Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan
“GEOPOLITIK”

Dosen Pengampu : Haeruddin, M.Pd.

Disusun oleh :

Aini Rose Amelia 41183403190056

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat rahmatnya penyusun dapat berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“GEOPOLITIK (Wawasan Nusantara) ”. Dengan segala daya upaya yang kami
miliki, kami maksimalkan kemampuan kami untuk menyusun makalah ini.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
terlibat dalam penulisan Makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk 
melengkapi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam makalah ini dijelaskan tentang Geopolitik (Wawasan Nusantara),


yang terdiri dari tiga bab. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Pembahasan,
dan Bab III berisi kesimpulan. Dengan adanya makalah ini diharapkan agar
mahasiswa dapat mengetahui tentang Geopolitik(Wawasan Nusantara) di
Indonesia.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran
sangat diperlukan.Somoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
masyarakat luas.

Bekasi, 5 Juli 2020

Penyusun

Aini Rose Amelia

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…....…………………………………………………… i

DAFTAR ISI……..………………………………………………………….… 2

BAB I . PENDAHULUAN…………………………………………………… 3
A. Latar Belakang……………………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 4
C. Tujuan ………..……………………………………………………….. 4

BAB II . PEMBAHASAN …………………………………………………… 5


A. Pengertian Geopolitik/Wawasan nusantara............................................. 5
B. Latar Belakang Geopolitik/Wawasan nusantara...................................... 10
C. Kedudukan,Fungsi, dan Tujuan Geopolitik/Wawasan nusantara ........... 14
D. Bentuk Geopolitik/Wawasan nusantara................................................... 16
E. Unsur-Unsur Geopolitik/Wawasan Nusantara…………………………18
F. Implementasi Geopolititik/Wawasan Nusantara…………………….. 23

BAB III. PENUTUP ………………………………………………………… 29


A. Kesimpulan……………………………………………………………. 29
B. Saran………………………………………………………………….. 30

DAFTAR PUSTAKA….…………………………………………………… 31

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geopolitik adalah pengetahuan tentang keadaan, pengetahuan tentang


segala sesuatu yang berhubungan dengan “Geografische Constellatie” dari suatu
negara. Geopolitik
dapat juga diartikan sebagai pengembangan geografi politik, yang memandang
negara sebagai organisasi hidup yang berevolusi untuk memenuhi hidup
warganya.

Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri.


Keberlangsungan hidupnya ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain,
terutama negara-negara tetangganya atau negara yang berada dalam satu kawasan
dengannya. Untuk itulah diperlukan satu sistem perpolitikan yang mengatur
hubungan antar negara-negara yang letaknya berdekatan di atas permukaan planet
Bumi ini. Sistem politik tersebut dinamakan ‘Geopolitik’, yang mutlak dimiliki
dan diterapkan oleh setiap negara dalam melakukan interaksi dengan sesama
negara di sekitarnya.

Tak terkecuali Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem geopolitik


yang cocok diterapkan dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak
geografis negara Indonesia di atas permukaan planet Bumi ini.

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara. Wawasan


Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan

1
nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara
menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Geopolitik (Wawasan Nusantara) ?
2. Apakah Latar Belakang dari Geopolitik (Wawasan Nusantara)?
3. Bagaimana Kedududkan, Fungsi, dan Tujuan dari Geopolitik (Wawasan
Nusantara) ?
4. Bagaimana Bentuk Geopolitik (Wawasan Nusantara)?
5. Bagaimana Wadah, Isi dan Tingkah Laku Geopolitik (Wawasan
Nusantara) ?
6. Bagaimana Implementasi Geopolitik itu sendiri ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti dari Geopolitik (Wawasan Nusantara) !
2. Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi adanya Geopolitik
(Wawasan Nusantara) !
3. Untuk mengetahui Kedududkan, Fungsi, dan Tujuan dari Geopolitik
(Wawasan Nusantara) ?
4. Untuk mengetahui Bentuk Geopolitik (Wawasan Nusantara)?
5. Untuk mengetahui Wadah, Isi dan Tingkah Laku Geopolitik (Wawasan
Nusantara) ?
6. Untuk mengetahui Implementasi Geopolitik itu sendiri ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka,
Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai
masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston
E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati
suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut
dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang


melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau
geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam
fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional,
internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.

Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih


disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-
masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan
politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu
wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis,
politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur
kebijaksanaan.

Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala
hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan

3
geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi
keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri,
atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga)
memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan negara,
yaitu golongan negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Determinis
berarti semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan
Bumi/posisi geografisnya. Negara determinis adalah negara yang berada di antara
dua negara raksasa/adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung,
terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa itu.

Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya


faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor
lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan
faktor yang mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara
besar tersebut, maka keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam
mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.

Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini
merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan
dampak yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak
geografisnya tidaklah berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang
cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor
seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut
juga turut menjadi faktor yang berpengaruh, hanya saja tidak terlalu dominan.

Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat


posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di
antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.

4
Teori geopolitik Kontinental

a. Asal Istilah Geopolitik

Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-1904)


sebagai ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini kemudian
dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik Swedia, Rudolph Kjellen
(1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964)dari Jerman menjadi Geographical
Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari dau istilah di atas terletak pada
titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah politik. Ilmu
bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek
politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geography.
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan
alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-
prinsip dalam heopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional.
Pengertian geopolitik telah dipraktekan sejak abad XIX, tetapi pengertiannya baru
tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan Negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi
tempat tinggal suatu bangsa.

b.      Pandangan Ratzel dan Kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi


politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip organisme atau
makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudut konsep ruang. Negara adalah
ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan
Negara terikat hokum alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan
berkembang, maka harus diberlakukan hokum ekspansi (pemekaran wilayah).
Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara adalah
organisme yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan system politik
yang mencakup geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen

5
juga mengajukan paham ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan
Negara dan mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis
untuk memperkuat Negara dengan memulai pembangunan kekuatan daratan
(kontinental) dan diikuti dengan pembangunan kekuasaan bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang
pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup).
Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta mengenal
proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga
mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu
kekuatan (Power Politics atau Theory of Power). Beberapa pemikir sering
menyebutnya sebagai Darwinisme Social.

c.       Pandangan Haushofer


Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer
yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler.
Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga mengandung
ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul
yang harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di
dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan
fasisme.
Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi dalam
empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul. Teori Ruang dan
Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula sebagai teori Pan
Regional, yaitu :
o   Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”
o   Autarki (swasembada)
o   Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa yang unggul,
yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan Pan Eropa Afrika. Dari
pembagian daerah inilah dapat diketahui percaturan politik masalah lalu dan masa
depan.
Adapun pokok-pokok pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :

6
a.       Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja yang dapat bertahan
hidup dan terus berkembangan, sehingga hal ini menjurus ke arah rasialisme.
b.      Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan
Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di lautan.
c.       Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika,
dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan menguasai
wilayah Asia Timur Raya.
d.      Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan
kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan pembagian baru
kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik
untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan mendapatkan ruang
hidupnya. Berdasarkan teori yang bersifat ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-
bagi menjadi region-region yang akan dikuasai oleh bangsa-bangsa yang unggul
seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.

7
B. Latar Belakang Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik
Indonesia

Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan
menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam
merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai
bencana alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami
adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit
terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia
Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi
geopolitik dan geostrategi tertentu.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan
kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam
mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah,
Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu
kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu
kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan
Nusantara, berbunyi sebagai berikut:

“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara


kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional
dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi
darat, laut dan angkasa secara terpadu” .

Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi wawasan nusanatara


adalah sebagai berikut :

 Aspek Historis

8
     Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang
bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :
     Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah,
kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan,
kemiskinan dan kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri
bangsa Indonesia. Politik Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-
orang Indonesia justru melawan bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan
melawan penjajah selalu ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
     Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis  wilayah
Indonesia adalah wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah Hindia Belanda ini
masih terpisah0pisah berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut
territorial Hindia Belanda adalah sejauh 3 (tiga) mil. Dengan adanya ordonansi
tersebut , laut atau perairan yang ada diluar 3 mil tersebut merupakan lautan bebas
dan berlaku sebagai perairan internasional. Sebagai bangsa yang terpecah-pecah
dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa
Indonesia.Keadaan tersebut tidak mendudkung kita  dalam mewujudkan bangsa
yang merdeka, bersatu dan berdaulat.Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut kita
membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan visi bangsa yang bersatu.
Upaya untuk mewujudkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang utuh  tidak
lagi terpisah  baru terjadi 12 tahun kemudian setelah Indonesia merdeka yaitu
ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan yang selanjutnya
disebut sebagai  Deklarasi Djuanda pada  13 Desember 1957. Isi pokok dari
deklarasi tersebut menyatakan bahwa laut territorial Indonesia tidak lagi sejauh 3
mili melainkan selebar 12 mil dan secara resmi menggantikam Ordonansi 1939.
Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun 1960 tenatang
perairan Indonesia yang berisi :
Perairan Indonesia adalah laut  wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman
Indonesia
Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi
dalam dari garis dasar.

9
Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana
laut tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan
Indonesia diperbaharui dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
     Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasional. Melalui
perjuangan panjanag akhirnya  Konferensi PBB tanggal 30 April menerima “ The
United Nation Convention On The Law Of the Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan
Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan asas
Negara Kepulauan (Archipelago State).

 Aspek Geografis dan Sosial Budaya


     Dari segi geografis dan Sosial Budaya,  Indonesia meruapakan negara bangsa
dengan wialayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan
wilayah dan dan heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi
menjadi bangsa yang satu dan utuh .

Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara lain sebagai berikut :

-Indonesia bercirikam negara kepulauan atau maritim


-Indonesia terletak anata dua benua dan dua sameudera(posisi silang)
-Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
-Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim
-Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkumpasifik dan
Mediterania
-Wilayah subur dan dapat dihuni
-Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam
-Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam
-Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar, sebanyak 218.868 juta jiwa

 Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

10
     Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia  memanndang wikayahnya sebagai
ruang hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas
wilayah sebagai ruang hidup (lebensraum). Salah satu kepentingan nasional
Indonesia adalah bangaimanan menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia
senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari
cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi nasional
     Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional
dengan penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang
dihubungkan oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-
pulau yang tersebar di seantero khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara
adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu
kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah
di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan
bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan
nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan
manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN
dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir
perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak
Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.

C. KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN WAWASAN


NUSANTARA.

1. KEDUDUKAN

a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia


merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar

11
tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut:
o Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara
berkedudukan sebagai landasan idiil
o Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
o Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai
landasan visional.
o Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai
kebijaksanaan nasional, berkedudukan sebagai landasan
operasional.

2. FUNGSI

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta


rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
Fungsi-fungsi wawasan nusantara dirumuskan sebagai berikut :

 Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran, paham dan semangat


kebangsaan Indonesia.
 Menanamkan dan memupukan kecintaan pada tanah air indonesia
sehingga rela berkorban untuk membelanya.
 Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan
tanggung jawab warga negara yang bangga pada negara Indonesia.

12
 Mengembangkan kehidupan bersama yang multikultural dan plural
berdasarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
 Mengembangkan keberadaan masyarakat madani sebagai pengembangan
kekuasaan pemerintah.

3. TUJUAN

Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di


segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan
nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau
daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan
individu, kelompok, suku bangsa,atau daerah. Tujuan Wawasan Nusantara dapat
dibagi menjadi 2 yaitu :

 Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan


bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial".
 Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa
Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh
dunia.

13
D. BENTUK GEOPOLITIK ( WAWASAN NUSANTARA)

1. Wawasan Nusantara sebagai landasan konsepsi Ketahanan Nasional.


Bentuk ini mempunyai arti bahwa konsepsi Wawasan Nusantara dipandang
sebagai sebagai konsepsi politik ketatanegaraan sebagai upaya mewujudkan
tujuan nasional.

2. Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pembangunan Nasional Menurut


UUD 1945. Konsep ini mewajibkan MPR membuat GBHN sekarang RJPM-
ed.) GBHN dan RJPM merupakan wawasan pembangunan nasional adalah
wujud dari Wawasan Nusatara yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan pada UUD 1945. Wawasan Nusantara sebagai cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuanbangsa serta kesatuan wilayahdalm
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
mencakup :
a. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan
budaya.
d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.

3. Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara.


Artinya bahwa Wawasan Nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia
dalam mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi
seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. Sedangkan kesatuan
Hankamneg mengandung arti bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah,
dimana pun, pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa
dan Negara

14
4. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Sebagai faktor
eksistensi suatu negara, wilayah nasional perlu ditentukan batas-batasnya agar
tidak terjadi sengketadengan negara tetangga. Mengenai batas negara, UUD
1945 tidak menjelaskan secara jelas tentang batas negara, melainkan hanya
menyebut “seluruh tumpah darah Indonesia” (Pembukaan UUD 1945) dan
pasal 18 UUD 1945 menyebutkan “pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil”

 Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara


Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr.
Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh.
Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil,
Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung Melayu, Timor,
Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

 Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang


3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air
pasang surut atau countour pulau / darat. Ketentuan ini membuat
Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah
laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi
nasional.

 Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman


pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:

1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang
surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight
base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung
yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.

15
2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12mil laut. Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana
batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut
Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal,
Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

16
E. UNSUR – UNSUR GEOPOLITIK (WAWASAN
NUSANTARA )

1. WADAH

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh


wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

a. Wujud Wilayah / Bentuk Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh
karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh
perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik
Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara
itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud
infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua
samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu
banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu
dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

17
b. Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem
pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan,
menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD
1945. Indonesia adalah Negara hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan
( Machtsstaat ).

c. Tata Kelengkapan Organisasi


Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik,
golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang
dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945
dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila.

18
2. ISI

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional
seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, social, dan
budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional , kedua persatuan dan
kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia


meliputi,

1.      Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas. Dan
pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

19
2.      Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh
menyeluruh meliputi :

a. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan


dirgantara secara terpadu.
b. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta
satu ideologi dan identitas nasional.
c. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat
Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu
tertib hukum.
d. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan
asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
e. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu
sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
f. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

20
3. TINGKAH LAKU

Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan
sebuah tata laku yang terdiri dari :

 Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia.

 Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.

Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian


bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa
bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa
nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

Berdasarkan uraian di atas, unsur wawasan nusantara dappat disimpulkan


sebagai berikut:

 Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI yang


berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.
 Isi wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa Indonesia berupa cita-cita
nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Tata laku dari wawasan nusantara adalah kegiatan atau tindakan/ perilaku
bangsa Indonesia untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945
yang apabila dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dapat
menghasilkan wawsan nusantara.

21
F. IMPLEMENTASI

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola


pikir, pola sikap, dan pola tindak yangsenantiasa mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,
wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh
dan menyeluruh sebagai berikut :

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang


sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi
pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk
menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk
mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional

a.  Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban


dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak
dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun
sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

22
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan
wawasan nusantara dalam bidang politik, yaitu:

a. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti


UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan
Presiden.Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
b. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
c. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
d. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
e. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.

23
b.   Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan


menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di
samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab
pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat
antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi


yaitu :

1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal


dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah
Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah
tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam
pengembangan kehidupan ekonominya.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.

Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi


diantaranya dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan
keluarnya Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang semula hampir 80%
anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil
daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah
menjadi :

24
 Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90%
untuk daerah.
 Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat,
80% untuk daerah.
 Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat
dan 80% untuk daerah.
 Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam,
70% untuk pusat dan 30% untuk daerah. Bahkan, porsi daerah ditambah
lagi dengan adanya “Dana Alokasi Umum” yang dialokasikan untuk
daerah-daerah dengan perimbangan tertentu, yang jumlah totalnya adalah
25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai perimbangan. (Dikutip
dari berbagai sumber)

c.    Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan


menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk
perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini
juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau
kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:


1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.

25
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping
implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan
pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat
Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan
cara berikut:
1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai
berikut:
• Langsung, yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
• Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak

2. Menurut metode penyampaian yang berupa :

1)      Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku


kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan
contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat
kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
2)      Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan
formal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi,
pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di
lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
3)      Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara
melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara
baik yang akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati,
mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan
tujuan tentang wawasan nusantara.
4)      Integrasi. tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi
wawasan nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang
wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa
Indonesia baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan

26
memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-
cita tujuan nasional. Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi
wawasan nusantara yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat,
jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut
dapat mengerti dan dipahami.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan


keamanan

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan


keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih
lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia.
Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi
modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia
dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara
dan bangsa.

Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang


merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.
Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh
karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia.

Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional


merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi

27
penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan
berkembang seterusnya.

Ada Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi wawasan


nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan


kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut
merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat
tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu
keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan
wilayah terluar Indonesia.

28
KESIMPULAN

Jadi,Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan


dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografi. Keadaan geografis Indonesia yang unik menuntut sebuah
konsep geopolitik khusus yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa
Indonesia. Konsep geopolitik tersebut adalah Wawasan Nusantara.

Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang
strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada
wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri
negara ini dan diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan
geopolitik bangsa Indonesia harus  didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang
luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 agar
tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

29
SARAN

Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat,
masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku.

Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan
nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa
berguna dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun seharusnya paham
bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam
kehidupan nyata bisa dengan tepat.

30
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia

http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-
geopolitik-dan-%20wawasan.html

31

Anda mungkin juga menyukai