Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI

PROTEIN SEL TUNGGAL


Meet
Our
Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Team

Annida Camelia F Malina Mega N Rismayanti Syifa Nur’azizah


182154062 182154108 182154054 182154111
01 Pengertian Protein Sel Tunggal

02 Perkembangan PST sejak tahun


Agenda 1900

03 Produksi PST pada Mikroba yang


Berfotosintesis

04 Produksi PST pada Mikroba tanpa


Fotosintesis

05 Nilai Ekonomi dan Hari Depan PST


Pengertian Protein Sel Tunggal

Menurut Tannembaum (1971:1) mengemukakan bahwa :


“Protein Sel Tunggal adalah istilah yang digunakan untuk protein kasar atau murni yang
berasal dari mikroorganisme bersel satu atau banyak yang sederhana, seperti bakteri,
khamir, kapang, ganggang dan protozoa”.

Sedangkan menurut John H. Litchfield (1991:3) mengemukakan bahwa :


“ Protein sel tunggal adalah bahan makanan berkadar protein tinggi yang berasal dari
mikroba, seperti ganggang, bakteri, ragi, kapang, dan jamur tinggi yang ditumbuhkan
dalam kultur skala besar”.
PST mempunyai kandungan protein
tinggi yaitu 44%-65%, bahan nutrisi
lain seperti karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral.

Mikroorganisme yang cocok


yaitu memiliki sifat tidak
menyebabkan penyakit
terhadap tanaman, hewan, dan
manusia, tidak mengandung
bahan beracun, serta biay
produk rendah.

Mikroorganisme yang umum


digunakan, antara lain alga
Chlorella, Spirulina, dan
Scenedesmus.
Khamir contohnya Candida
utilis. PST dari kapang berfilamen Faktor Pendukung
Kapang yang berfilamen disebut mikroprotein. Di AS,  Laju pertumbuhan sangat cepat.
Fusarium gramineaum. ikroprotein diproduksi secara
komersial bernama Quorn.  Berbagai macam substrat
Perkembangan Protein Sel Tunggal sejak tahun
1900
Perkembangan produksi PST 1900-1945
1936
Mikroba : S. cerevisiae
Teknik : pemrosesan Heiskeoskjold
dengan menggunakan cairan sulfit
(Finlandia, Jerman)

1914-1918 1936
Mikroba : Saccharomyces Mikroba : S. Cerevisiae
cerevisiae Teknik : pemrosesan Scholler-Tornesch
Teknik : Menambah-nambah untuk ragi pakan yang dibuat dari gula
tetes, garam amonium (Jerman) kayu (Jerman)

1941-1945
1918-1919
Mikroba : Endomycetes vernalis Mikroba : Candida utilis,
Teknik : Menghasilkan lemak Teknik : peroduksi ragi makanan dari
dari cairan sulfit (Jerman) cairan sulfit dan gula kayu (Jerman)
Mikroba : Geotrichum candidum (Oidium
loctis)
1920 Teknik : produksi lemak (Jerman)
Mikroba : Aspergillus furnige
Teknik : ditumbuhkan pada
jerami yang ditaburi garam N
untuk pakan ternak (Jerman)
Perkembangan produksi PST 1945-Kini

Organisme : Saccharomyces cerevisiae


Teknik : produksi ragi roti terus-menerus Organisme : C. Lipolytica
untuk skala komersial (Inggris) 1959 1959-1972 Teknik : ragi makanan dari
hidrokarbon, n-parafin,
minya, gas, fermentor
Organisme : Chlorella sp. berudara (Inggris, Prancis,
Teknik : produksi ganggang Jepang, Uni Sovyet)
daam sistem sirkulasi 1948-1953
terbuka (Jepang)
1958-1964 Organisme : Kluyveromycetes fragilis
Teknik : pembuatan ragi fragilis dari
Organisme : Candida utilis air didih keju (AS)
Teknik : pembuatan ragi
terus-menerus dari cairan 1946-1954
sulfit-fermentor Waldhof (AS)
1954-1963 Organisme : Morchella sp.
Teknik : kultur terbenam mycelium
jamur (AS)
1971-1975
Organisme : K.fragilis
Teknik : produksi ragi fragilis terus-
menerus dan/atau etanol dari air didih
keju)

1979-1980
Organisme : Metinylophilus methylotrophus
Teknik : produksi terus-menerus protein sel
tunggal bakteri dari metanol dalam skala
komersial (Inggris)
1970-1974
Organisme : C.utilis
Teknik : ragi makanan dari etanol (AS)

1983-1985
Organisme : C.utilis, K.fragilis,
S.cerevisiae
Teknik : produksi protein sel tunggal
dengan teknik kerapatan sel yang tinggi
1963-1974 dan pengeringan langsung pada etanol
dan karbohidrat (AS).
Organisme : C.tropicalis
Teknik : jamur dari cairan sulfit bekas,
proses pekilo (Finlandia)
Produksi PST pada Mikroba yang
Berfotosintesis
Produksi PST pada Mikroba yang
Berfotosintesis

Reaksi:

cahaya
karbondioksida + air + amonia atau nitrat + mineral sel ganggang + oksigen
energi
Proses pilihan untuk membuat protein sel
tunggal pada ganggang
Produsen atau
Organisme Bahan Mentah Produksi
Pengembang
Chlorella sp. CO₂ (dengan foto-2 2 metrik ton/hari Taiwan Chlorella Manufacture Co.
sintesa); sirup tebu, tetes Ltd, Taipei
(non-fotosintesa)

Scenedesmus CO₂, urea (dengan 20mg/m2/hari Central Food Technological


fotosintesa) Research Institute, mysore, India
acutus

Spirulina maxima CO₂, atau NaHCO3 (dengan 320 metrik ton/tahun Sosa Texcoco, SA, Mexico City
fotosintesa)
Konsentrasi karbondioksida di udara sekitar 0,03 %, ini tidak Intensitas cahaya dan suhu merupakan faktor penting untuk
cukup untuk menunjang pertumbuhan ganggang untuk pertumbuhan ganggang. Untuk penanaman mikroba secara
menghasilkan protein sel tunggal. besar dan ekonomis, suasana dalam tempat kultur harus
cukup jernih dan variasi intensitas cahaya harus sekecil
mungkin sepanjang tahunnya. Selain itu, suhunya harus di
atas 20ºC.

Sumber nitrogen untuk produksi ganggang adalah seperti


garam ammonium, nitrat, atau nitrogen organis yang
terbentuk oleh oksidasi air buangan kota dalam kolam.
Fosfor dan bahan mineral lain biasanya terdapat dalam air
alam dan air limbah dan konsentrasinya telah cukup untuk
pertumbuhan ganggang.
Produksi PST pada Mikroba yang
Berfotosintesis
Ganggang
Ganggang biasanya ditanam dalam kultur campuran yang
tidak terlalu steril. Suasana lingkungannya haruslah
menguntungkan bagi kehidupan spesies ganggang yang
diinginkan, agar mereka menjadi dominan dalam persaingan
hidup dengan spesies lain.

Bakteri
Bakteri yang berfotosintesa digunakan untuk
menghasilkan protein sel tunggal ialah seperti bakteri
dari genus Rhodopseudomnas, dan ini dapat
ditumbuhkan dalam air buangan kota atau limbah
industri. Bakteri ini ditumbuhkan dalam kultur
campuran dengan bakteri nitrogen dan bakteri lain
yang hidup aerobis.
Produksi PST pada Mikroba tanpa Fotosintesis

Skema, dengan persamaan:

mineral bahan
Karbon organik + nitrogen + + oksigen
nutrisi

air panas + karbon dioksida + Protein sel tunggal


Produksi PST pada Mikroba tanpa
Fotosintesis

03
02
01 Kapang
Khamir
Bakteri
- Aspergillus fumigatus
- Saccharomyces - Trichoderma viride
- Fusarium sp.
- Hydrogenomona cerevisiae - Agaricus campestris
- Candyda lipolytica
sp.
- Cellulomonas sp. - C. utilis.
- Thermomonasporaf
usca
Bakteri
Tumbuhnya cepat, waktu berbiakannya pendek, masa
01 selnya kebanyakan dapat jadi dua kali lipat dalam waktu
20 menit sampai 2 jam

Tumbuh pada berbagai bahan mentah, mulai dari


02 karbohidrat seperti pati dan gula, sampai
hidrokarbon dalam bentuk gas atau cairan seperti
metan dan fraksi minyak bumi, sampai pada
petrokimia seperti metanol dan etanol
Sumber nitrogen yang baik bagi pertumbuhan bakteri
03 ialah seperti amonia, garam aminium, urea nitrat, dan
nitrogen organik dalam limba
Kapang
  Tumbuh subur pada suhu 25 C
 Tumbuhpada pH 3,0-7,0.Namun kebanyakan ditanam pada pH dibawah 5,0
(perlu untuk mengurangi pencemaran bakteri)
 Operasinya dilakukan dalam suasana steril jika produk itu untuk makanan
manusia
 Untuk konsumsi hewan dapat diproduksi dlam lingkungan bersih tanpa harus
disterilkan
 Pendinginan harus dilakukan untuk mengimbangi panas yang terbentuk selama
pertumbuhan kapang
Khamir
Sel khamir mengandung protein lebih tinggi dibandingkan kapang, kandungan asam nukleat
01 lebih rendah daripada bakteri, dan ukuran sel lebih besar dibandingkan bakteri sehingga
lebih mudah dipanen untuk digunakan sebagai PST (Waites dkk., 2001).

Khamir yang digunakan untuk produksi protein sel tunggal adalah khamir yang

01 tidak bersifat patogen (tidak menghasilkan zona bening pada media Blood agar
memiliki pseudohifa, dan tidak memiliki germ-tubes)

Pertimbangan lain yang digunakan dalam pemilihan isolat

01 untuk produksi PST adalah kadar protein masing-masing


isolat khamir.
Nilai Ekonomi Protein Sel
Tunggal (PST)
Faktor Kelayakan Produksi PST dari Segi Ekonomi

01 02 03

Biaya mendirikan fasilitas Biaya menyediakan bahan Jauhnya letak pabrik dari
produksi mentah, energi tenaga pemasok bahan mentah
kerja, pemeliharaan, serta untuk pemasaran
penanggulangan limbah, produk
dan turunnya harga
tahunan
Kelebihan PST
01 Produksi protein lebih cepat dan
efisien dibandingkan dengan 02 Nilai gizi PST lebih tinggi
dibandingkan protein nabati 03 Produksi PST tidak memerlukan
tempat yang luas dibandingkan
produksi protein nabati atau karena komposisi asam amino produksi protein nabati atau
hewani lebih lengkap hewani

04 Produksi PST tidak dipengaruhi


kondisi luar karena kondisi 05 Proses profuksi PSt fleksibel
karena dapat digunakan berbagai
fermentasi dapat diatur substrat dan mikroorganisme
Kelemahan PST

Mikroorganisme mungkin
Dinding sel Mikroorganisme mengadsorbsi komponen beracun
terkadang mengandung komponen atau karsinogenik yang terdapat
yang tidak dapat dicerna dalam substrat

Kandungan asam nukleat tinggi Fluktuasi harga dan persediaan


substrat yang tidak tetap
Thank You

Anda mungkin juga menyukai