Sumbu X = chemical
shift (geseran kimia;
simbol δ dengan satuan ppm).
Pergeseran kimia
1. Puncak yang dihasilkan Tetrametilsilan (TMS) dijadikan Titik
nol (Standart) pada sumbu x
2. Selisih antara posisi absorpsi TMS dan posisi absorpsi suatu proton
tertentu disebut geseran kimia (chemical shift)
dengan Satuan skala yang digunakan adalah ppm (per juta/parts per
million ).
3. Suatu puncak pada pergeseran kimia 2.0 dikatakan
mempunyai medan lebih rendah dari TMS (downfiled).
Metode NMR
• Perbedaan grafik hasil
metode resolusi rendah
dengan grafik hasil metode
resolusi tinggi terlihat pada
gambar diatas. Puncak
Grafik yang dihasilkan
dengan resolusi tinggi
tampak lebih tajam dan
terdapat pecahan puncak
(spilting). Spliting ini akan
menghasilkan informasi
tambahan terhadap
karakteristik molekul.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
dalam interpretasi data adalah :
1. Jumlah sinyal (banyaknya puncak), menerangkan jumlah proton yang berbeda dalam
molekul. Inti yang ekuivalen tidak tidak saling berinteraksi hanya akan menghasilkan satu
sinyal.
Banyaknya sinyal yang berbeda menunjukkan tipe proton yang terkandung pada senyawa
tersebut
2. Posisi sinyal/Geseran kimia menunjukkan tipe hidrogennya
3. Intensitas sinyal, menerangkan berapa banyak proton yang ada pada setiap puncak
spektrum. Perbandingan jumlah protonnya sesuai dengan perbandingan tinggi garis
integrasinya.
4. Pemecahan (splitting) sebuah sinyal menjadi beberapa puncak menerangkan jumlah
proton tetangganya.
5. Konstanta Kopling, makin kecil jika jarak kedua gugus yang berinteraksi makin jauh. Pada
jarak 3 ikatan sudah tidak terjadi interaksi lagi. Konstanta Kopling tidak dipengaruhi oleh
kuat medan yang dipakai, akan tetapi pergeseran kimia dipengaruhi oleh kuat medan
tersebut.
1. Jumlah sinyal (banyaknya puncak)
2. Posisi sinyal/Geseran kimia
Setiap daerah atom hidrogen yang berbeda akan menghasilkan posisi puncak yang berbeda.
• Keterangan :
Puncak (1) COOH
Puncak (2) CH2
Puncak (1) CH3
3. Intensitas sinyal
Intensitas sinyal, menerangkan berapa banyak proton yang ada pada
setiap puncak spektrum. Perbandingan jumlah protonnya sesuai
dengan perbandingan tinggi garis integrasinya.
1. Hitung perbandingan
A=30/100=0,3
B=20/100=0,2 Maka
C=50/100=0,5 A Memiliki 3 atom H
2. Dibagi dengan nilai yang paling kecil B Memiliki 2 atom H
A=0,3/0,2=1,5 C Memiliki 5 atom H
B=0,2/0,2=1
Misal kurva C=0,5/0,2=2,5
A 30% 2. Dibuat sebagai bilangan bulat
B 20% A=1,5 x 2 =3
C 50% B=1 x2 =2
maka… C=2,5x2=5
4. Spliting (High Resolution)
• Jumlah atom H disekitar (Tetangga)
• Aturan (N+1)
Derajat ketidak jenuhan
Perhitungan nilai UN
2𝑎+2 −𝑏+𝑑−𝑒 Merupakan jumlah ikatan rangkap dua
UN = (dobel) atau ikatan rangkap tiga (tripel) dan
2
atau cincin pada senyawa organik. Dengan
a = Carbon diketahui derajat ketakjenuhan ini maka
b = Hidrogen untuk menggambar struktur molekul yang
mendekati kebenaran dari suatu rumus
d = Nitrogen molekul suatu senyawa.
e = Halogen
Penentuan derajat ketakjenuhan berdasarkan rumus
struktur
Ketentuan derajat ketakjenuhan:
1 ikatan dobel = derajat ketakjenuhan 1
1 ikatan tripel = derajat ketakjenuhan 2
1 cincin (ring) = derajat ketakjenuhan 1
Analisis H-NMR C9H10O2
2(9)+2 −10
1. Hitung nilai UN =
2
= 5 (Derajat ketidak jenuhan adalah 5)
2. Banyak tipe proton 3
3. Geseran kimia
• 1-1,5 ppm
• 4-5 ppm
• 7-9 ppm
4. Hitung integrasi
5. Splitting
a. Triplet (H tetangga adalah 2 H)
b. Quartet (H tetangga adalah 3 H)
c. Multi splitting/ splittingnya tidak
terhitung, splitting tidak teratur
(kemungkinan adalah benzene)