Anda di halaman 1dari 18

8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 1/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

1. MOLDING

1.1 Pengertian Molding

Molding atau pencetakan adalah proses manufaktur dengan membentuk bahan baku
cair atau lentur menggunakan bingkai kaku yang disebut cetakan atau matriks . Hal ini sendiri
mungkin telah dibuat menggunakan pola atau model dari objek akhir .

Sebuah cetakan atau cetakan blok berlubang-out yang diisi dengan bahan cair atau
lentur seperti plastik , kaca , logam , atau bahan baku keramik . Mengeras cair atau set dalam
cetakan , mengadopsi bentuknya . Cetakan A adalah mitra untuk gips . Sangat umum proses
 pencetakan bi - katup menggunakan dua cetakan , satu untuk masing-masing setengah dari

objek. Sepotong - molding menggunakan sejumlah cetakan yang berbeda , masing-masing


menciptakan bagian dari objek yang rumit . Hal ini umumnya hanya digunakan untuk yang
lebih besar dan lebih berharga obyek .

Para produsen yang membuat cetakan disebut moldmaker tersebut . Seorang agen rilis
 biasanya digunakan untuk membuat penghapusan / set substansi mengeras dari cetakan lebih
mudah . Menggunakan Khas untuk dibentuk plastik termasuk dibentuk furniture , barang-
 barang rumah tangga dibentuk , kasus dibentuk , dan bahan struktural .

1.2. JENIS  –  JENIS MOLDING

Jenis molding meliputi:


  Blow molding

  Kompresi molding

  Ekstrusi molding

  Injection molding
  Matrix molding

  Cetakan plastik

  transfer molding

  Thermoformin

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 2/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

1.2.1 Blow Molding :


Blow Molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk
 berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam
cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari

 proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.

Proses:

   Parison diekstrusi dari atas ke bawah di antara rongga cetakan (mold) 

   Cetakan menutup sehingga parison terjepit oleh cetakan

   Parison dikembangkan oleh gas bertekanan tinggi sehingga terdorong ke dinding cetakan
dan terbentuk sesuai dengan bentuk rongga cetakan

   Produk didinginkan dan dikeluarkan dari cetakan

1.2.2 Injection Molding

Injection molding adalah metode pembentukan material termoplastik dimana


material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air sehingga mengeras.

Meskipun banyak variasi dari proses dasar ini, 90 persen injection molding adalah
memproses material termoplastik. Injection molding mengambil porsi sepertiga dari
keseluruhanresin yang dikonsumsi dalam pemrosesan termoplastik. Sekarang ini bisa
dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang-barang dari plastik
yang dibuat dengan cara injection molding, misalnya pesawat
telepon, printer, keyboard, mouse, rumah lampu mobil ,dashboard, reflektor, roda gigi, 
helm, televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain.

Proses :

Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan
oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup
injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi
sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang
sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam
dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 3/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

 proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik
sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa
langsung diinjeksikan.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 4/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

2. FORGING

2.1 Pengertian Forging :

Forging adalah proses manufaktur yang melibatkan pembentukan logam dengan

menggunakan kekuatan tekan lokal. Penempaan sering diklasifikasikan sesuai dengan suhu di
mana ia dilakukan: "dingin", "hangat", atau "panas" penempaan. Bagian ditempa dapat
 berkisar berat kurang dari satu kilogram menjadi 580 metrik ton. bagian Ditempa biasanya
memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk mencapai bagian selesai. Hari ini, penempaan
adalah industri di seluruh dunia utama yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap
 perkembangan siklus manufaktur .

2.1.1 ALAT TEMPA DAN KEUNTUNGAN KERJA TEMPA 


Penempaan dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan mesin. Untuk benda-benda
kerja yang ringan dapat dilakukan dengan penempaan tangan. Penempaan dengan mesin
 biasanya dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan berat, dapat menggunakan matres ataupun tidak
menggunakan matres.
Keuntungan kerja tempa adalah :
1.  Logam dalam keadaan panas bersifat lunak dan mudah dibentuk tumbukan dan tekanan
tanpa merusak sifat logam itu sendiri.
2.  Benda  –   benda yang sama yang ditempa lebih kuat daripada benda yang dikerjakan
dengan
3.  mesin.
4.  Bentuk  –   bentuk benda kerja yang rumit dapat diproduksi lebih mudah dan murah
daripada
5.  dengan kerja mesin.
6.  Pembentukan yang dilakukan dengan penempaan tidak terjadi pemotongan, maka
 jumlah
7.  logam yang hilang atau terbuang akan lebih sedikit.
8.  Adapun kekurangan-kekurangan dalam kerja tempa adalah:
9.  Temperatur tempa yang terlalu tinggi akan menyebabkan oksidasi sehingga benda kerja
akan cepat mencair.
10. Ukuran yang tepat sulit untuk dicapai.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 5/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 6/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

3.  Butir-butiran bahan bakar tidak terlalu kecil.


4.  Tidak mengandung bahan bakar TER, karena sangat mengotori langit-langit, sehingga
menjadi hitam.
Yang termasuk bahan bakar padat adalah : arang kayu, arang bekas, tempurung kelapa, dan

lain-lainnya yang berbentuk benda padat dan dapat dibakar.


Keuntungan bahan bakar padat adalah :
1.  Mudah didapat terutama di daerah pedesaan.
2.  Tidak mudah terbakar.
3.  Kerugian Bahan bakar padat adalah :
4.  Ruang kerja kotor.
5.  Memerlukan tempat penyimpanan yang luas.

2.1.4 Peralatan Dapur Tempa


Ada banyak perlengkapan forging dan kegunaanya, antara lain :
o Palu, palu ada dua macam yaitu palu biasa yang digunakan untuk membentuk / memukul benda
kerja dan palu perata yaitu alat bantu untuk lebih meratakan suatu permukaan benda kerja.
  Palu biasa
  Palu perata
  Tongs ( penjepit ) digunakan untuk menjepit benda kerja yang panas dan sebagai alat
 bantu pada waktu tempa.
  Poker digunakan untuk mengambil arang kayu dan kokas.
  Plakes digunakan membetulkan letak kokas pada tungku.
  Scrapers digunakan sebagai pemadam api pada bagian pinggir dari tungku.
  Anvil digunakan sebagai landasan pada waktu kita menempa.

2.1.5 Alat Ukur Pada Dapur Tempa 


Compass for Forging
Alat ukur yang biasa digunakan pada forging yaitu: compass for forging penggunaannya :
setting compass for forging dengan menggunakan jangka sorong atau “ block Gauge “ sesuai
dengan ukuran yang kita kehendaki. Kita dapat mengukur benda kerja forging dengan
menggunakan compass yang telah disetting tersebut.
Forging Measure Gauge 

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 7/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 8/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

3. PENGECORAN POLA LILIN

3.1 Pengertian

Dalam proses pengecoran logam dibutuhkan suatu cetakan dimana rongga cetakannya

dibentuk menyerupai desain master produk yang akan dibuat sehingga hasil pengecoran dapat
identik, atau kurang lebih menyerupai master produk. Langkah pertama yang ditempuh dalam
 praktikum proses manufaktur tentang pengecoran ini adalah pembuatan pola lilin dari cetakan
silikon, pola dibentuk dengan menggunakan bahan dasar lilin, sehingga disebut dengan pola
lilin. Lilin dilelehkan sampai mencair kemudian dituangkan ke dalam cetakan silikon yang
telah diposisikan sedemikian rupa lalu diikat dengan tali agar cetakan silikon dapat menyatu
erat dan diberi penopang supaya kokoh. Pola lilin ini dibentuk melalui proses pengecoran

lilin dalam cetakan pola silikon yang bentuknya terbelah menjadi dua bagian yang sama
dimana pada cetakan tersebut sudah terdapat rongga dengan bentuk desain master produk,
sehingga saat dituangkan pola silikon harus diikat kuat agar mampu menjepit cetakan secara
sempurna

Langkah-langkah pembuatan pola lilin yaitu yang pertama adalah mempersiapkan


lilin batangan yang telah ditakar sebelumnya seberat kurang lebih 300 ons, sementara itu
 panci dipanaskan di atas kompor kurang lebih dua menit kemudian lilin yang sudah dipotong
kecil-kecil agar lebih mudah mencair tujuannya, dan juga tidak lupa dimasukkan pewarna
merah ke dalam panci tersebut. Pemberian warna pada pola lilin bertujuan untuk mengetahui
apakah masih terdapat sisa lilin saat pencairan pola lilin. Lilin tersebut ditunggu selama
 beberapa menit sampai mencair secara keseluruhan, sambil sedikit diaduk-aduk agar
 panasnya merata. Sambil menunggu lilin dicairkan, cetakan pola silikon disiapkan dengan
cara ditali bagian atas dan bawahnya dengan tali rafia sehingga menjadi satu, dan
ditempatkan di tempat yang permukaannya datar untuk menguatkan letak silikon yang akan
dituangi lilin cair. Setelah lilin cair, lilin segera dituangkan ke pola silikon secara perlahan
dengan kecepatan konstan sampai cetakan terisi penuh dengan lilin cair. Perlu diketahui
 bahwa bentuk cetakan pola silikon berongga pada bagian bawah sehingga cairan sedikit
merembes lewat rongga tersebut, dan juga merembes melalui sisi samping dari silikon
sendiri. Lilin cair yang telah dimasukkan ke dalam cetakan silikon semakin lama akan
semakin membeku dan mengeras. Pada saat proses pendinginan lilin tersebut akan terlihat
 penyusutan permukaan lilin terhadap cetakan. Sehingga setiap melihat permukaan lilin pada

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 9/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

cetakan yang mulai menyusut perlu ditambahkan lagi lilin cair ke dalam cetakan silikon
supaya desain dan dimensi yang serupa dengan master dapat dihasilkan. Setelah lilin menjadi
dingin dan keras, tali rafia dilepas dan pola lilin yang sudah mengeras diambil dari cetakan
 pola silikon kemudian dilakukan proses pengukuran pola lilin. Lebih tepatnya kurang lebih

setelah sekitar 30-45 menit dalam cetakan silikon, pola lilin telah mengeras dan dapat diambil
dari cetakan silikon. Untuk mempercepat pengerasan kami meletakkannya pada tempat
 berangin.

3.2 Analisa Proses Pembuatan Pola Lilin  


Sebelum penuangan cairan lilin dalam cetakan, dilakukan pengikatan cetakan silicon.
Tetapi karena pengikatan cetakan yang tidak erat maka terjadi kebocoran ketika cairan lilin

dituangkan ke dalam cetakan.Ini disebabkan pula kondisi cetakan yang mengalami sedikit
kerusakan,meskipun cetakan memang masih bisa digunakan. Sehingga langkah ini diulang
kembali dengan menggunakan cetakan silikon yang berbeda dan membuat ikatan yang lebih
kuat pada cetakan silikon yang kedua.

Meskipun cetakan silicon telah diganti dan dilakukan pengulangan penuangan cairan
lilin tetapi masih didapatkan bentukkan lilin yang tidak sesuai dengan harapan karena
 bentukan pion dari lilin tidak simetris antara satu sisi dengan sisi yang lainnya.Jadi salah satu
sisi dari pion lilin agak memipih.Sehingga dapat dipastikan bahwa bentuk lilinnya berbeda
dengan masternya. Ini disebabkan karena pengikatan cetakan silikon yang terlalu kuat hanya
 pada satu sisi saja sehingga menekan cetakan silikon terlalu kuat pada bagian tersebut.

Dalam proses penuangan lilin, tidak hanya dilakukan satu kali penuangan cairan lilin
ke dalam cetakannya tetapi dilakukan sedikit penambahan cairan lilin ketika cairan lilin di
dalam cetakan mulai mengeras dan permukaannya mulai menyusut.Hal ini dilakukan sampai
 permukaan lilin terlihat tidak menyusut dan penambahan cairan lilin ini dilakukan sebanyak 7
kali.

Ketika pencairan lilin batangan, api dinyalakan terlalu besar sehingga cairan lilin yang
dituang ke dalam cetakan terlalu panas.Tujuan awalnya supaya lilin cepat mencair, tetapi ini
malah membuat proses pemadatan lilin di dalam cetakan menjadi agak lama.

Batangan lilin yang dicairkan ketika dipanaskan juga diberi pewarna.Ini bertujuan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 10/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 11/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 12/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

3.4 Contoh penerapan pola lilin

Pengecoran Presisi (Investment Casting)


Dalam proses ini pola dibuat dari lilin yang dilapisi bahan tahan api untuk membuat
cetakan, setelah sebelumnya lilin tersebut mencair dan dikeluarkan dari rongga cetakan. Pola
lilin dibuat dengan cetakan induk (Master Die), dengan cara menuang atau menginjeksikan
lilin cair ke dalam cetakan tersebut.

Tahapan pengecoran presisi:


(1) Pola lilin dibuat;
(2) Beberapa pola ditempelkan pada saluran turun (sprue) membentuk pohon bola;

Gambar 1.2 Tahapan proses pengecoran presisi


(3) Pohon pola dilapisi dengan lapisan tipis bahan tahan api;
(4) Seluruh cetakan terbentuk dengan menutupi pola yang telah dilapisi tersebut dengan bahan

tahan api sehingga menjadi kaku;


(5) Cetakan dipegang dalam posisi terbalik, kemudian dipanaskan sehingga lilin meleleh dan
keluar dari dalam cetakan;
(6) Cetakan kembali dipanaskan dalam suhu tinggi, sehingga semua kotoran keluar dari dalam
cetakan dan semua logam cair dapat masuk kedalam bagian-bagian yang rumit (disbut
 proses preheating);
(7) Stelah logam cair dituangkan dan membeku lalu cetakan dipecahkan, dan coran dilepaskan

dari sprue.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 13/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 14/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

4. PENGECORAN PERMANEN 

4.1 Pengertian

Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat dari logam dan
grafit). Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran logam non ferrous dan paduan.

Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan machining
untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses machining yang
memiliki keakuratan yang tinggi

 
Keuntun gan Permanent M old Casti ng: 

1.  Produksi Tinggi


2.  Cetakan dapat dipakai berulang kali
3.  Dalam operasinya tidak diperlukan tenaga ahli
4.  Ketelitian produk lebih baik daripada sand casting
5.  Tidak memerlukan proses lanjutan

 
Kekur angan Permanent M old Castin g: 

1.  Harga cetakan mahal


2.  Perlu perhitungan yang tepat dalam mengerjakan cetakan
3.  cetakan untuk satu macam produk
4.  ukuran produk kecil dan sederhana
5.  tidak dapat mengecor baja

4.2 Proses Cetakan Permanen

Pengecoran cetakan permanen menggunakan cetakan logam yang terdiri dari dua

 bagian untuk memudahkan pembukaan dan penutupannya. Pada umumnya cetakan ini

dibuat dari bahan baja atau besi tuang. Logam yang biasa dicor dengan cetakan ini

antara lain aluminium, magnesium, paduan tembaga, dan besi tuang. Pengecoran

dilakukan melalui beberapa tahapan seperti ditunjukkan dalam gambar 3.8 berikut

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 15/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

ini.

Gambar 3.8 Tahapan dalam pengecoran dengan cetakan permanen

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 16/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pengecoran sudah dilakukan sejak 4000 tahun sebelum masehi. Banyak yang harus
diketahui tentang pengecoran mulai dari pengecoran dengan pola lilin,forging,molding dan
 pengecoran permanen. Hanya dari teknik tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing  –   masing. Perbedaanya juga terletak pada prosesnya jika cetakan lilin hanya bisa
digunakan sekali lain halnya dengan cetakan permanen dari logam yang bisa digunakan
 berulang kali.

Saran

Penulis berharap setelah mengetahui teknik pengecoran pada pembahasan sebelumnya.


Pembaca dapat mengembangkan dan memodifikasi makalah ini lebih baik lagi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 17/18
8/15/2019 Makalah Molding Dan Forging

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Molding#Molding

Fundamentals of Modern Manufacturing-Mikell P.Groover

http://terasepte.blogspot.com/2014/05/makalah-pengecoran.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Blow_molding#Proses

Charles A. Harper (2000). “Modern Plastic Handbook”. McGraw-Hill

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-molding-dan-forging 18/18

Anda mungkin juga menyukai