Diagnosis mola hidatidosa dicurigai bila perempuan dengan riwayat amenorea, mengalami
perdarahan pervaginam, dan saat pemeriksaan didapatkan uterus dengan ukuran yang lebih besar
dari taksiran usia kehamilan. Untuk memperkuat diagnosis, pemeriksaan penunjang laboratorium
yang mengukur kadar Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah maupun urin dapat
dilakukan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG), dapat pula dilakukan untuk mengkonfirmasi
dugaan mola hidatidosa. Pada pemeriksaan USG dapat ditemukan gambaran khas yaitu snow
storm appearance atau honey comb appearance. [5,6]
Penatalaksanaan mola hidatidosa yang direkomendasikan adalah suction curettage. Induksi
persalinan dan histerektomi tidak disarankan karena meningkatkan risiko neoplasia trofoblastik
gestasional. [7]