Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Asto Pandra

NIM : BCA 118 134

KELAS : C (Akuntansi)

MATA KULIAH : Audit Internal

DOSEN PENGAMPU : Lamria Simamora, SE., M.SA., Ak., CA

TUGAS : Soal BAB 4 (Halaman 78)

PERTANYAAN :

1. Jelaskan mengenai risiko audit dan komponen audit laporan keuangan!


2. Jelaskan mengenai studi COSO, risiko deteksi, risiko bawaan dan risiko pengendalian!

JAWABAN :

1. Risiko audit terdiri atas dua tingkatan yaitu tingkat laporan keuangan dan saldo akun
(atau tingkat kelompok transaksi). Pada tingkat laporan keuangan, risiko audit adalah
risiko bahwa auditor mungkin secara tidak sengaja gagal memodifikasi dengan layak
pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara material. Standar audit
menyatakan bahwa seorang auditor harus mempertimbangkan karakteristik manajemen,
karakteristik operasi dan industry, dan karakter penugasan. Dalam mempertimbangkan
risiko audit pada tingkat saldo akun atau kelompok transaksi, seorang auditor harus
mempertimbangkan asersi-asersi laporan keuangan. Asersi adalah representasi dari
manajemen yang terdapat pada saldo akun, kelompok transaksi dan pengungkapan. SAS
(Statement of Auditing Standards) mengidentifikasi ada lima asersi umum manajemen
(atau asersi laporan keuangan), yaitu keterjadian atau keberadaan, kelengkapan, hak dan
kewajiban, penilaian atau alikasi, serta penyajian dan pengungkapan.
2. Studi COSO adalah pengendalian internal dalam kerangka kerja terintegrasi. Studi
tersebut mengawali pembahasan tentang penentuan risiko. Setiap entitas menghadapi
berbagai risiko baik dari luar maupun dari dalam yang harus ditentukan. Persyaratan awal
untuk penentuan risiko adalah adanya penetapan tujuan yang dihubungkan pada tingkat-
tingkat yang berbeda dan konsisten dalam organisasi.
Risiko deteksi adalah auditor menilai risiko audit yang direncanakan untuk sebuah
asersi, risiko bawaannya dan risiko pengendaliannya untuk menemukan risiko penemuan
yang direncanakan dengan menentukan risiko audit. Seorang auditor harus dapat
mengevaluasi risiko-risiko ini baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Semakin besar
risiko bawaan dan risiko pengendalian terkait dengan suatu asersi maka semakin rendah
risiko deteksi yang dapat diterima dan makin banyak bukti audit yang harus
dikumpulkan.
Risiko bawaan (Inherent Risk) adalah kerentanan suatu asersi atas terjadinya salah
saji yang material dengan mengasumsikan bahwa tidak ada kebijakan atau prosedur
struktur pengendalian internal yang terkait yang ditetapkan. Risiko bawaan adalah risiko
yang bersifat intrinsic terhadap suatu entitas. Risiko dari salah saji seperti ini lebih besar
untuk beberapa asersi dan saldo atau kelompok transaksi dibandingkan yang lain. Factor-
faktor yang diidentifikasi pada tingkat laporan keuangan dapat berdampak pada risiko
bawaan di tingkat saldo atau kelompok transaksi. Auditor harus mampu mengevaluasi
risiko bawaan yang ada pada klien dengan memperhatikan industry secara keseluruhan.
Risiko pengendalian (Control Risk) adalah risiko bahwa salah saji material yang bisa
terjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi, secara tepat waktu oleh
struktur, kebijakan atau prosedur pengendalian internal suatu entitas. Beberapa risiko
pengendalian akan tetap ada karena adanya keterbatasan yang melekat pada struktur
pengendalian internal. Seorang auditor harus bisa menilai risiko pengendalian pada
tingkat maksimal jika kebijakan maupun prosedur tidak efektif atau menghabiskan
banyak biaya untuk mengevaluasi efektivitasnya. Jika auditor menetapkan risiko
pengendalian dibawah maksimal, auditor tersebut diharapkan memperoleh bahan bukti
mengenai rancangan dan operasi kebijakan dan prosedur yang layak untuk membenarkan
penetapan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai