Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada Siswa, sesuai
dengan yang diharapkan.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu Siswa dalam mengetahui tentang
berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya dari
terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk
meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan juga
teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa
mendatang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………..


DAFTAR ISI.……………………………………………………………………………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………….
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………..
1.3. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………..
1.4. Manfaat ……………………………………………………………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN. ……………………………………………………………………………………………..
2.1. Pengertian Kenakalan Remaja………………………………………………………………………………….
2.2. Penyebab Kenakalan Remaja…………………………………………………………………………………..
2.3. Solusi Kenakalan Remaja ……………………………………………………………………………………….
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………………………………
3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………….
3.2. Saran ……………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia
sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja
hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam
masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering
disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan
kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-
organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di
kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat
kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika,
pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh
karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk
mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam
menanggulangi kenakalan di kalangan remaja. 
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kenakalan
remaja, penyebab berikut solusinya.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa memahami pengertian kenakalan remaja.
2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
3. Mahasiswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja


Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas yang terjadi di
negeri yang kita cintai ini. Ada anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian antar pelajar,
tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di
negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa serta orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-
kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan
pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan
remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan
remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal
(juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai
berikut:
1. Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
2. Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."
2.2. Penyebab Kenakalan Remaja
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain.
Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan
menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan
terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada
disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut
dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
1. Faktor Internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang
tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui
perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal
a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih saying
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan
anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak.
Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau
buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga
yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya,
keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang
subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.
Dr. Kartini Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja
antara lain:
1) Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama
bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi permasalahan serta
konflik batin sendiri
2) Kebutuhan fisik maupun psikis anak–anak remaja yang tidak terpenuhi, keinginan dan harapan
anak–anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya
3) Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup
normal, mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik
Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan
yang berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja
sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan faktor penyebab terjadinya
kenakalan remaja.
a. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu
faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang
sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena
perubahan waktu dan tempat.
Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan
sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang
benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam
lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga
dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik.
Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa
hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam rumah tangga
remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dan agama
dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan
merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan
dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri.
Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua
orang tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar
nantinya setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka lakukan
sesuatu di setiap harinya.
Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan
mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu
menjadi tertinggal di belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan
moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan –
perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja
sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.

b. Pengaruh dari lingkungan sekitar,


Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering
mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia
hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya.
Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan
mengganggu ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan
dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui
bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat faktor
negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.
c. Tempat pendidikan
Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau
sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang
kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar pelajar yang
terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas
kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi di negeri ini.
d. Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja antara lain:
1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri
dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan
dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-
mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi
moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan
mengarahkan.
2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung
keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam
keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi
ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak.
Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam
dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-
senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya
keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal
kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap
apa yang terjadi dalam keluarganya.
3. Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk
bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang
yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman
masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan
pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya
menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
2.3. Solusi Kenakalan Remaja
Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja masa kini sebagaimana
telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan
remaja masa kini. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi
masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat
dibagi dalam:
1) Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara
berikut:
- Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
- Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-
kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk
kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:


1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan
pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang
wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang
baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat
para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak
terjadi kenakalan remaja.
Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang remaja.
Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang
paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil,
memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga.
Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan
pembinaan yang perlahan dan sabar.
Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga
keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan
mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam
menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah
laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah
bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati,
memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada
banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program
“monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah
dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai:
1. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
2. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.
3. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan
penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:


1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui
percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil
tersebut:

2) Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku
kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang
menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara
langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga.
Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib
dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang
sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami
perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap
pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman
yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru
dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan
pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan
peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh
kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors)
atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
3) Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu
mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi
melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan
yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
a) Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan
prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa
yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri
setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
b) Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
c) Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis,
mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
d) Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan
siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
e) Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan
remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah
kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus
ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan
akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan
(iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak
terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika
Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-
orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang
lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya
pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat
serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja
itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja dapat dibagi ke dalam tindakan preventif,
tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi. Adapun solusi internal bagi seorang
remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan
1. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
2. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif
3. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul,
4. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan
5. Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya
kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi
orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan
(iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih menaruh perhatian
terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan
mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat
kenakalan-kenakalan remaja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://helda.info/2009/06/kenakalan-remaja/
http://pusatremaja.com/2008/01/15/kenakalan-remaja/
http://yoyooh.com/original-post/yo-ori-remaja/90-kenakalan-remaja.html
http://www.scribd.com/doc/12007831/KENAKALAN-REMAJA
MAKALAH
KARYA TULIS ILMIAH
(KENAKALAN REMAJA)
DI
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : NUR AZIZAH

KELAS : XI. IPS. 1

MAPEL : BAHASA INDONESIA

SMA NEGERI 1 TONRA


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai