OSTEOMYELITIS
(KONSEP TEORITIS)
A. Pengertian
Osteomyelitis adalah infeksi dari jaringan tulang yang mencakup
sumsum dan atau korteks tulang dapat berupa exogenous (infeksi masuk dari
luar tubuh) atau hematogenous (infeksi masuk dari dalam tubuh). (Reeves,
2011)
Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan sum-sum tulang yang
dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau proses spesifik
(m.tuberkulosa,jamur). (Arif Mansjoer, 2012)
Osteomyelitis adalah infeksi jaringan tulang yang dapat bersifat akut
maupun kronis. (Price and wilson, 2015)
Osteomyelitis adalah infeksi tulang (Smeltzer, 2012).
B. Klasifikasi
Menurut Arif Mansjoer dkk (2012) pembagian Osteomyelitis ada dua yaitu :
1. Osteomyelitis primer yang disebabkan penyebaran kuman-kuman
mencapai tulang secara langsung melalui luka Osteomyelitis primer dapat
dibagi menjadi Osteomyelitis akut dan kronik
2. Osteomyelitis sekunder atau Osteomyelitis yang disebabkan penyebaran
kuman dari sekitarnya, seperti bisul dan luka.
C. Etiologi
Osteomyelitis dapat disebabkan oleh karena bakteri, virus, jamur dan
mikro organisme lain. Golongan atau jenis patogen yang sering adalah
Staphylococcus aureus menyebabkan 70%-80% infeksi tulang,
Pneumococcus, Typhus bacil, Proteus, Psedomonas, Echerchia coli,
Tuberculose bacil dan Spirochaeta. (Efendi, 2015)
D. Patofisiologi
G. Faktor Predisposisi
1. Usia (terutama mengenai bayi dan anak-anak)
2. Jenis kelamin (lebih sering pada pria daripada wanita dengan
perbandingan 1:4)
3. Trauma( hematoma akibat trauma pada daerah metafisis merupakan salah
satu faktor predisposisi terjadinya osteomilitis)
4. Lokasi ( osteomilitis sering terjadi pada daerah metafisis)
5. Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksi
sebelumnya
(Arif Muttaqin, 2016)
I. Penatalaksanaan
Perawatan di rumah sakit
1. Pengobatan suportif dengan pemberian infuse
2. Pemeriksaan biakan darah
3. Antibiotic spectrum luas yang efektif terhadap gram positif
maupun gram negative diberikan langsung tanpa menunggu hasil biakan
darah secara parenteral selama 3-6 minggu
4. Immobilisasi anggota gerak yang terkena
5. Tindakan pembedahan indikasi untuk melakukan
pembedahan ialah :
a. Adanya abses
b. Rasa sakit yang hebat
c. Adanya sekuester
d. Bila mencurigakan adanya perubahan kearah keganasan (karsinoma
epedermoid).
Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan adalah bila
infolukrum telah cukup kuat untuk mencegah terjadinya fraktur peasca
pembedahan. (Arif Mansjoer, 2012)
J. Komplikasi
1. Septikemia. Dengan makin tersedianya obat-obat antibiotik yang
memadai, kematian akibat septikemia pada saat ini jarang ditemukan.
2. Infeksi yang bersifat metastatik. Infeksi dapat bermetastasis ke tulang
sendi lainnya ,otak dan paru-paru, dapat bersifat multifokal, dan biasanya
terjadi pada klien dengan gizi buruk.
B. Diagnosa
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa pada pasien dengan osteomielitis
keperawatan menurut wilknson (2015) / NANDA meliputi :
1. Nyeri yang berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakan.
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri, tidak nyaman,
kerusakan muskuloskeletal, anjuran imobilitas.
3. Kerusakan integritas jaringan yang berhubungan dengan proses supurasi di
tulang, luka fraktur terbuka, sekunder akibat infeksi inflamasi tulang.
4. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, peningkatan kecepatan
metabolik.
5. Defisit pengetahuan tentang pengobatan berhubungan dengan keterbatasan
informasi, interpretasi yang salah terhadap informasi.
C. Intervensi
1. Nyeri yang berhubungan dengan proses inflamasi dan pembengkakan
Tujuan : nyeri berkurang, hilang, atau teratasi.
Kriteria hasil : secara subyektif, klien melaporkan nyeri berkurang atau
dapat diatasi, mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan
atau mengurangi nyeri. Klien tidak gelisah. Skala nyeri 0-1
atau teratasi.
Intervensi Rasional
Mandiri :
a. Kaji nyeri dengan skala 0-4. a. Nyeri merupakan respon subyaktif
yang dapat dikaji dengan menggunakan
skala nyeri. Klien melaporkan nyeri
biasanya di atas tingkat cidera.
b. Atur posisi imobilisasi pada b. Imobilisasi yang adekuat dapat
daerah nyeri sendi atau nyeri mengurangi nyeri pada daerah nyeri
di tulang yang mengalami sendi atau nyeri di tulang yang
infeksi. mengalami infeksi.
c. Bantu klien dalam c. Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan ,
mengidentifikasi factor pergerakan sendi.
Intervensi Rasional
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer Suzanne, C 2012. Buku Ajar Medikal Bedah, Brunner & Suddart. Edisi
8. Vol 3. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta