Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATAKULIAH PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FARMASI KELAS REGULER KHUSUS

Nama : Dewi Umaya Shinta


Nim : 19032001
Program Studi : D3 Reguler Khusus

SOAL :

1. TULISKAN DAN JELASKAN MACAM-MACAM STERILISASI ?


2. TULISKAN METODE STERILISASI YANG DIGUNAKAN UNTUK BAHAN DAN
ALAT YANG SUDAH ANDA GUNAKAN DILABORATIUM?
3. APAKAH BAHAN-BAHAN SERBUK BISA DI STERILKAN MENGGUNAKAN
STERILISASI BASAH? JIKA TIDAK BERIKAN ALASAN, DAN JIKA YA BERIKAN
ALASAN NYA PULA
4. BUATLAH SEDIAAN INFUS NATRIUM BICARBONAT 1,39% SECARA LENGKAP

5. BUATLAH SEDIAAN TETES MATA ATROPIN SULFAT 2,4% SECARA LENGKAP

Jawab :
1. Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia (Tille, 2017).
a. Pemanasan
I. Pemanasan kering

 Pemijaran
Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa ose di atas api bunsen
sampai ujung ose memijar
 Pembakaran
Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara
dilewatkan di atas api bunsen namun tidak sampai memijar. Misalkan: a)
melewatkan mulut tabung yang berisi kultur bakteri di atas api Bunsen; b)
memanaskan kaca objek di atas api busnen sebelum digunakan; c)
memanaskan pinset sebelum digunakan untuk meletakkan disk antibiotic pada
cawan petri yang telah ditanam bakteri untuk pemeriksaan uji kepekaan
antibiotik.
 Hot air oven
Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda dari kaca/gelas,
petri, tabung Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang terbuat dari karet atau
plastic. Oven Suhu 160-1800C selama 1.5-3 jam. Alat-alat tersebut terlebih
dahulu dibungkus menggunakan kertas sebelum dilakukan sterilisasi.
 Insinerator
Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan yang ditampung dalam
safety box biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan menggunakan
insinerator. Hasil pemanasan dengan suhu 8700-9800 C akan menghasilkan
polutan berupa asap atau debu. Hal ini yang menjadi kelemahan dari sterilisasi
dengan metode insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan bahwa bahan
infeksius dapat dieliminasi dengan baik yang tidak dapat dilakukan dengan
metode lainnya.
II. Pemanasan basah
Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi, contohnya adalah dengan
menggunakan autoklav. Sterilisasi dengan metode ini dapat digunakan untuk
sterilisasi biohazard (bakteri limbah hasil praktikum) dan alat-alat yang tahan
terhadap panas (bluetip, mikropipet), pembuatan media, dan sterilisasi cairan.
Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C selama 15 menit (Tille, 2017).
Pemanasan basah dapat menggunakan
 Autoklaf manual
Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di dalam
autoklaf. Sterilisasi menggunakan autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam
waktu lama. Autoklaf manual setelah suhu mencapai 1210C setelah 15 menit,
jika tidak dimatikan maka suhu akan terus naik, air dapat habis, dan dapat
meledak.
Autoklaf digital/otomatis
Alat ini dapat diatur dengan suhu mencapai 1210C selama 15 menit. Setelah
suhu tercapai, maka suhu akan otomastis turun sampai mencapai 500C dan
tetap stabil pada suhu tersebut. Jika digunakan untuk sterilisasi media, suhu ini
sesuai karena untuk emmbuat media diperlukan suhu 50-700 C.
 Radiasi
Radiasi ionisasi digunakan untuk mensterilkan alat-alat berupa bahan plastic
seperti kateter, plastic spuit injeksi, atau sarung tangan sebelum digunakan.
Contoh radiasi ionisasi adalah metode pada penggunaan microwave yaitu
dengan menggunakan panjang gelombang pendek dan sinar gamma high
energy.
 Filtrasi (penyaringan)
Metode ini digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang sensitive terhadap
panas seperti radioisotope, kimia toksik.
- Filtarsi berupa cairan dengan menggunakan prinsip melewatkan larutan
pada membran selulosa asetat atau selulosa nitrat
- Filtarsi berupa udara dengan menggunakan high-efficiency particulate
air (HEPA) untuk menyaring organisme dengan ukuran lebih besar dari
0.3 µm dari ruang biology savety cabinet (BSCs)
III. Strerilisasi dengan metode kimiawi
 Uap formaldehide atau hydrogen peroksida digunakan untuk sterilisasi filter
HEPA pada BSCs
 Glutaraldehyde bersifat sporisidal, yaitu membunuh spora bakteri dalam waktu
3-10 jam pada peralatan medis karena tidak merusak lensa, karet, dan logam,
contohnya adalah alat untuk bronkoskopi.
2.
NO ALAT DAN BAHAN METODE STERILISASI
1. Gelas piala Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
2. Gelas kimia Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
3. Gelas ukur Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
4. Kaca arloji Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
5. Batang pengaduk Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
6. Corong Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
7. Salbutamol sulfat Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
8. Natrium korida Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
9. Erythromycin Radiasi gama
10. Methil paraben Oven Suhu 160⁰C selama
120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

11. BHT Radiasi gama


12. Glyserin Oven Suhu 160⁰C selama
120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

13. propilenglikol Oven Suhu 160⁰C selama


120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

14. Pinset Bakar menggunakan ose


15. Parafin liq Oven Suhu 160⁰C selama
120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

16. Vaselin flav Oven Suhu 160⁰C selama


120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

17. Mortir Autoklaf Suhu 121⁰C


selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
18. Stamper Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
19. Erlenmeyres Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
20. Atropin sulfat Oven Suhu 160⁰C selama
120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

21. Benzalkonium Autoklaf Suhu 121⁰C


selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
22. Na2 EDTA Oven Suhu 160⁰C selama
120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

23. Na metabisulfit Oven Suhu 160⁰C selama


120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

24. Propilen alkohol Oven Suhu 160⁰C selama


120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

25. CH3COOH Autoklaf Suhu 121⁰C


selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
26. CH3COONa Oven Suhu 160⁰C selama
120 menit, atau Suhu 170⁰C
selama 60 menit, atau Suhu
180⁰C selama 30 menit

27. HCL Autoklaf Suhu 121⁰C


selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
28. NaOH Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit
29. Aqua pro injeksi Autoklaf Suhu 121⁰C
selama 15 menit, 134⁰C 3
menit

3. Untuk bahan dengan bentuk serbuk maka pilihan metode utama untuk sterilisasi adalah
menggunakan panas kering (oven) karena kalau menggunakan autoklaf (panas basah)
kemungkinan bahan akan rusak karena basah yang diakbiatkan oleh uap.
4. Infus Na Bicarbonat 1,39 %
- Disiapkan alat dan bahan.
- Ditimbang bahan.
- Disterilisasikan alat dan bahan.
- Na bic sebanyak 9,96 g dilarutkan dalam 100 ml aqua pro injeksi dalam gelas
kimia 1 L.
- Sisa Na bic yang tersisa pada kaca arloji dibilas dengan 5 ml aqua pro injeksi
sebanyak 2 kali, dan hasil bilasnya dimasukan kedalam gelas kimia yang sama
- Kemudian dilarutkan dan ditambahkan A.P.I hingga volumenya mencapai 550 ml,
kemudian di cek pH nya.
- Ditambahakan Hcl secukupnya hingga di peroleh Ph sekitar 7,35-7,45
- Karbon adsorben dimasukan kedalam larutan sediaan, kemudian dipanasakan pada
suhu 60-70 ◦C selama 15 menit.
- Kemudian larutan disaring selagi hangat menggunakan kertas saring doouble ke
gelas ukur 100 ml.
- Sediaan disaring dengan mebran filter ukuran 0,45 µm dilanjutkan dengan
membran filter 0,22 µm lalu dimasukan kedalam flakon 500 ml.
- Sediaan yang telah dikemas dibawa ke gray area untuk di sterilisasi akhir dengan
autoklaf.
- Sediaan yang telah di sterilisasi dibiarkan tertutup selama 2 jam untuk mengindari
rekasi dengan karbon dioksida, lalu diganti tutupnya dengan tutup karet flakon
yang telah di sediakan.
5. Tetes mata atrophin sulfat 2,4 %
- Disiapkan alat dan bahan.
- Ditimbang bahan.
- Disterilisasikan alat dan bahan.
- Atropin sulfat ditimbang sebanyak 1,284 g menggunakan kaca arloji steril, ditutup
dengan aluminium foil dan diberi label.
- Benzalkonium klorida ditimbang sebanyak 0,005 g menggunakan kaca arloji
steril, ditutup dengan aluminium foil dan diberi label.
- Dinatrium EDTA ditimbang sebanyak 0,01 g menggunakan kaca arloji steril,
ditutup dengan aluminium foil dan diberi label.
- Na-metabisulfit ditimbang sebanyak 0,025 g menggunakan kaca arloji steril,
ditutup dengan aluminium foil dan diberi label.
- Polivinil alkohol ditimbang sebanyak 0,125 g menggunakan kaca arloji steril,
ditutup dengan aluminium foil dan diberi label.
- CH3COOH ditimbang sebanyak 0,02 g menggunakan kaca arloji steril, ditutup
dengan aluminium foil dan diberi label.
- CH3COONa ditimbang sebanyak 0,05 g menggunakan kaca arloji steril, ditutup
dengan aluminium foil dan diberi label.
- NaCl ditimbang sebanyak 0,2277 g menggunakan kaca arloji steril, ditutup dengan
aluminium foil dan diberi label.
- Kaca arloji dan cawan penguap yang berisi bahan yang telah ditimbang dan telah
ditutup dengan aluminium foil dimasukkan ke white area melalui transfer box.
- Disiapkan aqua pro injeksi
- Dikembangkan polivinil alkohol sebanyak 0,125 g dalam aqua pro injeksi
sebanyak 5 ml, lalu panaskan hingga suhu 90˚C, aduk dengan batang pengaduk,
tunggu sampai dingin. Kemudian campurkan dengan bahan-bahan lain yang telah
dilarutkan.
- Atropin sulfat sebanyak 1,284 g dilarutkan dalam 3 ml aqua pro injeksi, masukkan
ke dalam gelas kimia 50 ml. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro
injeksi, kemudian atropin sulfat yang dilarutkan diaduk dengan batang pengaduk.
- NaCl sebanyak 0,2277 g dilarutkan dalam 1 ml aqua pro injeksi dalam gelas kimia
50 ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua
pro injeksi.
- Benzalkonium klorida sebanyak 0,005 g dilarutkan dalam 2 ml aqua pro injeksi
dalam gelas kimia 50 ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali
dengan 1 ml aqua pro injeksi.
- Dinatrium EDTA sebanyak 0,01 g dilarutkan dalam 2 ml aqua pro injeksi dalam
gelas kimia 50 ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali
dengan 1 ml aqua pro injeksi.
- Na-metabisulfit sebanyak 0,025 g dilarutkan dalam 1 ml aqua pro injeksi dalam
gelas kimia 50 ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali
dengan 1 ml aqua pro injeksi.
- CH3COOH 0,02 g dilarutkan dalam 1 ml aqua pro injeksi dalam gelas kimia 50
ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro
injeksi.
- CH3COONa sebanyak 0,05 g dilarutkan dalam 1 ml aqua pro injeksi dalam gelas
kimia 50 ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml
aqua pro injeksi.
- Setelah zat aktif dan semua zat tambahan terlarut, campurkan bahan-bahan yang
telah dilarutkan tersebut ke dalam gelas kimia 100 ml.
- Ditambahkan larutan CH3COOH dan CH3COONa untuk mempertahankan pH
target sediaan.
- Larutan digenapkan 80% dengan aqua pro injeksi yaitu 40 ml, aduk dengan batang
pengaduk.
- Lakukan pengecekan pH dengan menggunakan pH indikator universal, bila nilai
pH belum mencapai pH target sediaan, lakukan adjust pH (bila perlu) dengan
menambahkan larutan NaOH 0,1 N dan larutan HCl 0,1 N
- Larutan digenapkan dengan aqua pro injeksi hingga 100% yaitu 50 ml.
- Larutan disaring dengan membran filter 0,45 µm, yang dilanjutkan dengan
membran filter 0,22 µm (duplo) dan ditampung dalam erlenmeyer steril.
- Larutan dimasukkan ke dalam botol. Pasangkan tutup karet dan ikat dengan
simpul champagne kemudian ditransfer ke ruang sterilisasi melalui transfer box

Anda mungkin juga menyukai