Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

OLEH:
NAMA : SESI MULIANI
NIM : C1G120024
KELAS : GENAP(B)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat

pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Pengertian Nilai – Nilai Pancasila

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

DAFTAR ISI
JUDUL ................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................... ii

DAFTAR ISI ................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................iii

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN ...............................iiii

A. Pengertian Pancasila

B. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara

C. Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

D. Upaya menjaga nilai-nilai leluhur Pancasila

BAB III PENUTUP.......................................iiii

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Di jaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah

terlupakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal sejarah

perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini.

Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para

pendiri negara yaitu Pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945

alinea ke-4.

Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan

karena setiap sila dalam Pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan

dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-

pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis,

yang berarti bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-

urutan yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya

sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat

dipindahkan.

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai

pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut

sudah selayaknya kita fahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian tersebut,

pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti :


1. Pancasila sebagai jiwa bangsa.

2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.

 Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk Pancasila bukanlah merupakan suatu

kesalahan atau pelanggaran melainkan dapat dijadikan sebagai suatu kekayaan

akan makna dari Pancasila bagi bangsa Indonesia. Karena hal yang terpenting

adalah perbedaan penyebutan itu tidak mengaburkan hakikat Pancasila yang

sesungguhnya yaitu sebagai dasar negara. Tetapi pengertian Pancasila tidak dapat

ditafsirkan oleh sembarang orang karena akan dapat mengaturkan maknanya dan

pada akhirnya merongrong dasar negara, seperti yang pernah terjadi di masa lalu.

 Untuk itu kita sebagai generasi penerus, sudah merupakan kewajiban bersama

untuk senantiasa menjaga kelestarian nilai – nilai Pancasila sehingga apa yang

pernah terjadi di masa lalu tidak akan teredam di masa yang akan datang.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian Pancasila

2. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara

3. Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

4. Upaya menjaga nilai-nilai leluhur Pancasila


C. Tujuan

   Kelompok kami menyusun makalah ini agar para pembaca bisa mengetahui

tentang Pancasila merupakan dasar negara dan Pancasila sebagai ideologi bangsa

Indonesia yang sesungguhnya, dan dengan adanya makalah ini juga di harapkan

dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan

dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara

Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.

Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sangsekerta India

(Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya

Dasar. Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah lima dasar

Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai

pondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya

Pancasila maka Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara sehingga

tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.

Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan Garuda dimana terdapat

gambar bintang, rantai, pohon berangin, kepala banteng, padi dan kapas, yang

mencerminkan arti dari 5 sila Pancasila. Kemudian lambang negara Indonesia ini

disebut dengan Garuda Pancasila.


Berikut ini adalah bunyi Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/ Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Ada pun juga pengertian Pancasila secara filsafat Maksud dari Pancasila sebagai

filsafat adalah Pancasila merupakansuatu pemikiran yang perlu adanya kajian

secara terus-menerus sebagai langkah untuk bisa mencapai kebenaran. Dalam

filsafat Pancasila berisi ajaran-ajaran yang berupa tata nilai dan tata masyarakat

secara sistematis yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Terlepas dari kontroversi mengenai siapa penyusun filsafat Pancasila, sejarah

perumusan dan penyusunan filsafat Pancasila mengalami perdebatan. Ada

pendapat yang mengatakan bahwa Notonegoro yang menciptakan istilah

Pancasila, di sisi lain ada yang menganggap bahwa yang menciptakan Pancasila

adalah Ir. Soekarno.

Notonegoro dianggap sebagai penyusun Pancasila sebab dia pernah meneliti

tentang Pancasila dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang menjadi
dasar Pancasila sebagai sebuah paham atau aliran, dia merupakan pelopor

perumusan Pancasila secara filosofis dengan kajian Pancasila sebagai norma

hukum dan moral sosial. Selain itu, dia juga mempelopori pembahasan mengenai

pembukaan UUD 1945 yang diberikan pada suatu acara di Yogyakarta pada 17

Februari 1959.34

Ada beberapa alasan Pancasila sebagai sistem filsafat yang dapat ditunjukkan

untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertama; dalam sidang BPUPKI, 1 Juni

1945, Soekarno memberi judul pidatonya dengan nama Philosofische Grondslag

daripada Indonesia Merdeka. Adapun pidatonya sebagai berikut:

Paduka Tuan Ketua yang mulia, saya mengerti apa yang Ketua kehendaki!

Paduka Tuan Ketua minta dasar, minta Philosofische Grondslag, atau jika kita

boleh memakai perkataan yang muluk- muluk, Paduka Tuan Ketua yang mulia

minta suatu Weltanschauung, di atas mana kita mendirikan negara Indonesia itu”.

Beberapa ciri berpikir kefilsafatan meliputi:

(1) sistem filsafat harus bersifat koheren,

artinya berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan

yang saling bertentangan di dalamnya. Pancasila sebagai sistem filsafat, bagian-

bagiannya tidak saling bertentangan, meskipun berbeda, bahkan saling

melengkapi, dan tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri;

(2) sistem filsafat harus bersifat menyeluruh,


artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.

Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa merupakan suatu pola yang dapat

mewadahi semua kehidupan dan dinamika masyarakat di Indonesia;

(3) sistem filsafat harus bersifat mendasar,

artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak

permasalahan sehingga menemukan aspek yang sangat fundamental;

(4) sistem filsafat bersifat spekulatif,

artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal

yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran logis. Pancasila sebagai dasar

negara pada permulaannya merupakan buah pikir dari tokoh-tokoh kenegaraan

sebagai suatu pola dasar yang kemudian dibuktikankebenarannya melalui suatu

diskusi dan dialog panjang dalam sidang BPUPKI hingga pengesahan PPKI.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara (Philosofische Grondslag) nilai-nilai

filosofis yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh peraturan

hukum yang berlaku di Indonesia. Artinya, nilai ketuhanan, kemanusiaan,

persatuan, kerakyatan, dan keadilan harus mendasari seluruh peraturan

perundang-undangan yang berlaku.


Kedua, Pancasila sebagai Weltanschauung, artinya nilai-nilai Pancasila itu

merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat

Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara (Philosofische

Grondslag). Weltanschauung merupakan sebuah pandangan dunia (world-view).

Ajaran tentang nilai, makna, dan tujuan hidup manusia yang terpatri dalam

Weltanschauung itu menyebar dalam berbagai pemikiran dan kebudayaan Bangsa

Indonesia.

Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat atau yang dinamakan filsafat Pancasila,

artinya refleksi filosofis mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Sastrapratedja

menjelaskan makna filsafat Pancasila sebagai berikut. Pengolahan filosofis

Pancasila sebagai dasar negara ditujukan pada beberapa aspek. Pertama, agar

dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila

dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik. Kedua, agar dapat dijabarkan

lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam bidang-bidang yang menyangkut

hidup bernegara. Ketiga, agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif

baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat, agar dapat menjadi

kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan

kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, serta memberikan perspektif

pemecahan terhadap permasalahan nasional.

Filsafat Pancasila dijadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia

tertuang dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat yang berbunyi
“dengan berdasarkan kepada”. Kalimat tersebut memberi indikasi bahwa

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dijadikan sebagai pandangan hidup.

Pandangan hidup atau falsafah hidup merupakan cara menjalankan kehidupan

dengan berpedoman pada aturan dasar. Bangsa Indonesia mempunyai pandangan

hidup sebagai cerminan konsep secara menyeluruh dengan menjadikan harkat dan

martabat manusia sebagai sentral yang mempunyai kedudukan fungsional

terhadap segala hal.40

Sebagai bangsa yang mempunyai falsafah negara, bangsa Indonesia menjunjung

tinggi nilai-nilai dasar yang telah tercantum dalam Pancasila yaitu sila yang

berjumlah lima butir. Secara garis Pancasila sebagai pandangan hidup berisi

mengenai konsep dasar cita-cita kehidupan bangsa Indonesia dan berisi pikiran-

pikiran atau gagasan-gagasan yang mendalam mengenai wujud kehidupan yang

dianggap baik.

B. Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat ditemukan dalam landasan

konstitusional yang pernah berlaku di Indonesia. Landasan tersebut tidak

disebutkan istilah Pancasila namun dengan penyebutan sila-sila Pancasila, dengan

demikian dokumen-dokumen tersebut memuat dasar negara Pancasila.

Menurut Imron (2017:12) “Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna

bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai landasan dasar dalam

penyelenggaraan negara”. Pancasila sebagai dasar negara berarti seluruh


pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan harus mencerminkan nilai-nilai

Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Menurut Sulasmana

(2015: 68) Makna atau peran Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

adalah dasar berdiri dan tegaknya negara , dasar kegiatan penyelenggaraan negara,

dasar partisipasi warga negara, dasar Pergaulan antar warga negara, dasar dan

sumber hukum nasional.

Berdasarkan poin diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai

tonggak negara Indonesia. Negara Indonesia didirikan untuk mewujudkan cita-cita

dan tujuan nasional bangsa yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Cita-

cita dan tujuan nasional bangsa juga tercakup dalam ideologi bangsa Indonesia.

Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan

landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia,

Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur

penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945

Aline ke-4 yang berbunyi :

"Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD

negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara"

Dengan demikian kedudukan Pancasila sebagai dasar negara termaktub secara

yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita – cita

hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan

dalam pasal – pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan.
Selain bersifat yuridis konstitusional, Pancasila juga bersifat yuridis ketata

negaraan yang artinya Pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah

sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan

secara material harus berdasar dan bersumber pada Pancasila. Apabila ada

peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai –

nilai luhur Pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.

  Berdasarkan uraian tersebut Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat

imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara

untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran

harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar

dikenakan sanksi – sanksi hukum.

  Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila memiliki sifat obyektif –

subyektif. Sifat subyektif maksudnya Pancasila merupakan hasil perenungan dan

pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai Pancasila

sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa –

bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif – universal dan diyakini

kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka Pancasila selalu dipertahankan

sebagai dasar negara.

  Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa

Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam

mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para pendiri

bangsa Indonesia dapat terwujud.


C. Hakikat Pancasila Sebagai pandangan hidup bangsa indonesia

   Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke

arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup.

Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang

dihadapinya sehingga dapat memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki

pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa terombang – ambing dalam

menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri maupun

persoalan dunia.

 Menurut Padmo Wahjono : “Pandangan hidup adalah sebagai suatu prinsip atau

asas yang mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa

seseorang itu hidup”.

 Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dalam pandangan hidup bangsa terkandung

konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita – citakan, terkandung pula dasar

pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.

 Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut Way of Life, pegangan

hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada

banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya

memiliki makna yang sama.

Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan

sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia baik dari
segi sikap maupun prilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilai – nilai luhur

Pancasila.

   Hal ini sangat penting karena dengan menerapkan nilai – nilai luhur Pancasila

dalam kehidupan sehari – hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara

masyarakat Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat mewujudkan semua itu maka

masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus tetap mengadakan

hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu Masing- masing pandangan

hidup dapat beradaptasi artinya pandangan hidup perorangan / individu dapat

beradaptasi dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya Pancasila

mengakui adanya kehidupan individu maupun kehidupan kelompok.

  Selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa

Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi

dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dalam

menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani hidup. Dalam konsepsi dasar itu

terkandung gagasan dan pikiran tentang kehidupan yang dianggap baik dan benar

bagi bangsa Indonesia yang bersifat majemuk.

  Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan

dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan

kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada,

tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karna itu, Pancasila adalah

khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa.

Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat,


kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian,

Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa

Indonesia.

  Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan

penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan

demikian, ia menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku

untuk semua pihak Secara sederhana, ideologi dipahami sebagai gagasan-gagasan

dan nilai-nilai yang tersusun secara sistematis yang diyakini kebenarannya oleh

suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai yang

tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara sistematis kedalam

seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, budaya

dan pertahanan keamanan didalam upaya mewujudkan cita-citanya.

Jadi, dengan kata lain ideologi berisi pandangan hidup suatu bangsa yang

menyentuh segala segi kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh

dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat

membutuhkan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu

bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mereka memecahkan

masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak

masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup sebagai

ideologi, sebuah bangsa akan membangun diri dan negerinya.

    Pandangan hidup yang dijadikan ideologi bangsa mengandung konsep dasar

mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sebuah bangsa dan pikiran-pikiran


terdalam serta gagasan-gagasan sebuah bangsa mengenai wujud kehidupan yang

dianggap baik. Pandangan hidup sebuah bangsa adalah perwujudan nilai-nilai

yang dimiliki oleh bangsa itu yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad

bagi bangsa itu.

1. Arti pandangan hidup bagi suatu bangsa

Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki pegangan dan

pedoman dalam memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, budaya,

dan pertahanan keamanan yang timbul dalam gerak masyarakat yang semakin

maju dan semakin mengglobal.

“Pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai

yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan

menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya."

Definisi tentang pandangan hidup ini merupakan pegangan bagi bangsa

Indonesia dan pengatur pemahaman atas latar belakang Pancasila yang lahir dan

tumbuh dari sejarah dan kebudayaan bangsa.

2. Manfaat Pancasila sebagai pandangan hidup

a. Menjadikan bangsa Indonesia berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas

kearah mana tujuan yang ingin dicapai.

b. Sebagai pegangan dan pedoman bagi pemecahan masalah yang dihadapi.


c. Sebagai pedoman bangsa Indonesia membangun dirinya.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa berisikan:

Konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Pikiran yang terdalam

dan gagasan bangsa Indonesia mengenai wujud kehidupan yang dianggap terbaik,

cocok dan paling sesuai dengan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki

oleh bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk

mewujudkannya..

1. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa

Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah menjadi satu bangsa, artinya satu

kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial budaya, agama dan keturunan

yang bertekad untuk membangun satu tatanan hidup berbangsa dan bernegara.

Setiap bangsa mempunyai cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah

bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa

Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu

tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan berdasarkan

Pancasila. Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita

bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangan hidup, suatu

bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat

secara jelas mengetahui arah yang dicapai. dengan mudah dihadapi; dengan
mudah mencari pemecahan masalah- masalah yang dihadapi; memiliki pedoman

dan pegangan; dan membangun dirinya.

Dengan uraian di atas jelaslah betapa pentingnya pandangan hidup suatu bangsa.

Pertanyaan berikut yang secara wajar muncul pada diri kita sendiri “ apakah

pandangan hidup itu sesungguhnya.

2. Pandangan hidup bangsa Indonesia

Dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang

dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Oleh

karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi

bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. Negara Republik Indonesia

memang tergolong muda dalam barisan Negara-negara lain di dunia. Tetapi

bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui

gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram. Kemudian mengalami

penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah memproklamasikan

kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa

Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan

sejarah penjajahan itu sendiri.

Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang

merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan

cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk
kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan

kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu,

kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila.

Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya pada diri

sendiri juga merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia. Karena

itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah

melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita

sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh

bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri. Karena Pancasila

sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka

ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup ketatanegaraan.

Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan

yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu

dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat

dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 Pancasila itu tetap tercantum

di dalamnya.

Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita, Pancasila

selalu menjadi pegangan pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap

eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila memang selalu

dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa, dikehendaki

sebagai Dasar Negara.


3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup

secara berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan

dan perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok sampai pada

suatu keadaan Di mana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi.

Ini adalah pertanda adanya kelompok manusia dengan ciri-ciri kelompok tertentu,

yang membedakan mereka dengan kelompok manusia lainya.

Kelompok ini membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap suku

bangsa dibedakan oleh perbedaan nilai-nilai dan moral yang mereka patuhi

bersama. Berdasarkan hal ini kita dapat menyebutkan adanya kelompok suku

bangsa Minangkabau, Batak, Jawa, Flores, Sunda, Madura, dan lain-lain. Semua

suku itu adalah modal dasar terbentuknya kesadaran berbangsa dan adanya bangsa

Indonesia yang kita miliki adalah bagian dari bangsa itu sekarang.

Kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa, karena mempunyai tujuan

hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan membedakan mereka dengan kelompok

bangsa lain di Nusantara. Jadi kita kenal dengan pandangan hidup suku Jawa,

Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain sebagainya.

Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk

memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang

terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari
akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan pandangan hidup di

antara suku-suku bangsa di tanah air ini, keyakinan mereka adanya dua dunia

kehidupan.

Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa Indonesia, walaupun mereka

terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Bangsa Indonesia yang terikat oleh

keyakinan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan kuatnya tradisi sebagai norma

dan nilai kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup

antara berbagai suku bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita berbangsa

dan bernegara tersimpul dalam falsafah kita Pancasila.

Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang

masa depan yang ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia yang

tertuang dalam kelima Sila Pancasila.

D. Upaya Menjaga Nilai – nilai Luhur Pancasila

   Nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan suatu cerminan dari

kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu

kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut.

Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh

seluruh masyarakat Indonesia.

 Upaya – upaya tersebut antara lain : Ideologi secara praktis diartikan

sebagai System dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-

sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideologi

diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis

dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai

individu, social, maupun dalam kehidupan bernegara. Secara etimologis, ideologi

berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari idein yang

berarti melihat. Idea juga diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil

perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu

pengetahuan atau teori, sedang kata logis berasal dari kata logos dari kata legein

yaitu berbicara.

Istilah ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de

Tracy (1754 - 1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan

sains tentang ide. Jadi dapat disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah

pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus di dalam pikiran.


   Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan

pandangan hidup bangsa Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan

kenyataan sejarah bahawa Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan

karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu.Pancasila dijadikan ideologi

dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional.

Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan

bernegara.

Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional

karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang

disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan

Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi. Pancasila pertama kali

dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya sidang Badan

Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI).

a. Ketuhanan (Religiusitas)

 Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan

sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia.

Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat

yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa

maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang

dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan

Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan


kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi

masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan,

dan masyarakat yang beragama.

b. Kemanusiaan (Moralitas)

   Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran

tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai

potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia

yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus,

lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang

teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat

membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai

kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk

sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai

c. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia

    Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran

Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa

Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari

Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun

pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri

sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia

terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-
macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk

dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.

d. Permusyawaratan dan Perwakilan

    Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan

orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling

menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-

prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa

Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan

yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam

kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.

Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir

dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari

belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit

e.Keadilan Sosial

    Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak

berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan

berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu

secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama

untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya.

Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan


peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. (Dari

berbagai sumber ).

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
            Dari makalah yang telah dibuat tadi dapat di simpulkan bahwa pancasila

mempunyai arti sangat penting bagi kehidupan masyarakat bangsa indonesia,

pancasila mempunyai nilai-nilai positif bagi kehidupan kita. Disamping itu

banyak langkah - langkah yang harus kita ambil untuk menjalankan atau

menerapkan pancasila dalam kehidupan kita.

B. Saran

            Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui

bahwa pancasila sangat penting bagi kehidupan kita dan agar pembaca dapat

melaksanakan atau bisa menerapkan pancasila di masyarakat. Selain dari pada

itu,penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami masih dalam

proses pembelajaran.Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat

menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang

sifatnya tersirat maupun tersurat.

DAFTAR PUSAKA

Ahmad Kosasih Djahiri,Pancasila sebagai ideologi bangsa,Jakarta: Prenada

Media,2008
Lembaga Pancasila Indonesia,Pancasila Sebagai Dasar Negara,Jakarta:2000

http://Media Surabaya.com/2008/04/15/pancasila sebagai ideologi bangsa.Dikutip

pada tanggal 10 Nopember 2010.

http://www.google.co.id+pancasila sebagai pedoman hidup bangsa indonesia.

Dikutip pada tanggal 10 Nopember 2010.

Adi Yulianto Joko http://pandidikan.blogspot.com/2010/11/pancasila-sebagai-

ideologi-pandangan.html. Pancasila Sebagai Ideologi Pandangan Hidup Bangsa

Anda mungkin juga menyukai