Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336890079

PERIZINAN DI INDONESIA MENJADI PENGHAMBAT PENANAMAN MODAL

Article · October 2019

CITATIONS READS
0 1,260

2 authors, including:

Fadhly Nasution
Universitas Sriwijaya
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PERIZINAN DI IBDONESIA MENJADI PENGHAMBAT PENANAMAN MODAL View project

All content following this page was uploaded by Fadhly Nasution on 30 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PERIZINAN DI INDONESIA MENJADI PENGHAMBAT PENANAMAN
MODAL
M. FADHLY PANDAPOTAN NASUTION
Universitas Sriwijaya
fadhlynasution4599@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia yang termasuk kedalam Negara berkembang dalam pembangunan nasional tidak lepas
dari peran penanaman modal dan sangat berpengaruh bagi perkembangan dan kemajuan bangsa
Indonesia untuk mencapai tujuan kesejahteraan umum yang terdapat pada UUD 1945 alenia ke-
4, namun dalam tujuannya ada penghambat dan kendala yaitu perizinan yang ada di Indonesia
menjadi akar masalah susahnya investor masuk ke Indonesia yang sering dipermasalahkan Di
Indonesia, perizinan justru menjadi penghambat utama masuknya investasi. Birokrasi yang
terlalu panjang, waktu yang tidak sedikit, biaya dan ditambah banyaknya pungutan tak resmi,
membuat investor pikir-pikir untuk menanamkan modal di Indonesia. Masalah-masalah ini
membuat iklim investasi menjadi tidak sehat dan terus berulang dari tahun ke tahun.
Kata kunci:Investasi,Perizinan,Penghambat penanaman modal,masalah perizinan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia, pembangunan nasional tidak dapat dilepaskan dari peran investasi asing.
Investasi asing sangat penting, selain sebagai penyedia dana untuk dapat mengerakkan roda
perekonomian, tetapi juga masuknya investor asing diharapkanlah terjadi transfer teknologi yang
dapat meningkatkan keterampilan pekerja Indonesia. Untuk mengundang dan menarik investor
asing berinvestasi, pemerintah Indonesia selalu berusaha membuat suasana investasi yang
kondusif. Salah satu wujud nyata di dalam bagian mengundang investor asing dengan melakukan
perubahan Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (UU No.
1/1967) menjadi Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU No.
25/2007). Disamping itu juga, substansi dan material UU No.1/1967 yang tidak sesuai lagi
dengan eranya, sehingga mau tidak mau harus diubah dengan UU No.25/2007 untuk dapat
mengimbangi pengaturan investasi di negara-negara Asia Tenggara yang lebih kompetitif dan
membuka selebar-lebarnya investasi asing untuk masuk ke negaranya dengan ketentuan
investasinya.1 Perizinan dilaksanakan untuk memberikan legalitas kepada seseorang atau pelaku
usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha. Izin ialah salh satu
instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum administrasi, untuk mengemudikan
tingkah laku para warga.2

Namun perizinan yang ada di Indonesia menjadi masalah para investor untuk nasuk ke Indonesia
karena masalah izin perkembangan penanaman modal asing sering sekali mendapatkan
hambatan-hambatan yang mengakibatkan iklim usaha investasi yang kurang kondusif di
Indonesia. Salah satunya faktor yang mengakibatkan iklim usaha investasi yang kurang kondusif
adalah pada sistim prosedur perizinan. Perizinan inilah yang merupakan salah satu permasalahan
pokok yang di hadapi dalam penanaman modal asing dalam memulai usahanya di Indonesia.
Pada pengurusan perijinan dalam penanaman modal yang seharusnya cepat dan mudah, ternyata
terdapat kendala-kendala yang mengakibatkan tidak keefektifan dan keefisienan baik dari segi
waktu dan maupun biaya yang tinggi bagi investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.3

Rumusan Masalah
Dewasa ini perkembangan penanaman modal asing sering sekali mendapatkan hambatan-
hambatan yang mengakibatkan iklim usaha investasi yang kurang kondusif di Indonesia
Penanaman Modal atau Investasi di Indonesia menjadi masalah karena izin yang berbelit-belit
dan birokrasi yang panjang perizinan justru menjadi penghambat utama masuknya investasi.
Birokrasi yang terlalu panjang, waktu yang tidak sedikit, biaya dan ditambah banyaknya
pungutan tak resmi, membuat investor pikir-pikir untuk menanamkan modal di Indonesia.
Masalah-masalah ini membuat iklim investasi menjadi tidak sehat dan terus berulang dari tahun
ke tahun.berkaitan dengan itu penulis ingin menganalisis pengahambat perizinan penanaman
modal

PEMBAHASAN
Analisis Perizinan PenghambatPenanaman Modal

1 https://business-law.binus.ac.id/2019/08/23/perizinan-investasi-antara-penghambat-dan-pendorong-
investor-asing-ke-indonesia/ (diakses 27 oktober 2019)

2 Philipus M. Hadjon. Pengantar Hukum Perizinan. Surabaya: Yuridika. 1993. hlm.2-3


3 3https://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/view/4785/3594(diakses 27 oktober 2019)
Di Indonesia, perizinan justru menjadi penghambat utama masuknya investasi. Birokrasi yang
terlalu panjang, waktu yang tidak sedikit, biaya dan ditambah banyaknya pungutan tak resmi,
membuat investor pikir-pikir untuk menanamkan modal di Indonesia. Masalah-masalah ini
membuat iklim investasi menjadi tidak sehat dan terus berulang dari tahun ke tahun.Pemerintah
menyadari akan hal itu. Apalagi pemerintahan era Presiden Joko Widodo yang fokus terhadap
infrastruktur, jelas membutuhkan banyak investasi masuk ke dalam negeri. perbaikan demi
perbaikan perizinan pun dilakukan. Misalnya saja pelayanan perizinan tiga jam yang pernah
dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) beberapa tahun lalu,4
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan saat ini Pemerintah sekarang sibuk
melakukan pembenahan regulasi yang dinilai menghambat investasi asing di Indonesia. Efisiensi
regulasi dan prosedur diperlukan untuk menggenjot tingkat investasi asing di dalam negeri.
Menurutnya, "Kalau (regulasi dan aturan investasi asing) yang di bawah UU, dalam sebulan ini
selesai Regulasi dan izin yang dipangkas tidak terbatas Peraturan Menterin (Permen). Pemerintah
juga mengidentifikasi peraturan yang lebih tinggi seperti Peraturan Pemerintah (PP) dan
Peraturan Presiden (Perpres). Ini sebagai respon atas keluhan Presiden Jokowi di berbagai
kesempatan menginstruksikan menterinya memangkas sejumlah regulasi yang menghambat
investasi asing. Regulasi yang lamban kerap membuat investor berpikir dua kali masuk ke
Indonesia.
Jokowi mencontohkan banyak relokasi industri dari Tiongkok dalam setahun terakhir. Namun,
hanya sedikit yang merelokasi perusahaannya ke Indonesia. Sebagian besar perusahaan asal
negeri Tirai Bambu itu lebih memilih merelokasi usahanya ke Vietnam, Kamboja, dan Thailand
Tidak hanya itu. Stagnannya investasi asing tak sekadar regulasi. Misalnya, soal izin
rekomendasi yang bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan, padahal hal seperti itu harus
selesai maksimal 3 (tiga) hari berdasarkan Global Value Chain.
Saat ini, ada dua UU yang mengatur masalah penanaman modal, yaitu UU No 1/1967 tentang
PMA, dan UU No.6/1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Dengan adanya
dua ketentuan itu, ada kesan bahwa pemerintah bersikap diskriminatif karena membedakan PMA
dan PMDN. Karena itu, BKPM pernah mengusulkan agar UU mengenai penanaman modal
diatur oleh satu UU yang sama, yaitu UU mengenai Penanaman Modal.
Selain itu, sejak tahun 1967 sampai sekarang ada kebijakan di bidang PMA yang tidak secara
eksplisit dicantumkan dalam UU No 1/1967, tetapi diatur dalam berbagai peraturan perundang-
undangan, seperti peraturan pemerintah (PP) atau keputusan presiden (keppres). Misalnya PP
No.20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka
PMA. Dengan adanya satu UU yang baru dan yang mengatur masalah penanaman modal itu,
diharapkan ketentuan-ketentuan dalam PP maupun dalam Keppres dapat diadopsi dalam UU
yang baru (omnibus law).

4
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5c29cd28afab2/catatan-problematika-perizinan-dan-
investasi-di-tahun-2018/(diakses 27 oktober 2019)
Dalam hal pelayanan yang terpadu atau pelayanan satu atap (one stop service), BKPM tidak
dapat berperan sebagai institusi yang memberikan pelayanan itu. Fungsi BKPM sebagaimana
diatur dalam Keppres No 33/1981 tentang BKPM, sudah banyak yang diambil alih oleh
departemen teknis. Hal itu membuat investor tidak dapat dilayani secara terpadu, dan menjadi
hambatan juga bagi iklim usaha.
Dalam Pasal 3 Keppres No 33/1981 disebutkan, dalam melaksanakan tugas tersebut pada Pasal
2, atas nama menteri terkait, BKPM menyelenggarakan fungsi-fungsi antara lain menerbitkan
izin usaha, baik yang bersifat sementara maupun tetap, izin pengusahaan bahan baku, pemberian
angka pengenal importir/eksportir terbatas, hak guna usaha, keputusan pemberian fasilitas atau
keringanan pajak dan bea masuk bagi penananam modal.
Sebab itu, ketentuan mengenai pemberian insentif sebaiknya diatur secara khusus dalam suatu
UU mengenai Penanaman Modal. Dengan demikian, jika investor ingin menanam modal, cukup
mengacu pada UU mengenai Penanaman Modal itu, dan tidak perlu dibebani dengan banyaknya
UU yang lain, seperti UU mengenai Pajak. Begitu juga wacana pemerintah merevisi aturan izin
mendirikan bangunan (IMB), karena selama ini proses perizinan tersebut seringkali dikeluhkan
pengusaha sebagai penghambat investasi. 5

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Penanaman modal atau Investasi merupakan elemen penting dalam pertumbuhan ekonomi dalam
implementasinya pemerintah harus namun dalam Permohonan Penanaman Modal melalui proses
yang berbelit-belit dan berlapis sehingga dinilai tidak efektif dan efisien baik dari segi waktu dan
biaya. Hal ini mengacu pada pasal 34 ayat (3) yang menyebutkan untuk mendapatkan
permohonan izin prinsip harus melalui banyak instansi yang terkait. Untuk itu disaranakan agar
aturan ini ditinjau kembali (direvisi) sehingga perizinan penanaman modal asing tidak
terkendala/terhambat oleh birokrasi yang berbelit-belit.

SARAN
Perizinan yang berbelit-brlit dan birokrasi yang terlalu panjang harus menjadi salah satu fokus
pemerintah untuk menyelesaikan masalah perizinan yang menjadi factor penghambat dari
pertumbuhan ekonomi

5 http://www.neraca.co.id/article/122189/pangkas-regulasi-penghambat(diakses 27 oktober 2019)


DAFTAR PUSTAKA

https://business-law.binus.ac.id/2019/08/23/perizinan-investasi-antara-penghambat-dan-pendorong-
investor-asing-ke-indonesia/(diakses27 oktober 2019)

Philipus M. Hadjon. Pengantar Hukum Perizinan. Surabaya: Yuridika. 1993. hlm.2-3

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/view/4785/3594(diakses 27 oktober 2019)

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5c29cd28afab2/catatan-problematika-perizinan-dan-
investasi-di-tahun-2018/(doakses 27 oktober 2019)

http://www.neraca.co.id/article/122189/pangkas-regulasi-penghambat(diakses 27 oktober 2019)

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision Making,
Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_08_018.pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam
Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia, http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-
peraturan-pemerintah-pp--nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-
pendapatan--dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan Pejabat
Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia, Lex Librum
: Jurnal Ilmu Hukum, http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan
Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halaman%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi Kegiatan
Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan Perwakilan
Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah Pemberian Efek
Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYITAAN_ASSET_KORUPT
OR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JERA_Oleh ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,


https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UNTUK_INDONESIA_1,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai