Untaian kalimat di atas adalah doa yang sering dipanjatkan Imam Ahmad bin Hanbal
setelah keluar dari penjara bawah tanah. Doa untuk seseorang yang wajahnya tidak
pernah ia kenali tapi memperkenalkan dirinya sebagai Abul Haitsam. Tidak dikenali
wajahnya karena bertemu di ruang gelap kehidupan. Gelap karena situasi fitnah dan
penderitaan, bertemu di dalam penjara bawah tanah yang juga gelap dan pengap.
Karena seringnya doa itu diucapkan, maka Abdullah putra Ahmad bin Hambal
rahimahumallah bertanya pada ayahnya:
"Seseorang dari kalangan A'rab (Badui) yang wajahnya sama sekali tak pernah
kulihat." jawab beliau kemudian melanjutkan ceritanya
"Suatu malam ketika aku selesai dicambuk dahulu (karena fitnah berkaitan dengan al-
Qur'an sebagai makhluk-pen), mereka (penguasa) menahanku di penjara bawah tanah
yang pengap. Lalu seseorang mencolekku dalam gelap dan bertanya"
Dia berkata kembali: "Aku adalah Abul Haitsam, seorang perampok, peminum khamr,
dan tukang begal. Tertulis dalam catatan Amirul Mukminin bahwasanya aku telah
dicambuk sebanyak 18 ribu kali cambukan yang bermacam macam"
"Dan sungguh aku telah mampu bersabar menanggung semua (siksaan) ini di atas jalan
setan. Maka bersabarlah engkau wahai Ahmad, (karena engkau disiksa) di jalan
Allah!"
" Maka ketika mereka mengikatku dan memulai cambukannya, setiap kali cambuk
mendarat di punggungku, aku teringat ucapan Abul Haitsam dan aku berkata dalam hati
untuk diriku sendiri:"
Banyaknya kejadian di tahun ini mulai dari pandemi, kuliah, bisnis, semuanya seolah
mengingatkan kita untuk bersabar, terus melangkah, membersihkan dan meluruskan niat
hanya karena Allah, hasilnya pasti membahagiakan.
Semoga kita dapat mengisi waktu di 2021 dengan lebih baik, produktif, dan
bermanfaat :)