DosenPengajar
NurmaAngeliana K,.S.Si
Tanggalpercobaan :
13Maret 2021
Disusunoleh
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengetahuicaramengidentifikasi Vitamin C seacarakuantitatifmetodetitrasi
2. Meghitungkadarsampelobatdenganmetodetitrasiiodimetri
1.2 DasarTeori
Titrasiredoksadalahtitrasi yang melibatkan proses oksidasidanreduksi. Kedua proses
iniselaluterjadisecarabersamaan.
Dalamtitrasiredoksbiasanyamenggunakanpotensiometriuntukmendeteksititikakhir.Untukmengetah
mempunyaipotensialreduksi yang
lebihkecildaripadaiodiumsehinggadapatdilakukantitrasilangsungdenganiodium.Pendeteksiantitika
khirpadatitrasiiodimetriiniadalahdilakukandenganmenggunakanindikatoramilum yang
Vitamin C disebut juga asam askorbat, struktur kimianya terdiri dari rantai 6 atom C dan
kedudukannya tidak stabil (C6H8O6), karena mudah bereaksi dengan O2 di udara menjadi asam
dehidroaskorbat merupakan vitamin yang paling sederhana. Sifat vitamin C adalah mudah
berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan kristal (murni). mudah berubah akibat
sehinggadapatmencegahterjadinyakerusakanjaringanakibatoksidan.Suplemen vitamin C
sehinggadapatmengurangikonversiasamaskorbatmenjadidehidroaskorbat. Vitamin C
jugamengandunglikopen,
likopenmerupakansenyawapotensialuntukantikankerdanmempunyaiaktifitasantioksidandua kali
Asamaskorbatterbuktiberkemampuanmemerankanfungsisebagai inhibitor.Kristal
asamaskorbatinimemilikisifatstabil di udara,
tetapicepatteroksidasidalamlarutandandenganperlahan-lahanberdekomposisimenjadidehydro-
ascorbic acid
(DAA).Selanjutnyasecaraberurutanakanberdekomposisilagimenjadibeberapamolekulasamdalamla
2000).
Sumber vitamin C adalah sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Vitamin C dapat
BAB II
1.1 Alat
1. Kacaarloji
2. Labuukur 250 ml
3. Labuukur 100 ml
4. Erlenmeyer 250 ml
5. Buretcoklat 50 ml
6. Buretbasa 50 ml
7. Statifdanklem
8. Pipet volume 10 ml
9. Botolsemprot
1.2 Bahan
1. Larutanamilum 1%
2. Larutan Na2S2O3 0,01 N
3. LarutanIod 0,01 N
4. Larutan H2SO4 1%
BAB III
METODE KERJA
1. Disiapkanalatdanbahan
2. Dimasukaniodin 10 ml kedalamerlenmeyer
3. Ditambahkan 40 ml Aquadest, aduksampaihomogen
4. Dimasukanlarutaniodkedalamlabuukur 250 ml,
dititrasidengannatriumtiosulfatsampaiwarnakucingpucat,
kemudiaditambahkanamilumsebanyak 5 tetes (larutanberubahmenjadibiru)
5. Dititrasisampaiwarnabiruhilang, lakukanpercobaansebanyak 3 kali.
BAB IV
3.2 HasilPengamatan
1. StandarisasiIod
2. Perhitungan
Rumus
N1 . V1 = N2 . V2
Dik =
- N tiosulfat = 0,03
- Vol iod = 10 ml
- Vol rata-rata = 7,7 ml
Dit = N1 ?
Jawab =
N1 .V1 = N2 . V2
N1 . 7,7 = 0,03
N1 . 10 = 7,7 . 0,03
7,7 .0,03
N1 =
10
N1 = 0,0231 N
Kadar tablet 50 mg
Tablet 1 0,25
Tablet 2 0,25
Tablet 3 0,25
Tablet 4 0,24
Tablet 5 0,25
Tablet 6 0,25
Tablet 7 0,27
Tablet 8 0,25
Tablet 9 0,26
Tablet 10 0,25
2,51
Bobot rata- rata tablet = 0,251 gram =251 mg
10
64,7
V Iod 1 (32,1) + V Iod 2 (32,6) = = 32,35 ml
2
N Iod x v x be x fp
0,01 x mg sampel
13,152216
=5,32478 mg
24,7
BAB V
PEMBAHASAN
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.Vitamin C mempunyai peranan
yang penting bagi tubuh. Vitamin Cmempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-
molekulyang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C juga mempunyai peranan yang penting bagi tubuh
manusia seperti dalam sintesis kolagen, pembentukancarnitine, terlibat dalam metabolism kolesterol
menjadi asam empedu dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin. Struktur
kimiavitamin c atau asam askorbat :
Pada praktikum ini menggunakan metode iodimetri. Iodimetri (titrasilangsung) adalah analisa
titrimetri untuk zat-zat reduktor seperti natriumtiosulfat, arsenat dengan menggunakan larutan
iodin baku. Jika titrasi terhadapzat-zat reduktor dengan titrasi langsung dan tidak langsung.
Dilakukan percobaan ini untuk kadar-kadar zat oksidator secara langsung, seperti kadaryang yang
terdapat pada serbuk vitamin C. Indikator yang umum digunakansuatu larutan kanji. Warna yang
terjadi biru tua hasil reaksi I2. Titrasi iodimetri dilakukan dalam keadaan netral , maka iodin dapat
mengalami reaksi diproporsionisasi menjadi hipordat, tetapi kanji juga mempunyai kekurangan
sebagai indikator :
Percobaan pertama yang kami lakukan yaitu membuat standarisasi larutan Iod 0,01 N dengan cara
dimasukan iodin 10 ml kedalam erlenmeyer lalu ditambahkan 40 ml aquadest dan dimasukan
larutan kedalam labu ukur 250 ml kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat sampai warna
berubah menjadi kuning pucat dan percobaan diulang sebanyak tiga kali.
Percobaan ke dua yaitu standarlisasi Na2S2O3 0,01 N dengan cara dimasukan 10 ml KIO 3 0,01 N
kedalam erlenmeyr lalu ditambhakan 1 gram serbuk KI yang telah dihaluskan lalu dimasukan 5 ml
HCL 2 N kemudian di titrasi dengan larutan tiosulfat sampai kuning pucat dan ditambahkan lagi 5
tetes indikator amilum sampai warna biru larutan menhilang dan percobaan di ulang sebanyak
toga kali.
Percobaan ketiga yang kami lakukan yaitu 2,5 gram vitamin C dilarutkan dengan aquadest
sebanyak 100 ml di dalam labu takar dan kemudian di saring. Diambil 5 ml vitamin C denag pipet
filtrat lalu kami tambahkan 1 ml indikator amilum lalu di titrasi dengan larutan iod 0,01 N sampai
warna biru kehitaman, dan percobaan diulang sebanyak tiga kali.
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN