Kasus Kelompok 4 Stase Anak
Kasus Kelompok 4 Stase Anak
I. BIODATA
A. Identitas Klien : An “ N “
1. Tempat tanggal lahir/usia : Palu, 8 September 2019
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Agama : Islam
4. Pendidikan :-
5. Alamat : Jl. Martadinata Tondo
6. Tanggal masuk :
7. Tanggal Pengkajian : 21 juni 2021
8. Nomor rekam medik :
9. Diagnosa medik : Gizi buruk
Riwayat Keluhan Utama : Ibu klien mengatakan An N mengalami diare dan demam
kurang lebih 1 bulan dan terdapat luka iritasi pada anus
akibat diare yang terus_menerus, An N sangat rewel
akibat nyeri luka iritasi,dan terdapat luka juga didaun
telinga dan kepala dan sudah berobat kepuskesmas
namun tidak ada perbaikan, karena kondisi anaknya
semakin memburuk ibunya membawa keRS Madani dan
dirawat 1 minggu kemudian dirujuk kerumah sakit undata
pada tanggal 19 juni 2021 jam 12.30 dengan keluhan :
Bab cair kurang lebih 1 bulan disertai demam, klien tidak
mau makan, ada iritasi dibagian anus sehingga
menyebabkan An N sangat rewel dan juga ada luka pada
daun telinga,turgor kulit sangat jelek.
Keluhan saat pengkajian : Ibu klien mengatakan klien mengalami Bab cair 5 kali,
anaknya rewel karena iritasi dibagian anus, Klien tidak
mau makan ataupun minum susu, klien hanya minum Asi
dari ibunya, Turgor kulit sangat jelek, wajah seperti
orang tua. Terdapat luka pada daun telinga.
Genogram
A. Pertumbuhan Fisik
2. Panjang badan : 78 cm
A. Pemberian ASI
Ibu klien mengatakan An. N diberikan ASI dari lahir hingga sekarang
A. Nutrisi
B. Cairan
4 Kesulitan
6 Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
2 Pola Tidur
3 Kebiasaan sebelum tidur
4 Kesulitan tidur
E. Olah Raga
H. Rekreasi
X. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : Composmentis GCS :E:4 V:5 M:6
3. Tanda Tanda Vital
a. Tekanan Darah :-
b. Denyut Nadi :
c. Suhu :
d. Pernafasan :
4. Berat Badan :
5. Tinggi Badan :
6. Kepala
Inspeksi : keadaan rambut bersih, penyebaran rambut merata, tidak
mudah rontok, kebersihan rambut bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau benjolan
7. Wajah
Inspeksi : simetris antara kiri dan kanan, bentuk wajah bulat.
Ekspresi wajah kadang-kadang meringis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Mata
Inspeksi : posisi mata simetris kiri dan kanan, palpebral tidak ada
edema, pupil isokor, konjungtiva anemis, sklera ikterik.
Refleks pupil mengecil jika diberi rangsangan cahaya,
gerakan bola mata tidak ada kelainan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Hidung dan sinus
Inspeksi : posisi hidung kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak
hiperemis, tidak ada deviasi septum, tidak ada pembesaran
polip, tidak ada perdarahan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Telinga
Inspeksi : telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen,
terdapat luka pada bagian daun telinga, tidak ada
pemakaian alat bantu pendengaran. Fungsi pendengaran
baik.
11. Mulut
Inspeksi : keadaan gigi kurang baik, terdapat caries pada gigi dan
gigi mudah rapuh. Mudah terjadi perdarahan pada gusi.
Keadaan lidah kotor, mukosa bibir pucar, dan bibir pecah-
pecah. Terdapat stomatitis atau sariawan
12. Tenggorokan
Inspeksi : tidak ada gangguan menelan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
13. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
14. Thorax dan Pernapasan
Inspeksi : bentuk dada normal chest, simetris antara kiri dan kanan,
tidak terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : pemeriksaan taktil/vocal fremitus : getaran antara kiri dan
kanan teraba sama
Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
Perkusi : area paru sonor
15. Jantung
Palpasi : ictus cordis pada dinding thorax tidak teraba
Perkusi : batas-batas jantung normal, tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : - Bj I terdengar “Lup” lebih keras akibat penutupan katub
mitral trikuspidalis dan terdengar irama regular,
tanpa ada suara tambaha/tunggal
-Bj II terdengar “Dup” akibat penutupan katub aorta dan
pulmonal
-Bj III tambahan, tidak terdengar bunyi jantung tambahan
16. Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen datar, tidak ada luka pada abdomen
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi : peristaltic usus x/menit
Perkusi : terdengar suara tympani
17. Genetalia dan Anus
Inspeksi : tampak luka iritasi daerah bokong
18. Ekstremitas
Atas : simetris kiri dan kanan, terpasang IVFD Dextrose 5% + Asering
18 tpm
Bawah : simetris kiri dan kanan, kekuatan otot
Sensori : klien mampu merasakan rangsangan nyeri, klien dapat
membedakan sensasi dingin dan panas, dan dapat merasakan sentuhan ringan
19. Status Neurologi
Saraf-saraf kranial
a. Nervus I (olfactorius) : penghidu : saat dilakukan pemeriksaan klien dapat
membedakan bau
b. Nervus II (optikus) : klien dapat melihat suatu objek/benda dengan baik
c. Nervus III,IV,VI, (ocolomotorius, troclearis, abducens)
- Kontraksi pupil : ada
- Gerakan kelopak mata : baik
- Pergerakan bola mata : pergerakan mata ke bawah dan dalam : baik
d. Nervus V ( trigeminus)
- Sensabilitas/sensori : klien dapat merasakan nyeri tekan yang sama
- Refleks dagu : klien dapat menggerakkan rahang
- Refleks corven : tidak ada kelainan refleks berkedip
e. Nervus VII (fasialis)
Kien mampu mengerakkan otot wajah seperti tersenyum, menangis dan lain-
lain
f. Nervus VIII (acusticus)
Klien dapat mendengar suara dengan baik
g. Nervus IX (glosopharingeus dan vagus)
Tidak ada gangguan pada laring, faring, dan pita suara
h. Nervus XI (assesorius)
Tidak ada gangguan pada pergerakan kepala dan bahu
i. Nervus XII (hypoglosus)
Klien dapat menggerakkan lidah dari kiri ke kanan dan sebaliknya