Masyarakat Madani
Masyarakat Madani
MASYARAKAT MADANI
1. Pengertian
2. Sejarah
Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga
berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi
Muhammad SAW pada tahun 622 M. Masyarakat madani juga mengacu pada
konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn
Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah (Madinah sebagai Negara
Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al-Farabi pada abad pertengahan.
Pemahamannya ini lahir tidak lepas dari pengaruh dampak revolusi industri
dan kapitalisme yang melahirkan ketimpangan sosial yang mencolok.
Fase ketiga, pada tahun 1792 Thomas Paine mulai memaknai wacana
civil society sebagai sesuatu yang berlawanan dengan lembaga Negara,
bahkan dia dianggap sebagai antitesa Negara. Menurut pandangan ini, Negara
tidak lain hanyalah keniscayaan buruk belaka. Konsep Negara yang absah,
menurut mazhab ini, adalah perwujudan dari delegasi kekuasaan yang
diberikan oleh masyarakat demi terciptanya kesejahteraan bersama. Semakin
sempurna sesuatu masyarakat sipil, semakin besar pula peluangnya untuk
mengatur kehidupan warganya sendiri.
3. Karakteristik
4. Unsur-Unsur
Free Public Sphere adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk
mengemukakan pendapat warga masyarakat. Di wilayah ruang publik ini
semua warga Negara memiliki posisi dan hak yang sama untuk melakukan
transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan –
kekuatan di luar civil society.
10
b). Demokrasi.
c). Toleransi.
d). Pluralisme.
5. Pilar Penegak
b). Pers
Pers adalah institusi yang berfungsi untuk mengkritisi dan menjadi bagian dari
sosial kontrol yang dapat menganalisis serta mempublikasikan berbagai
kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan warga negaranya. Selain itu,
pers juga diharapkan dapat menyajikan berita secara objektif dan transparan.
Setiap warga negara, baik yang duduk dipemerintahan atau sebagai rakyat
harus tunduk kepada aturan atau hukum. Sehingga dapat mewujudkan hak dan
kebebasan antar warga negara dan antar warga negara dengan pemerintah
melalui cara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Supremasi hukum
juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala bentuk
penindasan individu dan kelompok yang melanggar norma-norma hukum dan
segala bentuk penindasan hak asasi manusia.
Partai Politik merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan
aspirasi politiknya. Partai politik menjadi sebuah tempat ekspresi politik
warga negara sehingga partai politik menjadi prasyarat bagi tegaknya
masyarakat madani.