Anda di halaman 1dari 13

JAWABAN SOAL-SOAL KOMPREHENSIF PRODI EKONOMI SYARIAH

A. Istilah-Istilah Ekonomi
1. PDRB : Produk Domestik Regional Bruto
Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di
wilayah domestik dan ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh daerah dihitung
berdasarkan nilai bruto.

2. Inflasi : kecenderungan meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus. Terdapat dua syarat terjadinya inflasi, yaitu: kenaikan harga secara umum dan
kenaikannya terjadi terus menerus (Boediono, 2001; Djohanputro, 2006)

3. SDGs : Sustainable Development Goals yaitu pembangunan berkelanjutan

4. APBN: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

5. Ceteries Paribus: asumsi dalam ilmu ekonomi dengan anggapan faktor-faktor lain selain
harga dianggap tetap. Sehingga yang mempengaruhi permintaan dan penawaran hanyalah
faktor harga.

6. Ekspor: kegiatan suatu negara mengirim barang atau jasa ke luar negeri dalam aktivitas
perdagangan Internasional

7. Impor: kegiatan suatu negara membeli barang atau jasa dari luar negeri dalam aktivitas
perdagangan Internasional.

8. GNP : Gross National Product atau GNI (Gross National Income) merupakan penjumlahan
dari nilai tambah semua hasil produksi nasional ditambah pajak (tidak termasuk subsidi)

9. PAD: Pendapatan Asli Daerah

10. IPM: Indeks Pembangunan Manusia

B. Istilah-Istilah Ekonomi Syariah


1. Maqashid asy Syariah yaitu tujuan-tujuan dalam melakukan syaria’at. Ada 5 tujuan yaitu:
hifdz an nafs (penjagaan terhadap jiwa), hifdz ad din (penjagaan terhadap agama), hifdz
al ‘aql (penjagaan terhadap akal), hifdz an nasl (penjagaan terhadap berlangsungnya
keturunan) dan hifdz al mal (penjagaan terhadap harta)
2. Mashlahah yaitu kebaikan yang terdiri dari unsur manfaat dan berkah merupakan hal
yang harus dicapai dari setiap kegiatan ekonomi umat muslim
3. Zakat yaitu kewajiban umat Islam dalam mengeluarkan hartanya jika sudah memenuhi
haul dan nishab
4. Wakaf yaitu suatu bentuk shadaqah sunnah dengan cara menyerahkan harta bendanya
untuk dimanfaatkan kepentingan umat (kepentingan ibadah atau kesejahteraan) dalam
jangka waktu tertentu atau selamanya sesuai syariah.
5. Hisbah adalah suatu lembaga pengawas pasar bertugas untuk mengawasi kegiatan pasar
6. Ihtikar adalah penimbunan barang pada saat harga murah dengan tujuan menjual kembali
dengan harga yang lebih tinggi
7. Berkah yaitu tambahan kebaikan dan tambahan kebahagiaan pasca melakukan suatu
kegiatan ekonomi
8. Tadlis yaitu penipuan dalam jual beli
9. Taghrir yaitu ketidakpastian dalam jual beli
10. Ba’i Najasy adalah permintaan palsu yang dilakukan oleh pedagang dengan cara
bekerjasama dengan orang lain untuk memuji barang dagangannya dan berpura-pura
menawar barang tersebut dengan harga tinggi. Tujuannya agar barang yang dijual bisa
laku dengan harga yang mahal

C. Sejarah Pemikiran Ekonomi


1. Tokoh-tokoh ekonomi Klasik antara lain: Adam Smith, Jean Baptise Say, David
Ricardo, Thomas Malthus dan lain-lain
2. Pemikiran ekonomi klasik:
a. Model Ekonomi Klasik Adam Smith:
1) Penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik dan kedermawanan untuk
orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus didukung
2) Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaturan keadilan, memperkuat
hak milik privat, dan mempertahankan negara dari serangan asing.
3) Di bidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebajikan laissez faire non
intervensi (perdagangan bebas, pajak rendah, birokrasi minimal dan sebagainya)
4) Standar klasik emas/perak akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan
akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil dimana ekonomi bisa
berkembang
b. Pemikiran ekonomi J.B. Say yang dikenal dengan Hukum Say:
1) Sebuah negara tidak bisa punya terlalu banyak capital
2) Investasi adalah basis pertumbuhan ekonomi
3) Konsumsi bukan hanya tidak menambah kekayaan tapi bahkan juga menghambat
penambahan kekayaan
4) Permintaan disebabkan oleh produksi
5) Kekurangan permintaan (yakni over-produksi) bukan penyebab gangguan
perekonomian. Gangguan dalam perekonomian muncul hanya jika barang tidak
diproduksi dalam proporsi yang tepat satu sama lain.
6) Suatu negara hendaknya senantiasa meningkatkan produktivitas barang/jasa,
karena produksi meningkatkan pendapatan dan konsumsi
c. Pemikiran David Ricardo antara lain:
1) Teori Keunggulan Komparatif: setiap bangsa termasuk yang lemah karunia
sumber daya alamnya dan belum produktif dapat mengambil keuntungan
perdagangan. Ia percaya bahwa tiap bangsa memiliki keunggulan komparatif
(comparative advantage) sekalipun mereka bisa saja memproduksi hal yang
sama atau tidak dikarunia SDA
2) Menolak keras proteksionisme ekonomi nasional, pasarlah yang paling tahu
mana yang terbaik.
3) Nilai barang ditentukan oleh jumlah pekerja dan lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh pekerja untuk memproduksinya
d. Pemikiran Thomas Malthus
Menurut Malthus akan ada pertambahan populasi yang berlebihan di dunia, sehingga
populasi tersebut bisa mengancam perekonomian dunia. Tesis ini terbukti dengan
munculnya berbagai problem pangan dan sumber daya produktif di negara-negara
berkembang padat populasi
3. Tokoh-tokoh ekonomi neo klasik antara lain: Leon Walras, Karl Menger, Heinrich
Gossen, Ludwig von Mises, Robert Giffen, John von Thunen, Vilfredo Pareto, Arthur
Cecil Pigou, Eugen Bohm von Bawerk, Antoine Augustine Cournot d.k.k
4. Garis besar pemikiran aliran neo klasik:
a) Ketertarikan pada sistem pasar dan interaksinya
b) Ketertarikan pada surplus dan intensitas persaingan
c) Ketertarikan pada nilai marjinal
5. Perbedaan mendasar ekonomi liberal dan neo liberal yaitu pemikiran liberal membiarkan
pasar bekerja secara bebas, akan tetapi para neo liberalis berpikir bahwa pasar harus
diintervensi secara politik , dibentuk dan diarahkan sesuai dengan kepentingan untuk
memenangkan persaingan.

D. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


1. Mekanisme pasar pada masa Rasulullah SAW sangat dihargai. Beliau menolak membuat
kebijkaan penetapan harga manakala tingkat harga di Madinah pada saat itu tiba-tiba
naik. Sepanjang kenaikan terjadi karena kekuatan permintaan dan penawaran yang
murni, yang tidak dibarengai dengan dorongan monopolistic dan monopsonistik. Pasar
merupakan hukum alam (sunnatullah) yang harus dijunjung tinggi. Tak seorang pun
secara individual dapat mempengaruhi pasar, sebab pasar adalah kekuatan kolektif yang
telah menjadi ketentuan Allah. Pelanggaran terhadap harga pasar, misalnya penetapan
harga dengan cara dan karena alasan yang tidak tepat, merupakan suatu ketidakadilan
yang akan dituntut pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Sebaliknya, dinyatakan
bahwa penjual yang menjual dagangannya dengan harga pasar adalah laksana orang
yang berjuang di jalan Allah, sementara yang menetapkan sendiri termasuk sebuah
perbuatan ingkar kepada Allah.
2. Pemikiran Ibnu Taymiyah tentang mekanisme pasar, yaitu naik dan turunnya harga tidak
selalu disebabkan oleh adanya ketidakadilan dari beberapa bagian pelaku transaksi.
Terkadang penyebabnya adalah defisiensi dalam produksi atau penurunan terhadap
barang yang diminta, atau tekanan pasar. Oleh karena itu, jika permintaan terhadap
barang-barang tersebut menaik sementara ketersediaan/penawarannya menurun maka
harganya akan naik. Sebaliknya, jika ketersediaan barang-barang menaik dan permintaan
terhadapnya menurun, maka harga barang tersebut akan turun juga. Kelangkaan dan
keberlimpahan barang mungkin bukan disebabkan oleh tindakan sebagian orang,
kadang-kadang disebabkan karena tindakan yang tidak adil atau juga bukan. Hal ini
adalah kehendak Allah yang telah menciptakan keinginan dalam hati manusia.
3. Mekanisme pasar menurut Abu Yusuf: “tidak ada batasan tertentu tentang murah dan
mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa
diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal bukan
karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah. Kadang-
kadang makanan sangat sedikit, tetapi harganya murah”
4. Mekanisme pasar menurut Ibnu Khaldun: ketika barang-barang yang tersedia sedikit,
maka harga-harga akan naik. Namun, bila jarak antar kota dekat dan aman untuk
melakukan perjalanan, maka akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan
barang-barang akan melimpah dan harga-harga akan turun
5. Menurut al Ghazali evolusi pasar bisa terjadi karena adanya saling ketergantungan antara
produsen dan konsumen. Pada awalnya konsep yang ditawarkan adalah barter, seorang
petani ketika mau membangun rumah maka dia akan menukar berasnya dengan besi,
namun tidak selamanya beras bisa ditukar dengan besi. Akhirnya setiap produsen agar
bisa mendapatkan konsumen maka dia harus ke pasar, pun sebaliknya jika konsumen
akan membeli barang yang dibutuhkan maka ia akan pergi ke pasar. Mekanisme pasar
menurut al Ghazali “jika petani tidak mendapatkan pembeli dan barangnya, maka ia
akan menjual barangnya dengan harga lebih murah (harga dapat diturunkan dengan
mengurangi permintaan”

E. Ekonomi Mikro Islam


a. Hukum Permintaan : Jika harga suatu barang meningkat, ceteris paribus, maka jumlah
barang yang diminta turun, jika harga suatu barang menurun maka jumlah barang yang
diminta naik.
Hukum Penawaran: Jika harga naik jumlah yang ditawarkan meningkat, ceteries
peribus, jika harga turun jumlah barang yang ditawarkan menurun.

b. Faktor-faktor yeng mempengaruhi permintaan, antara lain:


1) Harga barang yang bersangkutan
2) Pendapatan konsumen
3) Harga barang lain yang terkait
4) Selera konsumen
5) Ekspektasi (pengharapan)
6) Mashlahah
c. Etika konsumsi dalam Islam:
1) Barang yang dikonsumsi harus halalan thayyiban
2) Sederhana
3) Tidak boleh israf dan tidak boleh tabdzir
4) Menyisihkan pendapatan untuk ZIS, menabung dan investasi
d. Nilai-nilai produksi dalam Islam antara lain:
1) Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi kepada tujuan akhirat
2) Menepati janji dan kontrak, baik dalam lingkup internal atau eksternal
3) Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan dan kebenaran
4) Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis
5) Memuliakan prestasi/produktivitas
6) Mendorong ukhuwah antarsesama pelaku ekonomi
7) Menghormati hak milik individu
8) Mengikuti syarat sah & rukun akad/transaksi
9) Adil dalam bertransaksi
10) Memiliki wawasan sosial
11) Pembayaran upah tepat waktu dan layak
12) Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam Islam
e. Dari segi terlihat atau tersembunyi suatu biaya, biaya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Biaya eksplisit, yaitu pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran
dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang
dibutuhkan.
2) Biaya implisit (imputed cost), adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor
produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Terdiri dari pembayaran keahlian
kewirausahaan yang dimiliki oleh produsen itu sendiri, modalnya sendiri yang
digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara
menaksir pengeluaran seperti itu adalah dengan melihat pendapatan yang paling
tinggi yang diperoleh apabila produsen ini bekerja di perusahaan lain, modalnya
dipinjamkan atau diinvestasikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya
disewakan kepada orang lain.
Menurut jangka waktunya, biaya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Jangka waktu pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah salah
satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Biaya dalam jenis ini
dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap (fix cost /FC) dan biaya yang selalu berubah
(variabel cost/VC) serta beberapa jenis biaya lain yang turut berpengaruh pada biaya
jangka pendek, antara lain:
a. Biaya Tetap (Fix Cost/FC) yaitu semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
dengan tidak memandang apakah perusahaan itu sedang beroperasi/ menghasilkan
barang atau tidak. Misalnya: biaya sewa gedung, abonemen, biaya gaji karyawan
dan sebagainya yang bersifat tetap. Secara teoritis jenis biaya ini sangat penting
dan krusial bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi operasional perusahaan
dalam hal penentuan tingkat impas penentuan tingkat leverage dan maksimum
biaya. Dalam tahap di mana perusahaan tidak berproduksi, maka biaya tetap
merupakan biaya total, jadi FC = TC. Jenisnya ada biaya tetap total (TFC), yaitu
keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak
dapat diubah jumlahnya. Contohnya sama dengan biaya tetap, misalnya membeli
mesin, mendirikan bangunan perusahaan.
b. Biaya Berubah (Variabel Cost/ VC), yaitu segala macam biaya yang dikeluarkan
berhubungan dengan besar kecilnya unit produksi yang dihasilkan. Bila tenaga
kerja yang digunakan tidak digaji tetap melainkan upah, maka bebannya termasuk
biaya variabel.
c. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total merupakan biaya keselurhan, yang diperoleh dari penjumlahan TC =
FC + VC atau TC = TFC + TVC.

d. Biaya Rata-Rata dan Marjinal


Analisis ini dibedakan menjadi:
1) Biaya tetap rata-rata (AFC); apabila biaya tetap total (TFC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi
tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. Dengan demikian
rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata atau AFC adalah:

AFC = TFC
Q

2) Biaya berubah rata-rata (AVC)


Apabila biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi barang (Q) dibagi
dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah
rata-rata (AVC). Biaya berubah rata-rata dihitung dengan rumus:
AVC = TVC
Q
3) Biaya Total Rata-Rata (AC)
Apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q)
dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total
rata-rata. Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC = TC atau AC = AFC + AVC
Q

4) Biaya Marjinal (MC) adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit. Maka rumus yang bisa digunakan:
MCn = TC
Q
2) Biaya jangka panjang merupakan penambahan semua faktor produksi dalam jangka
waktu yang panjang. Misal, satu tahun, dua tahun dan seterusnya.

F. Ekonomi Makro Islam


1) Fungsi uang dalam Islam: uang sebagai alat tukar, uang sebagai satuan hitung, uang
sebagai alat berjaga-jaga, uang sebagai penyimpan kekayaan.
2) Fungsi kurva IS-LM yaitu untuk menggambarkan keseimbangan antara pasar uang dan
pasar barang
3) Fungsi kebijakan fiskal antara lain:
a. Fungsi alokasi adalah untuk menyediakan barang publik yang diharapkan untuk
menghasilkan eksternalitas yang menguntungkan.
b. Fungsi distribusi untuk meningkatkan distribusi pendapat.
c. Fungsi stabilitas adalah fungsi dari APBN untuk menjaga keseimbangan antara
pendapatan pemerintah dan pengeluaran pemerintah
4) Sistem ekonomi terbuka adalah sistem yang memberikan kesempatan bagi warga
negaranya untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain. Warga negara
yang dimaksud bisa berupa perseorangan, bisnis swasta atau pun pemerintah. Kegiatan
ekonomi tersebut bisa dalam bentuk perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran
teknologi atau manajerial, pertukaran mahasiswa sebagai kebutuhan perkembangan ilmu
pengetahuan, dan sebagainya. Sistem ekonomi tertutup yaitu sistem yang menutup semua
akses kegiatan ekonomi suatu negara dengan negara lain. Ia menutup diri dan
mengandalkan produksi barang dan jasa dalam negeri. Seluruh produk barang dan jasa
yang dihasilkan hanya dijual di dalam negeri. Dalam sistem ekonomi tertutup ini,
kegiatan warga negara baik individu atau perusahaan hanya untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri. Mereka bertindak sebagai produsen sekaligus merupakan
konsumen, sehingga pertukaran produk barang dan jasa baru tidak akan terjadi. Karena
itu kelangkaan atas barang atau jasa pun bisa saja terjadi.
5) Secara ekonomi, ada beberapa cara untuk memperhitungkan pertumbuhan ekonomi, baik
dilihat dari sisi permintaan maupun jika dilihat dari sisi penawaran. Apabila dari sisi
permintaan (demand) yaitu dengan memperhitungkan komponen-komponen makro
ekonomi berupa konsumsi, investasi, ekspor dan impor sedangkan dari sisi penawaran
(supply) dengan memperhitungkan nilai tambah setiap sektor dalam produksi nasional.
Perekonomian dibagi menjadi tiga sektor besar, yaitu primer, sekunder dan jasa-jasa
(tersier). Laju pertumbuhan ekonomi akan diukur melalui indikator perkembangan PDB
atau PNB dari tahun ke tahun. Adapun cara menghitung laju pertumbuhan dilakukan
dengan tiga metode yaitu, cara tahunan, cara rata-rata setiap tahun, dan cara
compounding factor. Pengukuran pertumbuhan ekonomi secara konvensional biasanya
dengan menghitung peningkatan presentase dari Produk Domestik Bruto (PDB). PDB
mengukur pengeluaran total dari suatu perekonomian terhadap berbagai barang dan jasa
yang baru diproduksi pada suatu saat atau tahun serta pendapatan total yang diterima dari
adanya seluruh produksi barang dan jasa tersebut atau secara lebih rinci, PDB adalah nilai
pasar dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam kurun waktu
tertentu.
Pertumbuhan biasanya dihitung dalam nilai riil dengan tujuan untuk menghilangkan
adanya inflasi dalam harga dan jasa yang diproduksi sehingga PDB riil mencerminkan
perubahan kuantitas produksi. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi regional,
digunakanlah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dimana PDRB dapat
didefinisikan sebagai nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh sistem
perekonomian di suatu wilayah atau daerah dalam kurun waktu tertentu. Sehingga PDRB
merupakan suatu ukuran untuk melihat aktivitas perekonomian suatu daerah. Secara teori,
PDRB tidak dapat dipisahkan dari Produk Domestik Bruto (PDB)
G. Ekonomi Moneter
1) Kebijakan moneter adalah ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter (bank
sentral) untuk mengendalikan jumlah uang beredar.
2) Tujuan kebijakan moneter yaitu: pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan,
kesempatan kerja, kestabilan harga dan keseimbangan neraca pembayaran
3) Instrumen kebijakan moneter, antara lain:
a. Instrumen langsung: Penetapan suku bunga, pagu kredit, rasio likuiditas, kredit
langsung, kuota diskonto, instrument lain (pengguntingan uang, pembersihan uang
dan penetapan uang muka impor)
b. Instrumen tidak langsung: Cadangan Wajib Minimum, Fasilitas Diskonto, Fasilitas
rediskonto, Operasi Pasar Terbuka, Fasilitas Simpanan Bank Sentral, Operasi Valuta
Asing, Fasilitas Overdraft, Simpanan Sektor Pemerintah, Lelang Kredit, Himbauan
moral
4) Faktor-faktor penyebab inflasi yaitu
a. Inflasi karena permintaan atau daya tarik yang kuat dari masyarakat terhadap suatu
barang.
b. Inflasi karena bertambahnya jumlah uang yang beredar
c. Inflasi karena kenaikan biaya produksi
d. Inflasi karena adanya kenaikan permintaan dan penawaran
e. Inflasi karena structural ekonomi yang kaku

H. Ekonomi Pembangunan
1) Ekonomi pembangunan/ pembangunan ekonomi adalah pembangunan kemakmuran
ekonomi negara atau daerah guna kesejahteraan penduduknya.
2) Perbedaan negara maju, berkembang dan terbelakang

Negara Maju Negara Berkembang Negara Terbelakang


1) Memiliki pendapatan 1) Pendapatan per tahun 1) Kemiskinan
per kapita yang tinggi yang cenderung rendah 2) Kota yang dipadati oleh
2) Keamanan sudah 2) Keamanan tidak pengemis
terjamin terjamin 3) Jarang mempunyai
3) Terjaminnya kesehatan 3) Fasilitas kesehatan industri
4) Kecilnya angka minim 4) Tidak mempunyai jalan
pengangguran 4) Perkembangan raya dan jalan kereta
5) Menguasai IPTEK penduduk tidak api yang cukup
6) Tingkat ekspor lebih terkendali 5) Pemerintah belum
tinggi daripada Impor 5) Besarnya angka dapat memberikan
pengangguran pelayanan yang
6) Impor lebih tinggi memadai
dibanding ekspor 6) Komunikasi buruk
7) Rumah sakit dan
pendidikan tinggi
sangat sedikit
8) Sebagian besar
penduduk miskin dan
buta huruf
9) Sistem perbankn jelek
10) Ekspor ke negara lain
berupa bahan mentah,
hasil tambang, buah-
buahan dan beberapa
bahan makanan

3) Menurut al Maududi (1980) dalam sistem ekonomi Islam cara mengatasi kemiskinan,
yaitu: a) berusah dan bekerja; 2) Larangan menumpuk harta; 3) Zakat ; 4) Hukum waris
dan 6) Hemat.
Secara garis besar cara mengatasi kemiskinan dan pengangguran; 1) Memberikan
pendidikan dan pelatihan yang memadahi, 2) terbukanya lapangan pekerjaan, 3) motivasi
dalam bekerja, 4) terbukanya akses informasi
4) Tujuan SDGs ada 17, antara lain:
a. Tanpa kemiskinan (No peoverty)
b. Tanpa kelaparan (Zero Hunger)
c. Kehidupan sehat dan sejahtera (Good Health and Well-Being)
d. Pendidikan berkualitas (Quality Education)
e. Kesetaraan Gender (Gender Equality)
f. Air bersih dan sanitasi layak (Clean Water and Sanitation)
g. Energi bersih dan terjangkau (Affordable and Clean Energy)
h. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Decent Work and Economic Growth)
i. Industri, inovasi dan infrastruktur (Industry, Innovation and Infrastructure)
j. Berkurangnya kesenjangan (Reduced inequalities)
k. Kota dan pemukiman yang berkelanjutan (suistanable cities and communities)
l. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (Responsible consumption and
production)
m. Penanganan perubahan iklim (climate action)
n. Ekosistem laut (Life below water)
o. Ekosistem daratan (Life on land)
p. Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh (Peace, justice and strong
institutions)
q. Kemitraan untuk mencapai tujuan (partnerships for the goals)

Anda mungkin juga menyukai