Anda di halaman 1dari 2

Perjuangan para feminis di bidang hokum dalam menghapuskan perdagangan perempuan serta

mengurangi kekerasan perempuan harus diletakkan dalam kerangka perjuangan mewujudkan


sistem hukum yang menempatkan perempuan sebagai subjek,bukan hanya mendorong lahirnya
peraturan perundang-undangan yang berkeadilan gender,namun terlenih membangun cara
pandangg hukum yang menempatkan perempuan sebagai subjek,disinilah pentingnya
pengalaman perempuan “hadir” sebagai manusia yang utuh dan berdaulat sebagai subject of law
1. Ketentuan-Ketentuan tentang Perdagangan Perempuan
Terdapat berbagai ketentuan yang berkaitan dengan perdagangan perempuan
a. Ketentuan internasional
 Protocol to Preverent,Suppress and Punish Trafficking in Persons,Especially
Women and Children,supplementing to the united Nations Convention
Against Transnational Organized Crime (Protokol untuk Mencegah dan
Menghukum perdagangan Manusia,terutama Perempuan dan Anak sebagai
tambahan atas Konvensi PBB Melawan Kejahatan Teroganisir
Transnasional,tahun 2000,yang biasa dikenal dengan Palermo Protocol,telah
ditandatangani oleh Indonesia pada 12 Desember 2000). Kemudian dikutip
menjadi Keputusan Presiden No.88 tahun 2002 tentang Rencana Aksi
Nasional ( RAN ) Penghapusan Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan
Anak
 Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
(CEDAW) (1979),telah diratifikasi Indonesia menjadi UU RI No.7 tahun
1984
 Konvensi PBB Melawan Kejahatan Transnasional Terorganisasi (Konvensi
Palermo) (2000)
 Lampiran II Protokol; unntuk Mencegah,Menanggulangi dan Menghukum
Perdagangan Manusia.Khusunya Waniita dan Anak-anak sebagai supplemen
untuk konvensi PBB melawan Kejahatan Transnasional Terorganisasi
(Protokol Perdagangan Manusia Palermo (2000)
b. Ketentuan Nasional
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum
dewasa,diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun (Pasal 297)
 Undang-Undang No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
 Undang-Undang No.7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan
Negara-negara peserta wajib melakukan langkah tindak yang tepat,termasuk
pembuatan peraturan perundang-undangan untuk memberantas segala bentuk
perdagangan wanita dan eksploitasi pelacuran (Pasal 6)
2. Ketentuan-ketentuan tentang Kekerasan Perempuan
Terdapat berbagai ketentuan berkaitan dengan kekerasan perempuan
a. Ketentuan internasional
 Rekomendasi Umum Nomor 19 Komite Penghapusan Diskriminasi Terhadap
Perempuan (Komite CEDAW) tentang Kekerasan terhadap
Perempuan,menyatakan,”Kekerasan berbasis gender adalah suatu bentuk
diskriminasi yang secara serius menghalangi perempuan untuk menikmati
hak-hak dan kebebasannya atas dasar persamaan hak dengan laki-laki”.
Rekomendasi umum ini juga menegaskan tentang tindak kekerasan berbasis
gender sebagai tindak kekerasan yang secara langsung ditujukan kepada
perempuan karena ia berjenis kelamin perempuan atau memberii akibat pada
perempuan secara tidak proporsional. Termasuk di dalamnya tindakan yang
mengakibatkan kerugiaan atau penderitaan fisik,mental dan seksual,atau
ancaman,pemaksaan dan bentuk-bentuk perampasan hak kebebasan lainnya
 Deklarasi Wina 1993
Pada Deklarasi Wina 1993 menegaskan bahwa kekerasan perempuan
merupakan pelanggaran HAM
b. Ketentuan Nasional
 Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998, pada tanggal 9 Oktober 1998, yang
diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan adalah lembaga negara
yang independen untuk penegakan hak asasi manusia perempuan
IndonesiaKomnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama
kaum perempuan, kepada pemerintah untuk mewujudkan tanggung jawab
negara dalam menanggapi dan menangani persoalan kekerasan terhadap
perempuan. Tuntutan tersebut berakar pada tragedi kekerasan seksual yang
terutama dialami oleh perempuan etnis Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998
di berbagai kota besar di Indonesia.
 Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW)
 Undang-Undang No. 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Menentang
Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam atau tidak
Manusiawi (CAT)

Sumber :

1. Perempuan dan hukum menuju hukum yang berperspektif kesetaraan da keadilan


Sulistyowati Irianto penerbit yayasan obor Indonesia 2006
2. Komnasperempuan.go.id

Anda mungkin juga menyukai