Riky Rakhmadani1
1
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Korespondensi/ email: rikyrakhmadani@gmail.com
Abstraksi
Indonesia dan dunia sedang dilanda pandemi global Covid-19 yang melumpuhkan
segala aktivitas manusia selama beberapa bulan. Peristiwa tersebut kemudian
menyita perhatian publik serta menjadi sentral perbincangan publik. Berbagai
kebijakan negara di seluruh dunia dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-
19, diantaranya social distancing, Pembatasan Sosial Berskala Besar, penerapan
new normal diberbagai sektor, hingga adanya program kampung tangguh.
Kampung tangguh dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan untuk menguatkan
basis masyarakat sebagai garda terdepan dalam pencegahan penularan Covid-19.
Sebagai sebuah program pemerintah dengan melibatkan masyarakat secara
langsung dalam pencegahan penularan Covid-19, komunikasi publik yang
digunakan dalam pelaksanaan kampung tangguh menjadi peranan sentral. Dengan
bertambahnya kasus terkonfirmasi positif di daerah dari hari ke hari yang
fluktuatif menyebabkan perlunya komunikasi publik yang baik agar pelaksanaan
program kampung tangguh dapat berjalan secara efektif. Strategi komunikasi yang
dibangun dalam pelayanan publik oleh gugus tugas Covid-19 menjadi hal utama
dalam penelitian ini, pasalnya dengan masyarakat yang kompleks dan minimnya
pengetahuan tentang bahaya Covid-19 menjadikan gugus tugas Covid-19 menjadi
peran utama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat melalui adanya
program kampung tangguh yang dibentuk. Maka dari itu, penulis meneliti dengan
tujuan untuk mengetahui strategi komunikasi publik gugus tugas Covid-19 pada
program kampung tangguh yang telah dibentuk di Kota Mojokerto. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif- deskriptif dengan
teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Dengan begitu diharapkan
mampu mengetahui strategi komunikasi publik gugus tugas Covid-19 pada
program kampung tangguh di Kota Mojokerto.
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan untuk mempengaruhi tindakan atau perilaku mereka (Carl
I.Hovland dalam Deddy Mulyana, 2016 : 68) Melihat situasi pandemi Covid-19
saat ini, yang membutuhkan himbauan keras terhadap penerapan protokol
kesehatan maka komunikasi publik menjadi peran sentral dalam sosialisasi
kebijakan. Komunikasi publik sendiri merupakan komunikasi antara seorang
pembicara dengan sejumlah besar (khalayak), yang mungkin tidak bisa dikenali
satu persatu. Biasanya komunikasi publik digunakan secara formal dan lebih sulit
dilakukan dari pada komunikasi antarperibadi. Sebab, daya tarik tertentu menjadi
pertimbangan kepercayaan publik terhadap isi pesan yang disampaikan oleh
komunikator (Mulyana,2016:82).
Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu
informasi, ajakan, gagasan. Sarana komunikasi publik yang digunakan berupa
media massa atau kolom mimbar. Komunikasi publik memerlukan adanya
keterampilan dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan agar pesan yang
disampaikan menjadi efektif dan efisien. Ciri-ciri komunikasi publik adalah
terjadi ditempat umum (publik), juga merupakan peristiwa sosial yang biasanya
telah direncanakan, terdapat agenda, beberapa orang ditunjuk untuk melaksanakan
fungsi-fungsi khusus dalam acara, acara-acara lain yang mungkin direncanakan
sebelum atau sesudah agenda. Melihat ciri-ciri tersebut, komunikasi publik adalah
cara yang tepat untuk memberikan himbauan kepada publik mengenai hal-hal
yang penting seperti protokol kesehatan. Setelah itu, pelayanan publik menjadi
cara ampuh diiringi komunikasi publik yang tepat untuk menekan pandemi Covid-
19 seperti saat ini.
Komunikasi publik sendiri merupakan suatu program yang dirancang
berhubungan langsung dengan masyarakat dan pastinya melakukan proses
komunikasi dengan masyarakat. Oleh kerena itu, faktor komunikasi tidak bisa
dilepaskan dari tingkat keberhasilan komunikasi publik publik tersebut sebab
melalui proses komunikasi, komunikasi publik dapat dinilai kualitasnya.
(Hardyansah, 2011). Menurut Tubb dan Moss (2006:24) terdapat lima faktor
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis
deskriptif analitif yang mendeskripsikan dan menganalisis fakta yang terjadi di
lapangan dengan teknik pengambilan data wawancara dan pengamatan. Dalam
penelitian ini memahami sebuah fenomena tentang apa yang dialami subjek
penelitian dan yang menjadi objek penilaian yang secara alamiah tanpa adanya
intervensi (Moleong, 2008:23). Penelitian ini melibatkan Gugus Tugas Covid-19
di salah satu kelurahan di Kota Mojokerto yakni Kelurahan Kranggan yang mana
sebagai kajian komunikasi publik dalam menerapkan program kampung tangguh.
Sumber data dalam penelitian ini adalah Bu Erny selaku informan yang
diwawancarai sebagai wakil ketua gugus tugas Covid-19 pada kampung tangguh
di Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto. Data sekunder diantaranya meliputi
dokumentasi dari jurnal, arsip, dokumen pribadi dan foto yang mendukung analisa
penelitian. Pengambilan data dilakukan secara purposeful sampling melalui
pendekatan interpersonal oleh peneliti.
Program kampung tangguh bersahabat sendiri merupakan program yang
digagas oleh pemerintah kota guna fungsi pelayanan berbasis masyarakat
mengenai Covid-19. Peneliti mengambil lokasi ini dilatarbelakangi oleh strategi
komunikasi publik yang dibangun kepada masyarakat berbeda dengan daerah lain
serta memiliki kreativitas sendiri dalam menyampaikan dan dalam pelayanan.
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang diacu pada
Miles dan Huberman (1992:52) dimana terdapat tiga komponen utama dalam
penelitian kualitatif yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atas
verifikasi data yang telah diperoleh.
Gambar 5. Pusat Informasi Kampung Tangguh (data dari dokumen gugus tugas)
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan didapat kesimpulan bahwa strategi
komunikasi publik yang dilakukan oleh gugus tugas pada program kampung
tangguh memiliki beragam strategi untuk melakukan fungsi-fungsi baik preventif
maupun persuasif kepada warga. Selain melakukan komunikasi kepada
masyarakat, gugus tugas juga membentuk stuktur organisasi guna mendukung
pelaksanaan adanya program kampung tangguh. Struktur ini melibatkan lurah,
pihak bhabinkamtibmas, bhabinsa, hingga para warga dan para ketua RT/RW.
Dalam struktur ini juga terbagi menjadi beberapa divisi, seperti divisi
ketangguhan budaya, divisi ketangguhan kesehatan, divisi ketangguhan keamanan
dan ketertiban, divisi ketangguhan kesehatan, divisi informasi dan publikasi serta
divisi ketangguhan kesehatan. Selain itu gugus tugas juga menyediakan posko
kampung tangguh yang berguna sebagai pusat informasi utama bagi warga, disana
juga tersedia ruang isolasi dan ruang logistik sebagai sarana pendukung adanya
program kampung tangguh. Gugus tugas juga melakukan strategi komunikasi
publik ke masyarakat diantaranya sosialisasi ke masyarakat, pendampingan warga
terkonfirmasi, hingga pendampingan pasca sembuh. Sosialisasi dengan
melibatkan pihak RT hingga kader motivator di setiap RT yang bertujuan
memberikan fungsi persuasif akan pentingnya menyadari bahaya covid-19 dan
bagaimana langkah pencegahannya, selain itu gugus tugas memanfaatkan adanya
grup whatsapp yang bertujuan melakukan komunikasi non tatap muka. Gugus
tugas juga melakukan komunikasi dengan melakukan pendampingan warga
terkonfirmasi secara psikologis, pendampingan ini juga terus dilakukan bukan
hanya yang isolasi mandiri di rumah namun juga komunikasi juga dijalin saat ada
warga yang diisolasii di tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah kota.
Tidak berhenti disitu, gugus tugas juga berkomunikasi kepada warganya dan
melakukan pendampingan pasca sembuh, pendampingan ini berupa dipantaunya
warga sampai benar-benar menunjukkan hasil yang negatif dan nantinya gugus
tugas akan memberikan souvenir yang berupa hand sanitizer, vitamin, beras, mie
instan, kopi, dan bahan kebutuhan pokok lainnya kepada warga tersebut yang
Ucapan terima kasih saya tujukan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan dan kemudahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, tak lupa juga
saya ucapkan terima kasih kepada Pak Anam dan Pak Gilang selaku dosen Ilmu
Komunikasi yang selama ini sudah membimbing hingga mendampingi saya dalam
proses penyusunan karya ilmiah hingga dapat menyelesaikan dengan baik, juga
saya ucapkan terima kasih kepada Bu Erny dan pihak Gugus Tugas Covid-19
Kelurahan Kranggan yang telah memberikan segala informasi terkait data dalam
penelitian ini. Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orang tua juga
teman saya yang telah memberikan dukungan untuk dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan baik.
BIODATA [contoh]
Riky Rakhmadani. Seorang mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi yang sedang
menempuh pendidikan di Universitas Negeri Surabaya. Memiliki hobby dalam
bidang menulis dan public speaking mengantarkan saya untuk memberikan
sumbangan ide dalam berupa tulisan dalam konferensi ini. Selain aktif menulis di
beberapa jurnal dan platform digital, saya juga terlibat aktif dalam berbagai
organisasi diantaranya lembaga pers kampus, himpunan mahasiswa prodi hingga
organisasi mahasiswa daerah dan saat ini diamanhi sebagai ketua di organisasi
mahasiswa daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media
Ife, J. (2009). Community Development in an Uncertain World: Vision, Analysis,
and Practice. Sydney: Cambridge University Press
Lexy J, Moleong. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Yuliana, Y. (2010). Corona Virus Diseases (Covid-19): Sebuah Tinjauan
Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2 (1): 187-192
Kusumadinata, A & Fitriah, M. (2017). Strategi Komunikasi Pelayanan Publik
melalui Program Pos Pemberdayaan Keluarga. Jurnal ASPIKOM,
Vol.3(2): 225-238
Yuliana, Y. (2010). Corona Virus Diseases (Covid-19): Sebuah Tinjauan
Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2 (1): 187-192