11. Maya membeli makanan kemasan di yang benar atas ilustrasi tersebut
supermarket. Setelah keluar dari adalah…
supermarket, Maya duduk dan memakan a. DPP Pajak restoran setiap bulan
makanan yang dibelinya di teras adalah Rp25.600.000
supermarket yang kebetulan menyediakan b. DPP Pajak restoran setiap bulan
tempat duduk. Pernyataan yang benar adalah Rp24.000.000
atas kondisi tersebut adalah… c. Bukan merupakan objek pajak
a. Harga makanan yang dibayar Maya hotel
telah termasuk Pajak Restoran d. Pajak hotel yang terutang akan
b. Supermarket adalah Wajib Pajak dibayar setiap bulan.
Pajak Restoran
c. Tarif pajak restoran adalah sebesar 14. Setiap akhir pekan, hotel ABC
10% membuka tempat penjualan makanan
d. Pemungutan pajak restoran secara buffet (prasmanan) di halaman
menggunakan sistem self assessment hotelnya. Masyarakat umum dapat
membeli makanan tersebut.
12. Bendahara SDN 01, membeli makanan Pernyataan yang benar dari kondisi
untuk konsumsi rapat dari rumah makan tersebut adalah…
padang. Harga satu bungkus makanan a. Atas penjualan tersebut akan
adalah sebesar Rp35.000. Bendahara terutang pajak restoran
membeli sebanyak 20 bungkus dan b. Atas penjualan tersebut terutang
membayar sebesar Rp700.000. Karena pajak hotel
membayar menggunakan uang elektronik, c. Atas penjualan tersebut terutang
Bendahara memperoleh diskon sebesar PPN
20%. Dasar Pengenaan Pajak restoran d. Tidak ada pajak yang terutang
atas transaksi tersebut adalah sebesar… atas penjualan tersebut.
KASUS
1. Diketahui tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pribadi ditetapkan sebagai berikut :
a. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama, sebesar 1,75%
b. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor roda empat kedua dan seterusnya
didasarkan atas nama dan alamat yang sama sesuai tanda pengenal diri, ditetapkan
secara progresif sebagai berikut :
1) PKB kepemilikan kedua, sebesar 2 %;
2) PKB kepemilikan ketiga, sebesar 3 %;
3) PKB kepemilikan keempat, sebesar 4 %; dan
4) PKB kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 5 %.
c. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor roda dua atau roda tiga kedua dan
seterusnya, didasarkan atas nama dan alamat yang sama sesuai tanda pengenal diri,
ditetapkan secara progresif sebagai berikut :
1) PKB kepemilikan kedua, sebesar 2 %;
2) PKB kepemilikan ketiga, sebesar 2,25 %;
3) PKB kepemilikan keempat, sebesar 2,50 %;
4) PKB kepemilikan kelima dan seterunya, sebesar 3 %.
Kasus :
Tn. Revans adalah seorang pegawai negeri sipil di suatu pemda yang mempunyai
jabatan kepala dinas.Tn. Revans memiliki usaha rental kendaraan. Kendaraan yang
dimiliki adalah I. Kendaraan roda empat yang disewakan (urutan sesuai dengan
kepemilikan) :
1. Mobil minibus tahun 2016 dengan bobot 1,0 dan NJKB sebesar Rp272.000.000,00
2. Mobil pickup tahun 2016 dengan bobot 1,15 dan NJKB sebesar Rp245.000.000,00
3. Truk ringan tahun 2017 dengan bobot 1,25 dan NJKB sebesar Rp397.000.000,00
4. Mobil minibus tahun 2017 dengan bobot 1 dan NJKB sebesar Rp245.000.000,00
5. Sedan tahun 2017 (dipakai sendiri) dengan bobot 1 dan NJKB sebesar
Rp780.000.000,00
II. Kendaraan roda dua yang disewakan : (urutan sesuai dengan kepemilikan)
1. Motor bebek ahun 2016 dengan bobot 1 dengan NJKB sebesar Rp15.500.000,00
2. Motor Matic tahun 2017 dengan bobot 1 dengan NJKB sebesar Rp28.750.000,00
3. Motor Sport tahun 2017 dengan bobot 1 dengan NJKB sebesar Rp187.000.000,00
Pertanyaan :
Berapa Pajak Kendaraan Bermotor yang dibayar oleh Tn Revan ?
2. Wati memiliki usaha mini market yang menjual barang kebutuhan sehari-hari. Karena
tokonya cukup ramai pengunjung, ia bekerja sama dengan karang taruna di desanya.
Pihak karang taruna mengelola kendaraan yang parkir di depan toko Wati. Setiap
kendaraan dikenai biaya parkir sebesar Rp3.000. dalam sebulan, sekitar 4.000
kendaraan yang parkir. Atas pengelolaan tersebut, Wati memberikan upah kepada
Karang Taruna sebesar 20% dari besarnya ongkos parkir setiap bulan. Toko Wati
menggunakan listrik pra bayar. Setiap bulan, Wati membeli listrik sebesar Rp15.000.000
(tarif pajak penerangan jalan adalah 3%). Melihat tokonya yang ramai, Wati juga
menyewakan sebagian teras tokonya untuk berjualan para pedagang makanan.
Terdapat 3 pengusaha makanan yang menyewa teras Wati. Setiap bulan, masing-
masing pengusaha berhasil menjual sekitar Rp20.000.000. Salah satu pedagang
makanan tersebut, setiap jum’at menggratiskan makanan yang dijualnya kepada fakir
miskin. Apabila dirupiahkan, jumlahnya sekitar Rp2.000.000.
Lakukan identifikasi atas pajak daerah yang ada dalam soal tersebut, siapa Wajib
Pajaknya, dan hitunglah besaran pajaknya masing-masing, dengan asumsi tarif pajak
yang digunakan adalah tarif tertinggi dalam UU PDRD.
3. Hotel POL adalah salah satu hotel berbintang di kota A. Tingkat hunian kamar Hotel
POL pada suatu bulan adalah sebagai berikut:
Tipe Kamar terisi Tarif/kamar/malam Keterangan
kamar Publish rate Corporate rate Actual rate
Tipe A 30@3 malam Rp600.000 Rp300.000 Rp500.000 5 kamar
menggunakan
voucher
menginap
gratis
Tipe B 20@2 malam Rp600.000 Rp300.000 Rp500.000 5 kamar
menggunakan
voucher
diskon 25%
Tipe C 45@2malam Rp600.000 Rp300.000 Rp500.000 Dapat
dipesan
menggunakan
jasa online
travel agent
(OTA). Untuk
setiap kamar
yang terisi
dengan
pemesanan
dari OTA,
Hotel
membayar
kepada OTA
sebesar 1%
dari actual
rate. Terdapat
20% kamar
yang terisi
dengan
mekanisme
ini.
Hotel POL bekerja sama dengan PT Kuliner Boga, untuk menjalankan restoran di dalam
hotelnya. Restoran ini melayani tamu hotel dan masyarakat luas. Dalam sebulan,
diperkirakan jumlah makanan dan minuman yang terjual adalah sebesar Rp50.000.000
(50% tamu hotel, 50% masyarakat). Jumlah ini belum termasuk makan pagi gratis bagi
karyawan hotel, yang apabila dirupiahkan adalah sebesar Rp 10.000.000/bulan.
Menu andalan dari Hotel POL adalah sup sarang burung walet. Untuk memperoleh
sarang burung wallet, PT Kuliner Boga telah bekerja sama dengan Ronron, seorang
pengusaha sarang burung walet. Setiap bulan Ronron biasa memanen 25kg sarang
burung walet Grade B, dengan harga standar yang diatur dalam Peraturan daerah
adalah sebesar Rp1.100.000/kg. Dalam transaksi sebenarnya, harga cukup fluktuatif di
kisaran Rp950.000-Rp1.350.000/kg. Dari 25kg sarang tersebut, sekitar 90% terjual. PT
Kuliner Boga biasanya membeli sekitar 5kg.
Hotel POL juga memiliki lahan parkir di basement yang disewa oleh PT RARA Parking.
Pada bulan Januari, terdapat jumlah kendaraan yang parkir sebagai berikut:
Jenis Kendaraan Jumlah Jam Tarif/jam Keterangan
kendaraan parkir/kendaraan
Motor Tamu Hotel 200 8 Rp2.000
Mobil Tamu Hotel 150 7 Rp5.000
Motor Karyawan 90 8 Rp2.000 Gratis
Mobil Karyawan 60 7 Rp5.000
Perusahaan menggunakan air permukaan dan air tanah untuk operasional perusahaan.
Pemakaian air permukaan dalam satu bulan adalah sebesar 30.000m3 dengan NPAP
sebesar Rp15.132/m3 dan air tanah sebesar 10.000m3 dengan NPAT Rp9.872/m3.
Perusahaan juga memasang billboard di beberapa lokasi strategis agar hotelnya dikenal
masyarakat. Terdapat 3 billboard dengan luas masing-masing adalah 50m2 (terdapat 2
muka), 30m2 (satu muka), dan 40m2 (satu muka). NSR/m2/hari adalah sebesar
Rp35.000/m2/hari. Billboard dipasang selama satu tahun (365 hari). Sesuai ketentuan
pemerintah daerah, terdapat pengenaan pajak tambahan untuk billboard dengan luas
>30m2, yaitu sebesar 20% dari NSR.
Setiap akhir bulan, Hotel bekerja sama dengan pegiat kesenian daerah,
menyelenggarakan pagelaran kesenian daerah. Penonton dikenai biaya masuk sebesar
Rp1.000/orang dan membawa botol bekas minuman khas daerah yang harga pasarnya
(apabila utuh) adalah sebesar Rp5.000/botol. Sekitar 300 orang menonton pagelaran ini
setiap bulan.
Lakukan identifikasi atas objek pajak daerah, siapa Wajib Pajak, dan berapa besarnya
pajak yang terutang apabila tarif menggunakan tarif tertinggi yang berlaku sesuai
ketentuan UU PDRD.