Anda di halaman 1dari 8

Terima kasih atas kesempatannya disini saya akan menjelaskan mengenai Sustainability report atau

pelaporan keberlanjutan

SLIDE 3

(Baca Slide 3 sampai selesai)

Jadi, maksud dari tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan yang berkelanjutan ini adalah bahwa
perusahaan tersebut…. Mereka menerapkan sejumlah program tanggung jawab sosial terhadap sosial
maupun lingkungan dari perusahaan tersebut yang gunanya dimana untuk, mempertahankan
kelangsungan bisnis perusahaan tersebut sampai dimasa yang akan datang.

Nah, kemudian yang dimaksud dengan disclose atau mengungkapkan dalam sustainability report ini
yaitu : Dalam penerapan program tanggung jawab sosial yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut
harus diungkapkan dalam sebuah penyusunan laporan keberlanjutan atau yang kita sebut sustainability
report. Pengungkapan tersebut inilah, yang dijadikan sebagai bukti bahwa telah adanya komitmen dari
pihak perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang nantinya dapat dinilai hasilnya oleh para pihak
yang membutuhkan informasi tersebut.

Dalam penyusunan laporan keberlanjutan ini juga ditampilkan nilai-nilai dan model tata kelola
perusahaan yang menunjukkan hubungan antara strategi dan komitmen terhadap ekonomi global
berkelanjutan.

SLIDE 4

Selanjutnya, jika kita membahas mengenai pelaporan berkelanjutan… pasti yang ditanya bagaimana
pengimplementasiannya, apakah ada aturan yang mengatur atau yang mendukung pengimplementasian
sustaianability report ini. Nah, Saat ini sendiri di Indonesia itu untuk pengimplementasian pelaporan
berkelanjutan itu telah diatur atau tela didukung oleh sejumlah aturan, yaitu :

1. Yang pertama, (PSAK) No. 1 (revisi 2009) pada paragraph 9


Dalam aturan ini dijelaskan bahwa, perusahaan dapat mengungkapkan laporan tambahan
seperti laporan tentang lingkungan hidup dan laporan nilai tambah khususnya bagi perusahaan
yang menganggap jika faktor-faktor lingkungan hidup dan pegawai memegang peranan penting
atas laporan tersebut.

2. Kemudian yang kedua yaitu, PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas
Berdasarkan Peraturan laporan keberlanjutan dari pemerintah tersebut, perusahaan tidak hanya
dituntut melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungannya, tetapi juga harus melaporkan
aktivitas pertanggungjawaban tersebut.
3. Dan yang terakhir yaitu, POJK No. 51/POJK. 03/2017 yang dikeluarkan oleh otorisasi jasa
keuangan atau OJK tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan,
Emiten, dan Perusahaan Publik
Dalam aturan ini lebih menekankan mengenai suatu Perusahaan Publik juga harus
mengeluarkan aturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan pembuatan sustainability
report untuk melengkapi laporan tahunan perusahaan (annual report) sebagai bagian yang tidak
terpisah.

Dari aturan – aturan inilah yang membantu atau mendorong agar perusahaan – perusahaan yang ada
tersebut tujuan perusahaannya tidak semata-mata hanya untuk mengejar profit atau keuntungan saja
tetapi juga harus mensejahterakan masyarakat sekitar atau lingkungan sosialnya dan turut berpartisipasi
menjaga kelestarian lingkungan yang kemudian diungkapkan melalui sustainability report tersebut.

SLIDE 5

Selanjutnya kita akan membahas mengenai pemahaman sustainability report yang dikemukakan
menurut :

1. Yang pertama menurut, Pedoman GRI 2006


Dalam pemahaman yang dikemukakan oleh pedoman GRI 2006 ini bahwa (Baca Slide pedoman
GRI PUNYA)
2. Kemudian yang kedua menurut, Szekely 2005 (Baca slide szekely punya)

A. Pendekatan menggunakan dimensi Enviromental atau lingkungan ini yaitu, mengukur dampak
pada sumber dya seperti udara, air, hingga emisi limbah
B. Kemudian yang kedua yaitu pendekatan yang menggunakan dimensi sosial. Pada dimensi ini, itu
berhubungan corporate governance, motivasi, insentif, keamanan dan kesehatan,
pengembangan sumber daya manusia, hak asasi manusia, dan perilaku etis
C. Kemudian dimensi yang terakhir yaitu dimensi ekonomi, yang dimana pada dimensi ini lebih
mengacu pada pengukuran pemeliharaan atau peningkatan keberhasilan perusahaan itu sendiri

SLIDE 6

Selanjutnya yaitu, tujuan sustainability report.

1. Yang pertama yaitu, tujuan sustainability report yang dikeluarkan atau di kemukakan oleh
kerangka laporan GRI (Baca slide kerangka laporan puna)
a. Maksud dari tujuan ini yaitu, agar nantinya dari sustainability report yang telah dibuat oleh
perusahaan itu nantinya bisa menjadi patok banding dan sebagai pengukur kinerja
keberlanjutan dari perusahaan itu sendiri untuk keberlanjutan perusahaan di masa yang
akan datang tapa melanggar hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela
b. Kemudian yang kedua yaitu, (Baca poin kedua) . Maksud dari tujuan ini yaitu, pada laporan
keberlanjutan nantinya kan kelihatan sendiri oleh pengguna informasi apakah perusahaan
tersebut itu…. Mempengaruhi atau dipengaruhi oleh harapannya akan pembangunan
keberlanjutan.

Contoh, misalnya sebuah perusahaan melakukan atau menerapkan tanggung jawab sosial
terhadap sosial dan lingkungannya yang nantinya juga akan diungkapkan kedalam laporan
keberlanjutan. Kemudian, maksud dari mempengaruhi atau dipengaruhi harapan itu…
maksudnya itu kan… dalam penerapan program tersebut kan perusahaan pasti memili
harapan yang tinggi akan pembangunan keberlanjutan. Nah, jika perusahaan yang memiliki
tata kelola yang kurang baik pasti perusahaan tersebut secara tidak langsung pasti akan
mempengaruhi harapannya yang berakibat gagalnya program tanggung jawab sosial yang
diterapkan.

Kemudian maksud dari dipengaruhi oleh harapan yaitu, seperti yang kita telah pelajari di
bab-bab sebelumnya juga, yaitu perusahaan tidak harus tujuan perusahaannya hanya
terfokuskan pada profit atau keuntungan saja maka dari itu perusahaan harus menerapkan
program tanggung jawab sosialnya yang dengan harapan agar perusahaan akan lebih peduli
terahadap sosial dan lingkungannya.

c. Kemudian yang terakhir yaitu, (Baca poin ketiga). Maksud dari tujuan ini yaitu, dari laporan
keberlanjutan yang telah dibuat perusahaan dapat menggunakannya untuk membandingkan
kinerja perusahaannya dengan organisasi/perusahaan lain dalam hal pembangun
berkelanjutan

2. Kemudian, (Baca slide organisasi/perusahaan sampai selesai)

SLIDE 7

Terdapat prinsip-prinsip penyusunan sustainability reporting, sehingga membuat informasi yang


tertuang di dalam sustainability reportin menjadi informasi yang berkualitas dan memadai. Prinsip-
prinsip ini sangat fundamental bagi terwujudnya transparansi yang efektif. Kualitas informasi akan
memungkinkan pemangku kepentingan untuk membuat penilaian yang masuk akal serta tindakan yang
memadai terkait kinerja organisasi. Prinsip – prinsip tersebut yaitu ;

(Penjelasan tiap poin ada di buku, tinggal baca)


SLIDE 8

(Baca slide sampai selesai)

SLIDE 9

Kemudian ada 6 faktor yang mendukung atau mendorong praktik sustainability Di Indonesia, yaitu :

1 . Yang pertama S U S T A I N A B L E F I N A N C E R O A D M A P

Roadmap dari sektor keuangan yang memberikan dukungan lebih pada praktik-praktik
sustainability ini juga mendorong beberapa organisasi untuk memulai melakukan praktik
sustainability.

2 . Yang kedua yaitu, inisiatif dari dunia bisnis global

Inisiatif-insiatif sustainability global yang diikuti Indonesia seperti Sustainable Development


Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ) dan UNITED NATIONS FRAMEWORK
CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan
Iklim )juga memengaruhi beberapa organisasi Indonesia dalam mengelola aspek sustainability.

3 . Kemudian yang ketiga yaitu, Global Reporting Initiative (GRI)

Adanya GRI, yaitu laporan yang mengukur tingkat praktik sustainability berbagai organisasi, juga
telah membuat beberapa organisasi Indonesia mulai serius untuk mengelola aspek sustainability
ini.

4 . Selanjutnya yaitu, Integrated Reporting

Laporan mengenai kualitas tata kelola organisasi-organisasi yang dikelola oleh institusi global ini
berdampak pada pandangan dunia global terhadap kredibilitas suatu organisasi, sehingga
menyebabkan beberapa organisasi Indonesia membenahi aspek tata kelola perusahaan dalam
praktik sustainability-nya.
5 . Yang kelima yaitu, Tekanan dari para investor

Tren para investor yang mulai lebih banyak memperhatikan organisasi dari praktik sustainability-
nya telah mendorong organisasi-organisasi Indonesia untuk turut melakukan praktik ini.

6. Dan yang terakhir yaitu, Indeks saham sri-kehati

Indeks saham "Sustainable and Responsible Investment" ini menyeleksi emiten-emiten di


Indonesia dengan praktik sustainability yang baik, sehingga akhirnya turut menjadi salah satu
faktor yang mendorong organisasi-organisasi Indonesia untuk mengelola aspek sustainability.

SLIDE 10

Selanjutnya yaitu, teknik pembuatan sustainability report. (Baca di slide BAGIAN PERTAMA SAMPAI
SELESAI) yang dimana dari ketiga prinsip tersebut ini diperlukan untuk menampilkan informasi dalam
laporan keberlanjutan.

Kemudian selanjutnya, (Baca di slide BAGIAN KEDUA di awal poin)

(Baca poin dulu di slide satu persatu, kemudian penjelasannya ada di buku)

SLIDE 11

(Baca di slide sampai batas mau dekat berhubungan) (Kemudian penjelasan berhubungan ada di
buku)

SLIDE 12

(Baca di slide sampai selesai)


SLIDE 13

(Baca di slide sampai poin-poin penjelasannya ada di buku untuk setiap poin)

SLIDE 14

(Baca awal poin bagian hambatan)

1. Yang pertama yaitu (Baca poin pertama)


Pada hambatan ini berhubungan erat dengan Sumber Daya Manusia (SDM) di mana masih
banyak masyarakat Indonesia yang belum memberikan perhatiannya pada lingkungan alam.
Masih banyak dari masyarakat Indonesia yang belum peka terhadap kondisi lingkungan yang
semakin menurun akibat kegiatan mereka sendiri. Padahal semakin terkikisnya kondisi modal
alam yang dimiliki Indonesia ini akan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
Public awareness akan isu perubahan iklim sangat diperlukan guna mewujudkan kelestarian
alam. Adanya kesadaran masyarakat akan dampak dari kegiatan ekonomi yang menghasilkan
eksternalitas negatif berlebih nantinya dapat mengarah kepada penentuan kebijakan yang akan
dilakukan oleh pemerintah.

2. Kemudian yang kedua yaitu, (Baca poin kedua)


Masih banyak investasi di Indonesia yang menggunakan pola–pola konvensional di mana hanya
mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan dampak terhadap lingkungan. Investasi-
investasi dengan pola ini justru dalam ekspansinya akan memperparah kondisi lingkungan. Poin
kedua ini didasarkan oleh poin pertama di mana bentuk kesadaran masyarakat akan
eksternalitas negatif menjadikan sebuah action plan menjadi action di mana pada tingkat
perusahaan (firm) maupun perseorangan melakukan investasi yang berbasiskan pada Green
Investment. Sebagaimana dalam program green growth, Green Investment bertujuan untuk
menciptakan peluang pada model bisnis hijau yang berorientasikan tetap pada profit, namun
juga bertanggung jawab atas pelaksanaan mitigasi lingkungan.
3. Selanjutnya yang ketiga yaitu, (Baca poin ketiga)
Hambatan ini merupakan hambatan yang cukup sulit untuk dipecahkan karena berhubungan
dengan berbagai stakeholders. Kelembagaan di Indonesia bisa dibilang masih kurang efisien. Hal
ini dikarenakan oleh mahal nya biaya transaksi (transaction cost), tingginya asimetri informasi ,
serta tumpang tindihnya aturan atau kebijakan di Indonesia yang mengakibatkan terhambatnya
program ekonomi hijau. Dikutip dari World Bank, terdapat dua alasan mengapa kinerja
Indonesia dalam menanggapi isu degradasi lingkungan sekaligus menjalankan pertumbuhan
ekonomi masih kurang, yaitu :

a. Kurangnya komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah dibuat untuk
mengatasi, dan mitigasi degradasi lingkungan

b. Integrasi yang kecil dari segi mempertimbangkan dampak yang akan terjadi pada lingkungan
akibat dari perencanaan pembangunan. Dapat diartikan bahwa desain kelembagaan yang belum
mapan menjadi suatu tantangan bagi pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan isu
degradasi lingkungan tersebut.

4. Hambatan yang keempat yaitu, (Baca poin keempat)


Hal ini dikarenakan pada tahap ini masyarakat sudah lebih memilih untuk melakukan
peningkatan pada kualitas lingkungan alam daripada konsumsi yang tidak memperhatikan
eksternalitas. Seperti hal nya dalam teori ekonomi ekonomi klasik dimana melihat kenaikan
output dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, artinya akan semakin banyak juga dampak
lingkungan yang terjadi akibat produktivitas tersebut. Dengan ini, green growth program
berinisiasi untuk mengatasi tantangan dari adanya trade-off tersebut.

5. Dan yang terakhir yaitu, (Baca poin kelima)


Dalam mendukung green growth program tentunya dibutuhkan teknologi memadai yang dapat
mengatasi masalah dampak dari industrialisasi. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam
menyediakan pelayanan publik melalui pemberian akses pendidikan dan penelitian yang mudah
dan murah dapat mewujudkan percepatan dalam menciptakan sebuah inovasi. Instrumen
kebijakan fiskal oleh Kementerian Keuangan berupa anggaran berfungsi sebagai alat untuk
menstabilkan ekonomi serta mendorong pertumbuhan ekonomi di mana melalui pemberian
fasilitas kepada masyarakat.
(Baca slide peluang sampai selesai)

SLIDE 15

(Baca awal poin, kemudian penjelsan tiap poi nada di buku)

SLIDE 16

(Baca Slide sampai selesai)

Anda mungkin juga menyukai