Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KIMIA FARMASI II

PENENTUAN VITAMIN C METODE TITRASI IODIMETRI

DosenPengajar

NurmaAngeliana K,.S.Si

Tanggalpercobaan :

13Maret 2021

Disusunoleh

DEWI UMAYA SHINTA 19032001


HANUN NURKHOLIFAH 19032003
NUR FITRIA INDRIYANI 19032005
ARISTRIANA 19032006

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mengetahuicaramengidentifikasi Vitamin C seacarakuantitatifmetodetitrasi
2. Meghitungkadarsampelobatdenganmetodetitrasiiodimetri

1.2 DasarTeori
Titrasiredoksadalahtitrasi yang melibatkan proses oksidasidanreduksi. Kedua proses

iniselaluterjadisecarabersamaan.

Dalamtitrasiredoksbiasanyamenggunakanpotensiometriuntukmendeteksititikakhir.Untukmengetah

uikadar vitamin C metodetitrasiredoks yang digunakanadalahtitrasilangsung yang

menggunakaniodium. Iodiumakanmengoksidasisenyawa-senyawa yang

mempunyaipotensialreduksi yang lebihkecildibandingiodium. Vitamin C

mempunyaipotensialreduksi yang

lebihkecildaripadaiodiumsehinggadapatdilakukantitrasilangsungdenganiodium.Pendeteksiantitika

khirpadatitrasiiodimetriiniadalahdilakukandenganmenggunakanindikatoramilum yang

akanmemberikanwarnabirupadasaattercapainyatitikakhir (Gandjar, dkk., 2007).

Vitamin C disebut juga asam askorbat, struktur kimianya terdiri dari rantai 6 atom C dan

kedudukannya tidak stabil (C6H8O6), karena mudah bereaksi dengan O2 di udara menjadi asam

dehidroaskorbat merupakan vitamin yang paling sederhana. Sifat vitamin C adalah mudah

berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan kristal (murni). mudah berubah akibat

oksidasi, tetapi amat berguna bagi manusia (Safaryani, dkk., 2007).

Vitamin C adalahsalahsatu vitamin yang sangatdibutuhkanolehmanusia.Vitamin C

mempunyaiperanan yang pentingbagitubuh.Vitamin C mempunyaisifatsebagaiantioksidan yang

dapatmelindungimolekul-molekul yang sangatdibutuhkanolehtubuh.Vitamin C

jugamempunyaiperanan yang pentingbagitubuhmanusiasepertidalamsintesiskolagen,


pembentukancarnitine, terlibatdalam metabolism

kolesterolmenjadiasamempedudanjugaberperandalampembentukan neurotransmitter norepinefrin.

(Arifin, dkk., 2007).

Pemberiankombinasi vitamin C dengan bioflavonoid

dapatmenghalangidanmenghentikanpembentukkansuperoksidadan hydrogen peroksida,

sehinggadapatmencegahterjadinyakerusakanjaringanakibatoksidan.Suplemen vitamin C

diantaranyaadalahkombinasi vitamin C dan bioflavonoid, dipasarandiantaranyaadalah Ester

C®.Bioflavonoid berfungsimeningkatkanefektivitaskerja vitamin C

sehinggadapatmengurangikonversiasamaskorbatmenjadidehidroaskorbat. Vitamin C

jugamengandunglikopen,

likopenmerupakansenyawapotensialuntukantikankerdanmempunyaiaktifitasantioksidandua kali

lebihkuatdari beta karoten (Wahyuni, dkk., 2008).

Asamaskorbatterbuktiberkemampuanmemerankanfungsisebagai inhibitor.Kristal

asamaskorbatinimemilikisifatstabil di udara,

tetapicepatteroksidasidalamlarutandandenganperlahan-lahanberdekomposisimenjadidehydro-

ascorbic acid

(DAA).Selanjutnyasecaraberurutanakanberdekomposisilagimenjadibeberapamolekulasamdalamla

rutansampaimenjadiasamoksalat (oxalic acid) dengan pH di atas 4.

Pengaruhperubahanlingkunganasamaskorbattertentutidakberfungsisebagai inhibitor (Tjitro, dkk.,

2000).

Sumber vitamin C adalah sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Vitamin C dapat

hilang karena hal-hal seperti :

1. Pemanasan, yang menyebabkan rusak/berbahayanya struktur,

2. Pencucian sayur setelah dipotong-potong terlebih dahulu,

3. Adanya alkali atau suasana basa selama pengolahan, dan


4. Membuka tempat berisi vitamin C sebab oleh udara akan terjadi oksidasi yang tidak

reversible (Poedjiadi, 1994)

BAB II

ALAT DAN BAHAN

1.1 Alat
1. Kacaarloji
2. Labuukur 250 ml
3. Labuukur 100 ml
4. Erlenmeyer 250 ml
5. Buretcoklat 50 ml
6. Buretbasa 50 ml
7. Statifdanklem
8. Pipet volume 10 ml
9. Botolsemprot

1.2 Bahan
1. Larutanamilum 1%
2. Larutan Na2S2O3 0,01 N
3. LarutanIod 0,01 N
4. Larutan H2SO4 1%
BAB III

METODE KERJA

3.1 SandarisasiIod 0,01 N

1. Disiapkanalatdanbahan
2. Dimasukaniodin 10 ml kedalamerlenmeyer
3. Ditambahkan 40 ml Aquadest, aduksampaihomogen
4. Dimasukanlarutaniodkedalamlabuukur 250 ml,
dititrasidengannatriumtiosulfatsampaiwarnakucingpucat,
kemudiaditambahkanamilumsebanyak 5 tetes (larutanberubahmenjadibiru)
5. Dititrasisampaiwarnabiruhilang, lakukanpercobaansebanyak 3 kali.

3.2 StandarisasiNa2S2O3 0,01 N


1. Disiapkanalatdanbahan
2. Dimasukan 10 ml KIO3 0,01 N kedalam Erlenmeyer
3. Ditambahkan 1 gram KI serbukdandihomogenkan
4. Dimasukan 5 ml HCL 2 N
5. Dititrasidenganlarutantiosulfatsampaikuningpucat
6. Ditambahkan 5 tetesindikatoramilumsampaibiruhilang
7. Diulangisebanyak 3 kali

3.3 Penetapan Kadar Vitamin C


1. Disiapkanalatdanbahan
2. Ditimbang 2,5 gram Vitamin C
3. Dilarutkandenganaquadestdidalamlabutakar 100 ml
4. Dipipet 5 ml larutan vitamin C masukankedalam Erlenmeyer
5. Ditambahkan 1 ml indikatoramilum
6. Dititrasidenganlarutaniod 0,01 N sampaibirukehitaman
7. Diulangisebanyak 3 kali

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

3.2 HasilPengamatan
1. StandarisasiIod

Titrasi 1 Titrasi 2 Titrasi 3


Larutaniod 10 ml 10 ml 10 ml
NatriumTiosulfat 6,7 ml 7,8 ml 7,6 ml
Rata-rata 7,7 ml

2. Perhitungan

Rumus
N1 . V1 = N2 . V2

Dik =
- N tiosulfat = 0,03
- Vol iod = 10 ml
- Vol rata-rata = 7,7 ml

Dit = N1 ?

Jawab =

N1 .V1 = N2 . V2

N1 . 7,7 = 0,03

N1 . 10 = 7,7 . 0,03

7,7 .0,03
N1 =
10

N1 = 0,0231 N
Kadar tablet 50 mg

Tablet 1 0,25
Tablet 2 0,25
Tablet 3 0,25
Tablet 4 0,24
Tablet 5 0,25
Tablet 6 0,25
Tablet 7 0,27
Tablet 8 0,25
Tablet 9 0,26
Tablet 10 0,25
2,51
Bobot rata- rata tablet = 0,251 gram =251 mg
10

- Titrasi pertama = 32,1 ml


- Titrasi ke dua = 32,6 ml
- Titrasi ke tiga =33,5 ml

64,7
V Iod 1 (32,1) + V Iod 2 (32,6) = = 32,35 ml
2

N Iod x v x be x fp
0,01 x mg sampel

0,0231 x 32,35 x 0,88 x 20


0,01 x 247 mg

13,152216
=5,32478 mg
24,7

BAB V

PEMBAHASAN

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.Vitamin C mempunyai peranan
yang penting bagi tubuh. Vitamin Cmempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-
molekulyang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C juga mempunyai peranan yang penting bagi tubuh
manusia seperti dalam sintesis kolagen, pembentukancarnitine, terlibat dalam metabolism kolesterol
menjadi asam empedu dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin. Struktur
kimiavitamin c atau asam askorbat :
Pada praktikum ini menggunakan metode iodimetri. Iodimetri (titrasilangsung) adalah analisa
titrimetri untuk zat-zat reduktor seperti natriumtiosulfat, arsenat dengan menggunakan larutan
iodin baku. Jika titrasi terhadapzat-zat reduktor dengan titrasi langsung dan tidak langsung.
Dilakukan percobaan ini untuk kadar-kadar zat oksidator secara langsung, seperti kadaryang yang
terdapat pada serbuk vitamin C. Indikator yang umum digunakansuatu larutan kanji. Warna yang
terjadi biru tua hasil reaksi I2. Titrasi iodimetri dilakukan dalam keadaan netral , maka iodin dapat
mengalami reaksi diproporsionisasi menjadi hipordat, tetapi kanji juga mempunyai kekurangan
sebagai indikator :

- Kanji tidak dapat larut dalam air dingin


- Suspensinya dalam air tidak stabil
- Bila penabahan kanji dilakukan pada awal titrasi denga I 2 akan membentuk kompleks iod-
amilum. Jika dalam titrasi menggunakan indikator kanji maka penambahan kanji dilakukan
pada saat mendekati titik ekuivalen.

Percobaan pertama yang kami lakukan yaitu membuat standarisasi larutan Iod 0,01 N dengan cara
dimasukan iodin 10 ml kedalam erlenmeyer lalu ditambahkan 40 ml aquadest dan dimasukan
larutan kedalam labu ukur 250 ml kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat sampai warna
berubah menjadi kuning pucat dan percobaan diulang sebanyak tiga kali.

Percobaan ke dua yaitu standarlisasi Na2S2O3 0,01 N dengan cara dimasukan 10 ml KIO 3 0,01 N
kedalam erlenmeyr lalu ditambhakan 1 gram serbuk KI yang telah dihaluskan lalu dimasukan 5 ml
HCL 2 N kemudian di titrasi dengan larutan tiosulfat sampai kuning pucat dan ditambahkan lagi 5
tetes indikator amilum sampai warna biru larutan menhilang dan percobaan di ulang sebanyak
toga kali.

Percobaan ketiga yang kami lakukan yaitu 2,5 gram vitamin C dilarutkan dengan aquadest
sebanyak 100 ml di dalam labu takar dan kemudian di saring. Diambil 5 ml vitamin C denag pipet
filtrat lalu kami tambahkan 1 ml indikator amilum lalu di titrasi dengan larutan iod 0,01 N sampai
warna biru kehitaman, dan percobaan diulang sebanyak tiga kali.

BAB VI

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai