Anda di halaman 1dari 7

PEMUTAHIRAN SSK

5.1. RINGKASAN

Pengaturan dan mekanisme pelaksanaan program sanitasi ini disesuaikan dengan


tugas dan wewenang pelaksana. Kegiatan yang dibiayai dengan APBN dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja yang terkait di daerah yang berkedudukan di
provinsi. Sedangkan kegiatan yang didanai APBD dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi
atau Pemerintah Kabupaten yang dalam pelaksanaannya perlu sinergi dan koordinasi antar
pemangku kepentingan lainnya yang terkait. Implementasi dari kegiatan sanitasi yang
diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh SKPD terkait sesuai dengan tupoksi masing-
masing.
Kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang disusun
didasarkan pada hasil evaluasi dan prediksi atas potensi dan kebutuhan pembangunan
tahunan. Sumber penerimaan daerah secara garis besar terdiri atas Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan dari dana
perimbangan sebenarnya diluar kendali pemerintah daerah karena alokasi dana tersebut
ditentukan oleh pemerintah pusat berdasarkan formula yang telah ditetapkan.
Pada Bab ini dibahas uraian program dan kegiatan yang menjadi prioritas
pembangunan sanitasi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2017 – 2021, disusun sesuai
strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing sektor sanitasi yang telah
dirumuskan dalam kerangka kerja logis. Program dan kegiatan akan dibuat sesuai dengan
sumber pendanaan yaitu dari APBD Kabupaten, pendanaan berasal dari APBD Provinsi,
pendanaan berasal dari APBN dan pendanaan yang berasal dari non pemerintahan. Indikasi
program dan kegiatan pembangunan sanitasi disusun sebagai pengejawantahan dari strategi

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


1
PEMUTAHIRAN SSK

yang telah dirumuskan untuk mencapai visi dan misi pembangunan sanitasi yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari tujuan pembangunan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5


Tahun
X Rp.1 juta
Total
No Uraian Kegiatan Tahun Anggaran  Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik 51.819 58.203 68.294 63.941 70.339 312.596
2 Persampahan 6.490 7.706 17.425 26.992 31.172 89.784
3 Drainase 4.050 3.050 1.000 843 593 19.719
Jumlah (a) 62.359 68.959 86.719 91.776 102.104 411.917
Perkiraan APBD Murni untuk
85.885 93.614 101.344 109.074 110.562 578.557
sanitasi (b)
Perkiraan Komitmen
206.581 209.473 212.365 215.257 218.194 1.265.636
pendanaan sanitasi (c)
Gap 1 (a-b) -23.526.116 -24.655.776 -14.625.437 -17.298.097 -8.458.169 1.666.410
Gap 2 (a-c) -1.442.223 -1.405.150 -2.269.910 -1.234.820 2.181.950 -6.499.570
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

Dari tabel di atas terlihat perkiraan APBD murni untuk sanitasi dan perkiraan komitmen
pendanaan sanitasi lebih besar dibandingkan dengan rencana program kegiatan sanitasi, ini
menunjukkan bahwa kebutuhan Kabupaten Lima Puluh Kota akan sanitasi perkotaan sangat
penting meskipun kemampuan pendanaan untuk sanitasi Kabupaten Lima Puluh Kota masih
sangat kurang. Oleh karena itu sangat dibutuhkan bantuan pendanaan untuk sanitasi yang
berasal dari APBD Provinsi, APBN, DAK dan bantuan dari CSR seperti Bank Dunia.
Tabel 5.2. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5
tahun per Sumber
X Rp.1 juta
Tahun Anggaran   Total
No Sumber Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021 Anggaran
A Pemerintah            
1 APBD Kabupaten 63.328 73.786 88.403 90.684 94.271 410.472
2 APBD Provinsi - - - - -
3 APBN 1.100 1.000 2.625 9.625 25.725 40.075
Jumlah A 64.428 74.786 91.028 100.309 119.996 450.547
B Non-Pemerintah
1 CSR Swasta 362 982 1.022 1.022 1.432 4.818
2 Masyarakat 2.260 2.520 2.780 3.040 3.300 13.900
Jumlah B 2.622 3.502 3.802 4.062 4.732 18.718
Total (A+B) 67.050 78.288 94.830 104.371 124.728 469.265
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


2
PEMUTAHIRAN SSK

5.2. KEBUTUHAN BIAYA PENGEMBANGAN SANITASI DENGAN SUMBER


PENDANAAN PEMERINTAH

Perencanaan pendanaan pemerintah adalah usulan program kegiatan yang pendanaannya


dialokasikan oleh pemerintah meliputi pendanaan APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN/pusat.
Mengenai rekapitulasi program kegiatan sanitasi yang didanai dari APBD Kab, APBD Provinsi dan
APBN untuk lima (5) tahun kedepan. Berikut ini disampaikan rekapitulasi pendanaan pemerintah
yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang ditampilkan
dalam Tabel 5.3 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui APBD Kabupaten, tabel 5.4
menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui APBD Povinsi dan table 5.5 menjelaskan
rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui APBN

Tabel 5.3. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten


X Rp.1 juta
Total
No Sumber Anggaran Tahun Anggaran  Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik 54.534 57.228 62.459 58.086 60.364 292.671
2 Persampahan 6.399 7.239 17.333 20.900 22.081 73.952
3 Drainase 1.710 8.159 7.701 10.788 10.916 39.274
4 PHBS 685 1.160 910 910 910 4.575
Jumlah 63.328 73.786 88.403 90.684 94.271 410.472
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

Tabel 5.4. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi


X Rp.1 Juta
Total
No Sumber Anggaran Tahun Anggaran  Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik - - - - - -
2 Persampahan - - - - - -
3 Drainase - - - - - -
Jumlah - - - - - -
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


3
PEMUTAHIRAN SSK

Tabel 5.5. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN


X Rp.1 juta
Total
No Sumber Anggaran Tahun Anggaran   Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik - 1.000 2.625 2.625 12.725 17.975
2 Persampahan - - - 7.000 13.000 21.000
3 Drainase 1.100 - - - - 1.100
4 PHBS - - - - - -
Jumlah 1.100 1.000 2.625 9.625 25.725 40.075
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

Tabel 5.6. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan DAK


X Rp.1 juta
Total
No Sumber Anggaran Tahun Anggaran   Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik
2 Persampahan
3 Drainase
Jumlah
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

5.3. KEBUTUHAN BIAYA PENGEMBANGAN SANITASI DENGAN SUMBER


PENDANAAN NON PEMERINTAH

Tabel 5.7. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta/CSR


X Rp.1 juta
Total
No Sumber Anggaran Tahun Anggaran   Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik 300 920 960 960 1.370 4.510
2 Persampahan 62 60 60 62 62 308
3 Drainase - - - - - -
4 PHBS - - - - -
Jumlah 362 982 1.022 1.022 1.432 4.818
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


4
PEMUTAHIRAN SSK

Tabel 5.8. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat


X Rp.1 juta
Total
No Sumber Anggaran Tahun Anggaran   Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik 2.230 2.490 2.750 3.010 3.270 13.750
2 Persampahan 30 30 30 30 30 150
3 Drainase - - - - - -
4 PHBS - - - - - -
Jumlah 2.260 2.520 2.780 3.040 3.300 13.900
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

5.4. ANTISIPASI FUNDING GAP

Funding Gap bila jumlah anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada yang tersedia.
Mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi kesenjangan (gap) tersebut di
Kabupaten Lima Puluh Kota, pokja sanitasi mengupayakan terus untuk mendapatkan dukungan
pendanaan dengan membentuk tim fasilitasi/Forum CSR. “Deskipsi program/kegiatan” untuk
program/kegiatan yang belum mendapatkan sumber pendanaan di lampirkan dalam Lampiran 5 yang
berisi Deskripsi Program/Kegiatan. Dan untuk daftar perusahaan penyelenggara CSR yang ada
diwilayah Kabupaten Lima Puluh Kota yang berpotensi untuk mendanai Sanitasi dilampirkan dalam
Lampiran 6 yang menyampaikan Penyelenggara CSR yang potensial. Dan berikut tabel 5.9
merupakan data funding gab pendanaan sanitasi di Kabupaten Lima Puluh Kota dalam perencanaan
Strategi Sanitasi Kabupaten tahun 2016

Tabel 5.9. FUNDING GAP


X Rp.1 juta
Total
No Sumber Anggaran Tahun Anggaran   Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021
1 Air Limbah Domestik
2 Persampahan
3 Drainase Perkotaan
Daftar Tunggu
4
(Funding Gap)
Kebutuhan Pendanaan
5
Sanitasi
6 Gap (%)
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


5
PEMUTAHIRAN SSK

5.1. RINGKASAN...........................................................................................................................1
5.2. KEBUTUHAN BIAYA PENGEMBANGAN SANITASI DENGAN SUMBER
PENDANAAN PEMERINTAH......................................................................................................3
5.3. KEBUTUHAN BIAYA PENGEMBANGAN SANITASI DENGAN SUMBER
PENDANAAN NON PEMERINTAH............................................................................................4
5.4. ANTISIPASI FUNDING GAP.................................................................................................5

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun.........2
Tabel 5.2. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun per
Sumber.............................................................................................................................................2
Tabel 5.3. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten................................3
Tabel 5.4. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi....................................3
Tabel 5.5. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN...........................................................4
Tabel 5.6. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan DAK....................................................4

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


6
PEMUTAHIRAN SSK

Tabel 5.7. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta/CSR..............................................4


Tabel 5.8. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat...............................................5
Tabel 5.9. FUNDING GAP.............................................................................................................5

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


7

Anda mungkin juga menyukai