Chapter 1
Class : 3A
Karena strukturnya yang sangat teratur, air cair juga memiliki konduktivitas termal yang
tinggi. Ini berarti bahwa ia dengan cepat menghantarkan panas dari titik aplikasi. Kombi
nasi panas jenis dan konduktivitas termal yang tinggi memungkinkan air menyerap dan
mendistribusikan kembali sejumlah besar energi panas tanpa peningkatan suhu yang be
sar.
3. Air Adalah Pelarut Universal
GAMBAR 1.2 Sifat pelarut air. Kristal garam NaCl yang terlarul dalam air, dalalm hal ini ion Na+
dan Cl- yang akan diliputi oleh molekul air yang berikatan dengan formasi sebagiamana dalam
gambar. Untuk ion Na+ bagian air yang berikatan adalam sisi negatif dari O, sementara untuk
ion Cl- maka bagaian air yang berikatan adalah sisi positif dari H.
Polaritas molekul dapat
diukur dengan besaran
yang dikenal sebagai
konstanta dielektrik.
Air memiliki salah satu
konstanta dielektrik
tertinggi yang diketahui
J= densitas flux
D = koefisien difusi
A dan l = masing-masing adalah luas
area yang dilewati dan panjang jalur
difusi.
∆C = perbedaan konsentrasi
2. Osmosis
→ pergerakan air dari satu tempat ke tempat lain melintasi
membran semipermeabel (selectively permeable).
Contoh larutan dengan potensial air yang rendah adalah air laut.
(2) tekanan dinding sel
• Gaya tekan dari dinding sel yang membatasi
masuknya air ke dalam sel ini disebut potensial
tekanan atau juga bisa disebut sebagai tekanan
hidrostatik, dilambangkan dengan Ψp .
Ψg = ρw gh
Di mana ρw g memiliki nilai 0,01 MPa/m sehingga dengan jarak vertikal 10 m nil
anya sama dengan 0,1 MPa.
(4) Adanya Ikatan Air dengan Komponen Dinding Sel dan
Membran Sel
Komponen dinding sel yang terdiri dari
karbohidrat dan protein, yang dapat
berikatan dengan air, demikian juga Dengan demikian, secara umum rumusan
protein pada membran. Adanya senyawa- potensial air dapat dituliskan sebagai:
senyawa tersebut menyebabkan adanya
potensial matriks yang dapat menarik air. Ψw= Ψs + Ψp + Ψm
Potensial matriks dilambangkan dengan
Ψm dan nilainya adalah negatif.
(4) Adanya Ikatan Air dengan Komponen Dinding Sel dan
Membran Sel
Karena nilai potensial matriks (Ψm) hanya terjadi pada beberapa jenis
tumbuhan (xerofit dan pada biji kering) maka persamaan umum
potensial air adalah:
Ψw= ΨS + Ψp
• Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat kemampuan air untuk melakukan difusi
• Plasmolisis adalah proses ketika sel kehilangan kandungan air di larutan hipertonik
Plasmolysys and Wilting
• Saat plasmolisis berlangsung, volume protoplas semakin berkurang , dan protoplas menarik
diri dari dinding sel.
• Wilting (layu) adalah respons khas terhadap dehidrasi di udara dalam kondisi alami.
Karena tegangan permukaannya yang ekstrim , air dalam pori-pori kecil dinding sel menahan
masuknya udara dan protoplas yang mengelupas mempertahankan kontak dengan dinding sel
.
Pengaruh Aquaporin
Terhadap Pergerakan Air
Porins and Aquaporin
Porins adalah protein membran intrinsik utama (MIPs) yang ditemukan di membran sel semua
organisme hidup. Porins umumnya terbatas pada membran luar mitokondria dan kloroplas dan
sesuai dengan sifatnya yang sangat permeabel. Mempunyai tipe saluran kation nonselektif
Aquaporin adalah saluran protein membran atau pori-pori yang mengatur pergerakan selektif air,
sehingga penting untuk mengatur sifat osmotik sel tumbuhan
Gating adalah istilah membuka atau menutupnya aquaporin untuk mengatur pergerakan air
melintasi membran. Gating dikendalikan oleh pH sitoplasmma serta oleh protein aquaporin
fosforilasi.
Laju perpindahan air melalui bilayer lipid dengan aquaporin lebih cepat daripada
membran yang hanya mengandung lipid
Aquaporin memiliki gerbang yang memberikan kontrol yang lebih besar untuk
pergerakan air secara intraseluler dan juga antar sel
Osmoregulasi adalah proses mengalirnya air menuju vakuola dari tonoplas untuk
mengisi atau menyangga sitoplasma ketika sel terpapar ke kondisi hipertonik.
Porins and Aquaporin
Porins and Aquaporin
Komponen yang Terlibat
dalam Osmoregulasi
Beberapa organisme mempunyai dinding sel sensitivitas terhadap tekanan turgor
.
Sinyal protein mendeteksi lingkungan dan mentransmisikan sinyal ini ke regulator respon yang
terletak di sitoplasma. Regulator respons memediasi respons seluler ke sinyal eksternal
dengan pengikatan DNA atau fungsi regulasi lain yang menyediakan kontrol transkripsi atas
satu atau lebih gen target.
Osmosensor adalah komponen yang mampu mendeteksi perubahan dalam senyawa kimia dari
ekstraseluler air dengan baik ( △µH2O )
Chapter 2
• Transpirasi dapat dianggap sebagai proses dua tahap: (1) evaporasi air dari sel lembab dinding ke
ruang udara substomatal dan (2) difusi uap air dari ruang substomatal ke atmosfer.
• Diasumsikan bahwa penguapan terjadi terutama pada permukaan dari sel-sel mesofil di perbatasan
substomat ruang udara.
Skema Difusi Air pada Tumbuhan
Setelah uap air meninggalkan permukaan sel, ia berdifusi melalui ruang substrat dan
keluar dari daun melalui pori stomata . Difusi uap air melalui pori-pori stomata, yang
dikenal sebagai transpirasi stomata , menyebabkan 90 hingga 95 persen kehilangan
air dari daun. Sisa 5 sampai 10 persen dicatat oleh transpirasi kutikula .
2.2. Pengaruh Tekanan Uap Terhadap Transpirasi
• Gaya penggerak transpirasi adalah perbedaan potensi air antara ruang udara substomata dan
atmosfer eksternal
• Tekanan uap suatu larutan pada tekanan atmosfer dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut dan
suhu, hal ini dinyatakan dengan hukum Raoult:
e = Xi e o
• Menurut hukum difusi Fick, molekul akan berdifusi dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah
konsentrasi rendah.
• Perbedaan tekanan uap air antara ruang udara internal daun dan udara di sekitarnya adalah
kekuatan pendorong untuk transpirasi.
2.3 Pengaruh Lingkungan
• Resistensi ditemukan oleh molekul uap saat melewati ruang antarsel, yang sudah jenuh dengan u
ap air, dan pori-pori stomal
• Resistensi tambahan ditemui oleh lapisan batas , yaitu lapisan udara yang tidak terganggu di
permukaan daun.
eleaf − eair
T=
rair + rleaf
T= Kecepatan Transpirasi
e= Tekanan Uap
r= Hambatan
2.3.1 Efek Kelembaban
Kelembaban adalah kandungan air sebenarnya di udara, atau bisa disebut dengan
rapat uap (gm-3 ) atau tekanan uap (kPa). Namun lebih mudah dikatakan sebagai
kelembaban relatif (RH)
Kelembaban relatif (RH) adalah rasio kandungan air aktual udara terhadap jumlah
maksimum air yang dapat ditampung oleh udara pada suhu tersebut, paling sering
dinyatakan sebagai RH × 100, atau persen kelembapan relatif
Tekanan uap udara atmosfir, di sisi lain, tergantung pada kedua dengan
kelembaban relatif udara dan suhu
2.3.2 Efek Temperatur ?
• Temperatur memodulasi laju transpirasi melalui pengaruhnya terhadap tekanan uap, yang selanjutnya
memengaruhi gradien tekanan uap
• Selama stomata tetap terbuka dan terdapat gradien tekanan uap antara daun dan atmosfer , uap
air akan berdifusi keluar daun.
2.3.3 WHAT IS THE EFFECT OF WIND?
• Kecepatan angin memiliki efek yang nyata pada transpirasi karena ia mengubah kecepatan
efektif jalur difusi untuk molekul air yang keluar . Hal ini disebabkan adanya lapisan batas
• Ketebalan lapisan batas terutama merupakan fungsi dari ukuran daun dan bentuk, keberadaan
bulu daun (trikoma), dan kecepatan angin
• Jaringan xilem berfungsi untuk pengangkutan air dan mineral terlarut dari akar, mela
lui batang, hingga ke organ udara (daun).
• Floem berfungsi untuk translokasi bahan organik dari tempat sintesis (daun) ke tem
pat penyimpanan atau tempat kebutuhan metabolik
• Xilem terdiri dari fiber, parenkim xilem, dan elemen tracheary
Pada saat dewasa, dinding ujung anggota trakea meninggalkan lubang yang
disebut pelat perforasi
Trakea mempunyai ukuran lebih besar dibanding trakeid, dan mempunyai daya
hantar air lebih baik dibanding trakeid.
Persamaan empiris yang menghubungkan laju aliran ke saluran udara
dirumuskan oleh Jean L. M. Poiseuille
Jv =△P π r4 / 8η
Tekanan Akar
Kapilaritas
Teori Kohesi
Tekanan Akar
Tegangan
adhesi kohesi
permukaan
Teori Kohesi
Transpirasi
2. Transpirasi stomata
80-90 % total transpirasi
Penyerapan pasif
Tarikan transpirasi daun
Proses Hilangnya Air
Transpirasi
Gutasi
Getah
Eksudat akar