5.1. RINGKASAN
yang telah dirumuskan untuk mencapai visi dan misi pembangunan sanitasi yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari tujuan pembangunan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dari tabel di atas terlihat perkiraan APBD murni untuk sanitasi dan perkiraan komitmen
pendanaan sanitasi lebih besar dibandingkan dengan rencana program kegiatan sanitasi, ini
menunjukkan bahwa kebutuhan Kabupaten Lima Puluh Kota akan sanitasi perkotaan sangat
penting meskipun kemampuan pendanaan untuk sanitasi Kabupaten Lima Puluh Kota masih
sangat kurang. Oleh karena itu sangat dibutuhkan bantuan pendanaan untuk sanitasi yang
berasal dari APBD Provinsi, APBN, DAK dan bantuan dari CSR seperti Bank Dunia.
Tabel 5.2. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5
tahun per Sumber
X Rp.1 juta
Tahun Anggaran Total
No Sumber Anggaran
2017 2018 2019 2020 2021 Anggaran
A Pemerintah
1 APBD Kabupaten 63.328 73.786 88.403 90.684 94.271 410.472
2 APBD Provinsi - - - - -
3 APBN 1.100 1.000 2.625 9.625 25.725 40.075
Jumlah A 64.428 74.786 91.028 100.309 119.996 450.547
B Non-Pemerintah
1 CSR Swasta 362 982 1.022 1.022 1.432 4.818
2 Masyarakat 2.260 2.520 2.780 3.040 3.300 13.900
Jumlah B 2.622 3.502 3.802 4.062 4.732 18.718
Total (A+B) 67.050 78.288 94.830 104.371 124.728 469.265
Sumber : Program Kegiatan Kabupaten Lima Puluh Kota, 2016
Funding Gap bila jumlah anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada yang tersedia.
Mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi kesenjangan (gap) tersebut di
Kabupaten Lima Puluh Kota, pokja sanitasi mengupayakan terus untuk mendapatkan dukungan
pendanaan dengan membentuk tim fasilitasi/Forum CSR. “Deskipsi program/kegiatan” untuk
program/kegiatan yang belum mendapatkan sumber pendanaan di lampirkan dalam Lampiran 5 yang
berisi Deskripsi Program/Kegiatan. Dan untuk daftar perusahaan penyelenggara CSR yang ada
diwilayah Kabupaten Lima Puluh Kota yang berpotensi untuk mendanai Sanitasi dilampirkan dalam
Lampiran 6 yang menyampaikan Penyelenggara CSR yang potensial. Dan berikut tabel 5.9
merupakan data funding gab pendanaan sanitasi di Kabupaten Lima Puluh Kota dalam perencanaan
Strategi Sanitasi Kabupaten tahun 2016
5.1. RINGKASAN...........................................................................................................................1
5.2. KEBUTUHAN BIAYA PENGEMBANGAN SANITASI DENGAN SUMBER
PENDANAAN PEMERINTAH......................................................................................................3
5.3. KEBUTUHAN BIAYA PENGEMBANGAN SANITASI DENGAN SUMBER
PENDANAAN NON PEMERINTAH............................................................................................4
5.4. ANTISIPASI FUNDING GAP.................................................................................................5
Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun.........2
Tabel 5.2. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun per
Sumber.............................................................................................................................................2
Tabel 5.3. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten................................3
Tabel 5.4. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi....................................3
Tabel 5.5. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN...........................................................4
Tabel 5.6. Tabel Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan DAK....................................................4