Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat membuat laporan
praktikum momentum ,impulse, osilasi dan osilasi teredam ini. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Agro Wisudawan S.T,M.T yang telah
memberikan kami tugas ini sehingga kami dapat belajar dan mengetahui
bagaimana proses momentum,impuls,osilasi dan osilasi teredam terjadi .
Kelompok 6
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
TUJUAN ………………………………………………………...……3
LANDASAN TEORI……………………………………………..…..3
ALAT DAN BAHAN……………………………………………...….5
LANGKAH KERJA………………………………………………..…6
DATA PENGAMATAN……………………………………………...6
ANALISA DATA………………………………………………….…7
PEMBAHASAN………………………………………………….….12
KESIMPULAN………………………………………………….…..13
TUJUAN …………………………………………………...………..14
LANDASAN TEORI………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…..27
2
Momentum dan Impuls
I. Tujuan
1. Membandingkan impuls antara kedua benda yang memiliki kekerasan
yang berbeda
2. Membandingkan waktu tumbukan antara dua benda yang memiliki
kekerasan berbeda pada saat terjadi impuls
II. Landasan Teori
1. Momentum
Rumus : p=m.v
∑F =0
F = m.a
dv
F =m.
dt
F.dt =m.dv
dp
F =
dt
F.dt =dp
⨜F.dt =⨜F.dp
3
Ek=1/2 mv2
P=m.v
Jadi,
Ek =1/2 mv2
2Ek = mv2
(2Ek)m =(mv2)m
(2Ek)m = m2v2
(2Ek)m =p2
2. Tumbukan
a. Tumbukan lenting sempurna, adalah terjadi jika ada dua buah benda
yang bertumbukan dan memiliki energi kinetik dan Energi kinetik
kedua benda tersebut sebelum dan sesudah tumbukan jumlahnya sama.
Menurut hukum kekekalan energy kinetik dirumuskan :
Rumus:
4
1/2m1 v12 + 1/2 m2v22 = 1/2m1v1’2 + 1/2 m2v2’2
3. Koefisien restitusi
Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis. Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui
berdasarkan nilai koefisien elastisitas (koefisien restitusi) dari dua buah
benda yang bertumbukan. Koefisien Restitusi (e) adalah tingkat
kelentingan suatu tumbukan yang dapat dinyatakan melalui sebuah nilai.
5
Koefisien restitusi juga dapat didefinisikan sebagai perbandingan
perubahan kecepatan benda sesudah bertumbukan dan sebelum
bertumbukan
−V ' a−V ' b
e=
V a−V b
1. plastisin 20gr
2. bola bekel 20gr
3. penggaris
4. timbangan
V. Hasil Pengamatan
6
H awal Bekel Plastisin
H’ H’
30cm 22 cm 0 cm
VI. Analisis
Va = √ 2. g . h1 (ke bawah)
Kecepatan setelah tumbukan pertama :
=√ 2.9,8 .0,1
=1,4 m/s
7
*Va(h=20cm) =√ 2. g . h1
=√ 2.9,8 .0,2
=1,97 m/s
*Va(h=30cm) =√ 2. g . h1
=√ 2.9,8 .0,3
=2,42 m/s
h2
e =√
h1
22 cm
=√
30 cm
=0,85
*(h=10 cm)
V'
e =√
V0
-v ‘ =e.v0
=0,85 . √ 2. g . h1
=1,2 m/s
-I =∆ P
= m . ∆V
= 4 x 10-3 kgm/s
8
-I = F . ∆t
∆t = 1,632 x 10-3 s
*(h=20 cm)
-v’ = e.v0
= 0,85 . √ 2. g . h1
= 1,6745 m/s
-I =∆P
= m . ∆V
-I = F . ∆t
∆t = 1,206 x 10-3 s
*(h = 30cm)
-v’ = e.v0
= 0,85 . √ 2. g . h1
9
= 0,85 . m/s . 2,42 m/s
= 2,057 m/s
-I =∆P
= m . ∆V
-I = F . ∆t
∆t = 1,139 x 10-3 s
Pada plastisin
*(h=10 cm)
-I =∆ P
= m . ∆V
= 0,02 kg . (0 – 1,4)
= 0,028 kgm/s
-I = F . ∆t
∆t = 1,9 x 10-2 s
10
*(h=20 cm)
-I =∆P
= m . ∆V
= 0,02 kg . ( 0 - 2 m/s )
= 0,04 kgm/s
-I = F . ∆t
∆t = 1,6 x 10-2 s
*(h = 30cm)
-I =∆P
= m . ∆V
= 0,02 kg . ()
= 0,048 kgm/s
-I = F . ∆t
∆t = 0,013 s
Hasil Perhitungan
11
Grafik perbandingan impuls, ∆t, dan gaya
12
Grafi k impuls
0.06
0.05
0.05 0.04
0.04
Impuls (I)
0.03 Plastisin
0.03
Bekel
0.02
0.01 0.01
0.01 0
0
5 10 15 20 25 30 35
ketinggian (h)
Grafi k ∆t
0.02 0.02
0.02
0.02 0.01
Plastisin
0.01
∆t
Bekel
0.01 0 0 0
-
5 10 15 20 25 30 35
ketinggian (h)
13
• Dari percobaan diatas disimpulkan bahwa kekerasan benda akan
berpengaruh terhadap besarnya gaya yang diterima karena terjadinya
tumbukan. Disamping itu ketinggian awal dari sebuah benda yang
dijatuhkan juga berpengaruh terhadap besarnya impuls dimana semakin
tinggi posisi awal suatu benda yang dijatuhkan maka semakin besar impuls
yang terjadi.
I. Tujuan
1. Menentukan konstanta suatu pegas
2. Membuktikan pengaruh lingkungan (kekentalan fluida) terhadap
gerak osilasi suatu benda
3. Membandingkan simpangan yang terjadi pada osilasi teredamdi
beberapa fluida yang berbeda
II. Landasan Teori
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang
sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka
disebut juga sebagai gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan
gerak periodik pada lintasan yang sama maka gerakannya disebut gerak
osilasi/getaran. Bentuk sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana.
14
Gerak harmonik sederhana disebabkan oleh gaya pemulih atau gaya
balik linier (F), yaitu resultan gaya yang arahnya selalu menuju titik
kesetimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangannya, dimana arah
gaya selalu berlawanan dengan arah simpangan. Sehingga :
F=−kx
Jika dihubungkan dengan Hukum II Newton maka ,
d2 x
F=−kx =ma=m
d t2
d 2 x −k
a= = x
d t2 m
−k
a= x
m
Dimana :
k = ketetapan gaya/konstanta pegas
m = Massa benda
a = Percepatan
x = simpangan (m)
F = gaya pemulih (N)
15
ω = 2f = 2/T
T = waktu yang diperlukan suatu benda untuk melakukan satu osilasi.
Fasa awal θ bergantung pada kapan kita memilih.
Misalkan persamaan simpangan OHS adalah X = A sin(ωt + θ),
substitusikan persamaan ini ke dalam persamaan diferensial OHS maka
diperoleh
k
ω 2=
m
Sehingga diperoleh :
a=−ω 2 x
R=−bv
d² x
R=−b
dt ²
Dimana :
R = gaya gesek (N)
b = konstanta redaman
v = kecepatan gelombang (m/s)
x = simpangan (m)
t = waktu (s)
Jika faktor gaya gesek dan gaya pemulih osilasi disubtitusikan dengan
Hukum II Newton, maka :
∑ F=−kx + R
ma=−kx−bv
16
d2 x dx
m 2 =−kx−b ×
dt dt
d2 x dx
m 2 +kx +b × =0
dt dt
k b2
'
ω=
√
−
m 4 m2
√
b= 4 ( m f ) ²
k
{ ( )}
mb
−
2π
T
17
2. Menghitung panjang pegas sebelum diberi beban
3. Merangkai komponen percobaan menjadi seperti gambar :
Fluida
18
3. Memberikan simpangan awal dengan jarak tertentu sehingga
terjadi osilasi (5 cm)
4. Mencatat simpangan yang terjadi dalam waktu 10 detik dengan
interval setiap 2 detik
5. Mengulangi langkah 2-4 dengan 2 Fluida lain yang berbeda
massa jenisnya
6. Mencatat hasil percobaan
X0 = 10 cm
X1 = 25 cm
∆𝑥 = 15 cm
∆𝑥 = 0,15 m
ω
ω=√ k /m
19
ω=√ 13,067/0,2
ω=8,083 rad / s
3
2.5
2
2
1 0.87
0
2 4 6 20 8
Perhitungan
#REF!
OSILASI TANPA REDAMAN
6
5
54.8
4.3
4 3.8
3.6
Y (cm)
3
2.5
2
2
1 0.87
0
2 4 6 8
Perhitungan
#REF!
k b 2
ω=
√( m)−(
2m
)
2
ω = 65,335−( 0.05 )
√ 2 x 0,2
ω=8,082 rad/s
21
Contoh cara perhitungan Persamaan Osilasi yang didapatkan
B. Fluida : Minyak
Waktu (t) = 10 s
22
Koefisien damping
Dimisalkanbminyak =± 12%=± 0,12 ω
k b 2
ω=
√( m)−(
2m
)
2
ω = 65,335−( 0,12 )
√ 0,4
ω=8,077
23
Osilasi Teredam Fluida Minyak
3
2.63
2.5
Simpangan (cm)
22
1.5
1.3
1.27
1
Percobaan Perhitungan
k b 2
ω=
√( m
2
−( )
2m
)
24
(t)
2 2,7 3,2
4 1,8 1,8
6 0,9 0,98
8 0 0,043
2.5
1.5
0.5
0
2 4 6 8
0.02
Simpangan Y(t) dalam m
0.01
0 Fluida Air
0 2 4 6 8 10 12 Fluida Minyak
-0.01 Fluida Air Sabun
-0.02
-0.03
-0.04
Waktu (t) dalam s
25
>Fluida Air >Fluida Minyak
t Y(t) t Y(t)
1 -0.009974317 1 -0.008192495
2 -0.03496056 2 -0.024755903
3 0.021716313 3 0.012608641
4 0.018563096 4 0.009454478
5 -0.024318849 5 -0.010018
6 -0.004754398 6 -0.001905831
7 0.020836414 7 0.006122535
8 -0.004610431 8 -0.000960412
9 -0.014387979 9 -0.003045392
10 0.009331018 10 0.001525059
VI. Kesimpulan
26
Dari percobaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kekentalan
dari suatu fluida mempengaruhi terjadinya osilasi. Dimana sebuah fluida yang
emmiliki kekentalan lebih akan membuat gaya redaman yang terjadi semakin
besar sehingga panjang simpangan akan lebih cepat mengecil yang
mengakinatkan n atau jumlah getaran akan lebih sedikit pada waktu tertentu
dibandingkan dengan fluida yang lebih rendah kekentalannya.
Daftar Pustaka
27
http://www.mahasiswasibuk.co.cc/1_8_Gerak-Harmonik-Sederhana.html
http://andikakuncacing.wordpress.com/2010/02/17/getaran/
http://www.academia.edu/9817662/perkembangan_teknologi
Serway and Jewett. Physics for Scientists and Engineers 6th ed. (College
Text)
28