Anda di halaman 1dari 8

SOAL UJIAN OBSTETRI ANGKATAN 19

MAHASISWA KEBIDANAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


NAMA

NIM

KELAS

HARI/TGL

DOSEN PENGAMPU

Bacalah soal dengan cermat teliti . Jangan lupa ngisi nama dan nim

1.jelas kan tentang sirkulasi peredaran darah plasenta

2.jelaskan adaptasi fisiologis pada ibu hamil (perobahan fisiologis ibu hamil)

3. jelaskan perobahan2 fisiologis pada kala 1 dan kala 2

4. jelaskan perobahan fisiologis pada masa nifas

5.jelaskan tentang perobahan utreus pada masa Persalinan dan Nifas

6.jelaskan tentang Ruang lingkup komplikasi kebidanan

7.Apa2 saja penyebeb kematian Materna

8. jelas kan tentang penyebab lansung kematian Maternal

9. bagamana prinsip umum dalam merujuk kasus KGD Obstetri

10. Apa penyebab Sock pada kasus obstetri yg anada ketahui.

SELAMAT BEKERJA, SEMOGA SUKSES SELALU

PENGUMPULAN LEMBAR JAWABAN TDK BOLEH LEWAT JAM 14.00


1. Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari plasenta ke
peredaran darah janin, darah yang dibawanya banyak mengandung nutrisi dan
oksigen. Sedangkan arteri umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah
janin ke plasenta. Kedua arteri dan vena umbilikalis terbungkus dalam suatu saluran
yang disebut duktus umbilikalis (tali pusat).
Pada janin sirkulasi darah dengan oksigen relatif yang cukup (pO2=30 mmHg)
mengalir dari plasenta melalui vena umbilikalis. Darah dengan kandungan oksigen
yang rendah akan mengalir ke organ-organ tubuh sesuai dengan tahanan vaskuler
masing-masing, dan juga ke plasenta melalui arteri umbilikalis yang keluar dari arteri
iliaka interna.
Dalam rahim, paru tidak berfungsi sebagai alat pernapasan, pertukaran gas dilakukan
oleh plasenta. Pada janin ventrikel kanan memompa darah ke sistemik yang
tahanannya tinggi, sedangkan ventrikel kiri melawan tahanan yang rendah yaitu
plasenta. Paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari plasenta,
setelah janin lahir paru memberi oksigen pada darah. Plasenta merupakan tempat
terutama untuk pertukaran gas, makanan, dan ekskresi. Pada janin, adanya plasenta
menjamin adanya pertukaran gas bertahanan rendah.

2. Perubahan anatomi dan fisiologi pada saat kehamilan yaitu:


a. Sistem Reproduksi dan payudara
1. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Uterus
meningkat dari ukuran sebelum hamil sebesar 5 -10 cm menjadi 25-36 cm.
ukuran uterus meningkat hingga 5-6 kali lipat, kapasistasnya meningkat 3000-
4000 kali lipat dan beratnya meningkat 20 kali lipat pada akhir kehamilan.
2. Serviks Uteri
Vaskularisasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga serviks
menjadi lebih lunak dan warnanya lebih biru. Perubahan serviks terutama
terdiri atas jaringan fibrosa.
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi
ostium interna dan isthmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dibanding
segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu
terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung
presenting part janin.
4. Kontraksi Braxton – Hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri
disepanjang kehamilan. Kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam
plasenta.
5. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon estrogen.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick.
6. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
7. Mammae

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormonesomatomammotropin,


estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada
kehamilan akan terbentuk lemak sehingga mammae menjadi lebih besar.
b. Sistem endokrin, dan perkemihan
1. Sistem endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium
menghasilkan estrogen dan progesteron.
2. Sistem Perkemihan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus


yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing (berkemih). Frekuensi
berkemih yang meningkat juga akibat peningkatan aliran ginjal sampai 80%.
c. Sistem Pencernaan, Musculoskeletal, Kardiovaskuler dan Integument
1. Sistem Pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual (nausea) atau
muntah (vomitus) yang terjadi pada saat bangun tidur. Penyebabnya secara
pasti tidak diketahui namun kemungkinan besar akibat reaksi terhadap
peningkatan hormon yang mendadak.
2. Sistem Muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil,
menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah.
3. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi istirahat
meningkat sekitar 10-15 denyut permenit, akibat diafragma semakin naik
terus selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas, sehingga apeks
jantung agak kelateral dari posisinya.
4. Sistem Integument
Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak
akhir bulan kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat melanocyt stimulating
hormone (MSH) yang merupakan perangsangan estrogen dan progesterone.

3. a. Perubahan Fisiologis kala I


1) Perubahan pada uterus
Uterus terdiri dari dua komponen fungsional utama myometrium dan serviks.
Kontraksi uterus bertanggung jawab terhadap penipisan dan pembukaan
servik dan pengeluaran bayi dalam persalinan. Kontraksi ini bersifat
involunter yang beketrja dibawah control saraf dan bersifat intermitten yang
memberikan keuntungan berupa adanya periode istirahat/reaksi diantara
dua kontraksi.
Terdapat 4 perubahan fisiologi pada kontraksi uterus yaitu :
a) Fundal dominan atau dominasi
Kontraksi berawal dari fundus pada salah kornu. Kemudian menyebar ke
samping dan kebawah. Kontraksi tersebar dan terlama adalah dibagian
fundus. Namun pada puncak kontraksi dapat mencapai seluruh bagian
uterus.
b) Kontraksi dan retraksi
Pada awal persalinan kontraksi uterus berlangsung setiap 15 – 20 menit
selama 30 detik dan diakhir kala 1 setiap 2 – 3 menit selama 50 – 60 detik
dengan intensitas yang sangat kuat. Pada segmen atas Rahim tidak
berelaksasi sampai kembali ke panjang aslinya setelah kontraksi namun
relative menetap pada panjang yang lebih pendek. Hal ini disebut dengan
retraksi.
c) Polaritas
Polaritas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
keselarasan saraf – saraf otot yang berada pada dua kutub atau segmen
uterus ketika berkontraksi. Ketika segmen atas uterus berkontraksi
dengan kuat dan berertraksi maka segmen bawah uterus hanya
berkontraksi sedikit dan membuka.
d) Differensisiasi atau perbedaan kontraksi uterus

Selama persalinan aktif uterus berubah menjadi dua bagian yang berbeda
segmen atas uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal
ketika persalinan maju. Segmen bawah uterus dan servik relative pasif
dibanding dengan dengan segmen atas dan bagian ini berkembang
menjadi jalan yang berdinding jauh lebih tipis untuk janin.
2) Perubahan serviks
a) Fase laten : fase yang dimulai pada pembukaan serviks 0 dan berakhir
sampai pembukaan servik mencapai 3 cm. pada fase ini kontraksi uterus
meningkat frekuensi, durasi, dan intensitasnya dari setiap 10 – 20 menit,
lama 15 – 20 detik dengan intensitas cukup menjadi 5 – 7 menit, lama 30
– 40 detik dan dengan intensitas yang kuat.

b) Fase aktif : fase yang dimulai pada pembukaan serviks 4 dan berakhir
sampai pembukaan serviks mencapai 10 cm. pada fase ini kontraksi
uterus menjadi efektif ditandai dengan meningkatanya frekuensi, durasi
dan kekuatan kontraksi.
b. Perubahan Fisiologi kala II
1) Tekanan darah
Tekanan darah dapat meningkat 15 sampai 25 mmHg selama kontraksi pada
kala dua. Upaya mengedan pada ibu juga dapat memengaruhi tekanan darah,
menyebabkan tekanan darah meningkat dan kemudian menurun dan pada
akhirnya berada sedikit diatas normal.
2) Metabolisme
Peningkatan metabolisme yang terus menerus berlanjut sampai kala dua
disertai upaya mengedan pada ibu yang akan menambah aktivitas otot – otot
rangka untuk memperbesar peningkatan metabolisme.
3) Denyut nadi
Frekuensi denyut nadi ibu bervariasi pada setiap kali mengedan. Secara
keseluruhan, frekuensi nadi meningkat selama kala dua persalinan disertai
takikardi yang mencapai puncaknya pada saat persalinan.
4) Suhu
Peningkatan suhu tertinggi terjadi pada saat persalinan dan segera
setelahnya. Peningkatan normal adalah 0.5 sampai 10C
5) Perubahan system pernafasan
Sedikit peningkatan frekuensi pernapasan masih normal diakibatkan
peningkatan lebih lanjut curah jantung selama persalinan dan mencerminkan
peningkatan metabolisme yang terjadi
6) Perubahan ginjal
Polyuria sering terjadi selama persalinan. Kondisi ini dapat diakibatkan
peningkatan lebih lanjut curah jantung selama persalinan dan kemungkinan
peningkatan laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal. Polyuria menjadi
kurang jelas pada posisi terlentang karena posisi ini membuat aliran urine
berkurang selama kehamilan.
7) Perubahan gastrointestinal
Penurunan motilitas lambung berlanjut saampai kala dua. Muntah normalnya
hanya terjadi sesekali. Muntah yang konstan dan menetap merupakan hal
yang abnormal dan kemungkinan merupakan indikasi komplikasi obstetric,
seperti rupture uterus
8) Dorongan mengejan
Perubahan fisiologis terjadi akibat montinuasi kekuatan serupa yang telah
bekerja sejak jam – jam awal persalinan , tetapi aktivitas ini mengalami
akselerasi setelah serviks berdilatasi lengkap namun, akselerasi ini tidak
terjadi secara tiba – tiba. Beberapa wanita merasakan dorongan mengejan
sebelum serviks berdilatasi lengkap dan sebagian lagi tidak merasakan
aktivitas ini sebelum sifat ekspulsif penuh
9) Pergeseran jaringan lunak
Saat kepala janin yang keras menurun, jaringan lunak pelvis mengalami
pergeseran. Dari anterior, kandung kemih terdorong keatas kedalam
abdomen tempat risiko cedera terhadap kandung kemih lebih sedikit selama
penurunan janin. Akibatnya, terjadi peregangan dan penipisan uretra
sehingga lumen uretra mengecil.
10) Perubahan hematologi
Hemoglobin meningkat rata – rata 1.2 gm/ 100 ml selama persalinan dan
kembali ke kadar sebelum persalinan pada hari pertama paska partum jika
tidak ada kehilangan darah yang abnormal.

4. Perubahan system reproduksi


1) Uterus
Segera setelah lahirnya plasenta, pada uterus yang berkontraksi posisi fundus uteri
berada kurang lebih pertengahan antara umbilicus dan simfisis, atau sedikit lebih
tinggi. Dua hari kemudian, kurang lebih sama dan kemudian mengerut, sehingga dua
minggu telah turun masuk kedalam rongga pelvis dan tidak dapay diaraba lagi dari
luar.
2) Lochea
Lokia adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa
nifas. Berikut ini adalah beberapa jenis lokia yang terdapat pada wanita masa nifas.
 Lokia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisidarah segar dan sisa – sisa
selaput ketuban., set – set desidua. Verniks caseosa, lanugo, dan mekoneum
selama 2 hari pasca persalinan. Inilah lokia yang akan keluar selama dua sampai
tiga hari postpartum.
 Lokia sangulenta berwarna merah kuning berisi darah dan lender yang keluar
pada hari ke 3 sampai ke 7 pasca persalinan.
 Lokia serosa adalah lokia berikutnya. Dimulai dengan versi yang lebih pucat dari
lokia rubra. Lokia ini berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian
menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7 sampai hari ke 14
pascapersalinan. Lokia laba mengandung terutama cairan serum, jaringan
desidua, leukosit, dan eritrosit.
 Lokia alba adalah lokia yang terakhir. Dimulai dari hari ke 14 kemudian makin
lama makin sedikit hingga sama sekali berhenti sampai satu atau dua minggu
berikutnya. Bentuknya seperti cairan putih berbentuk krim seperti terdiri atas
leukosit dan sel – sel desidua.
3) Serviks
Serviks terdapat oedema tipis dan terbuka. Pada portio tampak kemerahan dan
lecet. Hari keempat sampai dengan hari 2 jam bila dimasukan kedalam mulut serviks,
setelah 18 jam postpartum serviks menjadi pendek, mengeras konsistensi lunak, tipis
dan akhir pertama pulih sempurna.
4) Vagina
Vagina dan lubang vagina pada permulaan puerperium merupakan saluran yang luas
berdinding tipis. Secara berangsur – angsur luasnya berkurang, tetapi jarang sekali
kembali seperti ukuran seorang nulipara. Rugae timbul kembali pada minggu ke tiga.
Hymen tampak sebagai tonjolan jaringan yang kecil, yang dalan proses pembentukan
berubah menjadi karunkulae mitiformis yang khas bagi wanita multiara.
5) Payudara (Mammae)
Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara alami.

5. a. Pada masa persalinan


1) Fundal dominan atau dominasi
Kontraksi berawal dari fundus pada salah kornu. Kemudian menyebar ke samping
dan kebawah. Kontraksi tersebar dan terlama adalah dibagian fundus. Namun pada
puncak kontraksi dapat mencapai seluruh bagian uterus.
2) Kontraksi dan retraksi
Pada awal persalinan kontraksi uterus berlangsung setiap 15 – 20 menit selama 30
detik dan diakhir kala 1 setiap 2 – 3 menit selama 50 – 60 detik dengan intensitas
yang sangat kuat. Pada segmen atas Rahim tidak berelaksasi sampai kembali ke
panjang aslinya setelah kontraksi namun relative menetap pada panjang yang lebih
pendek. Hal ini disebut dengan retraksi.
3) Polaritas
Polaritas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keselarasan saraf –
saraf otot yang berada pada dua kutub atau segmen uterus ketika berkontraksi.
Ketika segmen atas uterus berkontraksi dengan kuat dan berertraksi maka segmen
bawah uterus hanya berkontraksi sedikit dan membuka.
4) Differensisiasi atau perbedaan kontraksi uterus
Selama persalinan aktif uterus berubah menjadi dua bagian yang berbeda segmen
atas uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal ketika persalinan
maju.
5) Pada kala III, Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume
rongga uterus setelah lahirnya bayinya. Penyusutan ukuran ini menyebabkan
berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan
menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta
akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding Rahim, setelah lepas,
plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau kedalam vagina.
b. Pada masa Nifas
Segera setelah lahirnya plasenta, pada uterus yang berkontraksi posisi fundus uteri
berada kurang lebih pertengahan antara umbilicus dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi.
Dua hari kemudian, kurang lebih sama dan kemudian mengerut, sehingga dua minggu
telah turun masuk kedalam rongga pelvis dan tidak dapay diaraba lagi dari luar.
Dalam keadaan normal, uterus mencapai ukuran besar pada masa sebelum hamil
sampai dengan kurang dari 4 minggu, berat uterus setelah kelahiran kurang lebih 1 kg
sebagai akibat involusi. Satu minggu setelah melahirkan beratnya menjadi kurang lebih
300 gram, setelah itu menjadi 100 gram atau kurang. Otot – otot uterus segera
berkontraksi setelah postpartum. Pembuluh – pembuluh darah yang berada diantara
anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah
plasenta dilahirkan.

6. A
7. a. Penyebab Langsung
1) Perdarahan
2) Preeklamsi/ Eklamsi
3) Infeksi
b. Penyebab Tidak Langsung
1) Penyakit Jantung

8. Penyebab langsung kematian maternal


a. Perdarahan
Pada masa kehamilan muda dan kehamilan lanjut biasanya terjadi perdarahan yang
disebabkan oleh kehamilan ektopik terganggu (KET) dan abortus. Di negara- negara
berkembang angka kejadian kehamilan ektopik terkesan meningkat menjadi sekitar 1 :
80 sampai 150 kehamilan. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila telur
yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri.
b. Preeklamsi/ Eklamsi
Pre-eklamsia adalah suatu kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit
ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar
protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami
pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada
pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada
awal masa kehamilan.
Eklamsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi dengan baik.
Selain mengalami gejala preeklampsia, pada wanita yang terkena eklampsia juga sering
mengalami kejang kejang. Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian
baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
c. Infeksi
Infeksi pada kehamilan adalah infeksi jalan lahir yang terjadi pada kehamilan muda dan
tua. Infeksi pada kehamilan muda adalah infeksi jalan lahir yang terjadi pada kehamilan
kurang dari 20 sampai 22 minggu yang disebabkan adanya abortus yang terinfeksi.
Sedangkan infeksi jalan lahir pada kehamilan pada kehamilan tua adalah infeksi yang
terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Anda mungkin juga menyukai