181 807 1 PB
181 807 1 PB
1
Derpartemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia, Jl. Sumarsono No.107, Helvetia, Kota
Medan, Indonedia. Email: zhakymanggabarani@gmail.com
2
Derpartemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia, Jl. Sumarsono No.107, Helvetia, Kota
Medan, Indonedia. Email: lestariwanda227@gmail.com
3
Derpartemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia, Jl. Sumarsono No.107, Helvetia, Kota
Medan, Indonedia. Email: herlinagea824@gmail.com
*
Penulis untuk korespondensi: zhakymanggabarani@gmail.com
konsumsi zat tersebut menjadi esensial. sangat tergantung pada bahan bakunya dan
Sayur dan buah sangat penting untuk mempunyai citarasa yang khas yang
dikonsumsi oleh setiap orang baik orang membedakan dari jenis produk lain. 5 Salah
dewasa maupun anak-anak.1,2 satu komponen penting dalam pembuatan
Data WHO menunjukkan bahwa terdapat velva adalah bahan penstabil. Bahan penstabil
31% penyakit jantung, dan 11% penyakit yang akan digunakan dalam penelitian ini
stroke di seluruh dunia disebabkan oleh adalah CMC (Carboxy Methyl Cellulose).6
kurangnya asupan sayur dan buah dalam Berdasarkan data konsumsi buah-buahan dan
tubuh. Menurut rekomendasi dari WHO sayur-sayuran di atas, masih jauh dari
kecukupan asupan sayur dan buah yaitu kebutuhan yang seharusnya dalam
sebanyak 400 gram perhari atau 3-5 porsi mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-
perhari. Rekomendasi piramida makanan sayuran yang ideal. Modifikasi bahan utama
menyajikan sayur 3-5 kali dan buah 2-4 kali dalam proses pembuatan velva dari buah
dalam sehari.2,3 Pola konsumsi sayur-sayuran kemudian ditambahkan sayur wortel dan labu
dan buah-buahan penduduk Indonesia kuning yang belum pernah dilakukan di
menurut provinsi, di wilayah perkotaan dan asumsikan dapat meningkatkan konsumsi
perdesaan pada tahun 2005 dan 2007 secara sayur.
umum lebih sedikit dari pada jumlah yang Wortel memiliki kandungan senyawa
dianjurkan. Secara ideal konsumsi sayur- antioksidan seperti karotenoid dan antosianin
sayuran dan buah-buahan per kapita per hari adalah pigmen utama yang ditemukan dalam
yang dianjurkan adalah sebanyak 120 kkal wortel. Wortel oranye yang digunakan banyak
menurut acuan diet 2000 kkal dan 132 kka1 mengandung α- dan β- karoten dan merupakan
untuk diet 2200 kkal. Tahun 2005 dan 2007 sumber kaya akan provitamin A. Vitamin A
konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan dapat membantu penderita diabetes untuk
penduduk Indonesia secara keseluruhan membantu produksi insulin sehingga
hanya sekitar 65% dan 79% dari anjuran mengurangi kadar gula dalam darah.7
secara berturut-turut dan 59% dan 72%. Hal Sedangkan buah naga mengandung senyawa
ini terlihat dari data yang menunjukkan kimia vitamin C, vitamin E, vitamin A,
bahwa konsumsi kelompok pangan tersebut flavonoid dan senyawa polifenol yang dapat
sebanyak 78,57 kkal kapita/hari pada tahun berfungsi sebagai antioksidan dalam
2005. Jumlah tersebut masih jauh dari menangkap radikal bebas. Serat dapat
kebutuhan konsumsi ideal. 4 menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Berdasarkan data konsumsi buah- Protein, karbohidrat, kalsium fosfor,
buahan dan sayur-sayuran per kapita perhari di magnesium dan air berfungsi sebagai
beberapa propinsi lebih sedikit daripada penyeimbang kadar gula darah. Buah naga juga
jumlah yang dianjurkan. Sumatera utara masih dikenal sebagai sumber betakaroten. 8
rendah dalam konsumsi buah-buahan dan
sayur-sayuran dengan nila rata-rata per kapita
85,20 di totalkan (kkal/kap/hari). Bila di METODE
bandingkan dengan propinsi yang lain yang Jenis Penelitian eksperimen dengan
ada di Indonesia seperti Kalimantan Tengah menggunakan Rancangan Acak lengkap
mencapai 93,31 (kkal/kap/hari) dan Sulawesi (RAL) pendekatan formulasi dari bahan
Tenggara 115, 14 (kkal/kap/hari). 4 dasar pembuatan velva yaitu lima
Modifikasi peningkatan konsumsi buah perlakuan dan dua kali ulangan sehingga
dan sayur dapat dilakukan dengan satu contoh diperoleh 10 formulasi.
makanan beku yang hampir sama dengan es Alat-alat yang digunakan yaitu pisau,
krim. Keunggulan dari velva dibandingkan kompor, dandang, telenan, blender, mixer,
makanan beku yang kandungan lemak rendah baskom, cup, timbangan analitik, wadah
dan kaya serat alami yang berasal dari buah. stainless, spatula, kamera dan alat-alat tulis.
Kandungan zat gizi dari velva yang dihasilkan Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
velva: Buah Naga, wortel dan labu Kuning yang Teknologi Kimia Industri pada Mei sampai Juli
diperoleh dari pasar. gula, dan CMC diperoleh 2019 dengan no registrasi laboratium
dari toko atau pasar.Penelitian ini dilaksanakan No:139/LP-PTKI/VII/2019, dengan forulasi
pada bulan Mei sampai Juli 2019. Analisis uji sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Data hasil
produk karakteristik fisik dan kimia velva buah uji organoleptik dianalisis dengan pertama
naga dan sayur wortel dengan penambahan labu menggunakan uji One Way Anova kemudian
kuning dilaksanakan di Laboratorium Kampus tahap selanjutnya dilanjutkan dengan Uji
Institut Kesehatan Helvetia dan Politeknik Duncan.
Tabel 1 Formulasi velva buah naga dan sayur wortel dengan penambahan
labu kuning
Bahan F1 F2 F3 F4 F5
Buah Naga (g) 100 100 100 100 100
Wortel (g) 100 90 80 70 60
Labu Kuning (g) 0 10 20 30 40
Gula (g) 35 35 35 35 35
Air (ml) 50 50 50 50 50
CMC (g) 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75
HASIL DAN PEMBAHASAN jumlah wortel dan labu kuning. Hal ini dapat
berkaitan dengan reaksi warna naga yang merah
Uji hedonik warna, aroma, rasa, dan
jumlah penambahan wortel dan labu kuning.
tekstur, velva buah naga menunjukkan F3
Warna velva dipengaruhi oleh bahan-bahan yang
merupakan formula terpilih terbaik dengan nilai
ditambah didalam pasta. Wortel dan labu kuning
rata-rata uji hedonik 3,51 dengan seluruh
yang digunakan dalam pembuatan velva
klasifikasi agak suka. Formula terbaik dapat
menimbulkan warna merah, semakin banyak
dilihat dari hasil rekapitulasi nilai rata-rata.
wortel dan labu kuning yang ditambahkan pada
Grafik tersebut menggambarkan peningkatan
velva semakin merah velva yang dihasilkan.
nilai rata-rata velva sesuai dengan bertambahnya
4,5
0,5
0
F1 (100%:0%) F2 (90%:10%) F3 (80%:20%) F4 (70%:30%) F5 (60%:40%)
Grafik 1, menunjukkan hasil nilai rata-rata merupakan formula terpilih terbaik dengan nilai
uji hedonik velva buah naga dan sayur wortel rata-rata uji mutu hedonik 3,51 seluruh
dengan penambahan labu kuning diketahui hasil klasifikasi warna keunguan, agak beraroma buah
uji Anova nilai signifikan (p) warna 0,230 > dan sayur, rasa agak manis dan tekstur agak
(0,05), aroma 0,634 > (0,05), rasa 0,775 > (0,05), lembut. Formula terbiak dapat dilihat dari hasil
dan tekstur 0,615 > (0,05). Hal ini menunjukkan rekapitulasi rata-rata. Grafik 1 tersebut
bahwa tidak berpengaruh dengan penambahan menggambarkan peningkatan nilai rata-rata
wortel dan labu kuning pada tingkat kesukaan velva sesuai dengan bertambahnya jumlah
panelis. Namun hasil uji lanjut Duncan wortel dan labu kuning. Hal ini dapat berkaitan
menyatakan F1 sampai dengan F5 tidak berbeda dengan reaksi warna velva ke unguan. Warna,
nyata. aroma, rasa, dan tekstur pada velva buah naga
Uji mutu hedonik warna, aroma, rasa, dipengaruhi oleh bahan-bahan yang ditambah
tekstur velva buah naga menunjukkan F1 didalam pasta.
4,5
4,05
4 3,8 3,72 3,85 3,83
3,72 3,65
3,53 3,52 3,55
3,443,44 3,4
3,5 3,33
3,13 3,11 3,18
3 2,95
3 2,74
F1 (100%:0%)
2,5
F2 (90%:10%)
2 F3 (80%:20%)
F4 (70%:30%)
1,5
F5 (60%:40%)
1
0,5
0
Warna Aroma Rasa Tekstur
Grafik 2, sebagaimana disajikan diatas dan uji mutu hedonik maka dianalis kembali
menunjukkan hasil nilai rata-rata uji mutu nilai rata hasil uji organoleptik yang terbaik dari
hedonik velva buah naga dan sayur wortel velva tersebut. Perlakuan formula terpilih terbaik
dengan penambahan labu kuning diketahui hasil adalah F5 menunjukkan hasil analisis uji
uji Anova bahwa terdapat nilai signifikan (p) proksimat velva dengan nilai berkisar 3,49.
yakni warna 0,665 > a (0,05), aroma 0,061 < b
(0,05), rasa 0,864 > a (0,05), dan tekstur 0,327 > Tabel 2. Rata-rata uji hedonik dan mutu
a (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa formula F1 hedonik formula terbaik velva
berbeda nyata dari formula F2, F3, F4, F5 ada
pengaruh penambahan wortel terhadap velva Perlakuan Rata-rata
dan yang dihasilkan. Namun hasil uji lanjut pada F1 (100%:0%) 3,44
warna, rasa, tekstur F1 sampai dengan F5 tidak F2 (90%:10%) 3,38
berbeda nyata. Sedangkan aroma F1 berbeda F3 (80%:20%) 3,44
nyata dengan F2 sampai F5. Berdasarkan dari F4 (70%:30%) 3,4
kedua hasil uji organoleptik yakni uji hedonik F5 (60%:40%) 3,49
Tabel 1 menunjukkan hasil analisis uji aroma velva yang dihasilkan semakin langu.
organoleptik terpilih dan di uji laboratorium Perlakuan pengukusan pada wortel dapat
untuk mendapatkan nilai kadar gizi pada mengurangi bau langu yang dihasilkan.
produk velva. Warna sangat penting dalam Selain itu menurut Rubatzky dan
memberikan efek positif yang paling pertama Yamaguchi, mengemukakan bahwa kantong
terhadap penerimaan konsumen terhadap minyak dalam ruang antarsel perisikel pada umbi
makanan. Uji daya terima tertinggi warna pada wortel mengandung minyak esensial yang
F5 dengan nilai rata-rata 3,80 dan berdasarkan menyebabkan bau dan aroma yang khas wortel
nilai p (0,230) dinyatakan tidak berpengaruh. dan labu kuning12.
Nilai uji mutu hedonik F4 yaitu 3,18 dan nilai p Hasil penelitian Agustina dkk, menyatakan
(0,665) berarti tidak ada pengaruh. Penambahan Aroma atau bau sendiri sukar untuk diukur
labu kuning terhadap warna velva buah naga dan sehingga biasanya menimbulkan pendapat yang
sayur wortel dengan pada perlakuan formula F5 berlainan dalam menilai kualitas aromanya.
sebagai terpilih perlakuan terbaik berdasarkan Perbedaan pendapat disebabkan tiap orang
nilai rata-rata nilai hedonik dan mutu hedonik ini memiliki perbedaan penciuman meskipun
disebabkan oleh buah naga yang digunakan mereka dapat membedakan aroma namun setiap
sebagai bahan dasar dan banyaknya penambahan orang mempunyai kesukaan yang berlainan13.
wortel dan labu kuning. Semakin banyak wortel Rasa velva pada dasarnya manis karena
dan labu kuning digunakan maka warna velva terbuat dari buah dan gula. Namun velva buah
yang dihasilkan semakin merah. Hal ini naga dan sayur wortel dengan penambahan
disebabkan karena buah naga yang digunakan labu kuning. Uji daya terima tertinggi rasa pada
adalah buah naga yang berwarna ungu yang F1 dengan nilai rata-rata 3,35 dan berdasarkan
mengandung antosianin. nilai p (0,775) dinyatakan tidak berpengaruh.
Penelitian ini didukung oleh Enjelina dkk, Nilai uji mutu hedonik F5 yaitu 3,65 dan nilai p
warna merah muda dan merah cerah ini (0,864) berarti tidak berpengaruh. Penilaian
disebabkan adanya komponen warna yang yang terpilih terbaik perlakuan F5 rasa agak
terdapat pada kulit buah naga merah yaitu manis. Hal ini disebabkan buah naga rasa tidak
antosianin9. Tampubolon dkk, menyatakan terlalu manis, dengan penambahan wortel dan
pada wortel mengandung pigmen karoten labu kuning maka rasa velva yang di hasilkan
sehingga memberi warna yang alami10. dan Ayu tidak manis untuk menetralesirkan ditambah
dkk, menyatakan pada labu kuning mengandung gula pasir dalam jumlah sedikit 35 gram
karotenoid yang merupakan pigmen alami sehingga velva yang dihasilkan rasa agak manis.
sehingga dengan perpaduan pencampuran buah Penelitian ini didukung oleh hasil
naga maka warna velva yang dihasilkan merah penelitian Rini dkk, menyatakan kemungkinan
dan menarik11. terjadi karena perpaduan antara rasa khas buah
Aroma buah buah dan sayur dapat naga, wortel dan labu kuning, rasa manis dari
memberikan efek pada produk makanan segar gula pasir yang digunakan maka velva yang
seperti velva. Uji daya terima tertinggi aroma dihasilkan tidak terlalu manis/agak manis6.
pada F3 dengan nilai rata-rata 3,25 dan Bahan dalam produk makanan dapat
berdasarkan nilai p (0,634) dinyatakan tidak mempengaruhi tekstur produk akhir dari
berpengaruh. Nilai uji mutu hedonik F1 yaitu makanan olahan. Berdasarkan uji daya terima
3,80 dan nilai p (0,061) berarti tidak tertinggi pada F3 dengan nilai rata-rata 3,85 dan
berpengaruh. Velva buah naga dan sayur wortel berdasarkan nilai p (0,615) dinyatakan tidak
dengan penamabahan labu kuning sebagai berpengaruh. Nilai uji mutu hedonik F5 yaitu
perlakuan terpilih F5 agak beraroma sayur. 4,05 dan nilai p (0,327) berarti tidak ada
Penemuan penting beberapa faktor yang pengaruh. Dengan penambahan wortel 60% dan
menyebabkan aroma langu adalah adanya labu kuning 40% memiliki tekstur encer maka
kandungan isocoumarin pada wortel segar untuk mengatasi hal ini ditambahkan CMC
menyebabkan rasa langu/pahit. Penambahan (Carboxymethyl Cellulose) dengan tujuan
wortel semakin banyak maka menyebabkan sebagai pengental, penstabilan atau bahan
pengikat. Penambahan CMC maka velva yang laboratorium untuk mendapatkan nilai
dihasilakan tekstur agak lembut. kandungan gizi yang terdapat pada produk velva
Hasil penelitian Wahyuni, menyatakan buah naga dan sayur wortel dengan penambahan
semakin banyak jumlah buah naga semakin labu kuning. Kandungan gizi velva pada fomula
besar nilai tekstur velva yang dihasilkan semakin 5 yaitu karbohidrat 14,31%, protein 2,93%,
lembut dan sebaliknya semakin sedikit buah lemak 7,01%, kadar abu 4,26%, kadar air
naga digunakan tekstur velva menjadi keras. Hal 71,49%.
ini disebabkan kandungan air dalam buah naga Produk olahan buah dan sayur memiliki
tinggi sehingga banyak buah naga digunakan kandunga karbohidrat yang rendah. Berdasarkan
velva yang dihasilkan agak lembut13. hasil analisa labratorium kadar karbohindrat
Formula terbaik, berdasarkan analisis yang terdapat pada velva 14,31% dan terpilih
kimia atau proksimat velva terbaik berdasarkan sebagai perlakuan terbaik oleh panelis dengan
rekapitulasi uji hedonik dan uji mutu hedonik komposisi buah naga, wortel dan labu kuning.
velva yaitu velva pada perlakuan F5 (velva buah Hal ini kemungkinan karbohidrat meningkat
naga 100% buah naga, 60% wortel dan 40% karena pencampuran tiga bahan makanan maka
labu kuning). Hal ini dikarenakan pada formula kemungkinan meningkatnya jumlah karbohidrat
F5, warna dari velva merah, aroma dari velva yang dihasilkan velva.
seimbang beraroma buah dan sayur, rasa yang Hasil penelitian Merisna dkk,
agak manis dan tekstur yang agak lembut dan penambahan umbi jalar ungu dapat
kadar air yang dihasilkan rendah sehingga memperkaya komposisi zat gizi dari mie
diharapkan dapat memperpanjang umur simpan, basah.9 Menurut Munawwarah bahwa
selain itu kadar air rendah dapat juga membuat karbohidarat sumber utama dari makanan
tekstur velva tidak lengket. Analisis kadar abu berasal dari tumbuh-tumbuhan dan sedikit dari
perlakuan yang dipilih sebagai perlakuan terbaik hewani.16 Temuan penting menurut Eny
adalah perlakuan F5, dalam memproduksi velva mengemukakan bahwa karbohidrat merupakan
berbasis daging buah naga, wortel dan labu sumber kalori utama, sumber kalori yang
kuning dengan kadar abu yang dihasilkan murah dan juga menghasilkan serat-serat
tinggi. Hasil penelitian menurut Rusdiana, (Dietary Fiber) yang berguna bagi pencernaan.
menyatakan pengolahan pengan perlu dilakukan Karbohidrat mempunyai peranan penting
agar didapat bahan pangan yang aman serta dalam menentukan karateristik bahan
memiliki nilai gizi yang dapat dimanfaatkan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan
secara maksimal dan dapat diterima secara lain-lain.14
sensori yang meliputi penampakan (warna, Kandungan lemak makanan olahan
aroma, rasa, dan tekstur)14, sehingga dapat tergantung pada bahan dasar dalam formulanya.
menghasilkan produk pangan dengan sifat-sifat Hasil penelitian laboratorium kadar lemak pada
yang diinginkan yaitu aman, bergizi dan dapat produk velva buah naga dan sayur wortel dengan
diterima dengan baik secara sensori.15 penambahan labu kuning 7,01% ini tergantung
dari bahan yang digunakan. Hasil Penelitian
Table 2. Hasil uji laboratorium formulasi Munawwarah, menyatakan bahwa kebutuhan
terbaik velva konsumsi lemak yang dianjurkan WHO
sebanyak 15-30 % dari kebutuhan energy total
Uji Laboratorium Jumlah (%) dianggap baik untuk kesehatan.16
Kadar air 71,49 Hasil analisa kadar protein pada produk
Kadar abu 4,26 velva buah naga dan sayur wortel dengan
Kadar lemak 7,01 penambahan labu kuning 2,93 dan terpilih
Kadar protein 2,93 sebagai perlakuan terbaik. Komposisi velva
Kadar karbohidrat 14,31 adalah buah naga, wortel dan labu kuning.17
Rendahnya kandungan protein dasebabkan dari
Tabel 2 menunjukkan hasil analisis uji sayur dan buah yang memiliki kandungan
proksimat velva terbaik dan dan di uji ke protein yang rendah. Hasil penelitian