Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIK GUGUS TUGAS

COVID-19 DALAM PROGRAM KAMPUNG


TANGGUH
(Studi Komunikasi Publik Pada Program Kampung
Tangguh Bersahabat Kota Mojokerto)

Riky Rakhmadani1
1
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Korespondensi/ email: rikyrakhmadani@gmail.com

Abstraksi
Indonesia dan dunia sedang dilanda pandemi global Covid-19 yang melumpuhkan
segala aktivitas manusia selama beberapa bulan. Peristiwa tersebut kemudian
menyita perhatian publik serta menjadi sentral perbincangan publik. Berbagai
kebijakan negara di seluruh dunia dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-
19, diantaranya social distancing, Pembatasan Sosial Berskala Besar, penerapan
new normal diberbagai sektor, hingga adanya program kampung tangguh.
Kampung tangguh dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan untuk menguatkan
basis masyarakat sebagai garda terdepan dalam pencegahan penularan Covid-19.
Sebagai sebuah program pemerintah dengan melibatkan masyarakat secara
langsung dalam pencegahan penularan Covid-19, komunikasi publik yang
digunakan dalam pelaksanaan kampung tangguh menjadi peranan sentral. Dengan
bertambahnya kasus terkonfirmasi positif di daerah dari hari ke hari yang
fluktuatif menyebabkan perlunya komunikasi publik yang baik agar pelaksanaan
program kampung tangguh dapat berjalan secara efektif. Strategi komunikasi yang
dibangun dalam pelayanan publik oleh gugus tugas Covid-19 menjadi hal utama
dalam penelitian ini, pasalnya dengan masyarakat yang kompleks dan minimnya
pengetahuan tentang bahaya Covid-19 menjadikan gugus tugas Covid-19 menjadi
peran utama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat melalui adanya
program kampung tangguh yang dibentuk. Maka dari itu, penulis meneliti dengan
tujuan untuk mengetahui strategi komunikasi publik gugus tugas Covid-19 pada
program kampung tangguh yang telah dibentuk di Kota Mojokerto. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif- deskriptif dengan
teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Dengan begitu diharapkan
mampu mengetahui strategi komunikasi publik gugus tugas Covid-19 pada
program kampung tangguh di Kota Mojokerto.

Kata Kunci : Komunikasi Publik, Gugus Tugas Covid-19, Kampung Tangguh

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 29


PENDAHULUAN
Dunia saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19 yang melumpuhkan
segala aktivitas manusia dalam beberapa bulan. Peristiwa tersebut kemudian
menyita perhatian publik dan menjadi sentral perbincangan publik dunia.
Berbagai kebijakan di setiap negara pun turut diambil guna mengantisipasi
penyebaran Covid-19 seperti lockdown hingga karantina wilayah. Tak terkecuali
dengan Indonesia, yang juga mengalami pandemi ini. Di Indonesia sendiri
perkembangan Covid-19 per September 2020 mencapai 252.000 lebih jiwa yang
terkonfirmasi positif Covid-19 dilansir dari kompas.com. Kenyataan ini menjadi
tamparan keras bagi perkembangan kesehatan di Indonesia selama terjadinya
pandemi Covid-19 yang terus bertambah jumlahnya.
Selain gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Pemerintah
Indonesia juga diiringi dengan kebijakan guna mengantisipasi adanya penyebaran
Covid-19 diantaranya Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa
wilayah, selalu menggunakan masker guna meminimalisir terjadinya penularan
Covid-19, penerapan new normal di berbagai sektor hingga adanya program
kampung tangguh di masyarakat. Seiring dengan berakhirnya kebijakan
Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah bahkan ada yang
melakukan PSBB transisi bukan diiringi dengan penurunan kasus Covid-19 justru
kasus Covid-19 mengalami fluktuatif seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara
Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito pada laman kompas.com.
Kebijakan dan peraturan terus dilakukan guna mengatasi penyebaran
Covid-19, salah satunya dengan adanya program kampung tangguh. Kampung
tangguh sebagai sebuah program bentukan dari pemerintah daerah dengan tujuan
untuk menguatkan basis masyarakat sebagai garda terdepan dalam pencegahan
penularan Covid-19. Sesuai dengan pernyataan Gubernur Jawa Timur, adanya
kampung tangguh merupakan aktualisasi sistem pentahelix dalam mengatasi
penyebaran Covid-19 dengan melibatkan unsur pemerintah, masyarakat,
akademisi dan media untuk membangun kekuatan dalam mengeliminir kasus
Covid-19. Penerapan kampung tangguh di berbagai wilayah khususnya Jawa
Timur saat ini sendiri mencapai 1.559 Kampung Tangguh di wilayah Provinsi
Jawa Timur dilansir dari jatimprov.go.id. Berbagai daerah terus berlomba dalam
menjalankan program ini, salah satunya kampung tangguh yang berada di Kota
Mojokerto. Sebagai wilayah aglomerasi yang dekat dengan kawasan zona merah
Surabaya Raya, Kota Mojokerto merupakan salah satu kota dengan jumlah pasien
terkonfirmasi positif tinggi yang mencapai 453 jiwa sesuai dengan catatan gugus
tugas Covid-19 per 22 September 2020.

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 30


Gambar 1. Perkembangan Kasus Covid-19 di Kota Mojokerto
(dilansir dari covid19.mojokertokota.go.id, 2020)

Sejalan dengan Perwali Nomor 47 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan


Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Desease 2019 di Kota
Mojokerto, adanya kampung tangguh ini dibentuk guna menjadi garda terdepan
dalam pencegahan Covid-19 dengan melibatkan masyarakat. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari dalam lenteratoday.com
yang mengatakan bahwa dalam melawan Covid-19, pemerintah daerah tidak bisa
berjalan sendiri tetapi membutuhkan dukungan dan peran masyarakat di segala
sektor dan juga berharap dengan adanya kampung tangguh dapat dioptimalkan.
Kampung tangguh yang dinamai dengan Kampung Tangguh Bersahabat ini sudah
dijalankan 18 kelurahan di wilayah Kota Mojokerto. Selain membentuk kampung
tangguh, dalam Perwali No. 47 Tahun 2020 juga menerapkan program berbasis
sektor publik yang mencapai 17 sektor publik sebagai sektor pencegahan
penularan Covid-19 seperti mall, tempat wisata, hingga restoran.
Sebagai salah satu kebijakan baru dari pemerintah daerah dalam
pencegahan penularan Covid-19, adanya kampung tangguh menjadi tantangan
sendiri bagi setiap daerah dalam merealisasikannya. Kampung tangguh sendiri
menjadi salah satu sarana komunikasi pelayanan publik pemerintah kepada
masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan pelayanan publik tidak terlepas dari faktor
komunikasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hardiyansyah (2011: 238)
menyimpulkan bahwa komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
pelayanan publik. Faktor komunikasi juga menjadi perhatian serius bagi
organisasi pelayanan publik. Kegagalan dalam membangun komunikasi publik
dapat mengakibatkan terganggunya aliran infromasi pelayanan publik yang tentu
saja mempengaruhi kualitas pelayanan publik. Adanya program kampung tangguh
yang dijalankan di tingkat kelurahan membutuhkan strategi untuk dapat membina
masyarakat menjadi masyarakat yang sadar akan Covid-19 dan membiasakan
perilaku hidup sehat. Oleh karena itu komunikasi publik merupakan jembatan
bagi pemerintah melalui gugus tugas Covid-19 dan masyarakat dalam
menyelenggarakan komunikasi pelayanan. Pelayanan publik menjadi sangat
penting mengingat salah satu tanda keberhasilan suatu program atau kebijakan
dari pemerintahan adalah meningkatnya kualitas komunikasi publik.

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 31


Masyarakat yang sudah tidak sadar akan bahaya Covid-19 menjadi
tantangan utama bagi gugus tugas Covid-19 yang menjadi penggerak program
kampung tangguh. Penyuluhan yang minim, pelayanan konsultasi yang tidak
tersedia, serta sosialisasi yang kurang menjadikan masyarakat enggan untuk
menerapkan pola kehidupan yang sehat di lingkungan sekitarnya. Melalui adanya
program kampung tangguh bersahabat ini diharapkan komunikasi publik dapat
ditingkatkan sehingga masyarakat menjadi teredukasi akan Covid-19 dan
menjadikan masyarakat garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Tingginya
kasus positif Covid-19 di Kota Mojokerto menjadi fokus utama dalam
pengendalian dan pencegahan menularnya Covid-19 dengan melibatkan
masyarakat melalui program kampung tangguh ini. Minimnya pengetahuan
masyarakat akan peran dari adanya program kampung tangguh menjadi alasan
penelitian ini dibuat, juga penelitian ini menyoroti bagaimana strategi komunikasi
publik yang dilakukan oleh gugus tugas Covid-19 kepada masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan untuk mempengaruhi tindakan atau perilaku mereka (Carl
I.Hovland dalam Deddy Mulyana, 2016 : 68) Melihat situasi pandemi Covid-19
saat ini, yang membutuhkan himbauan keras terhadap penerapan protokol
kesehatan maka komunikasi publik menjadi peran sentral dalam sosialisasi
kebijakan. Komunikasi publik sendiri merupakan komunikasi antara seorang
pembicara dengan sejumlah besar (khalayak), yang mungkin tidak bisa dikenali
satu persatu. Biasanya komunikasi publik digunakan secara formal dan lebih sulit
dilakukan dari pada komunikasi antarperibadi. Sebab, daya tarik tertentu menjadi
pertimbangan kepercayaan publik terhadap isi pesan yang disampaikan oleh
komunikator (Mulyana,2016:82).
Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu
informasi, ajakan, gagasan. Sarana komunikasi publik yang digunakan berupa
media massa atau kolom mimbar. Komunikasi publik memerlukan adanya
keterampilan dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan agar pesan yang
disampaikan menjadi efektif dan efisien. Ciri-ciri komunikasi publik adalah
terjadi ditempat umum (publik), juga merupakan peristiwa sosial yang biasanya
telah direncanakan, terdapat agenda, beberapa orang ditunjuk untuk melaksanakan
fungsi-fungsi khusus dalam acara, acara-acara lain yang mungkin direncanakan
sebelum atau sesudah agenda. Melihat ciri-ciri tersebut, komunikasi publik adalah
cara yang tepat untuk memberikan himbauan kepada publik mengenai hal-hal
yang penting seperti protokol kesehatan. Setelah itu, pelayanan publik menjadi
cara ampuh diiringi komunikasi publik yang tepat untuk menekan pandemi Covid-
19 seperti saat ini.
Komunikasi publik sendiri merupakan suatu program yang dirancang
berhubungan langsung dengan masyarakat dan pastinya melakukan proses
komunikasi dengan masyarakat. Oleh kerena itu, faktor komunikasi tidak bisa
dilepaskan dari tingkat keberhasilan komunikasi publik publik tersebut sebab
melalui proses komunikasi, komunikasi publik dapat dinilai kualitasnya.
(Hardyansah, 2011). Menurut Tubb dan Moss (2006:24) terdapat lima faktor

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 32


instrumen komunikasi berjalan dengan efektif yaitu pemahaman terhadap pesan
oleh penerima, memberikan kesenangan kepada pihak yang berkomunikasi,
memengaruhi sikap orang lain, memperbaiki hubungan, memberikan hasil yang
sesuai dengan yang diinginkan dalam bentuk tindakan dari penerima pesan.
Pengaruh yang berkesinambungan antara komunikator dan komunikan
terhadap pesan yang disampaikan memiliki andil dalam proses penyampaian
publik. Kegagalan dalam komunikasi pelayanan bisa mengakibatkan
terganggunya proses pengiriman informasi, sehingga tentu saja akan
mempengaruhi kualitas komunikasi publik. Buruknya proses komunikasi publik
menyebabkan pesan yang tersampaikan menjadi buruk pula karena pesan tidak
dapat diterima secara utuh. Hal demikian tentu akan memperburuk kepercayaan
publik terhadap sebuah institusi pemerintahan. (Hardyansah, 2015:4). Oleh karena
itu diperlukan strategi komunikasi publik guna menciptakan sebuah pesan yang
dapat diterima dengan baik.

METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis
deskriptif analitif yang mendeskripsikan dan menganalisis fakta yang terjadi di
lapangan dengan teknik pengambilan data wawancara dan pengamatan. Dalam
penelitian ini memahami sebuah fenomena tentang apa yang dialami subjek
penelitian dan yang menjadi objek penilaian yang secara alamiah tanpa adanya
intervensi (Moleong, 2008:23). Penelitian ini melibatkan Gugus Tugas Covid-19
di salah satu kelurahan di Kota Mojokerto yakni Kelurahan Kranggan yang mana
sebagai kajian komunikasi publik dalam menerapkan program kampung tangguh.
Sumber data dalam penelitian ini adalah Bu Erny selaku informan yang
diwawancarai sebagai wakil ketua gugus tugas Covid-19 pada kampung tangguh
di Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto. Data sekunder diantaranya meliputi
dokumentasi dari jurnal, arsip, dokumen pribadi dan foto yang mendukung analisa
penelitian. Pengambilan data dilakukan secara purposeful sampling melalui
pendekatan interpersonal oleh peneliti.
Program kampung tangguh bersahabat sendiri merupakan program yang
digagas oleh pemerintah kota guna fungsi pelayanan berbasis masyarakat
mengenai Covid-19. Peneliti mengambil lokasi ini dilatarbelakangi oleh strategi
komunikasi publik yang dibangun kepada masyarakat berbeda dengan daerah lain
serta memiliki kreativitas sendiri dalam menyampaikan dan dalam pelayanan.
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang diacu pada
Miles dan Huberman (1992:52) dimana terdapat tiga komponen utama dalam
penelitian kualitatif yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atas
verifikasi data yang telah diperoleh.

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 33


HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Program Kampung Tangguh Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto

Gambar 2. Pemasangan Plakat Kampung Tangguh bersama Kepolisian dan Warga


(data dari dokumen gugus tugas)

Program kampung tangguh ini merupakan program bentukan pemerintah


daerah dengan melibatkan unsur kepolisian dan TNI dan peran serta masyarakat
dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Kelurahan Kranggan Kota
Mojokerto. Tujuan dari adanya program kampung tangguh sejalan dengan Perwali
Nomor 47 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi
Pandemi Corona Virus Desease 2019 di Kota Mojokerto antara lain;
a. Melakukan edukasi melalui sosialisasi yang tepat dengan menjelaskan
perihal informasi terkait dengan Covid-19 baik gejala, cara penularan
maupun langkah pencegahan
b. Menyediakan informasi penting terakit dengan penanganan Covid-19
seperti nomor telefon rumah sakit rujukan, nomor telefon ambulan dan
lain-lain
c. Melakukan deteksi dini penyebaran Covid-19 dengan memantau
pergerakan masyarakat
d. Memastikan tidak ada kegiatan warga berkumpul dan/atau kerumunan
banyak seperti pengajian, pernikahan, hiburan media massa dan kegiatan
serupa lainnya
e. Melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum seperti
Aula kelurahan, rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya
f. Melakukan koordinasi yang sinergi dengan tokoh masyarakat dan pihak
lainnnya.
Selain itu adanya program kampung tangguh juga membantu pelaksanaan
program dari dinas kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan di lingkungan
kelurahan.

2. Struktur Organisasi Kampung Tangguh


Berdasarkan SK yang dibuat oleh Lurah Kranggan Kota Mojokerto
pada 09 Juni 2020, tujuan dibentuknya kampung tangguh diantanya untuk
meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam mencegah,

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 34


mendeteksi dan merespon terhadap Covid-19 serta meningkatkan antisipasi
perkembangan eskalasi penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat
Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto. Guna melaksanakan tujuan daripada
adanya kampung tangguh maka dibentuknya susunan organisasi gugus tugas
Covid-19 di Kelurahan Kranggan. Berikut susunan organisasi gugus tugas covid-
19 dalam pelaksanaan Kampung Tangguh :

Gambar 3. Struktur Organisasi Kampung Tangguh Kelurahan Kranggan


(data dari dokumen gugus tugas)

Dalam menjalankan komunikasi publik ke masyarakat pada program


kampung tangguh, gugus tugas terbagi menjadi beberapa divisi diantaranya divisi
ketangguhan budaya yang bertugas membuat kolaborasi seni melalui media
teknologi video, memutar radio komunikasi FM di lingkungan kelurahan hingga
membuat tayangan dongeng digital melalui tipi kampung, kemudian divisi
ketangguhan pangan yang bertugas menyediakan pangan, dan segala
pendistribusian logistik kepada warga yang masih dalam pemantauan gugus tugas,
selanjutnya divisi ketangguhan keamanan dan ketertiban yang bertugas
memastikan keamanan selama lockdown kelurahan berlangsung serta mengatur
keluar masuk orang dan barang di lingkungan kelurahan yang berkoordinasi
dengan satpam perumahan, lalu divisi ketangguhan informasi bertugas membuat
publikasi berkala terkait informasi Covid-19 dan perkembangan yang ada
disekitar kampung, mengumpulkan nomor telepon penting (ambulans hingga
dokter hotline Covid-19), melakukan monitoring kondisi warga melalui grup
whatsapp satgas serta membuat radio komunikasi dilingkup kampung yang
berguna mencegah adanya berita hoax dan stigma sosial, dan yang terakhir divisi
ketangguhan kesehatan yang mana bertugas melakukan edukasi melalui sosialisasi
yang tepat perihal Covid-19 mengenai gejala hingga langkah pencegahannya,
melakukan pendataan kepada penduduk yang rentan sakit seperti lansia atau
memiliki riwayat penyakit akut, menangani warga yang sakit non-covid selama
lockdown kelurahan berlangsung, ikut membantu tim kesehatan dari puskesmas
melakukan evakuasi jika terdapat ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19 dan
perlu dibawa ke rumah sakit serta melakukan deteksi dini penyebaran Covid-19
dengan memantau pergerakan masyarakat.

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 35


3. Strategi Komunikasi Publik dan Pelayanan Gugus Tugas
Dalam melaksanakan program kampung tangguh, gugus tugas juga
melakukan berbagai strategi guna melaksanakan tujuan daripada terbentuknya
kampung tangguh. Syarat terbentuknya kampung tangguh diantaranya memiliki
ruang isolasi di setiap RT pada kelurahan dan tersedianya logistik untuk
membantu warga yang terpapar saat isolasi mandiri.

Gambar 4. Ruang Isolasi dan Ruang Gudang Logistik di Balai RW


(data dari dokumen gugus tugas)

Selain memberikan logistik kepada warga yang terpapar Covid-19, gugus


tugas melalui program kampung tangguh sebagai bentuk pelayanan dan
kepedulian kepada warga juga terus melakukan komunikasi publik kepada warga
kelurahan. Berdasarkan hasil wawancara bersama Bu Erny selaku wakil ketua
Gugus Tugas Covid-19 Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto ada beberapa
strategi dalam melakukan komunikasi publik terhadap masyarakat. Strategi ini
meliputi komunikasi publik melalui sosialisasi kepada warga, komunikasi publik
melalui pendampingan warga terkonfirmasi, komunikasi publik melalui
pendampingan pasca sembuh, hingga proses distribusi logistik sebagai bagian dari
penyaluran bantuan. Strategi yang pertama melalui komunikasi publik door to
door kepada warga. Sosialisasi yang dilakukan oleh gugus tugas dimulai dari
tingkat RT, RW hingga Kelurahan. Sosialisasi menggunakan media grup
whatsapp juga melakukan komunikasi publik door to door saat proses penjetikan
melalui kader kesehatan dan kader motivator. “Komunikasi publik melalui door
to door ini bertujuan sebagai langkah sosialisasi kepada warga agar tidak
menciptakan stigma sosial dan melakukan langkah pencegahan Covid-19” ujar Bu
Erny. Pada program kampung tangguh di Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto,
terdapat 14 RW dimana dalam 1 RT terdapat 2 sampai 3 kader motivator dan
kader kesehatan. Kader-kader tersebut mempunyai kewajiban untuk melakukan
langkah sosialisasi pencegahan dan sosialisasi pemahaman terhadap Covid-19 di
seluruh RW dimana kader ini yang membantu gugus tugas di lingkup RT dan
RW. Tak hanya melibatkan kader dalam komunikasi publik ke masyarakat
mengenai Covid-19, namun gugus tugas juga menggandeng pihak lain seperti

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 36


Babhinsa, Bhabinkamtibmas, Camat, Lurah hingga petugas kesehatan dari
Puskesmas. Selain itu, gugus tugas di kampung tangguh ini juga mempunyai
posko yang ditempatkan di balai RW, posko ini didirikan bertujuan sebagai pusat
segala informasi mengenai kampung tangguh di kelurahan serta tempat
dilakukannya evaluasi oleh pihak pemerintah kota.

Gambar 5. Pusat Informasi Kampung Tangguh (data dari dokumen gugus tugas)

Strategi kedua yakni strategi komunikasi publik melalui pendampingan


kepada warga yang terkonfirmasi. Total per 26 September 2020, ada 28 orang
yang masih terkonfirmasi positif di kelurahan tersebut. Langkah pertama yang
dilakukan oleh gugus tugas saat mengetahui warganya terkonfirmasi positif
Covid-19, gugus tugas langsung melakukan verifikasi data untuk mengetahui
apakah benar warga tersebut positif kemudian jika benar maka segera dilakukan
komunikasi kepada warga tersebut dengan sistem pendampingan bersama
Puskesmas. Warga yang terkonfirmasi positif ini di pantau terus oleh gugus tugas
dengan dilarangnya keluar perumahan bahkan keluar rumah sampai pihak
puskesmas datang melakukan test dan dinyatakan hasilnya. Puskesmas disini
menjadi mitra dengan gugus tugas saat ada warganya yang terkonfirmasi positif,
gugus tugas mengabarkan kepada puskesmas apabila ada warganya yang reaktif
ataupun positif untuk dilakukan rapid test atau swab test. Apabila diketahui
terkonfirmasi positif maka langsung dilakukan isolasi ke Rusunawa Kota
Mojokerto atau Balai Pelatihan Gunung Gedangan sebagai tempat isolasi warga
Kota Mojokerto. Selain itu, gugus tugas terus melakukan koordinasi dengan
puskesmas untuk melakukan pendeteksian dan tracing kepada warga
bersangkutan guna menghindari adanya penyebaran virus yang semakin meluas.
Disini gugus tugas juga memberikan bantuan logistik seperti beras, gula, mie
instan, kopi sebagai bentuk kepedulian kepada warganya. Bantuan ini berlaku
untuk semua yang berdomisili di lingkungan kelurahan kranggan, walaupun
berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Erny selaku Wakil Ketua Gugus Tugas
ada warga non-Mojokerto yang berdomisili di kelurahan yang saat itu juga
terkonfirmasi positif. Gugus tugas juga melakukan pelayanan yang sama kepada
mereka. Gugus tugas juga melakukan komunikasi dengan warga nya yang di

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 37


isolasi di 2 tempat tersebut yakni rusunawa dan balai pelatihan. Komunikasi
melalui whatsapp, sms, dan telfon dilakukan secara intensif guna melakukan
pendampingan secara psikologis, mengingat dalam isolasi keluarga dilarang untuk
membesuk.
Strategi yang ketiga yakni strategi komunikasi melalui pendampingan
pasca sembuh, gugus tugas tidak berhenti memantau kepada warganya yang saat
sakit saja namun juga dilakukan pendampingan pasca sembuh. Pendampingan ini
diberikan secara kesehatan hingga secara psikologis. Gugus tugas akan memantau
pasca sembuh dengan melihat adanya surat keterangan bahwa warga bersangkutan
sudah negatif virus. Gugus tugas lantas memberikan sebuah souvenir yang
berisikan sembako, hand sanitizer, masker, vitamin hingga kebutuhan imunitas
kepada warga yang telah dinyatakan sembuh. Selain itu gugus tugas juga
memberikan komunikasi kepada warga sekitar baik ditingkat RT, RW ataupun
kelurahan bahwa yang bersangkutan sudah dinyatakan sembuh dan boleh
beraktivitas diluar.

KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan didapat kesimpulan bahwa strategi
komunikasi publik yang dilakukan oleh gugus tugas pada program kampung
tangguh memiliki beragam strategi untuk melakukan fungsi-fungsi baik preventif
maupun persuasif kepada warga. Selain melakukan komunikasi kepada
masyarakat, gugus tugas juga membentuk stuktur organisasi guna mendukung
pelaksanaan adanya program kampung tangguh. Struktur ini melibatkan lurah,
pihak bhabinkamtibmas, bhabinsa, hingga para warga dan para ketua RT/RW.
Dalam struktur ini juga terbagi menjadi beberapa divisi, seperti divisi
ketangguhan budaya, divisi ketangguhan kesehatan, divisi ketangguhan keamanan
dan ketertiban, divisi ketangguhan kesehatan, divisi informasi dan publikasi serta
divisi ketangguhan kesehatan. Selain itu gugus tugas juga menyediakan posko
kampung tangguh yang berguna sebagai pusat informasi utama bagi warga, disana
juga tersedia ruang isolasi dan ruang logistik sebagai sarana pendukung adanya
program kampung tangguh. Gugus tugas juga melakukan strategi komunikasi
publik ke masyarakat diantaranya sosialisasi ke masyarakat, pendampingan warga
terkonfirmasi, hingga pendampingan pasca sembuh. Sosialisasi dengan
melibatkan pihak RT hingga kader motivator di setiap RT yang bertujuan
memberikan fungsi persuasif akan pentingnya menyadari bahaya covid-19 dan
bagaimana langkah pencegahannya, selain itu gugus tugas memanfaatkan adanya
grup whatsapp yang bertujuan melakukan komunikasi non tatap muka. Gugus
tugas juga melakukan komunikasi dengan melakukan pendampingan warga
terkonfirmasi secara psikologis, pendampingan ini juga terus dilakukan bukan
hanya yang isolasi mandiri di rumah namun juga komunikasi juga dijalin saat ada
warga yang diisolasii di tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah kota.
Tidak berhenti disitu, gugus tugas juga berkomunikasi kepada warganya dan
melakukan pendampingan pasca sembuh, pendampingan ini berupa dipantaunya
warga sampai benar-benar menunjukkan hasil yang negatif dan nantinya gugus
tugas akan memberikan souvenir yang berupa hand sanitizer, vitamin, beras, mie
instan, kopi, dan bahan kebutuhan pokok lainnya kepada warga tersebut yang

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 38


telah sembuh.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapati bahwa peran gugus tugas
dan adanya program kampung tangguh dalam penanganan Covid-19 yang
melibatkan masyarakat sebagai basis penguatan kampung tangguh menjadi hal
yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Keterbatasan dalam penelitian ini menjadi
sebuah hal kewajaran mengingat keterbatasan waktu peneliti dalam melakukan
pengamatan yang mana nantinya dapat dilakukan penelitian lanjutan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih saya tujukan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan dan kemudahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, tak lupa juga
saya ucapkan terima kasih kepada Pak Anam dan Pak Gilang selaku dosen Ilmu
Komunikasi yang selama ini sudah membimbing hingga mendampingi saya dalam
proses penyusunan karya ilmiah hingga dapat menyelesaikan dengan baik, juga
saya ucapkan terima kasih kepada Bu Erny dan pihak Gugus Tugas Covid-19
Kelurahan Kranggan yang telah memberikan segala informasi terkait data dalam
penelitian ini. Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orang tua juga
teman saya yang telah memberikan dukungan untuk dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan baik.

BIODATA [contoh]
Riky Rakhmadani. Seorang mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi yang sedang
menempuh pendidikan di Universitas Negeri Surabaya. Memiliki hobby dalam
bidang menulis dan public speaking mengantarkan saya untuk memberikan
sumbangan ide dalam berupa tulisan dalam konferensi ini. Selain aktif menulis di
beberapa jurnal dan platform digital, saya juga terlibat aktif dalam berbagai
organisasi diantaranya lembaga pers kampus, himpunan mahasiswa prodi hingga
organisasi mahasiswa daerah dan saat ini diamanhi sebagai ketua di organisasi
mahasiswa daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media
Ife, J. (2009). Community Development in an Uncertain World: Vision, Analysis,
and Practice. Sydney: Cambridge University Press
Lexy J, Moleong. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Yuliana, Y. (2010). Corona Virus Diseases (Covid-19): Sebuah Tinjauan
Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2 (1): 187-192
Kusumadinata, A & Fitriah, M. (2017). Strategi Komunikasi Pelayanan Publik
melalui Program Pos Pemberdayaan Keluarga. Jurnal ASPIKOM,
Vol.3(2): 225-238
Yuliana, Y. (2010). Corona Virus Diseases (Covid-19): Sebuah Tinjauan
Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2 (1): 187-192

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 39


Anonymous. (2020, Juli 04). Kota Mojokerto Perketat Protokol Kesehatan.
Lentera Today Online. Dilansir dari http://lenteratoday.com
Humas Pemprov Jatim,. (2020, Juni 18). Total Ada 1.559 Kampung Tangguh
Semeru di Jawa Timur. Media Resmi Pemprov Jatim. Dilansir dari
http://www.jatimprov.go.id
Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Mojokerto. (2020, Agustus 21). Data
Perkembangan Covid-19 di Kota Mojokerto. Pusat Informasi Covid-19
Kota Mojokerto. Dilansir dari http://www.covid19.mojokertokota.go.id

JURNAL ILMU KOMUNIKASI : VOL. 3 NO. 2 (2020) 40

Anda mungkin juga menyukai