Anda di halaman 1dari 21

H-NMR

NURUL MUHLISAH MADDEPPUNGENG


MATA KULIAH ELUSIDASI STRUKTUR
GANJIL 2020/2021
Tipe Spektroskopi
1. Spektroskopi Ultraviolet (UV) Keadaan energi elektronik
Digunakan untuk : molekul konjugasi, gugus karbonil,gugus
nitro
2. Spektroskopi Infrared (IR) keadaan energi vibrasi Digunakan
untuk : gugus fungsional,
3. Spektroskopi Massa Penembakan elektron berenergi tinggi
Digunakan untuk : berat molekul,
4. Spektroskopi NMR keadaan spin inti Digunakan untuk :
Jumlah, tipe dan posisi relatif dari proton (inti hidrogen dan
inti karbon 13)
SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNET INTI
(NMR = NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE)

• Memberikan gambaran mengenai jenis atom, jumlah, maupun


lingkungan atom hidrogen ( 1H NMR) maupun karbon ( 13C NMR).
• Spektroskopi NMR didasarkan pada penyerapan gelombang radio
oleh inti-inti tertentu dalam molekul organik, apabila molekul
tersebut berada dalam medan magnet yang kuat.
• Kita mengenal energy magnet, terdapat dua kutub utara dan selatan.
Faktanya, inti dari sebuah atom (contoh : hidrogen ) juga memiliki
sifat magnetik yang lemah berasal dari spin magnetik dan berlaku
seperti jarum kompas.
• Jika molekul yang mengandung unsur Hidrogen diletakkan dalam
medan magnet yang kuat, inti hidrogen yang bersifat
magnet akan berarah paralel. Penambahan energi melalui pancaran
Gelombang radio dapat merubah arah menjadi anti parallel
Asal usul gejala NMR
• Inti-inti atom unsur-unsur dapat dikelompokkan sebagai mempunyai
spin atau tidak mempunyai spin. Suatu inti berspin akan menimbulkan
medan magnet kecil, yang ditunjukkan oleh suatu momen magnet
nuklir/inti, berupa suatu vektor. Diantara inti-inti yang lebih umum
yang memiliki spin dan tidak memiliki spin antara lain :
• Bila tidak ada medan magnet yang diberikan, semua kedudukan/
tingkatan spin dari suatu inti mempunyai tenaga yang sama, dengan
arah tidak beraturan.
• Bila medan magnet digunakan, maka setiap inti yang berputar
menghasilkan medan magnet, dengan arah momen magnet menjadi
searah (α atau + 1/2) atau berlawanan arah (β atau -1/2) terhadap Bo
(medan magnet luar)
Kedudukan spin + ½ (α) mempunyai tenaga rendah karena ia searah
dengan medan, sedangkan kedudukan spin – ½ (β ) mempunyai tenaga
tinggi karena ia berlawanan dengan medan yang digunakan. Hingga
pada penggunaan medan magnet kuat, kedudukan spin dipecah
menjadi dua kedudukan dengan tenaga yang berbeda.
• Yang kita harapkan dari penjelasan di atas adalah terbentuknya
resonansi
• Proton dikatakan dalam keadaan Resonansi jika Variasi
antara kuat medan magnet luar dengan frekuensi Gelombang
radio dapat menyebabkan proton berpindah dari keadaan paralel ke
keadaan antiparalel. Hal itu terjadi jika energi gelombang radio sesuai
(tepat sama ) dengan besar energi yang dibutuhkan proton untuk
berubah arah (selisih energi anti paralel dengan paralel)

TMS (Trimetilsilan)
TMS dipilih sebagai standar karena beberapa alasan,
• TMS mempunyai 12 atom hidrogen yang semuanya
memiliki lingkungan kimia yang sama
• Mereka terikat oleh atom yang sama dengan cara yang
sama sehingga tidak hanya menghasilkan puncak
tunggal tetapi juga puncak yang kuat (karena ada
banyak atom hidrogen).
• Hidrogen pada senyawa ini lebih terlindungi
dibandingkan pada senyawa lain karena adanya
elektron-elektron ikatan C-H. Ini artinya inti hidrogen
lebih terlindungi dari medan magnet luar, dan anda
harus meningkatkan medan magnet untuk membawa
hidrogen ini kembali ke kondisi resonansinya.
Grafik NMR
• Ketika inti atom kembali ke posisi semula (parallel) dari posisi anti
parallel (relaksasi), inti atom melepaskan energy. Energi ini kemudian
ditampilkan dalam Grafik. Dari grafik inilah karakteristik molekul
dapat diketahui.
Sumbu Y = absorpsi, yaitu
semakin vertikal / tinggi, maka
makin besar absorpsinya.

Sumbu X = chemical
shift (geseran kimia;
simbol δ dengan satuan ppm).
Pergeseran kimia
1. Puncak yang dihasilkan Tetrametilsilan (TMS) dijadikan Titik
nol (Standart) pada sumbu x
2. Selisih antara posisi absorpsi TMS dan posisi absorpsi suatu proton
tertentu disebut geseran kimia (chemical shift)
dengan Satuan skala yang digunakan adalah ppm (per juta/parts per
million ).
3. Suatu puncak pada pergeseran kimia 2.0 dikatakan
mempunyai medan lebih rendah dari TMS (downfiled).
Metode NMR
• Perbedaan grafik hasil
metode resolusi rendah
dengan grafik hasil metode
resolusi tinggi terlihat pada
gambar diatas. Puncak
Grafik yang dihasilkan
dengan resolusi tinggi
tampak lebih tajam dan
terdapat pecahan puncak
(spilting). Spliting ini akan
menghasilkan informasi
tambahan terhadap
karakteristik molekul.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
dalam interpretasi data adalah :
1. Jumlah sinyal (banyaknya puncak), menerangkan jumlah proton yang berbeda dalam
molekul. Inti yang ekuivalen tidak tidak saling berinteraksi hanya akan menghasilkan satu
sinyal.
Banyaknya sinyal yang berbeda menunjukkan tipe proton yang terkandung pada senyawa
tersebut
2. Posisi sinyal/Geseran kimia menunjukkan tipe hidrogennya
3. Intensitas sinyal, menerangkan berapa banyak proton yang ada pada setiap puncak
spektrum. Perbandingan jumlah protonnya sesuai dengan perbandingan tinggi garis
integrasinya.
4. Pemecahan (splitting) sebuah sinyal menjadi beberapa puncak menerangkan jumlah
proton tetangganya.
5. Konstanta Kopling, makin kecil jika jarak kedua gugus yang berinteraksi makin jauh. Pada
jarak 3 ikatan sudah tidak terjadi interaksi lagi. Konstanta Kopling tidak dipengaruhi oleh
kuat medan yang dipakai, akan tetapi pergeseran kimia dipengaruhi oleh kuat medan
tersebut.
1. Jumlah sinyal (banyaknya puncak)
2. Posisi sinyal/Geseran kimia
Setiap daerah atom hidrogen yang berbeda akan menghasilkan posisi puncak yang berbeda.

• Keterangan :
Puncak (1) COOH
Puncak (2) CH2
Puncak (1) CH3
3. Intensitas sinyal
Intensitas sinyal, menerangkan berapa banyak proton yang ada pada
setiap puncak spektrum. Perbandingan jumlah protonnya sesuai
dengan perbandingan tinggi garis integrasinya.
1. Hitung perbandingan
A=30/100=0,3
B=20/100=0,2 Maka
C=50/100=0,5 A Memiliki 3 atom H
2. Dibagi dengan nilai yang paling kecil B Memiliki 2 atom H
A=0,3/0,2=1,5 C Memiliki 5 atom H
B=0,2/0,2=1
Misal kurva C=0,5/0,2=2,5
A 30% 2. Dibuat sebagai bilangan bulat
B 20% A=1,5 x 2 =3
C 50% B=1 x2 =2
maka… C=2,5x2=5
4. Spliting (High Resolution)
• Jumlah atom H disekitar (Tetangga)
• Aturan (N+1)

Anda mungkin juga menyukai