Anda di halaman 1dari 7

1.

Pil KB Pil KB kombinasi yang memiliki kandungan progestin dan estrogen dapat
membantu wanita menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur. Pil KB bahkan akan
mengentalkan lendir leher rahim sehingga sperma akan sulit masuk dan mencapai sel telur.
Lapisan dinding rahim juga akan diubah sehingga tidak siap menerima dan menghidupi sel
telur yang telah dibuahi. Mengonsumsi pil KB kombinasi adalah salah satu jenis kontrasepsi
yang mudah dilakukan. Anda tinggal meminumnya setiap hari pada waktu yang sama,
sesuai anjuran dokter. Pemakian pil sebagai alat kontrasepsi akan sangat efektif apabila
diminum setiap hari.

Maka dari itu, dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi jika Anda memilih menggunaan jenis
kontrasepsi ini. Penggunaan pil KB yang tidak teratur pasalnya bisa berujung pada
terjadinya kehamilan.

Kelebihan:

Pil KB tidak memengaruhi kesuburan, jadi meskipun Anda meminumnya dalam jangka
waktu yang lama, masih bisa hamil setelah berhenti mengonsumsi pil kontrasepsi tersebut
Pil KB juga dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti mengatasi nyeri haid,
mencegah kurang darah dan mencegah penyakit kanker

Kekurangan atau efek samping: Penggunaan pil KB pada bulan pertama mungkin akan
menimbulkan efek samping, misalnya mual, perdarahan atau flek di masa haid, kenaikan
berat badan, hingga sakit kepala. Namun, efek ini tidaklah berbahaya Jika Anda masih
menyusui, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum memakai pil KB. Pasalnya,
tidak semua pil KB bisa digunakan oleh ibu menyusui. Sebagian pil KB, terutama pil KB
dengan hormon kombinasi progresteron dan estrogen dapat menghentikan produksi air
susu ibu (ASI)

2. Suntik KB Suntik KB termasuk kontrasepsi yang cukup diminati banyak wanita. Alat
kontrasepsi ini bisa digunakan setiap 1-3 bulan sekali.

Kelebihan: Suntik KB aman digunakan bagi wanita menyusui setelah 6 minggu


pascapersalinan

Kekurangan atau efek samping: Keluar flek-flek Perdarahan ringan di antara dua masa haid
Sakit kepala Kenaikan berat badan Jika Anda menghentikan penggunaannya, Anda bisa
hamil lagi dengan segera

3. Susuk KB atau implan Implan digunakan dengan cara memasukan susuk pada lengan
bagian atas. Ada beberapa jenis susuk yang memiliki masa penggunaan berbeda. Susuk 1
dan 2 batang bisa digunakan selama 3 tahun, sedangkan susuk 6 batang digunakan 5
tahun. Kelebihan: Susuk KB aman digunakan bagi wanita menyusui dan dapat dipasang
setelah 6 minggu pascapersalinan

Kelebihan: Susuk KB aman digunakan bagi wanita menyusui dan dapat dipasang setelah 6
minggu pascapersalinan Kekurangan atau efek samping: Perubahan pola haid dalam batas
normal adalah efek samping yang biasanya terjadi dari penggunaan implant Perdasaran
ringan di antara masa hid Keluar flek-flek Tidak haid Sakit kepala

Kekurangan atau efek samping: Perubahan pola haid dalam batas normal adalah efek
samping yang biasanya terjadi dari penggunaan implant Perdasaran ringan di antara masa
hid Keluar flek-flek Tidak haid Sakit kepala

4. Intra uterine system (IUS) Cara kerja IUS pada dasarnya adalah menggabungan
kontrasepsi jenis intra uterine device ( IUD) dan kontrasepsi hormonal dengan cara
menambahkan hormon (levonorgestrel) ke dalam IUD. Bentuk IUS hampir serupa dengan
IUD. Setiap harinya, IUS akan melepaskan sejumlah hormon levonorgestrel di dalam rahim
untuk mencegah terjadinya pembuahan. Selain itu, IUS akan mengentalkan lendir rahim
sehingga pergerakan sperma di dalam rahim dan tuba falopi dapat dicegah.
Kelebihan: IUS sangat praktis digunakan karena dapat dipasang dan dilepas dengan
mudah setiap saat dengan bantuan tenaga kesehatan atau dokter. Kontrasepsi ini adalah
kontrasepsi jangka panjang karena dapat digunakan selama 5 tahun Kekurangan atau efek
samping: Menjadikan menstruasi lebih pendek, ringan dan mengurangi rasa sakit ketika
haid

Kekurangan atau efek samping: Menjadikan menstruasi lebih pendek, ringan dan
mengurangi rasa sakit ketika haid

Jenis kontrasepsi non-hormonal 5. Kondom Kondom adalah alat kontrasepsi yang mudah
dan praktis digunakan. Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat,
terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di alat ini. Kelebihan: Selain kehamilan,
kondom juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin, termasuk infeksi HIV/AIDS

Kelebihan: Selain kehamilan, kondom juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin,
termasuk infeksi HIV/AIDS Kekurangan atau efek samping: Penggunaan kondom bagi
sebagian orang dapat menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan untuk membuat alat
kontrasepsi ini Pada pemakaian yang tidak tepat, kondom bisa terlepas. Jika terjadi hal
tersebut, kehamilan pun bisa terjadi

Kekurangan atau efek samping: Penggunaan kondom bagi sebagian orang dapat
menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi ini Pada
pemakaian yang tidak tepat, kondom bisa terlepas. Jika terjadi hal tersebut, kehamilan pun
bisa terjadi

6. Intra uterine device (IUD) IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti
huruf T. IUD dapat digunakan dengan cara, dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan
atau dokter yang terlatih. Dalam pemasangan IUD, biasanya menyisakan sedikit benang di
vagina untuk menandakan posisi alat ini. Kelebihan: IUD tembaga bis adigunakan dalam
jangka waktu yang lama, yakni sekiyat 8-10 tahun. Meski demikian, pemeriksaan rutin tetap
perlu dilakukan karena jika pemasangan IUD tidak tepat atau posisinya berubah, bisa
memungkinkan terjadinya kehamilan IUD sangat efektif mencegah kehamilan

Kelebihan: IUD tembaga bis adigunakan dalam jangka waktu yang lama, yakni sekiyat 8-10
tahun. Meski demikian, pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan karena jika pemasangan
IUD tidak tepat atau posisinya berubah, bisa memungkinkan terjadinya kehamilan IUD
sangat efektif mencegah kehamilan

Kekurangan atau efek samping: Masa haid berubah lama dan banyak Ada kemungkinan
terjadi infeksi panggul

7. Metode sederhana atau vaginal Bagi wanita, Anda juga dapat melakukan kontrasepsi
dengan menggunakan spermisid atau tisu KB, difragma, dan kap. Alat kontrasepsi ini dapat
dipakai sendiri oleh para wanita. Caranya, yakni dengan memasukkannya ke dalam vagina
sebelum berhubungan seks. Kelebihan: Alat kontrasepsi ini efektif mencegah kehamilan
jika digunakan dengan benar

Kelebihan: Alat kontrasepsi ini efektif mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar

Kekurangan atau efek samping: Kemungkinan terjadinya infeksi saluran kencing

8. Tubektomi Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fesrtilitas


(kesuburan) seorang wanita dengan cara mengikat dan memotong atau memasang cincin
pada saluran tuba sehingga ovum tidak dapat bertemu dengan sel sperma Tubektomi
menjadi cara KB permanen bagi wanita yang yakin tak ingin memiliki anak. Tubektomi
dilakukan dengan cara operasi sederhana, yakni hanya membutuhkan bius lokal.

Kelebihan: Cara ini sangat efektif mencegah kehamilan Kekurangan atau efek samping:
Kemungkinan tidak ditemukan adanya efek samping jangka panjang. Hanya rasa tidak
nyaman setelah melakukan operasi

Kekurangan atau efek samping: Kemungkinan tidak ditemukan adanya efek samping
jangka panjang. Hanya rasa tidak nyaman setelah melakukan operasi

9. Vasektomi Vasektomi adalah kontrasepsi yang dilakukan oleh laki-laki dengan cara
sterilisasi. Sama seperti tubektomi pada wanita, vasektomi merupakan kontrasepsi
permanen pada pria. Vasektomi dilakukan dengan cara, memblokir atau memotong vas
deferens tabung yang membawa sperma dari testis. Vasektomi menjaga sperma keluar
bersama cairan semen saat terjadi ejakulasi.

Kelebihan: Vasektomi bisa dikatakan 99 persen efektif mencegah kehamilan. Namun,


evaluasi cairan semen perlu dilakukan paling tidak 3 bulan setelah pelaksanaan vasektomi
untuk mengetahui apakah masih ada sperma yang disimpan dan ikut keluar bersama cairan
semen atau tidak Vasektomi tidak memengaruhi kinerja seksual pria

Kekurangan atau efek samping: Kemungkinan tidak ditemukan adanya efek samping
jangka panjang. Hanya rasa tidak nyaman setelah melakukan operasi Meski sudah bersifat
permanen, metode ini tidak dapat mencegah penularan penyakit kelamin

Jenis kontrasepsi alami

10. Sistem KB kalender Kontrasepsi dengan sistem KB kelander tidak perlu menggunakan
alat atau tindakan operasi. Kontrasepsi dilakukan dengan menggunakan penghitungan
masa subur wanita, dan menghindari berhubungan seks pada masa subur.

Kelebihan: Metode sistem KB kalender yang sangat murah karena tidak perlu
mengeluarkan uang Tidak perlu menggunakan bantuan alat apapun Kekurangan atau efek
samping: Sistem KB kalender ini termasuk kontrasepsi yang kurang efektif. Cara ini
memiliki kemungkinan gagal hingga mencapai 20 persen

Kekurangan atau efek samping: Sistem KB kalender ini termasuk kontrasepsi yang kurang
efektif. Cara ini memiliki kemungkinan gagal hingga mencapai 20 persen

11. Menyusui Pada ibu yang menyusui secara eksklusif atau memberikan ASI ekslusif
kepada anaknya, pembuahan tidak dapat terjadi selama 10 minggu pertama, sehingga
kehamilan dapat dicegah.

Kelebihan: Jika ingin menggunakan cara ini, Anda tentu tidak perlu mengeluarkan uang
Anda tidak perlu menggunakan alat apapun atau mengonsumsi apapun

Kekurangan atau efek samping: Metode ini memang kurang efektif untuk mencegah
kehamilan. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini menunggu haid pertama
setelah melahirkan sebagai acuan untuk berhenti berhubungan seks, padahal masa
pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi
Berikut beberapa jenis alat kontrasepsi dan efek sampingnya,

Kontrasepsi tradisional

Kontrasepsi tradisional adalah cara mencegah kehamilan dengan cara alami


tanpa adanya intervensi dari luar. Kontrasepsi tradisional ada beberapa jenis,
yaitu.

1. Senggama terputus (coitus interruptus)

Senggama terputus atau coitus interruptus adalah salah satu cara alami yang


bisa dilakukan. Caranya dengan menarik penis keluar dari vagina
pasangannya lalu berejakulasi diluar vagina dan menjauhkan cairan semen
yang keluar dari vagina.

2. Metode kalender

Metode kalender atau metode ritme adalah jenis kontrasepsi dengan


memantau pola siklus menstruasi perempuan selama 6 bulan terakhir.

Cara menghitung masa subur perempuan adalah memantau pola siklus


menstruasi selama 6 bulan, mengurangi 18 dari panjang siklus terpendek
(perkiraan hari subur pertama) dan mengurangi 11 dari panjang siklus
terpanjang (diperkirakan hari subur terakhir). Biasanya masa subur adalah
hari ke 8 hingga 19 dari masing-masing siklus menstruasi 26 hingga 32 hari.

 Kontrasepsi modern
Kontrasepsi modern adalah cara mencegah kehamilan dengan cara
yang lebih modern dengan bantuan alat atau adanya intervensi dari
luar. Beberapa jenis kontrasepsi modern antara lain.

3. Metode amenore laktasi (MAL)

MAL adalah kontrasepsi sementara untuk ibu yang belum mendapatkan siklus
menstruasinya lagi usai masa nifas setelah melahirkan. Syaratnya ibu harus
memberikan ASI eksklusif atau ASI penuh saat siang dan malam hari selama
bayi berusia kurang dari 6 bulan. Kontrasepsi ini mencegah pelepasan telur
dari ovarium (ovulasi).

4. Metode Basal Body Temperature (BBT)

Metode Basal Body Temperature (BBT) adalah metode yang bisa dilakukan
perempuan dengan mengukur suhu tubuhnya pada waktu yang sama setiap
pagi sebelum turun dari tempat tidur untuk mengamati kenaikan 0,2 hingga
0,5 derajat celsius suhu tubuhnya.

Jika BBT telah meningkat dan tetap lebih tinggi selama 3 hari penuh, maka
ovulasi telah terjadi dan masa subur telah berlalu. Seks dapat dilanjutkan
pada hari ke-4 sampai menstruasi bulanan berikutnya.
5. Metode TwoDay

Metode TwoDay adalah cara yang dilakukan perempuan untuk melacak masa
subur mereka dengan mengamati keberadaan lendir serviks (jika ada jenis
warna atau konsistensi). Namun metode ini sulit digunakan jika seorang
perempuan memiliki infeksi vagina atau kondisi lain yang mengubah lendir
serviks.

6. Metode Sympto-thermal

Metode Sympto-thermal adalah cara perempuan melacak masa subur mereka


dengan mengamati perubahan lendir serviks (tekstur bening), suhu tubuh
(sedikit meningkat) dan konsistensi serviks (pelunakan).

Biasanya saat perempuan memasuki masa subur maka cairan yang keluar
dari vagina akan berwarna bening dan lebih elastis. Namun metode ini harus
digunakan dengan hati-hati setelah aborsi dan dalam kondisi yang dapat
meningkatkan suhu tubuh.

7. Kondom

Kondom memiliki dua jenis, yaitu kondom laki-laki dan kondom perempuan.

 Kondom laki-laki
Kondom laki-laki adalah jenis kondom yang digunakan oleh laki-laki
dipenisnya. Kondom laki-laki digunakan saat penis sudah ereksi dan sebelum
terjadi penetrasi ke vagina.

 Kondom perempuan
Kondom perempuan adalah jenis kondom yang digunakan oleh perempuan
dengan cara dimasukkan ke dalam vagina. Kondom perempuan ini terdapat
seperti bantalan di dalamnya untuk mencegah masuknya sperma ke serviks
perempuan. Kondom perempuan ini bisa digunakan satu hingga dua jam
sebelum melakukan hubungan seksual.

8. Pil KB

pil KB ini memiliki dua jenis yaitu pil kombinasi (COCs) yang mengandung
hormon estrogen dan progestogen. Pil KB jenis ini mencegah pelepasan sel
telor dari ovarium (ovulasi).

Sedangkan jenis lainnya adalah pil KB progestogen-only (POPs) yaitu pil KB


yang hanya mengandung hormon progestogen, ini berfungsi mengental lendir
serviks untuk menghalangi sperma dan sel telur bertemu serta mencegah
ovulasi.

Penggunaan pil KB jenis ini biasanya bisa berdampak pada perubahan


hormon dan bagi sebagian perempuan bisa menimbulkan timbulnya jerawat.

9. IUD
IUD juga merupakan jenis kontrasepsi yang banyak digunakan perempuan
Indonesia. IUD adalah kontrasepsi berbentuk T dan tidak terlalu besar yang
dimasukkan ke dalam rahim perempuan. IUD memiliki dua jenis yaitu,

 IUD hormonal

IUD hormonal adalah jenis IUD yang mengandung hormone progestin. Fungsi
dari IUD hormonal ini adalah untuk mencegah sperma membuahi sel telor.

 IUD tembaga

IUD tembaga adalah jenis IUD yang tidak mengandung hormon. IUD tembaga
ini mengandung perangkat plastik fleksibel kecil yang mengandung
selongsong tembaga atau kawat yang dimasukkan ke dalam rahim.
Komponen tembaga ini merusak sperma dan mencegahnya bertemu sel telur.

10. Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi jenis suntik ini lebih dikenal dengan istilah KB suntik. KB suntik
memiliki dua jenis, yaitu.

 KB suntik progesteron
KB suntik progesteron adalah suntikan yang mengandung hormon
progesteron dan disuntikkan ke dalam otot atau di bawah kulit setiap dua
hingga tiga bulan sekali tergantung pada produk yang Anda pilih. Suntikan KB
ini berfungsi mengentalkan lendir serviks untuk menghalangi sperma dan sel
telur bertemu dan mencegah ovulasi.

 KB suntik kombinasi

Suntikan bulanan atau kontrasepsi suntik kombinasi (CIC) ini disuntikkan


setiap bulan ke dalam otot, mengandung estrogen dan progestogen. Suntikan
ini mencegah pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). KB suntik jenis ini 99
efektif mencegah kehamilan bila digunakan secara benar konsisten.

Efek samping dari KB suntuk ini bisa mengakibatkan menstruasi tidak teratur
yang umum, tetapi tidak berbahaya.

11. Implan

Implan atau yang lebih dikenal dengan nama KB implan adalah kontrasepsi
berbentuk implan batang atau susuk KB atau kapsul kecil yang lentur dan
diletakkan di bawah kulit lengan atas. Implan KB ini hanya mengandung
hormon progestogen yang memiliki fungsi mengentalkan lendir serviks untuk
menghalangi sperma dan sel telur bertemu dan mencegah ovulasi.

Efek samping implan KB ini bisa menyebabkan menstruasi yang tidak teratur
tetapi tidak berbahaya.
12. Vasektomi

Vasektomi adalah kontrasepsi yang dilakukan oleh laki-laki dengan cara


sterilisasi. Vasektomi adalah kontrasepsi permanen yang memblokir atau
memotong vas deferens tabung yang membawa sperma dari testis.

Vasektomi menjaga sperma keluar bersama cairan semen saat terjadi


ejakulasi. Namun evaluasi cairan semen harus dilakukan paling tidak 3 bulan
setelah pelaksanaan vasektomi untuk mengetahui apakah masih ada sperma
yang disimpan dan ikut keluar bersama cairan semen atau tidak.

13. Tubektomi

Tubektomi adalah kontrasepsi sterilisasi yang dilakukan oleh perempuan


dengan cara memblokir atau memotong tuba falopi. Tubektomi bertujuan
menghalangi sel telur agar tak bertemu sperma dan terjadi pembuahan.

14. Pil kontrasepsi darurat

Pil kontrasepsi darurat ini adalah obat yang diminum setelah berhubungan
seksual. Pil ini bersifat hormonal dan efektif diminum maksimal 72 jam setelah
berhubungan seksual. Selain itu penggunaan kontrasepsi kondom juga
efektif untuk mencegah penularan penyakit kelamin seperti HIV dan sipilis.

Anda mungkin juga menyukai