Anda di halaman 1dari 3

Pelanggaran ham berat berdasarkan Statuta Roma dan Undang-Undang RI No.

26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM

3.1 Pelanggaran HAM Berat Mellurut Statuta Roma

Ada empat jenis tindak pelallggaran serius yang menjadi perhatian internasional,

dengan indikasi dan ciri-cirinya masing-masing. Keempat jenis kejahatan tersebut adalah

I. Kejahatan Genosida (Genocide)

2. Kejahatan terhadap kemanusiaan (Rime Against Humanity)

3. Kejahatan Perang (War crimes)

4. Kejahatan Agresi (Aggression)

Kami akan membahasnya satu-persatu di bawah ini

3.1.1 Genosida (Genocide).

Genosida adalah kejahatan yang paling pertama menarik perhatian dunia

internasional, yaitu dengan dibentuknya Konvensi Genosida pada tahun 1948 sebagai

implikasi dari pengadilan Nuremberg yang mengadili para pemimpin Nazi yang menyerang

secara sistematis kelompok masyarakat Yahudi (Geoftfey Robertson, 2000281). Pasal I

konvensi tersebut menyatakan bahwa genosida yang di lakukan pada masa damai alau perang

adalah kejahatan yang dilakukan di bawah hukum Internasional

Definisi genosida menurut konvensi ini , lanjut( Geoffrey (2000 : 281-282), adalah

Suatu tindakan dengan kehendak menghancurkan sebagian atau keseluruhan kelompok

nasional, etnis, ras, atau agama, atas salah satu dari lima tindakan berikut ini, yaitu:

(a) membunuh anggota kelompok;

(b) menyebabkan cacat tubuh atau mental yang serius terhadap anggota kelompok;

(e) Secara sengaja dan terencana mengondisikan hidup kelompok ke arah kehancuran

fisik secara keseluruhan atau sebagian;

(d) Memaksakan langkah-langkah yang ditujukan untuk mencegah kelahiran di dalam

kelompok tersebut

(e) Dengan paksa memindahkan anak-anak kelompok tersebut ke kelompok lain


Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (Crime Againts Humanity)

Istilah kejahatan terhadap kemanusian (Crime Against Humanity) pertama kali

digunakan dalam Piagam Nuremberg. Piagam ini merupakan perjanjian multilateral antara

Amerika Serikat dan sekutunya setelah Perang Dunia II berakhir. Mereka (Amerika Serikat

dan sekutunya) menilai bahwa para pelaku (NAZI) dianggap bertanggung jawab terhadap

kejahatan terhadap kemanusiaan pada masa tersebut.

Definisi Kejahatan terhadap kemanusiaan dalam pasal 7 ayat I statuta roma berisi

definisi tentang kejahatan terhadap kemanusiaan, Aksinya sendiri sebagian besar adalah

kejahatan yang menimbulkan penderitaan besar dan tak perlu terjadi, yaitu pembunuhan,

penyiksaan, pemerkosaan, dan bentuk lain dari pelecehan seksual, perbudakan, penyiksaan,

dan pengasingan indikasi ataupun ciri-ciri dari kejahatan terhadap kemanusiaan ini adalah

bahwa kejahatan itu dilakukan secara sengaja sebagai bagian dari serangan yang meluas dan

sistematis, yang melibatkan banyak pihak, dan ditujukan kepada setiap penduduk dengan

mengikuti dorongan kebijakan negara atau organisasi untuk melakukan serangan semacam

itu.

Penekanannya adalah pada kejahatan yang dilakukan secara sistematis dengan

mengikuti kebijakan yang disusun, baik oleh aparat negara (seperti kepolisian atau tentara)

maupun oleh suatu entitas organisasi, dan bukan pada kejahatan yang terjadi secara spontan

yang merupakan sebuah kriminal biasa.

Pasal 7 ayat I Statuta Roma dan pasal 9 UU No. 26 Pengadilan HAM tahun 2000

terdapat sedikit perbedaan tetapi secara umum memuat prinsip bahwa kejahatan terhadap

kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang

meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara

langsung terhadap penduduk sipil, berupa

a. Pembunuhan;

b. Pemusnahan;

c. Perbudakan;

d. Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;

e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-

wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;

f Penyiksaan;
g. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,

pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain

yang setara;

h. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari

persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau

alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut

hukum internasional;

J. Penghilangan orang secara paksa; atau

k. Kejahatan apartheid.

3.1.3 Apartheid

Apartheid adalah sebuah sistem pemisahan berdasarkan ras, agama dan kepercayaan,

diskriminasi etnis dan pemisahan kelas sosial, di mana kelompok mayoritas mendominasi

kelompok minoritas. Karakteristik yang muncul ada lab pemisahan secara fisik serta wilayah

setiap ras, kemudian diskriminasi terhadap distribusi servis dan jasa publik. Apartheid

memaksakan sebuah praktik yang mirip dengan perbudakan perbudakan dalam berbagai bagian

kehidupan berdasarkan karakteristik berbeda, seperti ras. Apartheid adalah pelanggaran

terhadap hak asasi manusia dan merupakan kejahatan lnternasional.

3.1.4 Kejahatan Perang

Pasal 8 Statuta Roma memiliki definisi yang panjang tentang kejahatan perang, yaitu

bahwa sebuah kejahatan dikategorikan sebagai kejahatan perang apabila 'dilakukan sebagai

bagian dari suatu rencana atau kebijakan, atau bagian dari skala besar perintah untuk

melakukan tindak pidana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai