BAB I
PENDAHULUAN
tanpa ada paksaan. Para penyuluh dapat berhubungan langsung dengan para
yang dimulai sejak awal abad 20. Penyuluhan pertanian bermula dari adanya
maju yang ditemukan para ahli dapat dipraktekkan oleh para petani sebagai
Voorlichting Dients atau LVD) pada tahun 1908 di bawah Departemen Pertanian
(BPLPP, 1978).
adanya perubahan actual dari penyuluhan sesuai sesuai denga kondisi Negara saat
ini. Perubahan penyuluh ke depan, antara lain : pertama, untuk agribisnis hulu,
produksi dengan variasi pengetahuan baru, seperti produksi hasil pertanian yang
bagaimana, agar produk hasil olahan itu dapat dipasarkan dan mendapatkan
sebagai jembatan yang menghubungkan antara praktik yang dijalankan oleh petani
proses pengiriman pesan baik oleh komunikator atau penyuluh kepada komunikan
dengan baik, penyuluh perlu memiliki kompetensi tertentu , baik dalam aspek
tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi dan tantangan penyuluh saat ini.
yang dihrapkan bisa memberikan arti yang strategis sebagai payung hokum terkait
dicanangkan oleh Presiden pada bulan Juli 2005, yang kemudian diikuti oleh
kesatuan visi dan tujuan dalam mencapai sasaran pembangunan pertanian baik
pertanian nasional. Karena aspek ketahanan pangan memiliki dampak yang cukup
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), Pasal 8 ayat (2) huruf d
dan Pasal 15, memberi makna bahwa Balai Penyuluhan di Tingkat Kecamatan
luas. Balai penyuluhan sebagai tempat satuan administrasi pangkal bagi penyuluh
hidup masyarakat petani yang merupakan porsi terbesar dari struktur masyarakat
Indonesia. Berbagai bentuk program telah diterapkan untuk membantu petani agar
mampu memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dalam perekonomian di Indonesia.
Berbagai bantuan juga telah dilaksanakan mulai dari subsidi sarana produksi,
bantuan modal langsung, kredit usahatani, dan lain sebagainya yang jumlahnya
masih tergantung terhadap berbagai bantuan, dan masih berfikir belum mampu
program penyuluhan pertanian yang selama ini sudah berjalan, belum mampu
secara optimal membantu prtani dalam meningkatkan taraf hidupnya, serta belum
serta sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pada jenjang
BAB II
adalah kegiatan non formal bagi petani dan keluarganya sebagai wujud jaminan
atau penyuluh kepada komunikan atau petani tetapi dalam proses pengiriman
formal bagi petani beserta keluarganya dimana kegiatan dalam ahli pengetahuan
yang bermanfaat dan praktis bagi masyarakat petani di pedesaan dan kehidupan
8
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan
pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk
masalah dalam mencapai tujuan dan alternatif terbaik untuk memecahkan masalah
Pertanian (WKPP) oleh PPL dapat berjalan dengan baik, bila pelaksanaannya
9
dibuat setelah penyuluh mengetahui gambaran umum tentang kondisi dan situasi
yang dihadapi oleh para petani, sehingga dapat diprioritaskan kegiatan penyuluh
lengkapi dengan hal-hal yang dianggap perlu untuk berintegrasi dengan pelaku
utama dan pelaku usaha. Program penyuluhan yang baik adalah program yang
yang tersusun dalam monografi wilayah, terutama situasi dan kondisi serta
masalah-masalah yang ada atau tengah dihadapi oleh para petani, peranan dan
televisi, radio, film, video; media cetak seperti koran, majalah, brosur,
poster, banner, leaflet, folder, flip chart, stiker, dan media lainnya seperti
penyelenggaraan pameran.
dipergunakan dalam metoda ini yaitu media khusus seperti sekolah lapang,
Penyuluh adalah salah satu unsur penting yang diakui perannya dalam
bahwa kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan
pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun sebenarnya
kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut.
program penyuluhan pertanian yang ditunjang oleh motivasi kerja untuk mencapai
bahwa, kinerja penyuluh merupakan hasil kerja yang dicapai penyuluh pertanian
organisasi penyuluhan.
Lippitt (1958) dan Chamala dan Shingi (1997) memahami bahwa, kinerja
nyata dalam kehidupannya. Chamala dan Shingi (1997) lebih mengarah pada
dapat didefinisikan sebagai hasil kerja penyuluh berdasarkan status kerja, kondisi
sumberdaya lokal.
ditetapkan oleh organisasi penyuluh pertanian dengan batasan waktu yang telah
dan pelaporan (UU No.16 Tahun 2006) tentang tuposi penyuluh (Nurmala, 2014).
penampilan berbagai aspirasi dalam kegiatan usahatani (Adjid, 1994). Untuk itu
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di
luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya di pedesaan,
dan kehutanan.
yang di capai, berdasarkan indera penerima yang digunakan sasaran, dan macam-
DAFTAR PUSTAKA
Indraningsih, Kurnia Suci. 2010. Kinerja Penyuluh Dari Perspektif Petani dan
Eksistensi Penyuluh Swadaya Sebagai Pendamping Penyuluh Pertanian.
IPB. Bogor.