Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan apakah setiap pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu, dan sebaliknya
apakah setiap ilmu menjadi pengetahuan. Berikan satu contoh pengetahuan yang bukan
merupakan ilmu.
Jawab:
Tidak. Karena ilmu berasal dari pengetahuan namun belum tentu ilmu, karena ilmu itu
adalah pengetahuan yang sudah diuji, tetapi pengetahuan itu tidak/belum diuji karena
pengetahuan ini dapat berasal dari keingintahuan manusia dan terus berkembang namun
belum diuji.

2. Apakah ciri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan


lainnya yang bukan ilmu.
Jawab:
Pengetahuan yang ilmu adalah pengetahuan ilmu yang nyata, logis, bisa dipelajari dan
bisa dibuktikan. Pengetahuan yang bukan ilmu adalah pengetahuan yang spekulatif dan
tidak bisa dibuktikan kebenarannya, hanya bergantung dari katanya misalnya dongeng.

3. Berpikir filsafat mempunyai tiga karakteristik, tuliskan dua diantara tiga karakteristik
tersebut dan jelaskan!
Jawab:
a. Bersifat Menyeluruh
Artinya, seorang ilmuwan tidak puas lagi mengenal ilmu dari segi pandang ilmu
itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya,
misalnya dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral, kaitan ilmu dengan agama. Dia
yakin bahwa ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya. Dalam perkembangannya,
penjelajah filsafat menjadi sempit tidak lagi menyeluruh tetapi sektoral.
b. Bersifat Mendasar
Artinya, seseorang yang berfikir filsafat selain tengadah ke bintang-bintang juga
membongkar tempat berpijak secara fundamental, dia tidak lagi percaya begitu saja
bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu dapat disebut benar? Bagaimana proses penilaian
berdasarkan kriteria dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar? Kemudian benar itu
sendiri apa? (semacam sebuah lingkaran pertanyaan) dan menyusur sebuah lingkaran
kita harus mulai dari satu titik, yang awal dan sekaligus yang akhir. Lalu bagaimana
menentukan titik awal yang benar.
4. Berikan satu contoh berpikir filsafat. Kemudian jelaskan mengapa contoh tersebut
memenuhi kriteria berpikir filsafat.
Jawab:
Tanpa menetapkan apa yang disebut baik atau buruk maka kita tidak mugkin berbicara
tentang moral. Demikian juga tanpa wawasan apa yang disebut indah atau jelek tidak
mungkin kita berbicara tentang kesenian.

5. Jelaskan apakah sebenarnya yang ditelaah filsafat!


Jawab:
Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka filsafat menelaah segala masalah yang
mungkin dapat dipikirkan manusia. Filsafat mempermasalahkan hal-hal yang pokok,
terjawab masalah yang satu, dia pun mulai merambah pertanyaan lain.

6. Dalam penjelajahan pengetahuan kita mulai dari serangkaian spekulasi sebagai titik
awalnya, jelaskan mengapa harus demikian.
Jawab:
Artinya, bahwa tidak mungkin dapat menangguk pengetahuan secara keseluruhan, dan
bahkan kita tidak yakin kepada titik awal yang menjadi landasan pemikiran yang
mendasar. Dalam hal ini kita hanya berspekulasi. Dari serangkaian spekulasi kita dapat
memilih buah pikiran yang dapat diandalkan yang merupakan titik awal dari
penjelajahan pengetahuan. Tanpa menetapkan kriteria tentang apa yang disebut benar
maka tidak mungkin pengetahuan itu berkembang di atas dasar kebenaran.

7. Tuliskan satu contoh ilmu atau teori dalam matematika kemudian tinjau dari segi
permasalahan filsafat.
Jawab:
 Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan
pembuktian berdasarkan teori koheren.
 Misalnya: Jika X adalah teori dalam pendidikan dan dengan teori X tersebut
dikembangkan teknik Y untuk meningkatkan kemampuan belajar maka teori X
itu dianggap benar. Sebab, teori X ini adalah fungsional dan mempunyai
kegunaan.
8. Etika adalah sebuah ilmu yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup
dan hal ini dikenal pula sebagai moralitas walaupun sesungguhnya ada perbedaan
antara etika dan moralitas. Jelaskan perbedaannya.
Jawab:
Etika adalah sebuah ilmu yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup
(hal ini dikenal pula sebagai moralitas). Walaupun sesungguhnya ada perbedaan antara
etika dan moralitas. Etika dan moralitas mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi
kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini. Tetapi
bedanya, moralitas langsung mengatakan kepada kita: “inilah caranya anda harus
melangkah.” Sedangkan etika justru mempersoalkan “apakah harus saya melangkah
dengan cara itu?”.
9. Etika dapat disamakan dengan kesusilaan. Jelaskan mengapa demikian.
Jawab:
Karena etika hendak mencari ukuran yang susila, dalam arti tingkah laku manusia
manakah yang baik. Etika juga merupakan ilmu pengetahuan tentang azas-azas akhlak
(moral).

10. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat
dipertanggung jawabkan. Jelaskan mengapa demikian.
Jawab:
Karena setiap tindakannya selalu lahir dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu
bersedia untuk mempertanggungjawabkan tindakannya itu.

Anda mungkin juga menyukai