Jakarta -
Pemerintah resmi melarang kegiatan mudik Idul Fitri 2021 selama 6 Mei hingga 17 Mei
2021. Seluruh moda transportasi dilarang beroperasi pada tanggal tersebut. Apakah
Anda setuju?
Sementara itu, SE Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idulfitri
dijelaskan bahwa perjalanan orang selama bulan Ramadan dan Idulfitri tersebut
dikecualikan bagi kendaraan pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan dengan
keperluan mendesak untuk kepentingan nonmudik, yaitu bekerja/perjalanan dinas,
kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang
didampingi oleh satu orang anggota keluarga, dan kepentingan persalinan yang
didampingi maksimal dua orang.
Meski begitu, ada sejumlah pengecualian. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi
Setiyadi menambahkan ada pengecualian bagi masyarakat yang boleh melakukan
perjalanan. Pengecualian itu untuk perjalanan dinas pegawai ASN, pegawai BUMD,
TNI-Polri, dan pegawai swasta yang dilengkapi surat tugas dengan tanda tangan basah
dan cap basah dari pimpinannya.
"Berikutnya adalah kunjungan keluarga yang sakit, kunjungan duka, anggota keluarga
yang meninggal dunia. Ibu hamil dengan satu orang pendamping itu juga masih
diperbolehkan untuk melakukan perjalanan. Kemudian kepentingan melahirkan
maksimal 2 orang pendamping, serta pelayanan kesehatan yang darurat," jelas dia.
Apakah Anda setuju dengan aturan larangan mudik yang diberlakukan mulai 6 Mei
hingga 17 Mei 2021 ini? Sampaikan pendapat Anda di kolom di bawah!
(rdp/fjp)
TUGAS:
Buatlah analisis terkait isu actual di atas dengan menemukan penyebab utama
dan menentukan alternative pemecahan isu
---
Lansia mendominasi korban jiwa akibat Covid-19, yaitu sebesar 48 persen. Untuk
itu, pemerintah meminta masyarakat urung mudik untuk menjaga diri sendiri dan
keluarga kampung halaman dari tertular Covid-19.