Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH EXPOSURE

BAHAN REFLEKSI INDIVIDU


“Syarat Mengikuti Ujian Akhir Semester Untuk Mata Kuliah AGAMA”

Oleh : Siska selvina

Program Studi
DIII Perekam Informasi dan Kesehatan
STIKes Santo Borromeus
Parahyangan Kavling 8 No. 1, Kota Baru Parahyangan,
Padalarang Bandung Barat 40558
I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa . Karena atas berkat , rahmat ,
dan bimbingan-NYA lah saya dapat membuat makalah ini dengan lancar dan
menyelesaikannya dengan tepat waktu .
Makalah ini dibuat berdasarkan hasil exposure yang telah saya lakukan dengan rekan saya
jauh sebelum pembuatan makalah ini . Objek yang kami soroti adalah orang-orang yang
kurang mendapat perhatian . Orang yang hidupnya pas-pasan saja . Orang yang betul-betul
berjuang untuk mempertahankan hidunya dan keluarganya . Orang-orang yang dipinggiran .
Mereka itu seperti pengamen , pengemis , kuli , buruh kasar , pedagang kecil dan orang-
orang yang kurang mendapat perhatian lainnya . Yang kami lakukan adalah menyusuri
segala kehidupan mereka . Dari kehidupan ekonominya , kehidupan sosialnya ,
pendidikannya , budaya dan lainnya . Dengan begini saya dapat mempelajari sebuah
kehidupan baru , selain kehidupan yang saya alami sendiri saat ini . Sehingga saya dapat
mengambil hikmah dan pelajaran yang begitu berharga untuk kehidupan saya saat ini dan
yang akan datang .

Dalam exposure ini saya berusaha mengungkapkan sesuatu tak kelihatan menjadi kelihatan ,
sesuatu yang samar menjadi tak samar .

Makalah ini adalah persembahan saya sebagai syarat untu mengikuti UAS agama, yang lebih
penting lagi adalah sebagai bahan refleksi atau permenungan hidup saya untuk hidup
selanjutnya .

Padalarang , 15 Januari 2014

Siska Selvina
II
DESKRIPSI
Hari jumat tanggal 6 Desember 2012 kami melakukan exposure . Sebelumya kami berkumpul
di kampus pagi hari pukul 08.00 . setelah itu kami berpisah sesuai kelompok kecil . saya
(siska) dengan rekan saya (tamy) awalnya berencana pergi ke terminal damri ciburuy ,
sesampainya disana kami pun bertanya kepada salah satu sopir damri tentang target yang
kami cari , yaitu seorang pengamen tuna netra yang memang selalu ikut Damri itu . Tapi
belum saja kami menyelesaikan pertanyaan kami , sopir damri itu marah-marah dan mengusir
kami untuk bertanya kepada yang lain . kami pun pergi dan bertanya kepada bapak yang
ternyata seorang kondektur damri itu . lagi lagi bapak itu tidak memberi informasi tentang
target kami , malah menggoda kami . kami pun ketakutan dan buru buru pergi meninggalkan
tempat itu . dan akhirnya membatalkan niat kami mencari target pertama kami itu .

kami pun mencari cari target baru di sepanjang jalan . setelah kami berjalan jauh , sampai lah
kami disuatu kampung yaitu kampung Andir yang berada tak jauh dari terminal damri itu .
kemudian dari kejauhan kami melihat seorang nenek yang sudah tua renta membawa banyak
sekali bawaan , dan ternyata dia sedang menjajakan kue dan gorengan . kami pun
menghampirinya , dan mulai mendekati nenek itu , awalnya kami membeli beberapa kue
nya . lalu kami mulai berbincang bincang dan menanyakan semua tentang nenek itu . beliau
bernama nenek Amah , setiap hari berkeliling kampung untuk menjajakan keu dan gorengan .
saat itu , kami bertemu nenek Amah tepat di depan sebuah sekolah TK,SD,SMP AS-SALAM
. Dan nenek ternyata diam di depan sekolah itu , menunggu anak-anak keluar untuk
beristirahat dan berharap kue dan gorengannya terjual . kami pun membantu nenek untuk
membereskan dagangannya , sembari menunggu waktu istirahat nenek bercerita bahwa
ternyata beliau baru saja sembuh dari kecelakaan yang telah menimpanya 2bulan yang lalu ,
beliau tertabrak motor dan mengalami patah tulang di bagian tangan kiri nya . beliau hanya
hidup berdua saja dengan cucu nya . suaminya sudah lama meninggal dan dia memiliki satu
anak perempuan yaitu ibu dari cucunya itu , yang telah meninggalkannya lebih dulu 1 tahun
yang lalu karena sakit keras . dan sudah tak ada lagi kerabat yang dapat beliau temui . hanya
tetangga disekitarnya saja yang beliau anggap keluarga . karena ternyata kue dan gorengan
yang beliau jual itu beliau ambil dari tetangga nya seharga 400nrupiah , dan ia jual seharga
500 rupiah . jadi beliau hanya dapat 100 rupiah saja dari satu buah gorengan dan kue itu .
sehari beliau mendapat kurang lebih 10 ribu saja . uang itu cukup tidak cukup harus ia
cukupkan untuk membeli beras dan lauk nya . beliau bertanggung jawab atas hidupnya dan
hidup cucu nya itu .

tak lama kemudian , anak-anak pun berisitirahat . kami pun berusaha menarik anak-anak itu
untuk membeli kue dan gorengan nenek . syukurlah lumayan banyak kue dan gorengan yang
terjual . kami pun bergegas membereskan dagangan nenek karena hari sudah mendung ,
pertanda hujan akan turun . kami pun membantu nenek untuk membawakan nampan dan
keranjang kue nenek . dan tidak kami duga , ternyata lumayan berat untuk kami bawa keliling
kampung lagi . kami saja yang masih muda merasa berat dan lelah . bagimana dengan
nenek ? setiap hari beliau seperti ini . sungguh perjuanagn yang tak mudah . saat tiba dirumah
salah seorang tetangga nenek pembuat gorengan itu , nenek menyetorkan uang hasil
penjualannya pada hari itu . dan ternyata tidak hanya satu tetangga saja nenek mengambil
gorenagn dan kue nya itu , dari tempat itu kami berjalan jauh lagi ke ke 3 rumah tetangga
nenek lagi untuk menyetorkan uang pendapatannya . cukup jauh dan melelahkan , memang
itu pekerjaan nek.amah setiap harinya . dari pagi hari hingga menjelang sore .

“neng cape ? udah ya biar nenek aja yang bawa, kasian neng nya kecapean” kata-kata itu
yang selalu nenek ucapkan kepada kami . setelah semua uang disetorkan . nenek pun
mengajak kami untuk mampir ke rumah nya . kami pun ikut bersama nenek . tapi sebelumnya
nenek mampir ke sebuah warung untuk membeli beras . beliau hanya membeli setengan
kilogram beras dan satu bungkus tahu saja . setelah itu kami pun berjalan menuju rumah
nenek . sesampainya dirumah kami pun masuk . sangat miris . rumah masih beralaskan
tanah . tanpa lagit-langit yang menjadi tempat berteduh nenek selama ini . di rumah nenek
kami juga bercerita-cerita tentang kehidupan nenek.

Kemudian kami bergegas untuk pulang karena hari sudah mulai sore tetapi nenek
berusaha untuk terus mencegah kami untuk pulang. Sepertinya nenek tidakmenginginkan
kami pulang karena nenek merasa kesepian , namun karena kami begitu memberi banyak
alasan dan pengertian sehingga nenek pun akhirnya mengantar kami sampai di depan
rumahnya .

Sebelum kami berpisah dengan nenek , nenek pun meneteskan air mata , kami pun ikut
bersedih . setelah kami berpelukan dengan nenek kami segera pulang .

Banyak suka duka yang kami alami pada hari itu . suka saat kami membantu nenek
berjualan , menarik banyak pelanggan . dan membuat penghasilan nenek lebih besar dari
biasanya , membuat nenek merasa nyaman bersama kami , setiap orang yang menanyakan
kami siapa ? beliau selalu menjawab “ini cucuku” . tetapi ada juga duka yang kami alami ,
yaitu saat kami di marahi sopir damri , di goda oleh preman , berjalan jauh mencari target
sebelum bertemu dengan nenek , kehujanan , dan membuat nenek menagis saat akan kita
tinggalkan .
III
NILAI-NILAI YANG DI DAPAT

- Dari segi manusia sebagai Animal Rasional

Nek.Amah selalu bertanya-tanya , mengap hidupnya seperti ini ? mengapa ia harus di


tinggalkan suaminya ? mengapa ia harus di tinggalkan anak satu-satunya ? mengapa ia harus
di tinggalkan olaeh kerabat lainnya?, dan setumpuk pertanyaan dalam hatinya . Tapi ia yakin
Tuhan telah membuat yang terbaik untuk nya . dan ia membuat hidupnya lebih bermakna ,
karena selalu bersyukur dan bersabar .

Sehingga kita dapat pelajari , bahwa setiap pertanyaan dalam hidup ini , yakini lah !! jawaban
jawaban itu akan membuat hidup kita bermakna dan menjadikan kita lebih bijak dalam hal
apapun . untuk itu bersabarlah dan tetap syukuri sekecil apapun rahmat yang Tuhan beri ,
karena percayalah rahmat Tuhan itu lebih luas dari pada murka-NYA .

- Dari segi manusia sebagai homo sapiens

Bahwa manusia diberi anugrah oleh tuhan dengan kecerdasan nya . dan kecerdasan itu apasti
ada pada setiap manusia . tergantung kepada manusia itu sendiri menggunakan
kecerdasannya seperti apa . di lihat dari contoh nek.amah . ia menggunakan kecerdasannya
dengan mengambil dagangannya tidak hanya dari satu tempat , ia mengambil dari beberapa
tempat , sehingga apa yang ia jual itu beragam dan tidak membua pembeli bosan . banyak
pilihan yang ia berikan sehingga pembeli dapat memilih .

Maka dari itu , nilai yang saya dapat . saya dapat sekolah sampai saat ini , karena Tuhan
memberikan kecerdasan pada diri saya . untuk itu saya harus menggunakan kecerdasan ini
dengan sebaik mungkin .

- Dari segi manusia sebagai homo sosialis

Manusia tidak dapat hidup sendiri , pasti membutuhkan orang lain . seperti hal nya nek.Amah
, ia meminta bantuan kepada tetangganya dengan mengambil kue dan gorangan yang akan dia
jual . dan tetangga-tetanggga nya pun memberi ia kepercayaan . dan senantiasa menolong
nya. Jadi , bersikap baik lah kepada orang-orang disekitar kita , karena kita akan sangat
membutuhkan mereka .

- Dari segi manusia sebagai homo faber

Manusia senantiasa bekerja .tentu saja manusia harus bekerja untuk memenuhi segala
kebutuhannya , apapun pekerjaan itu , yang pastinya di-ridhoi oleh Tuhan . nek.Amah dengan
umurnya sudah tua , badannya yang sudah mulai sakit-sakit an tapi ia tetap berjuang bekerja
keras menjual gorengan , karena ia merasa memiliki kewajiban untuk hidup nya dan cucunya.
Kita pun harus senantiasa bekerja keras , terus bersemangat , tanamkan dalam diri kita rasa
tanggung jawab yang besar , untuk hidup kita ke depan dan untuk kebahagiaan orang tua kita
kelak saat melihat kita berhasil dan sukses .

- Dari segi Homo Ludix

Setelah bekerja , berusaha , manusia juga perlu mendapat hiburan , perlu bermain . untuk
kesehatan mentalnya . pada masa ini , kita memang masih disenangkan untuk bermain .
bermain boleh saja , tapi jangan sampai lupa waktu dan lupa segalanya . sampai-sampai
melupakan tanggung jawab .

- Dari segi Religious

Dilihat dari religious , karena ia beragama muslim nek.Amah tidak pernah meninggalkan
shalat 5 waktu nya , ia juga masih suka mengikuti pengajian rutin . beribadah kepada tuhan
sampai kapan pun bersifat wajib , harus kita lakukakn , tidak mengenal usia , kondisi , dan
situasi . senantiasa selalu bersyukur atas nikmat-NYA . bersabar dengan segala cobaan-NYA.
IV
KESIMPULAN
Setelah exposure ini saya lakukan . begitu banyak pelajaran yang saya dapat .saya dapat
belajar banyak dari orang-orang di luar sana yang ternyata berjuang keras untuk hidup ini .
sering kali saya kurang bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada saya . rumah yang
layak , makan yang enak , bisa bersekolah sampai saat ini , orang tua yang masih lengkap ,
orang-orang disekitar saya yang peduli dan menyayangi saya . tapi saya sering kali
mengeluh , malas belajar , membuang-buang makanan , tidak bersemangat . padahal banyak
orang di luar sana yang kekurangan . saat ini juga saya bersyukur kepada Tuhan atas segala
nikmat yang telah diberikan-NYA .

Banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari hasil exposure ini , dari kehidupan nenek
Amah . yaitu , kesabaran , senantiasa bersyukur dan menilai positif atas semua yang di
berikan Tuhan , pantang menyerah , rela berkorban , terus belajar , dan selalu mendekatkan
diri pada Tuhan .

Terimaksih kepada pastur Didi , telah memberikan tugas yang begitu berharga ini .

Anda mungkin juga menyukai