan atas harta bendanya (persona Terbatas, beroperasi atau tidaknya
standy in ludicio) dan hak kewajiban si pailit perseroan setelah putusan pailit
beralih kepada kurator untuk mengurus dan dibacakan tergantung pada cara pandang
menguasai boedelnya.20 kurator terhadap prospek usaha perseroan
Si pailit masih diperkenankan untuk pada waktu yang akan datang. Hal ini
melakukan perbuatan-perbuatan hukum di dimungkinkan karena berdasar ketentuan
bidang harta kekayaan, misalnya membut di dalam Pasal 104 UUK dan PKPU yang
perjanjian, apabila dengan perbuatan hukum berbunyi :
itu akan memberi keuntungan bagi harta (1) Berdasarkan persetujuan panitia
(boedel) si pailit, sebaliknya apabila dengan kreditor sementara, kurator dapat
perjanjian atau perbuatan hukum itu justru melanjutkan usaha debitur yang
dinyatakan pailit walaupun terhadap
pernyataan putusan pailit tersebut
18
Agus Budiarto, Op.Cit, hal 28-29.
19 21
Imran Nating, Peranan dan Tanggungjawab Kurator Pasal 22 UUK & PKPU.
22
Dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit, Raja Zainal Asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaan
Grafindo, Persada, Jakarta, 2004, hal 39. Kewajiban Pembayaran Utang, Raja Grafindo Persada,
20
Pasal 24 ayat 1 UUK & PKPU. Jakarta, 2000, hal 54.
187
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
diajukan kasasi atau peninjauan oleh Kurator, Debitur dan Kreditur, yang
kembali. diadakan khusus untuk membahas atas usul
(2) Apabila dalam kepailitan tidak diangkat kreditur sebagaimana tersebut di dalam Pasal
panitia kreditur, kurator memerlukan 179 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 180 ayat (1),
izin hakim pengawas untuk Pasal 183 UUK & PKPU.
melanjutkan usaha sebagaimana Dengan diteruskannya kelanjutan usaha
dimaksud dalam ayat (1). dari debitur (perseroan terbatas) pailit maka
Berdasar bunyi pasal tersebut di atas dimungkinkan adanya keuntungan yang akan
dapat disimpulkan bahwa kepailitan Badan diperoleh diantaranya yaitu :
Hukum Perseroan Terbatas di Indonesia tidak 1. Dapat menambah harta si pailit dengan
secara otomatis membuat perseroan keuntungan-keuntungan yang mungkin
kehilangan haknya untuk mengurus dan diperoleh dari perusahaan itu.
menguasai harta kekayaan perseroan 2. Ada kemungkinan lambat laun si pailit
tersebut karena kepailitan perseroan terbatas akan dapat membayar utangnya secara
menurut hukum Indonesia tidak penuh.
menyebabkan terhentinya operasional 3. Kemungkinan tercapai suatu
perseroan. Akan tetapi dalam hal perusahaan perdamaian.23
yang dilanjutkan ternyata tidak berprospek Dalam hal usaha dari perseroan terbatas
dengan baik, maka hakim pengawas akan diteruskan atau perseroan tetap beroperasi
memutuskan untuk menghentikan yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang
beroperasinya perseroan terbatas dalam akan melakukan tindakan pengurusan sehari-
permohonan seorang Kreditur. Setelah hari dari perseroan tersebut, apakah
perseroan tersebut dihentikan, maka Kurator pengurusan tetap dilakukan oleh direksi
mulai menjual aktiva boedel tanpa ataukah pengurusan dilakukan oleh kurator
memerlukan bantuan/persetujuan debitur yang menggantikan kedudukan direksi dalam
pailit. menjalankan aktivitas usaha perseroan ?
Akan tetapi pasal tersebut di atas tidak Mengenai hal ini akan menjadi
berlaku apabila di dalam rapat pencocokan pertentangan tersendiri karenadalam praktek
piutang tidak ditawarkan perdamaian atau sebenarnya direksi yang lebih mengetahui
jika rencana perdamaian yang ditawarkan tentang seluk beluk dari usaha perseroan,
tidak diterima atau pengesahan perdamaian pasar serta konsumen dari perseroan pailit,
ditolak sehingga demi hukum harga pailit demikian pula bilaman ada cukup alasan
berada dalam keadaan insolvensi. untuk itu, direksi perseroan pailit yang
Kurator/Kreditur yang hadir dalam rapat mewakili perseroan dalam menjalankan
mengusulkan supaya perusahaan debitur haknya mengajukan permohonan kepada
pailit dilanjutkan (Pasal 179 ayat (1)) dan usul pengadilan agar kurator diganti atau diangkat
tersebut hanya dapat diterima apabila usul kurator tambahan.
tersebut disetujui oleh para kreditur yang Jika kita baca Pasal 16, Pasal 69 ayat 1,
mewakili lebih dari ½ (setengah) dari semua Pasal 104 UUK & PKPU dapat disimpulkan
piutang yang diakui dan diterima dengan bahwa dengan dilanjutkannya usaha dari
sementara yang tidak dijamin dengan hak debitur (perseroan) pailit maka yang
gadai, jaminan fiducia, hak tanggungan, berwenang untuk mengurus Perseroan
hipotik atau hak agunan atas kebendaan sebagaimana layaknya seorang direksi adalah
lainnya (Pasal 180 ayat (1)). kurator. Kurator wajib bertindak sebagai
Walaupun syarat-syarat seperti di atas pengelola perusahaan yang baik. Kurator
telah terpenuhi, tetap beroperasi tidaknya wajib menilai kompetensinya untuk
suatu badan hukum perseroan masih harus mengelola harta pailit sesuai dengan standar
tetap mendapatkan persetujuan dari Hakim
Pengawas dalam suatu rapat yang dihadiri 23
Zainal Azikin, Op.Cit, hal 76.
188
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
profesi kurator dan pengurus Indonesia dan menjadi beban harta pribadi kurator
jika perlu mencari bantuan untuk mengelola melainkan menjadi beban harta pailit.
usaha. 2. Tanggung jawab pribadi kurator
Dengan beralihnya kewenangan dari Kerugian yang muncul sebagai akibat dari
direksi kepada kurator untuk mengelola bertindaknya atau tidak bertindaknya
perseroan maka konsekuensi dari hal itu kurator menjadi tanggung jawab kurator.
adalah bahwa kurator adalah juga bertindak Dalam kasus seperti ini kurator
sebagai direksi sehingga tugas dan kewajiban bertanggung jawab secara pribadi. Kurator
serta tanggung jawab direksi perseroan harus membayar sendiri kerugian yang
menjadi tugas dan tanggung jawab kurator. ditimbulkannya. Tanggung jawab ini dapat
Tugas dan kewajiban kurator dalam terjadi jika kurator menggelapkan harta
posisinya sebagai pengurus perseroan adalah: kepailitan. Putu Supadmi menjelaskan
1. Melakukan pengurusan sehari-hari dari bahwa segala kerugian yang timbul, akibat
perseroan. dari kelalaian atau karena
2. Melakukan pinjaman kepada pihak ketiga. ketidakprofesionalan kurator menjadi
3. Menghadap di sidang pengadilan. tanggung jawab kurator. Karenanya
4. Menjual atau d engan cara lain kerugian tersebut tidak bisa dibebankan
mengalihkan barang-barang tetap milik pada harta pailit.
perseroan atau membebani barang- Terhadap pendapat tersebut, Tutik Sri
barang milik perseroan tersebut dengan Suharti, seorang kurator di Jakarta,
hutang. mengungkapkan bahwa pembebanan
5. Menggadaikan barang-barang begerak tanggung jawab atas kerugian harta pailit
milik perseroan yang bernilai. kepada kurator akan membuat kurator
Sedangkan tanggung jawab kurator dapat menjadi tidak kreatif dalam melaksanakan
dibagi menjadi :24 tugasnya, terutama dalam upaya untuk
1. Tanggung jawab kurator dalam meningkatkan harta pailit.
menjalankan tugas Dalam hal kepailitan badan hukum
Tanggung jawab kurator dalam kapasitas perseroan terbatas setelah berakhirnya
sebagai kurator dibebankan pada harta kepailitan, bubar atau tidaknya perseroan
pailit, dan bukan pada kurator secara tergantung kepada keputusan hakim atas
pribadi yang harus membayar kerugian adanya permohonan pembubaran perseroan
pihak yang menuntut mempunyai tagihan karena didalam undang-undang kepailitan
atas harta kepailitan, dan tagihannya dan undang-undang perseroan terbatas tidak
adalah utang harta pailit. Seperti : adanya pengaturan mengenai pembubaran
a. Kurator lupa untuk memasukkan salah demi hukum perseroan terbatas secara
satu kreditor dalam rencana distribusi; terperinci sebagaimana didalam KUHD yang
b. Kurator menjual asset debitur yang mengatur alasan pembubaran perseroan
tidak termasuk dalam harta kepailitan; terbatas. Alasan-alasan pembubaran
c. Kurator menjual asset pihak ketiga; perseroan karena jangka waktu berdirinya
d. Kurator berupaya menagih tagihan berakhir dan bubar demi hukum karena
debitur yang pailit dan melakukan sita kerugian yang mencapai 75% dari modal
atas property debitur, kemudian perseroan. Akan tetapi undang-undang UU
terbukti bahwa tuntutan debitur No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
tersebut palsu. Terbatas mengenal adanya pembubaran
Kerugian yang timbul sebagai akibat dari karena penetapan pengadilan tetapi tidak
tindakan kurator tersebut di atas tidaklah mengenal adanya pembubaran demi
hukum.25
25
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perseroan Indonesia,
24
Imran Nating, Op.Cit, hal 114-115. Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1996, hal 66.
189
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
190
Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015
likuidator secara tanggung renteng muka hukum. Mengenai hal ini perlu kiranya
bertanggung jawab atas kerugian yang ditegaskan dalam Undang-undang mengenai
diderita oleh pihak ketiga. perbuatan-perbuatan hukum yang dapat
Dalam pendaftaran dan pengumuman dimintakan pertanggungjawaban kepada direksi
apabila terjadi kepailitan perseroan terbatas.
sebagaimana dimaksudkan diatas, nama dan
Dengan demikian nantinya dapat secara jelas
alamat likuidator wajib disebutkan. Likuidator ditentukan mana yang menjadi tanggung jawab
wajib mendaftarkan dan mengumumkan hasil perseroan terbatas dan mana yang menjadi
akhir proses likuidasi sesuai dengan tanggung jawab direksi perseroan.
ketentuan pasal 21 dan 22 UU PT serta Agar tidak terjadi kerancuan hukum, perlu
mengumumkan dalam dua surat kabar adanya pembedaan subyek hukum dalam
harian. kepailitan (debitur pailit) dengan segala akibat
hukumnya, yaitu adanya pengaturan mengenai
PENUTUP kelanjutan atau eksistensi dari subyek hukum
A. KESIMPULAN badan hukum yang dinyatakan pailit, sehingga
Kepailitan Badan Hukum Perseroan Terbatas dapat dibedakan hak dan kewajiban antara
adalah kepailitan dirinya sendiri bukan kepailitan kepailitan individu perorangan sebagai subyek
para pengurusnya, walaupun kepailitan itu terjadi hukum pribadi dengan kepailitan suatu badan
karena adanya kelalaian dari para pengurusnya. hukum.
Sehingga seharusnya pengurus tidak dapat
dimintai pertanggungjawabannya secara DAFTAR PUSTAKA
tanggung renteng atas adanya kerugian karena Amrizal., Hukum Bisnis, Risalah Teori dan Praktek,
kelalaiannya dan hanya dapat dimintai Djambatan, Jakarta, 1999.
pertangungjawaban apabila kekayaan perseroan Asikin Zainal., Hukum Kepailitan dan Penundaan
tidak cukup untuk menutup kerugian akibat Kewajiban Pembayaran Utang, Raja Grafindo
kepailitan (Pasal 90 ayat (2) UUPT). Kelanjutan Persada, Jakarta, 2000.
usaha dari perseroan terbatas pailit tergantung Budiarto Agus., Kedudukan Hukum Dan Tanggung
dari cara pandang Kurator serta kreditur atas Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Ghalia
prospek usaha debitur pailit di masa datang, Indonesia, Jakarta, 2002.
kepailitan perseroan terbatas demi hukum tidak Hartono Sri Rejeki , Kapita Selekta Hukum
membubarkan perseroan terbatas. Perusahaan, Mandar Maju, Bandung, 2002.
Pembubaran perseroan terbatas setelah putusan Lontoh Rudhy A., Deny Kailimang, Benny Ponto
pailit dibacakan hanya dapat dimintakan (eds), Penyelesaian Utang Piutang melalui
penetapan pengadilan oleh kreditur dengan Kepailitan atau Penundaan Kewajiban
alasan perseroan tidak mampu membayar Pembayaran Hutang, Alumni, Bandung, 2001.
hutangnya setelah dinyatakan pailit atau harta Muhammad Abdul Kadir., Hukum Perseroan
kekayaan perseroan tidak cukup untuk melunasi Indonesia, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1996.
seluruh hutangnya setelah pernyataan pailit Nating Imran., Peranan dan Tanggungjawab
dicabut. Hal mana juga ditegaskan di Kurator Dalam Pengurusan dan Pemberesan
dalam penjelasan UUK dan PKPU bahwa asas di Harta Pailit, Raja Grafindo, Persada, Jakarta,
dalam Undang-undang ini di antaranya adalah 2004.
asas kelangsungan usaha yang artinya bahwa Prasojo Ratnawati., Pembubaran Perseroan,
kepailitan tidak demi hukum menjadikan Likuidasi dan Hak Implikasinya Terhadap
perseroan bubar. Kepailitan, Rangkaian Lokakarya terbatas
hukum kepailitan dan wawasan hukum bisnis
B. SARAN lainnya, Pusat Pengkajian Hukum, Jakarta,
Sebagai Badan Hukum perseroan terbatas 2003.
adalah merupakan subyek hukum yang Simatupang R.B., Aspek Hukum Dalam Bisnis,
bertanggung jawab secara mandiri terhadap Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
segala perbuatan hukum yang dilakukannya Widjaja Gunawan., Tanggung Jawab Dreksi Atas
terlepas walau perbuatan itu dikuasakan kepada Kepailitan Perseroan, Raja Grafindo Persada,
pengurus dalam hal ini direksi perseroan. Oleh Jakarta, 2003.
karena itu apa yang dilakukan oleh perseroan
terbatas harus dapat dipertanggungjawabkan di
191