Anda di halaman 1dari 4

Itsna F W XMIPA6

1. Jelaskan bahan genetik , selubung protein dan sampul pada struktur virus.
1. Bahan Genetik
Bahan genetik virus tersusun atas satu jenis asam nukleat. Beberapa jenis virus yang
menggunakan asam deoksiribonukleat (DNA) sebagai bahan genetiknya, tetapi
sebagian besar jenis virus yang menggunakan asam ribonukleat (RNA). Tidak ada
jenis virus yang menggunakan dua macam asam nukleat sekaligus. Polimer asam
nukleat tersebut mengandung sekitar 4-7 gen untuk virus kecil dan sekitar 150-200 gen
untuk virus besar. Asam nukleat tersebut bersifat khas dan merupakan salah satu dasar
pengelompokan (klasifi- kasi) virus. Berdasarkan jenis asam nukleatnya, virus
dikelompokkan menjadi dua, yaitu virus DNA dan virus RNA.
2. Selubung Protein
Selubung protein (kapsid) adalah selubung yang membungkus asam nukleat (DNA
atau RNA) sehingga disebut juga nukleokapsid. Kapsid tersusun atas subunit-subunit
protein yang disebut kapsomer, sebagai contoh virus herpes tersusun atas 162
kapsomer. Kapsid ada yang berbentuk ikosahedral, heliks, atau bentuk lainnya.
Kapsid memiliki tiga fungsi, yaitu :
 membungkus dan melindungi asam nukleat agar tidak tercerna oleh enzim,
 memberikan tempat perlekatan yang memungkinkan virion dapat melekat pada sel
inang,
 memberi bentuk pada virion.
3. Sampul
Sampul adalah membran lipoprotein (lipid dan protein) yang mengelilingi kapsid.
Sampul ditemukan hanya pada beberapa virus, contohnya virus influenza. Virus tipe
ini disebut virus "bersampul" sebagai kebalikan dari virus telanjang. Sampul tersebut
tersusun atas dua lapis lemak yang diselingi molekul protein (lipo- protein bilayer) dan
mengandung bahan-bahan dari membran sel inang.
Virus memiliki bentuk dan ukuran yang tetap. Bentuk sebuah virus yang ditentu-
kan oleh organisasi subunit-subunit protein (kapsomer) yang menyusun kapsid.
Kapsid virus umumnya berbentuk:
 heliks, contohnya virus mosaik tembakau (TMV) berbentuk batang atau benang
 polihedral, contoh virus influenza yang memiliki sampul dan virus adenovirus yang
memiliki paku-paku protein untuk menyambung virus dengan reseptor sel inang
 kombinasi heliks dan polihedral, contoh bakteriofag atau dikenal sebagai fag T4
yang menyerang bakteri
2. Jelaskan cara reproduksi virus secara litik dan lisogenik.
1. Secara Litik
 Perlekatan (Adsorpsi) adalah peristiwa melekatnya fag pada dinding sel bakteri
melalui ekor dan serabut ekornya. Perlekatan terjadi pada tempat khusus yang
disebut reseptor. Reseptor harus benar-benar cocok bagi fag karena jika tidak, virus
tidak dapat perlekatan.
 Penetrasi merupakan peristiwa penyuntikan DNA fag ke dalam sel bakteri. DNA
masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap tinggal di luar sel. Fag
menghasilkn enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel bakteri sehingga
mempermudah penetrasi
 Replika dan Sintesis. Virus DNA atau fag yan masuk tadi segera mengambil alih
perlengkapan Metabolisme sel inang. DNA Fag mengambil alih ribosom sel
bakteri untuk menyintesis virus protein yan berupa enzim. Enzim virus
menyebabkan replikasi DNA fag. Bersamaan engan itu, DNA bakteri dirusak dan
sintesis DNA serta protein bakteri juga di hentikan. Selanjutnya, terjadi
pembentukan protein penyusun kapsid, baik untuk bagian kepala, ekor, maupun
serabut ekor.
 Perakitan. Setelah semua bagian-bagian fag terbentuk dengan lengkap, akhirny
DNA-DNA fag dan protein-protein selubung dirakit menjadi fag yang leng kap
(virion). Pada tahap ini, mula-mula akan dirakit protein-protein yan menyusun
kapsid, selanjutnya kapsid diisi dengan DNA yang merupakan inti nya. Setelah itu,
baru ditambahkan komponen ekornya.
 Pelepasan Fag. Pada tahap ini dinding sel bakteri akan dilisiskan oleh enzim
lisozim fag dan diikuti dengan pelepasan fag-fag baru. Pada peristiwa ini dapat
dihasil kan 200 fag baru yang siap menginfeksi bakteri lain untuk memulai siklus
litik lagi. Waktu yang diperlukan dari perlekatan sampai pelepasan fag baru
bervariasi bergantung pada jenis virusnya, tetapi berkisar 20 hingga 40 menit.
Virus T memerlukan waktu kira-kira 25 menit untuk satu siklus. Pada virus
bersampul, pembebasan fag dilakukan tidak dengan cara memlisiskan sel inang,
tetapi dengan cara membentuk kuncup (bud) pada membrane sel inang. Dengan
cara ini, sel inang tidak rusak atau mati.
2. Secara Lisogenik
Pada siklus lisogenik, fag yang menginfeksi tidak menyebabkan lisisnya sel inang.
Virus semacam ini disebut temperate (moderat). Tidak seperti virus virulen yang
melisiskan sel inang, virus tidak selalu menghancurkan sel inang. Tahap-tahap pada
siklus lisogenik hampir sama dengan tahap- tahap pada siklus litik.
Pertama-tama, virus akan melekat pada sel inang, kemudian akan melakukan
penetrasi DNA-nya. Setelah masuk ke dalam sel inang, DNA fag tidak merusak
metabolisme, tetapi bergabung dengan DNA bakteri. DNA fag yang bergabung
dengan DNA bakteri disebut profag.
Dalam keadaan bergabung dengan DNA inang, DNA profag bereplikasi bersama
dengan DNA bakteri dan kepatuhan pada aturan DNA bakteri. Jika bakteri membelah
diri, profag juga akan ikut membelah sehingga sel anakan bakteri selalu membawa
profag baru. Dalam kondisi normal, profag akan bergabung dan ikut memperbanyak
diri bersama bakteri yang ditumpanginya (bersifat laten). Namun, jika tiba-tiba
berubah menjadi tidak nyaman, misalnya ada sinar ultraviolet, profag akan keluar dari
DNA bakteri, selanjutnya ia dapat memperbanyak diri di dalam sel sebagai fag
virulen. Jadi, fag akan melakukan siklus litik yang menyebabkan lisisnya sel inang
dan pelepasan fag-fag baru (sekitar 10-1.000 fag / sel). Contoh virus yang mengalami
siklus lisogenik adalah virus herpes dan HIV.
3. Jelaskan peran virus bagi manusia yang menguntungkan dan merugikan.
1. Menguntungkan
 Dapat digunakan untuk memproduksi protein viral yang berguna bagi industri dan
kepentingan penelitian
 Di bidang medis, digunakan untuk memproduksi vaksin sebgai agen pencegah
penyakit
 Di manfaatkan untuk terapi gen
 Bakteriofag ( virus yang menyerang bakteri) dapat digunakn untuk mengenali
bakteri pathogen tertentu
 Di gunakan dalam penelitian rekayasa genetik. Dalam rekayasa genetik, virus
digunakan sebagai vector cloning
2. Merugikan
Virus merupakan parasite intraseluler obligat yang dapat menyebabkan penyakit pada
makhluk hidup yang menjadi inangnya.
3. Sebutkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus.
 Influeza, disebabkan oleh Orthomyxovirus
 Gondong, disebabkan oleh Paramyxovirus
 Campak, disebabkan oleh Morbilivirus
 Cacar air, disebabkan oleh Varicella zoster virus
 Herpes, disebabkan oleh Herpes simplex virus
 Rabies, disebabkan oleh Lyssavirus
 Demam kuning, disebabkan oleh Flavivirus
 Hepatitis, disebabkan oleh Hepatovirus
 AIDS, disebabkan oleh Lentivirus (HIV)
 Ebola, disebabkan oleh Filovirus
 COVID-19, disebabkan oleh nCoV

Anda mungkin juga menyukai