Anda di halaman 1dari 51

jujBab 1

AKUISISI ANTAR PERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

Struktur organisasi dan peloporan keuangan

Beberapa pendekatan diantaranya:

1. Merger
2. Kepemilikan kendali/kepentingan pengendali
3. Kepemilikan non-pengendali/kepentingan non-pengendali
4. Kepentingan menguntungkan lainnya
Penciptaan entitas usaha

Contoh: PT Fajar menciptakan sebuah anak perusahaan PT Fajar utama dan mentranser asset dan
liabilitas berikut ke PT fajar utama, serta sebagai pertukaran memperoleh 100.000 lembar saham
biasa PT fajar utama dengan nilai par Rp 2.000.

Item harga perolehan nilai buku

Kas Rp 70.000.000

Persediaan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000

Tanah Rp 75.000.000 Rp 75.000.000

Bangunan Rp 100.000.000 Rp 80.000.000

Peralatan Rp 250.000.000 Rp 160.000.000

Rp 435.000.000

PT fajar mencatat transaksi dengan jurnal sebagai berikut:

1. Investasi pada modal saham biasa PT fajar utama 435.000.000


Akm-penyusutan 110.000.000
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
PT fajar utama mencatat transfer asset dan penerbitan saham sebesar nilai bukui asset yang
ditransfer

2. Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akm.penyusutan 110.000.000
Modal saham biasa, nilai par 2.000 200.000.000
Agio saham 235.000.000
Akuntansi untuk kombinasi bisnis
Kombinasi bisnis yang terpengaruh karena pembelian asset bersih
Contoh PT Pututaka mengakuisisi seluruh asset dan mengambil alih seluruh liabilitas PT
Songkok dalam merger wajib ke PT Songkok 10.000 lembar saham senilai Rp 10.000 per
lembar saham biasa. Saham yang diterbitkan memiliki total nilai wajar Rp 610.000.000.
Pt Pututaka menanggung biaya legal dan dan penilaian sebesar Rp 40.000.000 dalam
hubungannya dengan kombinasi bisnis tersebut dan biaya emisi saham sebesar Rp
25.000.000. berikut ilustrasi nilai buku dan nilai wajar asset individu serta liabilitas PT
Songkok pada tanggal kombinasi bisnis.
Asset, liabilitas dan ekuitas nilai buku nilai wajar
Kas dan piutang 45.000.000 45.000.000
Persediaan 65.000.000 75.000.000
Tanah 40.000.000 70.000.000
Bangunan dan peralatan 400.000.000 350.000.000
Akm peny peralatan (150.000.000)
Paten 80.000.000
Total asset 400.000.000 620.000.000
Liabilitas lancar 100.000.000 110.000.000
Modal saham biasa (nilai par Rp5000) 100.000.000
Agio saham biasa 50.000.000
Saldo laba 150.000.000
Total liabilitas dan ekuitas 400.000.000
Nilai wajar asset bersih 510.000.000
Ayat jurnal dari transaksi diatas adalah sebagai berikut:
Mencatat biaya terkait pembelian PT songkok
Beban merger 40.000.000
Kas 40.000.000
Mencatat biaya terkait penerbitan modal saham biasa
Biaya penerbitan saham tangguhan 25.000.0000
Kas 25.000.000
Pada tanggal kombinasi bisnis, PT pututaka mencatat kombinasi bisnis tersebut sbb:
Kas dan piutang 45.000.000
Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Bangunan dan peralatan 350.000.000
Paten 80.000.000
Goodwill 100.000.000
Liabilitas lancer 110.000.000
Modal saham biasa 100.000.000
Agio saham biasa 485.000.000
By penerbitan saham tangguhan 25.000.000
Ayat jurnal yang dicatat oleh perusahaan yang diakuisis
Investasi pada saham PT pututaka 610.000.000
Liabilitas saat ini 100.000.000
Akm. Penyusutan 150.000.000
Kas dan piutang 45.000.000
Persediaan 65.000.000
Tanah 40.000.000
Bangunan dan peralatan 400.000.000
Keuntungan penjualan asset bersih 310.000.000
Mencatat pembagian saham PT songkok
Modal saham biasa 100.000.000
Agio saham 50.000.000
Saldo laba 150.000.000
Keuntungan penjualan asset bersih 310.000.000
Investasi pada saham PT Pututaka 610.000.000
Bab 2
PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTARPERUSAHAAN
Akuntansi untuk investasi pada saham biasa
Metode ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai pengaruh
signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai.
Metode ini digunakan ketika satu perusahaan mempunyai kepemilikan antara 20%-50%
saham biasa perusahaan lain.
Metode nilai wajar digunakan untuk pelaporan investasi dalam sekuritas ekuitas yang
tidak diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk
digunakan, metode ini digunakan ketika investor memiliki kepemilikan kurang dari 20%.
Metode biaya dapat digunakan oleh perusahaan induk kapanpun perusahaan tersebut
mempersiapkan laporan keuangan tersendiri, sebagai informasi tambahan untuk laporan
konsolidasi.
Metode nilai wajar
Contoh PT republic membeli 10% saham biasa dari PT Bina Suka pada 1 januari 2008
senilai Rp 50.000.000. PT Bina Suka memiliki asset bersih pada tanggal tersebut dengan
nilai buku Rp 400.000.000 dan nilai wajar Rp 465.000.000. PT republic menerbitkan
laporan keuangan pada akhir triwulan. Pada tanggal 1 maret 2008, PT republic menerima
deviden tunai Rp 1.500.000 dari PT bina suka, PT republic menentukan nilai wajar
investasinya dari PT bina suka menjadi Rp 57.000.000. ayat jurnal yang dicatat sebagai
berikut:
Investasi di PT Bina suka 50.000.000
Kas 50.000 000
Jurnal yg mencatat penerimaan deviden:
Kas 1.500.000
Pendapatan dividen 1.500.000
Jurnal yang mencatat kenaikan nilai PT bina suka

Investasi di PT bina suka 7.000.000

Keuntungan (kerugian) tidak terealisasi-laba 7.000.000

Metode ekuitas
Pengakuan pendapatan

Contoh PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT Y dengan membeli 20% saham biasa
PT Y pada awal tahun. PT Y melaporkan laba sebesar Rp 60.000.000 untuk tahun berjalan. PT
ABC mencatat bagiannya atas laba PT Y sebesar Rp 12.000.000 dengan ayat jurnal sbb:

Investasi pada saham PT Y 12.000.000

Pendapatan dari investee 12.000.000

Pengakuan deviden

Dengan contoh yang sama diatas, PT Y mengumumkan pembayaran deviden sebesar


20.000.000, ayat jurnal yang dicatat sbb:

Kas 4.000.000

Investasi pada saham PT Y 4.000.000

Nilai tercatat investasi

Asumsikan setelah PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT Y senilai Rp 100.000.000, PT Y


memperoleh laba sebesar Rp 60.000.000 dan membayar deviden Rp 20.000.000. nilai tercatat
investasi diawali dengan biaya perolehan awal Rp 100.000.000 dan bertambah besar bagian PT
ABC atas laba PT Y sebesar Rp 12.000.000. nilai tercatat dikurangi oleh bagian PT ABC atas
laba Rp 4.000.000. oki, nilai tercatat pada akhir periode Rp 108.000.000.

Perbedaan antara biaya perolehan investasi dan nilai buku yang mendasari

Ilustrasi perlakuan selisih

PT antariksa membeli 40% saham biasa PT Barapnas pada tanggal 1 januari 2008, senilai Rp
200.000.000. PT barapnas pada tanggal tersebut mempunyai asset bersih dengan nilai buku Rp
400.000.000 dan nilai wajar 465.000.000. bagian PT antariksa atas nilai buku asset bersih PT
barapnas pada saat akuisisi adalah Rp 160.000.000 (Rp 400.000.000 x 0,40). Selisih sebesar Rp
40.000.000 dihitung sbb:

Biaya perolehan investasi pada PT antariksa 200.000.000

Nilai buku bagian saham PT antariksa atas asset (160.000.000)

Selisih 40.000.000

Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku sebesar 65.000.000 terdiridari 15.000.000 peningkatan
nilai tanah PT barapnas dan Rp 50.000.000 peningkatan nilai peralatan.
Pada tahun yang sama PT Barapnas mempunyai laba bersih Rp 80.000.000 dan membagikan
deviden sebesar Rp 20.000.000 buatlah ayat jurnal untuk transaksi diatas dan catatlah amortisasi
(penyusutan) bila masa manfaatnya diperkirakan 5 tahun dari selisih (diferential ) nilai buku.

Mencatat pembelian saham PT barapnas

Investasi pada saham PT barapnas 200.000.000

Kas 200.000.000

Mencatat pembagian deviden

Kas 8.000.000

Investasi pada saham PT Barpnas 8.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas

Investasi pada saham PT barpnas 32.000.000

Pendapatan investee 32.000.000

Amortisasi selisih pembelian terkait dengan peralatan

Pendapatan dari investee 4.000.000

Investasi pada saham PT barpnas 4.000.000

Perbandingan metode nilai wajar dan metode ekuitas

item Metode nilai wajar Metode ekuitas


Nilai tercatat investasi pada Nilai wajar Nilai wajar
tanggal akuisisi
Nilai tercatat investasi pada Nilai wajar Biaya perolehan awal
umumnya setelah akuisisi ditambah(dikurangi) bagian
investor atas laba (rugi)
investee dan dikurangi bagian
investor atas deviden investee
dan amortisasi atau
penghapusbukuan selisih
selisih Tidak diamortisasi atau Amortisasi atau penurunan
dihapusbukukan nilai jika terkait dengan asset
investee dengan masa depan
manfaat terbatas atau asset
yang dilepaskan
Pengakuan pendapatan oleh Bagian investor atas deviden Bagian investor atas laba
investor investee yang diumumkan investee sejak akuisisi,
sejak tanggal akuisisi dibagikan atau tidak,
dikurangi dengan amortisasi
atau penghapusan selisih
Dividen investee dari laba pendapatan Pengurang investasi
sejak akuisisi oleh investor
Dividen investee melebihi Pengurang investasi Pengurang investasi
laba sejak akuisisi oleh
investor

Bab 3

Entitas konsolidasi dan laporan keuangan konsolidasian

Laporan konsolidasian menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan
dari satu atau lebih anak perusahaan seakan akan entitas entitas tersebut adalah satu entitas atau
perusahaan.

Konsep konsolidasi:

Konsolidasi biasanya di lakukan apabila kepemilikan mayoritas tetapi PSAK 65 tidak melarang
konsolidasi dengan kepemilikan kurang dari mayoritas.

a) Mengendalikan lebih dari separuh kepentingan mayoritas berhak suara, menurut


perjanjian dengan investor lain.
b) Mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi berdasarkan undang-undang hokum atau
perjanjian
c) Otoritas untuk menunjuk atau mengganti anggota dewan atau setingkat dewan serta
mengendalikan operasi entitas melalui dewan tersebut.
d) Otoritas untuk menyuarakan mayoritas dalam dewan atau setara dengan dewan, serta
mengendalikan operasi entitas melalui dewan tersebut.
Proses konsolidasi menurut PSAK 65:

1. Investasi perusahaan induk di perusahaan anak dihilangkan menurut kepemilikan


proporsional perusahaan induk di perusahaan anak
2. Kepentingan non pengendali atas keuntungan dan kerugian selama periode konsolidasi
dianak perusahaan diidentifikasi
3. Setiap kepentingan non-pengendali di asset bersih anak perusahaan konsolidasi
diidentifikasi secara terpisah. Kepentingan non-pengendali asset bersih terdiri atas:
- Total kepentingan non-pengendali dihitung pada awal konsolidasi berdasarkan
kombinasi bisnis
- Porsi kepentingan non-pengendali atas perubahan asset setelah tanggal kombinasi
4. Saldo transaksi, pendapatan, dan beban antarperusahaan dihilangkan seluruhnya.
Ilustrasi proses konsolidasi:

Asumsikan pada tanggal 1 januari 2011 PT indah membeli pada nilai buku semua saham biasa
PT Andika. Pada akhir tahun 2011, laporan posisi keuangan dari kedua perusahaan sbb:
Laporan posisi keuangan
31 desember 2011
PT indah PT andika
aset
Kas 5.000.000 3.000.000
Piutang 84.000.000 30.000.000
Persediaan 95.000.000 60.000.000
Asset tetap 375.000.000 250.000.000
Asset lain lain 25.000.000 15.000.000
Investasi pada saham PT 300.000.000
andika
Total asset 884.000.000 358.000.000
Liabilitas dan ekuitas
Utang jangka pendek 60.000.000 5.000.000
Utang jangka panjang 200.000.000 50.000.000
Modal saham biasa 500.000.000 200.000.000
Saldo laba 124.000.000 100.000.000
Total liabilitas dan ekuitas 884.000.000 358.000.000

Informasi tambahan terkait dengan PT indah dan PT andika sbb:

- PT indah menggunakan metode ekuitas dasar untuk mencatat investasi pada PT


andika. Akun investasi dicatat pada nilai buku asset bersih PT andika dan disesuaikan
dengan bagian PT indah atas laba dan dividen PT andika.
- PT andika berutang ke PT indah senilai Rp 1.000.000 pada akhir tahun
- PT andika membeli persediaan dari PT indah senilai Rp 6.000.000 selama tahun
2011. Persediaan tersebut mempunyai biaya perolehan awal Rp 4.000.000. PT andika
masih memegang persediaan tersebut pada akhir periode.
Laporan keuangan konsolidasian

PT indah
Laporan posisi keuangan konsolidasian
31 des 2011
aset Liabilitas dan ekuitas
kas 8.000.000 Utang jangka pendek 67.000.000
Piutang 113.000.000 Utang jangka panjang 250.000.000
persediaan 153.000.000 Modal saham biasa 500.000.000
Asset tetap 625.000.000 Saldo laba 122.000.000
Asset lain lain 40.000.000
Total aset 939.000.000 Total liabilitas dan 939.000.000
ekuitas

Kertas kerja laporan posisi keuangan konsolidasian


PT indah dan anak perusahaan
Kertas kerja laporan posisi keuangan konsolidasian
31 desember 2011
eliminasi
PT indah PT andika debit kredit konsolidasian
kas
piutang
persediaan
Asset tetap
Asset lain
lain
Investasi
pada saham
PT andika

Utang jangka
pendek
Utang jangka
panjang
Modal saham
biasa
Saldo laba

KONSOLIDASI ANAK PERUSAHAAN BAB 2


YANG DIMILIKI PENUH

PROSEDUR KONSOLIDASI

Prosedur konsolidasi, termasuk penggunaan kertas kerja, dibuat untuk menggabungkan akun-akun dari
indukdan anak-anakperusahaan sehingga tampak sebagai entitas tunggal. Titik awal persiapan
pembuatan laporan keuangan konsolidasi adalah pembukuan dari masing-masing entitas terpisah.
Karena entitas konsolidasi tidak memiliki pembukuan, seluruh nilai yang tertera dalam laporan
konsolidasi aslinya terdapat di pembukuan . induk perusahaan atau anak perusahaan atau kertas kerja
konsolidasi.

KERTAS KERJA KONSOLIDASI

Kertas kerja konsolidasi (consolidation workpaper) merupakan mekanisme yang efisien untuk
menggabungkan akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan untuk
menyesuaikan saldo gabungan menjadi angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan
yang dikonsolidasi tersebut adalah perusahaan tunggal.

PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI SESAAT SETELAH AKUISISI KEPEMILIKAN PENUH

Kondisi konsolidasi yang paling sederhana terjadi jika laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan
dengan hubungan istimewa dikonsolidasi sesaat setelah timbulnya hubungan induk perusahaan-anak

Ilustrasi 5.1

Neraca untuk PT Induk dan PT Anak, 1 Januari 20X1, Sesaat Sebelum Penggabungan Usaha

PT Induk PT Anak

Aset

Kas Rp 350.000.000 Rp 50.000.000

Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000

Persediaan 100.000.000 60.000.000

Tanah 1 75.000.000 40000.000

Bangunan dan Peralatan 800.000.000 600.000.000

Akumulasi Penyusutan (400.000.000) (300.000.000)


Total Aset Rp 1.100.000.000 Rp 500.000.000

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

Utang Usaha Rp 100.000.000 Rp 100.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200.000.000

Saldo Laba 300.000.000 100.000.000

Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Rp 1.1 00.000.000 Rp 500.000.000

perusahaan, melalui penggabungan usaha atau melalui pembentukan anak perusahaan baru. Contoh
berkelanjutan berikut mengilustrasikan penyusunan neraca konsolidasi dalam berbagai situasi yang
mungkin timbul dari penggabungan usaha. Pada setiap contoh, PT Induk membeli seluruh atau sebagian
dari saham biasa PT Anak pada tanggal 1 Januari 20X1 dan sesaat setelahnya langsung menyusun neraca
konsolidasi. Neraca terpisah dari kedua perusahaan sesaat sebelum penggabungan usaha disajikan pada
ilustrasi 5.1.

KEPEMILIKAN PENUH DIBELI PADA NILAI BUKU

Dalam contoh pertama, PT Induk membeli semua saham biasa beredar dari PT Anak seharga
Rp300.000.000. Pada tanggal penggabungan usaha, nilai wajar dari masing-masing aset dan kewajiban
PT Anak sama dengan nilai buku yang disajikan pada ilustrasi 4.2. Karena PT Induk mengakuisisi semua
saham biasa PT Anak dan PT Anak hanya mempunyai satu jenis saham beredar, maka total nilai buku
saham yang diakuisisi sama dengan total ekuitas pemegang saham PT Anak (Rp200.000.000 +
Rpl00.000.000). Harga beli sebesar Rp300.000.000 sama dengan nilai buku dari saham yang diakuisisi.
Situasi kepemilikan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
PT Induk mencatat akuisisi saham di pembukuannya pada tanggal penggabungan usaha dengan ayat
jurnal sebagai berikut.

1 Januari 20X1

(1) Investasi pada Saham PT Anak 300.000.000

Kas 300.000.000

Mencatat pembelian saham PT Anak.

KERTAS KERJA KONSOLIDASI

Kertas kerja untuk penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi disajikan pada Ilustrasi 5.2. Dua
kolom pertama dari kertas kerja pada Ilustrasi 5.3 adalah saldo akun yang diambil dari pembukuan PT
Induk dan PT Anak yang disajikan pada Ilustrasi 5.3. Saldo dari akun-akun yang sama ditempatkan
bersebelahan sehingga saldo tersebut dapat ditambahkan bersama-sama. Jika terdapat lebih dari dua
perusahaan dikonsolidasi, kolom terpisah akan dimasukkan dalam kertas kerja untuk tiap tambahan
anak perusahaan.

Ilustrasi 5.2

Neraca untuk PT Induk dan PT Anak, 1 Januari 20X1, Sesaat Setelah Penggabungan Usaha

PT. Induk PT Anak

Aset

Kas R 50,000,000 R 50,000,000


p p
Piutang Usaha 75,000,000 50,000,000

Persediaan 100,000,000 60,000,000

Tanah 175,000,000 40,000,000

Bangunan dan Peralatan 800,000,000 600,000,000

(300,000,000
Akumulasi Penyusutan (400,000,000) )

Investasi pada Saham PT


Anak 300,000,000

R 1,100,000,00 R
Total Aset p 0 p 500,000,000

Kewajiban dan Ekuitas


Pemegang Saham

R R
Utang Usaha p 100,000,000 p 100,000,000

Utang Obligasi 200,000,000 100,000,000

Saham Biasa 500,000,000 200,000,000

Saldo Laba 300,000,000 100,000,000

Total Kewajiban dan Ekuitas R 1,100,000,00 R


Pemegang Saham p 0 Eliminasi p 500,000,000

Pos PT.Induk PTAnak Debet Kredit Konsolidasi

Kas 50,000,000 50.000.000 100,000,000

Piutang Usaha 75,000,000 50.000.000 125,000,000

Persediaan 100,000,000 60.000.000 160,000,000

Tanah 175,000,000 40.000.000 215,000,000

Bangunan dan Peralatan 800,000,000 600.000.000 1,400,000,000

Investasi pada Saham PT


Anak 300,000,000 (2) 300,000,000
Total Debit 1,500,000,000 800.000.000 2,000,000,000

Akumulasi Penyusutan 400.000.000 300.000.000 700,000,000

Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200,000,000

Utang Qbligasi 200.000.000 100.000.000 300,000,000

Saham Biasa 500.000.000 200,000,000 (2) 200,000,000 500,000,000

SaldolJaba 300.000.000 100.000.000 (2) 100,000,000 300,000,000

Total Kredit 1,500,000,000 800.000.000 300,000,000 300,000,000 2,000,000,000

Ayat Jurnal Eliminasi Investasi

Satu-satunya ayat jurnal eliminasi dalam kertas kerja pada Ilustrasi 5.3 adalah ayat jurnal yang
diperlukan untuk mengeliminasi akun Investasi pada Saham PT Anak dan akun ekuitas pemegang saham
anak perusahaan. Hal ini dilakukan dengan membuat ayat jurnal E (2) dalam kertas kerja.

E(2) Saham Biasa - PT Anak 200.000.000

Saldo Laba 100.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 300.000.000

Mengeliminasi saldo investasi.

KEPEMILIKAN PENUH DIBELI DI ATAS NILAI BUKU

Harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nilai aset bersih,
kemampuan laba (earning power) perusahaan, dan kondisi pasar secara umum. Pada saat suatu
perusahaan membeli perusahaan lain, tidak ada alasan untuk mengharapkan harga beli akan sama
dengan nilai buku saham yang diakuisisi. Proses yang digunakan untuk menyusun neraca konsolidasi
hanya sedikit lebih sulit pada saat 100% saham perusahaan dibeli pada harga yang berbeda dengan nilai
bukunya.

Untuk mengilustrasikan pembelian anak perusahaan pada harga lebih tinggi dari nilai buku,
asumsikan bahwa PT Induk membeli semua saham biasa beredar PT Anak seharga Rp340.000.000 tunai
pada tanggal 1 Januari 20X1. Dalam pembelian tersebut, PT Induk membayar Rp40.000.000 lebih tinggi
dari nilai buku saham tersebut. Situasi kepemilikan yang dihasilkan dari pembelian tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.

1 Biaya perolehan investasi Rp 340.000.000

Nilai buku

1/1/x1 Saham biasa-PT Anak Rp 200.000.000

Saldo laba-PT Anak 100.000.000

Rp 300.000.000
A

Bagian PT Induk x 1.00 (300.000.000)

Perbedaaan antara nilai buku dan harga perolehan Rp 40.000.000

Ilustrasi 5.3

Neraca Konsolidasi, 1 Januari 20X1, Tanggal Penggabungan Usaha; 100% Pembelian pada Nilai Buku

PT Induk dan Anak Perusahaan

Neraca Konsolidasi 1 Januari 20X1

Asset Kewajiban

Kas Rp Utang Usaha Rp


100.000.000 200.000.000;
Piutang Usaha Utang Obligasi
125.000.000 300.000.000
Persediaan
160.000.000
'Tanah Ekuitas Pemegang
215.000.000 Saham
Bangunan dan Rp
Peralatan 1.400.000.000 Saham Biasa 500.000.000

Akumulasi (700.000.000) 700.000.000 Saldo Laba 300.000.000


Penyusutan

Total Aset Rp Total Kewajiban dan Rp


1.300.000.000 Ekuitas Pemegang 1.300.000.000
Saham

PT Induk mencatat akuisisi saham tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut.

1 Januari 20X1

(3) Investasi pada Saham PT Anak 340.000.000

Kas 340.000.000

Mencatat pembelian saham PT Anak.

Ayat jurnal kertas kerja untuk mengeliminasi akun investasi PT Induk dan akun ekuitas pemegang saham
PT Anak adalah sebagai berikut.

E(4) Saham Biasa PT Anak 200.000.000

Saldo Laba 100.000.000

Diferensial/SELISIH 40.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 340.000.000

Mengeliminasi saldo investasi.

E: TANAH 40JUTA

DIFERENSIAL/SELISIH 40JUTA

ILUSTRASI PERLAKUAN DIFERENSIAL DEBIT

Dalam banyak situasi, diferensial terkait dengan beberapa aset dan kewajiban yang berbeda. Untuk
mengilustrasikan alokasi diferensial ke berbagai aset dan kewajiban, asumsikan bahwa nilai buku dan
nilai wajar aset dan kewajiban PT Anak adalah sebagaimana disajikan dalam Ilustrasi 5.5. Nilai wajar
persediaan dan tanah lebih tinggi dari nilai bukunya, sedangkan nilai wajar bangunan dan peralatan
lebih rendah daripada nilai bukunya.
Asumsikan bahwa PT Induk mengakuisisi semua saham biasa PT Anak seharga Rp400.000.000
pada tanggal 1 Januari 20X1, dengan mengeluarkan obligasi dengan tingkat bunga 9% dan nilai nominal
RplOO.000.000 dan membayar tunai sebesar Rp300.000.000. Situasi kepemilikan yang terjadi dapat
digambarkan sebagai berikut.

1 Biaya perolehan investasi Rp 400.000.000

Nilai buku

1/1/x1 Saham biasa-PT Anak Rp 200.000.000

Saldo laba-PT Anak 100.000.000

Rp 300.000.000
A

Bagian PT Induk x 1.00 (300.000.000)

Perbedaaan antara nilai buku dan harga perolehan Rp 100.000.000

Ilustrasi 5.5

Kertas Kerja UntukNeraca Konsolidasi, 1 Januari 20X1, Tanggal Penggabungan Usaha; 100% Pembelian
pada Harga di Atas Nilai Buku

Eliminasi

Pos PT.Induk PTAnak Debet Kredit Konsolidasi

Kas 10,000,000 50.000.000 60,000,000

Piutang Usaha 75,000,000 50.000.000 125,000,000

Persediaan 100,000,000 60.000.000 160,000,000

Tanah 175,000,000 40.000.000 (5) 40.000.000 255,000,000

Bangunan dan Peralatan 800,000,000 600.000.000 1,400,000,000

Investasi pada Saham PT 300,000,000 (4) 340,000,000


Anak
Diferensial (4) 40.000.000 (5) 40.000.000

Total Debit 1,500,000,000 800.000.000 2,000,000,000

Akumulasi Penyusutan 400.000.000 300.000.000 700,000,000

Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200,000,000

Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000 300,000,000

Saham Biasa 500.000.000 200,000,000 (4) 200,000,000 500,000,000

Saldo Laba 300.000.000 100.000.000 (4) 100,000,000 300,000,000

Total Kredit 1,500,000,000 800.000.000 380,000,000 380,000,000 2,000,000,000

PT Induk mencatat investasi pada pembukuannya dengan ayat jurnal berikut.

1 Januari 20X1

(7) Investasi pada Saham PT Anak 400.000.000

Utang Obligasi 100.000.000

Kas 300.000.000

Mencatat pembelian saham PT Anak.

Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan untuk saham PT Anak, nilai wajar aset bersih, dan
nilai buku aset bersih PT Anak adalah sebagai berikut.
Ilustrasi 5.6

Neraca untuk PT Anak, 1 Januari 20X1, Tanggal Penggabungan Usaha

Selisih antara
Nilai Buku Nilai Wajar Nilai Wajar dan
Nilai Buku

Kas Rp Rp
50,000,000 50,000,000

Piutang Usaha 50,000,000 50,000,000

Persediaan 60,000,000 75,000,000 Rp 15,000,000

Tanah 40,000,000 100,000,000 60,000,000

Bangunan dan Peralatan Rp 600,000,000

Akumulasi Penyusutan (300,000,000) 300,000,000 290,000,000 (10,000,000)

500,000,000 565,000,000

Kewajiban

Utang Usaha Rp Rp
100,000,000 l00.000.000

Utang Obligasi 100,000,000 135.000.000 (35,000,000)

Ekuitas Pemegang
200,000,000
Saham

Saham Biasa 100,000,000

Saldo Laba Rp Rp
Rp 30,000,000
500,000,000 235.000.000
Ayat jurnal eliminasi yang dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi dalam rangka penyusunan
neraca konsolidasi sesaat setelah penggabungan usaha adalah sebagai berikut.

E(8) Saham Biasa - PT Anak 200.000.000

Saldo Laba 100.000.000

Diferensial 100.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 400.000.000

Mengeliminasi saldo investasi.

E(9) Persediaan 15.000.000

Tanah 60.000.000

Goodwill 70.000.000

Bangunan dan Peratatan 10.000.000

Premi Utang Obligasi 35.000.000

Diferensial 100.000.000

Mengalokasikan difsrensial.

Ilustrasi 5.7

Kertas Kerja untuk Neraca Konsolidasi, 1 Januari 20X1, Tanggal Penggabungan Usaha; 100% Pembelian
pada Harga di Atas Nilai Buku

Eliminasi

Pos PT.Induk PTAnak Debet Kredit Konsolidasi

Kas 50,000,000 50.000.000 100,000,000


Piutang Usaha 75,000,000 50.000.000 125,000,000

Persediaan 100,000,000 60.000.000 (9) 15.000.000 175,000,000

Tanah 175,000,000 40.000.000 (9) 60.000.000 275,000,000

Bangunan dan Peralatan 800,000,000 600.000.000 (9) 10.000.000 1,390,000,000

Goodwill (9) 70.000.000 70.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 400,000,000 (9) 400,000,000

Diferensial (8) 100.000.000 (9) 100.000.000

Total Debit 1,600,000,000 800.000.000 2,135,000,000

Akumulasi Penyusutan 400.000.000 300.000.000 700,000,000

Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200,000,000

Utang Obligasi 300.000.000 100.000.000 400,000,000

Premium Obligasi (9) 35.000.000 35.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200,000,000 (8) 200,000,000 500,000,000

Saldo Laba 300.000.000 100.000.000 (8) 100,000,000 300,000,000

Total Kredit 1,600,000,000 800.000.000 545,000,000 545,000,000 2,135,000,000

Ayat jurnal eliminasi:

(8) Eliminasi saldo investasi dan ekuitas pemegang saham PT Anak.

(9) Alokasi diferensial

ILUSTRASI PERLAKUAN DIFERENSIAL KREDIT

Mengguriakan contoh PT Induk dan PT Anak, asumsikan nilai buku dan nilai wajar dari aset dan
kewajiban PT Anak pada tanggal 1 Januari 20X1 sebagaimana disajikan pada Ilustrasi 5.8 PT Induk
membeli semua saham PT Anak seharga Rp260.000.000. Situasi kepemilikan yang terjadi adalah sebagai
berikut.

1 Biaya perolehan investasi Rp 260.000.000

Nilai buku
1/1/x1 Saham biasa-PT Anak Rp 200.000.000

Saldo laba-PT Anak 100.000.000

Rp 300.000.000
A

Bagian PT Induk x 1.00 (300.000.000)

Perbedaaan antara nilai buku dan harga perolehan Rp (40.000.000)

Ilustrasi 5.8

Neraca Untuk PT Anak, 1 Januari 20X1, Tanggal Penggabungan Usaha

Selisih antara
Nilai Buku Nilai Wajar Nilai Wajar dan
Nilai Buku

Kas

Rp Rp
50,000,000 50,000,000

Piutang Usaha 50,000,000 50,000,000

Persediaan 60,000,000 60,000,000

Tanah 40,000,000 45,000,000 5.000.000

Bangunan dan Peralatan Rp


600,000,000

Akumulasi Penyusutan (300,000,000) 300,000,000 280,000,000 (20,000,000)

500,000,000 485,000,000

Kewajiban

Utang Usaha Rp Rp
100,000,000 l00.000.000

Utang Obligasi 100,000,000 100.000.000

Ekuitas Pemegang
200,000,000
Saham

Saham Biasa 100,000,000


Saldo Laba Rp Rp Rp
500,000,000 200.000.000 (15,000,000 )

PT Induk mencatat investasinya di PT Anak dengan ayat jurnal berikut pada pembukuannya.

1 Januari 20X1

(10) Investasi pada Saham PT Anak 260.000.000

Kas 260.000.000

Mencatat pembelian saham PT Anak.

Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan untuk saham PT Anak, nilai wajar aset bersih, dan
nilai buku aset bersih PT Anak adalah sebagai berikut.

Nilai buku aset bersih


Selisih lebih nilai buku
yang dapat diidentifikasi
di atas nilai wajar aset

Total diferensial Nilai aset bersih yang bersih yang dapat

Rp (40 000 000) dapat diidentifikasi


Rp285 000 000 Selisih lebih nilai wajar

Biaya Perolehan Asset bersih diatas biaya


perolehan investasi
Investasi

Jika neraca konsolidasi disusun sesaat setelah penggabungan usaha, maka ayat jurnal eliminasi berikut
akan dibuat dalam kertas kerja konsolidasi sebagai berikut.
E(11) Saham Biasa - PT Anak 200.000.000

Saldo Laba 100.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 260.000.000

diferensial 40.000.000

Mengeliminasi saldo investasi

E(12) Tanah 5.000.000

Diferensial 15.000.000

Bangunan dan Peralatan 20.000.000

Mengalokasikan diferensial untuk menyatakan tanah dan

bangunan dan peraiatan PT Anak pada nilai wajarnya.

E(13) Diferensial 25.000.000

Tanah 3.461.538

Bangunan dan Peratatan 21.538.462

Mengalokasikan sisa diferensial kredt.

Penyesuana
i

Awal ke Penguranga
Nilai Rasio Diferensial n

Tidak
Nilai Buku Wajar NilaiWajar Alokasi teralokasi alokasi

Tanah 40.000.000 5.000.000 45.000.000 45/325 X 25.000.000 = (3.461.538)

Bangunan dan 300.000.00 (20.000.000 280.000.00 280/32


peralatan 0 ) 0 5 x (25.000.000) = (21.538.462)

Total 340.000.00 (15.000.000 325.000.00 (25.000.000)


0 ) 0
PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI SESAAT SETELAH AKUISIS KEPEMILIKAN

Laba Bersih Konsolidasi

Semua pendapatan dan beban dari masing-masing perusahaan yang dikonsolidasi yang timbul dari
transaksi dengan perusahaan nonafiliasi akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah
yang dilaporkan sebagai laba bersih konsolidasi (consolidated net income) adalah bagian dari total laba
perusahaan yang dialokasikan ke pemegang saham induk perusahaan. Ketika anak perusahaan dimiliki
seluruhnya oleh induk perusahaan, semua laba induk perusahaan dan anak perusahaannya menjadi hak
pemegang saham induk perusahaan Pada kasus ini, laba bersih konsolidasi adalah selisih antara
pendapatan dan beban konsolidasi.

Laba bersih konsolidasi untuk periode 20X1 dihitung sebagai berikut.

Laba bersih PT Idaman Rp125.000.000

Dikurangi: laba dari PT Amanah menggunakan metode ekuitas (25.000.000)

Bagian PT Idaman atas laba PT Amanah (100%) 25.000.000

Laba bersih konsolidasi Rp125.000.000

Saldo Laba Konsolidasi

Saldo laba konsolidasi harus diukur menggunakan dasar yang konsisten dengan yang digunakan dalam
menentukan laba bersih konsolidasi. Saldo laba konsolidasi adalah bagian dari laba yang tidak
didistribusikan oleh perusahaan yang dikonsolidasi yang dimiliki oleh pemegang saham induk
perusahaan. Sebagai suatu perusahaan tunggal, saldo laba konsolidasi akhir sama dengan saldo laba
konsolidasi awal ditambah laba bersih konsolidasi dikurangi dividen konsolidasi.

ILLUSTRASI PERHITUNGAN SALDO LABA KONSOLIDASI

Dalam kasus sederhana yang diberikan sebelumnya, asumsikan bahwa saldo 1 Januari 20X1 saldo laba PT
Idaman adalah Rp400.000.000 dan PT Amanah sebesar Rp250.000.000. Selama tahun 20X1, PT Amanah
melaporkan laba bersih Rp25.000.000 dan mengumumkan dividen Rpl0.000.000. PT Idaman melaporkan
laba operas! terpisah Rpl00.000.000 ditambah laba dari 100% kepemilikan PT Amanah menggunakan
metode ekuitas sebesar Rp25.000.000. PT Idaman mengumumkan dividen sebesar Rp30.000.000.
Berdasarkan informasi tersebut, saldo laba PT Idaman dan PT Amanah per 31 Desember 20X1 dihitung
sebagai berikut.

PT Idaman PT Amanah

Saldo, 1 Januari 20X1 Rp 400.000.000 Rp250.000.000


125.000.000 25.000.000
Laba bersih 20X1 (30.000.000) (10.000.000)
Dividen yang diumumkan tahun 20X1

Saldo, 31 Desember 20X1

Rp 495.000.000 Rp 265.000.000

Saldo laba konsolidasi dihitung pertama dengan menentukan saldo laba induk yang berasal dari hasil
operasinya sendiri. Perhitungan ini menghapus Rp 25.000.000 laba anak perusahaan yang diakui induk
sejak akuisisi dari saldo laba induk perusahaan, sehingga menyisakan Rp 470.000.000 (Rp 495.000.000 –
Rp 25.000.000) saldo laba dari hasil operas! induk sendiri. Bagian induk atas laba bersih anak
perusahaan sebesar 100% sejak tanggal akuisisi kemudian ditambahkan ke nilai ini, menghasilkan saldo
laba konsolidasi Rp 495.000.000. Nilai ini sama dengan saldo laba induk yang menggunakan metode
ekuitas.

KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI—100% KEPEMILIKAN DIBELI PADA NILAI BUKU

Tiap laporan keuangan konsolidasi disusun seakan-akan diperoleh dari pembukuan tunggal yang
digunakan untk mencatat keseluruhan entitas konsolidasi. Tentu saja sebenarnya tidak terdapat
pembukuan untuk entitas konsolidasi, dan sebagaimana penyusunan neraca konsolidasi, proses
konsolidasi dimulai dengan data yang dicatat pada pembukuan masing-masing perusahaan yang
dikonsolidasi. Saldo akun yang diperoleh dari pembukuan masing-masing perusahaan diletakkan dalam
kertas kerja tiga bagian, lalu dibuat ayat jurnal untuk mengeliminasi pengaruh kepemilikan dan transaksi
antarperusahaan.
Untuk melihat proses konsolidasi setelah akuisisi, asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari
20X1, PT Induk membeli semua saham biasa PT Anak pada nilai buku yang mendasarinya sebesar
Rp300.000.000. Pada saat itu, PT Anak mempunyai saham biasa beredar sebesar Rp200.000.000 dan
saldo laba sebesar Rpl00.000.000. Situasi kepemilikan yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

1 Biaya perolehan investasi Rp 300.000.000

Nilai buku

1/1/X Saham biasa-PT Anak Rp 200.000.000


1
Saldo laba-PT Anak 100.000.000

Rp 300.000.000
A

Bagian PT Induk x 1.00 (300.000.000)

Perbedaaan antara nilai buku dan harga perolehan

PT Induk mencatat investasinya di saham PT Anak menggunakan metode ekuitas. Informasi mengenai PT
Induk dan PT Anak pada tanggal penggabungan usaha dan untuk tahun 20X1 dan 20X2 disajikan pada
Ilustrasi 5.10.

Ilustrasi 5.10

Informasi Terpilih atas PT Induk dan PT Anak pada tanggal 1 Januari 20X1, dan untuk Tahun 20X1 dan
20X2

PT Induk PT Anak

Saham Biasa, 1 Januari 20X1 Rp 500.000.000 Rp200.000.000

Saldo Laba, 1 Januari 20X1 300.000.000- 100.000.000

20X1:

Laba Operasi Terpisah, PT Induk 140.000.000

Laba Bersih, PT Anak 50.000.000


Dividen 60.000.000 30.000.000

20X2:

Laba Operasi Terpisah, PT Induk 160.000.000

Laba Bersih, PT Anak 75.000.000

Dividen 60.000.000 40.000.000

Tahun Penggabungan Usaha

Pada tanggal 1 Januari 20X1, PT Induk mencatat pembelian saham biasa PT Anak dengan ayat jurnal
berikut:

1 Januari 20X1

(14) Investasi pada Saham PT Anak 300.000.000

Kas 300.000.000

Mencatat pembelian saham PT Anak.

Selama tahun 20X1, PT Induk mencatat laba operas! sebesar Rpl40.000.000, tidak termasuk pendapatan
dari investasi pada PT Anak, dan mengumumkan dividen sebesar Rp60.000.000. PT Anak melaporkan
laba bersih sebesar Rp50.000.000 dan mengumumkan dividen sebesar Rp30.000.000.

AYAT JURNAL INDUK PERUSAHAAN

PT Induk mencatat pendapatan dan dividen dari PT Anak menggunakan metode ekuitas dengan ayat
jurnal berikut.

(15) Kas 30.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 30.000.000

Mencatat dividen dari PT Anak:

Rp30.000.000 x 1,00

(16) Investasi pada Saham PT Anak 50.000.000


Pendapatan dari Anak Perusahaan 50.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas:

Rp50.000.000 x 1,00

Ilustrasi 5.11

31 Desember 20x1, Kertas kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi, Tahun
Penggabungan Usaha ; 100% Pembelian pada Nilai Buku

Eliminasi

Pos PT.Induk PTAnak Debet Kredit Konsolidasi

Penjualan 400,000,000 200.000.000 600,000,000

Pendapatan dari Anak


Perusahaan 50,000,000 (17) 50.000.000

Kredit 450,000,000 200.000.000 600,000,000

Harga Pokok Penjualan 170,000,000 115.000.000 285,000,000

Penyusutan dan Amortisasi 50,000,000 20.000.000 70,000,000

BebanLain 40.000.000 15.000.000 55.000.000

Debit (260,000,000) (150.000.000) (410.000.000)

Laba Bersih dibawa kedepan


(carry forward) 190.000.000 50.000.000 50.000.000 190.000.000

Saldo Laba, 1Januari 300.000.000 100.000.000 (18) 100.000.000 300.000.000

Laba bersih dari atas 190.000.000 50.000.000 190,000,000

490.000.000 150.000.000 490,000,000

Dividen Diumumkan (60.000.000) (30.000.000) (17) 30.000.000 (60.000.000)

Saldo Laba, 31 Desember,


dibawa kedepan (Carry forward) 430.000.000 120,000,000 150,000,000 30.000.000 430,000,000
Kas 210.000.000 75.000.000 285.000.000

Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000 125.000.000

Persediaan 100.000.000 75.000.000 175.000.000

Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000

Bangunan dan Peralatan 800.000.000 600.000.000 1.400.000.000

Investas; pada Saham PT Anak 320.000.000 (17) 20.000.000

(18) 300.000.000

Debit 1.680.000.000 840.000.000 2.200.000.000

Akumulasi Penyusutan 450.000.000 320.000.000 770.000.000

Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (18) 200.000.000 500.000.000

Saldo Laba dari atas 430.000.000 120.000.000 150.000.000 30.000.000 430.000.000

Kredit 1.680.000.000 840.000.000 350.000.000 350.000.000 2.200.000.000

TAHUN KEDUA KEPEMILIKAN DAN TAHUN-TAHUN SESUDAHNYA

Prosedur konsolidasi yang digunakan pada akhir tahun kedua, dan di periode-periode setelahnya, pada
dasarnya sama dengan prosedur yang digunakan pada akhir tahun pertama. Data neraca percobaan
yang disesuaikan dari masing-masing perusahaan digunakan sebagai titik awal tiap kali penyusunan
laporan keuangan konsolidasi karena tidak ada pembukuan terpisah untuk entitas konsolidasi. Perlu
dilakukan pengecekan di tiap periode setelah akuisisi untuk memastikan bahwa saldo awal dalam
laporan saldo laba konsolidasi dalam kertas kerja sama dengan saldo yang dilaporkan pada akhir periode
sebelumnya. Semua ayat jurnal eliminasi dan kertas kerja serupa dengan yang ditunjukkan pada tahun
pertama kepemilikan.

AYAT JURNAL INDUK PERUSAHAAN

Konsolidasi dua tahun setelah akuisisi diilustrasikan dengan contoh berkelanjutan dari PT Induk dan PT
Anak, berdasarkan data pada Ilustrasi 5.11. Laba PT Induk dari operasi terpisahnya untuk tahun 20X2
sebesar Rp l60.000.000 dan ia membayar dividen sebesar Rp60.000.000. PT Anak melaporkan laba
bersih sebesar Rp75.000.000 di tahun 20X2 dan membayar dividen sebesar Rp40.000.000. Ayat jurnal
metode ekuitas yang dicatat oleh PT Induk pada tahun 20X2 adalah sebagai berikut.

(19) Kas 40.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 75.000.000

Mencatat dividen dari PT Anak:

Rp 40.000.000 X 1,00

(20) Investasi pada Saham PT Anak 75.000.000

Pendapatan dari Anak Perusahaan 75.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas:

Rp75.000.000 X 1,00

LABA BERSIH DAN SALDO LABA KONSOLIDASI

Dalam kertas kerja yang diilustrasikan di Ilustrasi 5.11 dan 5.12, laba bersih konsolidasi untuk tahai 20X1
dan 20X2 tampak sebagai angka terakhir dalam bagian laporan laba rugi pada kertas kerja di kolom
konsolidasi sisi paling kanan. Angka tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

20X1 20X2

Laba bersih PT Induk Rp1 90.000.000 Rp235. 000.000

Bagian laba PT Anak untuk PT Induk (50.000.000) (75.000.000)


dengan metode ekuitas

Laba bersih PT Anak 50.000.000 75.000.000


Laba bersih konsolidasi Rp1 90.000.000 Rp235.000.000

Pada ilustrasi sederhana di atas, laba bersih konsolidasi sama dengan laba bersih induk perusahaan
dengan metode ekuitas. Jika induk menggunakan metode biaya dalam mencatat investasinya di PT
Anak, maka laba bersih konsolidasi tidak akan sama dengan laba bersih induk.

Di Ilustrasi 5.11 dan 5.12, saldo laba konsolidasi adalah nilai terakhir yang muncul dalam bagian
saldo laba pada kertas kerja, di kolom konsolidasi. Saldo laba konsolidasi sama dengan saldo laba awal
konsolidasi ditambah laba bersih konsolidasi, dikurangi dividen yang diumumkan atas saham biasa induk
perusahaan. Perhitungannya dapat sebagai berikut.

20X1 20X2

Saldo laba awal PT Induk dari hasil operasinya sendiri


Rp300.000.00 Rp380.000.000
0 160.000.000
Laba bersih PT Induk dari hasil operasinya sendiri 140.000.000 125.000.000
Pendapatan PT Induk dari laba PT Anak sejak akuisisi 50.000.000 (60.000.000)
(kumulatif) (60.000.000)

Dividen yang diumumkan PT Induk

Rp Rp
Saldo laba
430.000.000 605.000.000

KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI—KEPEMILIKAN 100% DAN DIBELl LEBIH BESAR DARI NILAI BUKU

Tahun Penggabungan

Untuk mengilustrasikan pembelian kepemilikan diatas nilai buku, asumsikan PT Induk membeli seluruh
saham biasa PT Anak pada 1 Januari 20X1 sebesar Rp387.500.000. Harga beli terdiri dari kas
Rp300.000.000 dan wesel bayar 60 hari sebesar Rp87.500.000 (dibayar saat jatuh tempo selama tahun
20X1). Pada tanggal penggabungan, aset dan kewajiban PT Anak tertera di ilustrasi 5.13. Situasi
kepemiiikan dapat digambarkan sebagai berikut

Ilustrasi 5.13
31 Desember 20X2, Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi, Tahun Kedua
Setelah Penggabungan Usaha; 100% Pembelian pada Nilai Buku

Eliminasi

Pos PT.Induk PTAnak Debet Kredit Konsolidasi

Penjualan 450,000,000 300.000.000 750,000,000

Pendapatan dari Anak Perusahaan 75,000,000 (21) 78.000.000

Kredit 525,000,000 300.000.000 750,000,000

Harga Pokok Penjualan 180,000,000 160.000.000 340,000,000

Penyusutan dan Amortisasi 50,000,000 20.000.000 70,000,000

Beban Lain 60.000.000 45.000.000 105.000.000

Debit (290,000,000) (225.000.000) (515.000.000)

Laba Bersih dibawa kedepan (carry


forward) 235.000.000 75.000.000 75.000.000 235.000.000

Saldo Laba, 1Januari 430.000.000 120.000.000 (22) 120.000.000 430.000.000

Laba bersih dari atas 235.000.000 75.000.000 75.000.000 235,000,000

665.000.000 195.000.000 665,000,000

Dividen Diumumkan (60.000.000) (40.000.000) (21) 40.000.000 (60.000.000)

Saldo Laba, 31 Desember, dibawa


kedepan (Carry forward) 605.000.000 155,000,000 195,000,000 40.000.000 605,000,000

Kas 245.000.000 85.000.000 350.000.000

Piutang Usaha 150.000.000 80.000.000 230.000.000

Persediaan 180.000.000 90.000.000 270.000.000

Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000

Bangunan dan Peralatan 800.000.000 600.000.000 1.400.000.000

Investas; pada Saham PT Anak 355.000.000 (21) 35.000.000

(22) 320.000.000

Debit 1.905.000.000 895.000.000 2.445.000.000


Akumulasi Penyusutan 500.000.000 340.000.000 840.000.000

Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (18) 200.000.000 500.000.000

Saldo Laba dari atas 605.000.000 155.000.000 195.000.000 40.000.000 605.000.000

Kredit 1.905.000.000 895.000.000 395.000.000 394.000.000 2.445.000.000

1 Biaya perolehan investasi Rp 387.500.000

Nilai buku

1/1/X Saham biasa-PT Anak Rp 200.000.000


1
Saldo laba-PT Anak 100.000.000

Rp 300.000.000
A

Bagian PT Induk x 1.00 (300.000.000)

Perbedaaan antara nilai buku dan harga perolehan Rp (87.500.000)

Total nilai buku saham PT Anak pada tanggal penggabungan Rp300.000.000. Selisih antara total harga
beli Rp387.500.000 dan nilai buku saham yang diperoleh sebesar Rp 87.500.000.

Pada tanggal penggabungan usaha, seluruh aset dan kewajiban PT Anak memiliki nilai wajar yang sama
dengan nilai buku, kecuali sebagai berikut.

Selisih antara Nilai


Nilai Buku Nilai Wajar
Wajar dan Nilai Buku

Persediaan Rp 60.000.000 65.000.000 Rp 5.000.000


40.000.000 50.000.000 10.000.000
Tanah
300.000.000 360.000.000 60.000.000
Bangunan dan Peralatan

Rp 400.000.000 Rp 475.000.000 Rp 75.000.000

Dari total diferensial Rp87.500.000, sebesar Rp75.000.000 terkait dengan aset teridentiflkasi PT Anak
Sisanya, Rp 12.500.000, dialokasikan sebagai goodwill.

AYAT JURNAL INDUK PERUSAHAAN

Selama tahun 20X1, PT Induk mencatat pendapatan dan dividen dari PT Anak menggunakan metode
ekuitas dengan ayat jurnal berikut.

(23) Investasi pada Saham PT Anak 387.500.000

Kas 300.000.000

Wesel Bayar 87.500.000

Mencatat divider dari PT Anak

(24) Kas 30.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 30.000.000

Mencatat dividen dari PT Anak

(25) Investasi pada Saham PT Anak 50.000.000

Pendapatan dari Anak Perusahaan 50.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas


Ayat jurnal (24) dan (25) sama seperti jika PT Induk memperoleh investasi dari anak perusahaan pada
nilai buku. Sebagai tambahan, diperlukan juga ayat jurnal tambahan untuk mengakui penghapusbukuan
diferensial.

(26) Pendapatan dari Anak Perusahaan

Investasi pada Saham PT Anak 5.000.000

Menyesuaikan laba atas diferensial yang terkait pada 5.000.000

persediaan yang telah terjual

(27) Pendapatan dari Anak Perusahaan 6.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 6.000.000

Mengamortisasi diferensial yang terkait pada

bangunan dan peralatan

(28) Pendapatan dari Anak Perusahaan 2.500.000

Investasi pada Saham PT Anak 2.500.000

Mengamortisasi diferensial yang terkait pada goodwill

Kertas Kerja Konsolidasi—Tahun Penggabungan Usaha

Setelah laba anak perusahaan akrual dimasukkan ke dalam pembukuan PT Induk, data neraca saldo yang
telah disesuaikan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukkan ke dalam kertas kerja
konsolidasi tiga bagian sebagaimana pada Ilustrasi 5.14.

Dua ayat jurnal pertama pada kertas kerja mengeliminasi laba dan dividen dari anak perusahaan
yang dicatat oleh PT Induk dan mengeliminasi akun investasi serta akun ekuitas pemegang saham PT
Anak, yaitu:

Ilustrasi 5.14
31 Desember 20X2, Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi, Tahun Kedua
Setelah Penggabungan Usaha; 100% Pembelian pada Nilai Buku

Eliminasi

Pos PT.Induk PTAnak Debet Kredit Konsolidasi

Penjualan 400,000,000 200.000.000 600,000,000

Pendapatan dari Anak


Perusahaan 36,500,000 (29) 36.500.000

Kredit 436,500,000 200.000.000 600,000,000

Harga Pokok Penjualan 170,000,000 115.000.000 (31) 5.000.000 290,000,000

Penyusutan dan Amortisasi 50,000,000 20.000.000 (32) 6.000.000 78,500,000

(33) 2.500.000

Beban Lain 40.000.000 15.000.000 55.000.000

Debit (260,000,000) (150.000.000) (423.500.000)

Laba Bersih dibawa kedepan


(carry forward) 176.500.000 50.000.000 52.500.000 176.500.000

Saldo Laba, 1Januari 300.000.000 100.000.000 (30) 100.000.000 300.000.000

Laba bersih dari atas 176.500.000 50.000.000 52.000.000 176,500,000

476.500.000 150.000.000 476,500,000

Dividen Diumumkan (60.000.000) (30.000.000) (29) 30.000.000 (60.000.000)

Saldo Laba, 31 Desember,


dibawa kedepan (Carry forward) 416.500.000 120,000,000 152,500,000 30.000.000 416,500,000

Kas 122.500.000 75.000.000 197.500.000

Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000 125.000.000

Persediaan 100.000.000 75.000.000 175.000.000

Tanah 175.000.000 40.000.000 (31) 10.000.000 225.000.000

Bangunan dan Peralatan 800.000.000 600.000.000 (31) 60.000.000 1.460.000.000

Investas; pada Saham PT Anak 394.000.000 (29) 6.500.000

(30) 387.500.000
Goodwill (31) 12.500.000 (33) 2.500.000 10.000.000

Diferensial (30) 87.500.000 (31) 87.500.000

Debit 1.666.500.000 840.000.000 2.192.500.000

Akumulasi Penyusutan 450.000.000 320.000.000 (32) 6.000.000 776.000.000

Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (22) 200.000.000 500.000.000

Saldo Laba dari atas 416.000.000 120.000.000 152.000.000 30.000.000 416.000.000

Kredit 1.666.500.000 840.000.000 522.000.000 522.500.000 2.192.500.000

Tahun Kedua Kepemilikan

Prosedur konsolidasi yang digunakan pada akhir tahun kedua, dan di periode-periode setelahnya, pada
dasarnya sama dengan prosedur yang digunakan pada akhir tahun pertama. Konsolidasi dua tahun
setelah akuisisi diilustrasikan dengan melanjutkan contoh yang digunakan untuk tahun 20X1. Selama
tahun 20X2, PT Induk memperoleh laba dari hasil operasinya se,ndiri sebesar Rp 160.000.000 dan
membayar dividen Rp60.000.000; PT Anak melaporkan laba bersih Rp75.000.000 dan membayar dividen
Rp 40.000.000.

AYAT JURNAL INDUK PERUSAHAAN

PT Induk mencatat ayat jurnal berikut ini di pembukuannya terpisah selama tahun 20X2.

(34) Kas 40.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 40.000.000

Mencatat dividen dari PT Anak


(35) Investasi pada Saham PT Anak 75.000.000

Pendapatan dari Anak Perusahaan 75.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas

(36) Pendapatan dari Anak Perusahaan 6.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 6.000.000

Mengamortisasi diferensial yang terkait pada bangunan dan peralatan

(37) Pendapatan dari Anak Perusahaan 2.500.000

Investasi pada Saham PT Anak 2.500.000

Mengamortisasi diferensial yang terkait pada goodwill

Ilustrasi 5.15

Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasi, 20X1; 100% Pembelian Lebih Besar dari Nilai Buku

Laba bersih konsolidasi, 20X1:

Laba operasi terpisah PT Induk Rp 140.000.000

Laba bersih PT Anak 50.000.000

Penghapus bukuan diferensial terkait dengan persediaan yang terjual tahun 20X1(5.000.000)

Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan tahun 20X1 (6.000.000)

Amortisasi diferensial terkait dengan goodwill tahun 20X1 (2.500.000)

Laba bersih konsolidasi, 20X1 Rp 176.500.000

Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X1:


Saldo laba PT Induk pada tanggal penggabungan, 1 Januari 20X1 Rp300.000.000

Laba operasi terpisah PT Induk, 20X1 140.000.000

Laba bersih PT Anak, 20X1 50.000.000

Penghapusbukuan diferensial terkait dengan persediaan yang terjual tahun 20X1(5.000.000)

Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan tahun 20X1 (6.000.000)

Amortisasi diferensial terkait aengan goodwill tahun 20X1 (2.500.000)

Dividen yang diumumkan PT Induk, 20X1 (60.000.000)

Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X1 Rp 416.500.000

Ayat jurnal (36) dan (37) untuk mencatat amortisasi diferensial pembelian yang terkait dengan
bangunan dan peralatan serta goodwill sama ayat jurnal (27) dan (28) yang dicatat PT Induk di tahun
20X1 karena menggunakan metode garis lurus.

Perubahan akun investasi indukperusahaan untuk tahun 20X1 dan 20X2 dapat diringkas sebagai
berikut.

20X1 20X2

Saldo pada tahun awal Rp387.500.000 Rp 394.000.000

Pendapatan dari anak perusahaan:

Laba anak perusahaan yang


diakui
Rp50.000.00 Rp75.000.000
oleh induk 0

Penghapusbukuan diferensial

persediaan yang telah terjual (5.000.000)

Amortisasi diferensial terkait


(6.000.000)
dengan bangunan dan (6.000.000)
peralatan

(2.500.000
Amortisasi diferensial terkait
(2.500.000)
36.500.000 66.500.000
dengan goodwill

(30.000.000) (40.000.000)
Dikurangi: Dividen yang diterima

dari anak perusahaan


Rp Rp
394.000.000 420.000.000
Saldo akhir tahun

Ilustrasi 5.16

31 Desember 20X2, Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi, Tahun Kedua
Setelah Penggabungan Usaha; 100% Pembelian pada Nilai Buku

Eliminasi

Pos PT.Induk PTAnak Debet Kredit Konsolidasi

Penjualan 450,000,000 300.000.000 750,000,000

Pendapatan dari Anak


Perusahaan 66,500,000 (39) 66.500.000

Kredit 516,500,000 300.000.000 750,000,000

Harga Pokok Penjualan 180,000,000 160.000.000 340,000,000

Penyusutan dan Amortisasi 50,000,000 20.000.000 (42) 6.000.000 78,500,000

(43) 2.500.000

Beban Lain 60.000.000 45.000.000 105.000.000

Debit (290,000,000) (225.000.000) (523.500.000)

Laba Bersih dibawa kedepan


(carry forward) 226.500.000 75.000.000 75.000.000 226.500.000

Saldo Laba, 1Januari 416.500.000 120.000.000 (40) 120.000.000 416.500.000


Laba bersih dari atas 266.500.000 75.000.000 75.000.000 226,500,000

643.000.000 195.000.000 643,500,000

Dividen Diumumkan (60.000.000) (40.000.000) (39) 30.000.000 (60.000.000)

Saldo Laba, 31 Desember,


dibawa kedepan (Carry forward) 583.500.000 155,000,000 195,000,000 30.000.000 583,000,000

Kas 157.500.000 85.000.000 242.500.000

Piutang Usaha 150.000.000 80.000.000 230.000.000

Persediaan 180.000.000 90.000.000 270.000.000

Tanah 175.000.000 40.000.000 (41) 10.000.000 225.000.000

Bangunan dan Peralatan 800.000.000 600.000.000 (41) 60.000.000 1.460.000.000

Investas; pada Saham PT Anak 420.500.000 (39) 6.500.000

(40) 387.500.000

Goodwill (41) 10.000.000 (43) 2.500.000 7.500.000

Diferensial (40) 74.000.000 (41) 87.500.000

Debit 1.883.000.000 895.000.000 2.435.000.000

Akumulasi Penyusutan 500.000.000 340.000.000 (41) 6.000.000 852.000.000

(42) 6.000.000

Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (40) 200.000.000 500.000.000

Saldo Laba dari atas 583.000.000 155.000.000 195.000.000 40.000.000 583.000.000

Kredit 1.883.000.000 895.000.000 549.000.000 549.000.000 2.435.500.000

Ayat jurnal eliminasi:

(39) Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan.

(40) Mengeliminasi saldo investasi awal.

(41) Mengalokasikan diferensial awal.


(42) Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan.

(43) Amortisasi diferensial terkait dengan goodwill.

LABA BERSIH DAN SALDO LABA KONSOLIDASI

Seperti yang dapat dilihat di kertas kerja, laba bersih konsolidasi tahun 20X1 adalah Rpl76.500.000 dan
saldo laba konsolidasi per 31 Desember 20X1 adalah Rp416.500.000. Perhitungan laba bersih dan saldo
laba konsolidasi akhir tahun 20X2 dapat dihitung seperti yang ditunjukkan pada Ilustrasi 5.17.

Ilustrasi 5.17

Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasi, 20X2; 100% Pembelian Lebih Besar dari Nilai Buku

Laba bersih konsolidasi, 20X2:

Laba operasi terpisah FT Induk Rp160.000.000

Laba bersih PT Anak 75.000.000

Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan tahun 20X2 (6.000.000)

Amortisasi diferensial terkait dengan goodwill tahun 20X2 (2.500.000)

Laba bersih konsolidasi, 20X2 Rp 226.500.000

Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X2:

Saldo laba konsolidasi 31 Desember 20X1 Rp 416.500.000

Laba operasi terpisah PT Induk, 20X2 160.000.000

Laba bersih PT Anak, 20X2 75.000.000

Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan tahun 20X2 (6.000.000)

Amortisasi diferensial terkait dengan goodwill tahun 20X2. (2.500.000)


Dividen yang diumumkan PT Induk, 20X2 (60.000.000)

Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X2 Rp 583.000.000

KONSOLIDASI PADA ANAK


PERUSAHAAN YANG DIMILIKI
KURANG DARI KEPEMILIKAN BAB 3
PENUH

PENGARUH KEPEMILIKAN NONPENGENDALI


Ketika anak perusahaan dimiliki kurang dari kepemilikan penuh, prosedur konsolidasi harus
dimodifikasi sedikit untuk mengakui kepemilikan nonpengendali. Perhitungan laba bersih dan
saldo laba konsolidasi pun harus memasukkan kepemilikan nonpengendali.

Laba bersih konsolidasi


Perhitungan laba bersih konsolidasi dapat dilakukan dengan dua cara: pendekatan tambahan
(additive approach) dapat digunakan dengan menambah bagian induk atas laba bersih anak
perusahaan dengan laba induk dari hasil operaasinya sendiri, sama dengan perhitungan laba
bersih induk perusahaan menggunakan metode ekuitas. Alternative kedua yaitu pendekatan
residual (residual approach), seperti yang digunakan dalam kertas kerja konsolidasi, dengan
mengurangi bagian kepemilikan nonpengendali atas laba bersih anak perusahaan dari
penjumlahan laba terpisah induk dengan laba bersih anak perusahaan.perbedaan dari kedua
pendekatan hanya urutan perhitungan, keduanya memberikan hasil yang sama.

Saldo laba konsolidasi


Saldo laba konsolidasi adalah bagian dari laba tidak terdistribusikan perusahaan yang
dikonsolidasi yang dimiliki oleh pemegang saham induk perusahaan.
Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan pengendali.
Contoh asumsi PT Induk membeli 80% saham biasa beredar dari PT anak seharga
310.000.000.jurnalnya adalah:
(1) Investasi pada saham PT anak Rp 310.000.000
Kas Rp 310.000.000
Neraca PT induk dan PT anak, 1 januari 20x1, sesaat setelah penggabungan
PT induk PT anak
Asset
Kas Rp 40.000.000 50.000.000
Piutang dagang 75.000.000 50.000.000
Persediaan 100.000.000 60.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000
Bangunan dan peralatan 800.000.000 600.000.000
Akm penyusutan (400.000.000) (300.000.000)
Inv.pada saham PT anak 310.000.000
Total asset 1.100.000.000 500.000.000
Liabilitas dan ekuitas
Utang dagang 100.000.000 100.000.000
Obligasi 200.000.000 100.000.000
Saham biasa 500.000.000 200.000.000
Saldo laba 300.000.000 100.000.000
Total liabilitas dan ekuitas 1.100.000.000 500.000.000
Nilai asset asset tertentu dari PT anak
Nilai buku nilai wajar kenaikan nilai wajar 80% bagian PT Induk
Persediaan 60.000.000 65.000.000 5.000.000 4.000.000
Tanah 40.000.00 50.000.000 10.000.00 8.000.000
Bangunan dan tanah 300.000.000 360.000.000 60.000.000 48.000.000
400.000.000 475.000.000 75.000.000 60.000.000
biaya perolehan investasi 310.000.000
nilai wajar asset bersih yang dapat diidentifikasi 300.000.000
selisih lebih biaya perolehan di atas nilai wajar asset bersih yg dapat diidentifikasi 10.000.000
nilai buku asset bersih yang dapat diidentifikasi 240.000.000
selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku asset bersih yang dapat diidentifikasi
60.000.000
total diferensial
70.000.000
ayat jurnal yang dimasukkan ke dalam kertas kerja:
E (2) saham biasa – PT anak 200.000.000
Saldo laba, 1 januari 100.000.000
Diferensial 70.000.000
Investasi pada saham PT anak 310.000.000
Kepemilikan non pengendali 60.000.000
E (3) persediaan 4.000.000
Tanah 8.000.000
Bangunan dan peralatan 48.000.000
Goodwill 10.000.000
Diferensial 70.000.000
Kertas kerja konsolidasi, 1 januari 20x1, tahun penggabungan usaha, 80% nilai diatas nilai buku
PT induk PT anak eliminasi
debit kredit konsolidasi
Kas 40.000.000 50.000.000 90.000.000
Piutang dagang 75.000.000 50.000.000 125.000.000
Persediaan 100.000.000 60.000.000 3 4.000.000 164.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 3 8.000.000 223.000.000
Bangunan dan peralatan 800.000.000 600.000.000 3 48.000.000 1.448.000.00
0
Goodwill 3 10.000.000 10.000.000
Investasi pd saham PT 310.000.000 2 310.000.00
anak 0
diferensial 2 70.000.000 3 70.000.000
Total debit 1.500.000.00 800.000.000 2.060.000.00
0 0
Akm. Peny 400.000.000 300.000.000 700.000.000
Utang dagang 100.000.000 100.000.000 200.000.000
Obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000
Saham biasa 500.000.000 200.000.000 2 200.000.000 500.000.000
Saldo laba 300.000.000 100.000.000 2 100.000.000 300.000.000
Kepemilikan 60.000.000 60.000.000
nonpengendali
Total kredit 1.500.000.00 800.000.000 440.000.000 440.000.00 2.060.000.00
0 0 0

KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI KEPEMILIKAN PENGENDALI


Tahun penggabungan usaha
Ayat jurnal induk perusahaan
Selama tahun 20x1, PT induk membuat ayat jurnal umum untuk mencatat pembelian saham PT
anak.
(4) investasi pada saham PT anak 310.000.000
Kas 310.000.000
(5) kas 24.000.000
Investasi pada saham PT anak 24.000.000
(6) Investasi pada saham PT anak 40.000.000
Pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000
Sebagai tambahan anak perusahaan harus menghapusbukukan sebagian diferensial pembelian
melalui ayat jurnal sebagai berikut:
(7) pendapatan dari nak perusahaan 4.000.000
Investasi pada saham PT anak 4.000.000
(8) pendapatan dari anak perusahaan 4.800.000
Investasi pada saham PT anak 4.800.000
(9) pendapatan dari anak perusahaan 2.000.000
Investasi pada saham PT anak 2.000.000
Kertas kerja konsolidasi-tahun penggabungan usaha
E (10) pendapatan dari anak perusahaan 29.200.000
Dividen diumumkan 24.000.000
Investasi pada saham PT anak 5.200.000
E(11) pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali 10.000.000
Dividen diumumkan 6.000.000
Investasi pada saham PT anak 4.000.000
E(12) saham biasa-PT anak 200.000.000
Saldo laba, 1 januari 100.000.000
Diferensial 70.000.000
Investasi pada saham PT anak 310.000.000
Kepemilikan non pengendali 60.000.000
E (13) beban harga pokok penjualan 4.000.000
Tanah 8.000.000
Bangunan dan peralatan 48.000.000
Goodwill 10.000.000
Differensial 70.000.000
E (14) beban penyusutan 4.800.000
Akm. Penyusutan 4.800.000
E (15) beban amortisasi 2.000.000
Goodwill 2.000.000
31 Desember 20x1, kertas kerja metode ekuitas untuk laporan keuangan konsolidasi, tahun
penggabungan usaha; 80% pembelian di atas nilai buku
Akun PT Induk PT anak eliminasi konsolidasi
Debit kredit
Penjualan 400.000.000 200.000.000 10 29.200.000 600.000.000
Pendapatan dari anak 29.200.000
perusahaan
Kredit 429.200.000 200.000.000 600.000.000
Beban harga pokok 170.000.000 115.000.000 13 4.000.000 289.000.000
penjualan
Penyusutan dan 50.000.000 20.000.000 14 4.800.000 76.800.000
amortisasi
15 2.000.000
Beban lainnya 40.000.000 15.000.000 55.000.000
Debit (260.000.000 (150.000.000 (420.000.000
) ) )
179.200.000
Pendapatan untuk 11 10.000.000 (10.000.000)
kepemilikan
nonpengendali
Laba bersih, dibawa 169.200.000 50.000.000 50.000.000 169.200.000
kedepan
Saldo laba, 1 januari 300.000.000 100.000.000 12 100.000.00 300.000.000
0
Laba bersih, dari atas 169.200.000 50.000.000 50.000.000 169.200.000
469.200.000 150.000.000 469.200.000
Dividen diumumkan (60.000.000) (30.000.000) 10 24.000.000 (60.000.000)
11 6.000.000
Saldo laba, 31 409.200.000 120.000.000 150.000.00 30.000.000 409.200.000
desember dibawa 0
kedepan
Kas 194.000.000 75.000.000 269.000.000
Piutang dagang 75.000.000 50.000.000 125.000.000
Persediaan 100.000.000 75.000.000 175.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 13 8.000.000 223.000.000
Bangunan dan 800.000.000 600.000.000 13 48.000.000 1.448.000.00
peralatan 0
Investasi pd saham PT 315.200.000 10 5.200.000
anak
12 310.000.00
0
14 2.000.000 8.000.000
Goodwill 13 10.000.000 14 70.000.000
Diferensial 12 70.000.000
Total debit 1.659.200.00 840.000.000 2.248.000.00
0 0
Akm. Penyusutan 450.000.000 320.000.000 14 4.800.000 778.800.000
Utang dagang 100.000.000 100.000.000 200.000.000
obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000
Saham biasa 500.000.000 200.000.000 12 200.000.00 500.000.000
0
Saldo laba 409.200.000 120.000.000 150.000.00 30.000.000 409.200.000
0
Kepemilikan 11 4.000.000 64.000.000
nonpengendali
12 60.000.000
1.659.200.00 840.000.000 488.500.00 488.500.00 2.248.000.00
0 0 0 0

TAHUN KEDUA KEPEMILIKAN


Ayat jurnal induk perusahaan
(16) kas 32.000.000
Investasi pada saham PT anak 32.000.000
(17) investasi pada saham PT anak 60.000.000
Pendapatan dari anak perusahaan 60.000.000
(18) pendapatan dari anak perausahaan 4.800.000
Investasi pada saham PT anak 4.800.000
(19) pendapatan dari anak perusahaan 2.000.000
Investasi pada saham PT anak 2.000.000
Kertas kerja konsolidasi-tahun kedua setelah penggabungan usaha
E (20) pendapatan dari anak perusahaan 53.200.000
Dividen diumumkan 32.000.000
Investasi pada saham PT Anak 21.200.000
E(21) pendapatan untuk kepemilikan minoritas 15.000.000
Dividen diumumkan 8.000.000
Kepemilikan nonpengendali 7.000.000
E(22) saham biasa-PTanak 200.000.000
Saldo laba 120.000.000
Diferensial 59.200.000
Investasi pada saham PT anak 315.200.000
Kepemilikan nonpengendali 64.000.000
E(23) tanah 8.000.000
Gedung dan peralatan 48.000.000
Goodwill 8.000.000
Diferensial 59.200.000
Akm. Penyusutan 4.800.000
E(24) beban penyusutan 4.800.000
Akm. Penyusutan 4.800.000
E(25) beban amortisasi 2.000.000
Goodwill 2.000.000
31 Desember 20x2, kertas kerja metode ekuitas untuk laporan keuangan konsolidasi, tahun kedua
penggabungan usaha; 80% pembelian diatas nilai buku

Akun PT Induk PT anak eliminasi konsolidasi


Debit kredit
Penjualan 450.000.000 300.000.000 750.000.000
Pendapatan dari anak 53.200.000 20 53.200.000
perusahaan
Kredit 503.200.000 300.000.000 750.000.000
Beban harga pokok 180.000.000 160.000.000 340.000.000
penjualan
Penyusutan dan 50.000.000 20.000.000 24 4.800.000 76.800.000
amortisasi
25 2.000.000
Beban lainnya 60.000.000 45.000.000 105.000.000
Debit (290.000.000 (225.000.000 (521.800.000
) ) )
228.200.000
Pendapatan untuk 21 15.000.000 (15.000.000)
kepemilikan
nonpengendali
Laba bersih, dibawa 213.200.000 75.000.000 75.000.000 213.200.000
kedepan
Saldo laba, 1 januari 409.200.000 120.000.000 22 120.000.00 409.200.000
0
Laba bersih, dari atas 213.200.000 75.000.000 75.000.000 213.200.000
622.400.000 195.000.000 622.4200.00
0
Dividen diumumkan (60.000.000) (40.000.000) 20 32.000.000 (60.000.000)
21 8.000.000
Saldo laba, 31 562.400.000 155.000.000 195.000.00 40.000.000 562.200.000
desember dibawa 0
kedepan
Kas 221.000.000 85.000.000 306.000.000
Piutang dagang 150.000.000 80.000.000 230.000.000
Persediaan 180.000.000 90.000.000 270.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 23 8.000.000 223.000.000
Bangunan dan 800.000.000 600.000.000 23 48.000.000 1.448.000.00
peralatan 0
Investasi pd saham PT 336.400.000 20 21.200.000
anak
20 21.200.000
22 315.200.00
0
Goodwill 23 8.000.000 25 2.000.000 6.000.000
Diferensial 22 59.200.000 23 59.200.000
Total debit 1.862.400.00 895.000.000 2.483.000.00
0 0
Akm. Penyusutan 500.000.000 340.000.000 23 4.800.000 849.600.000
24 4.800.000
Utang dagang 100.000.000 100.000.000 200.000.000
obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000
Saham biasa 500.000.000 200.000.000 22 200.000.00 500.000.000
0
Saldo laba 562.400.000 155.000.000 195.000.00 40.000.000 562.200.000
0
Kepemilikan 21 7.000.000 71.000.000
nonpengendali
20 64.000.000
1.862.400.00 895.000.000 520.200.00 520.200.00 2.483.000.00
0 0 0 0

Laba bersih dan saldo laba konsolidasi, 20x2;80% pembelian diatas nilai buku
Laba bersih konsolidasi, 20x2
Laba operasi terpisah PT induk Rp 160.000.000
Bagian PT induk atas laba bersih PT anak: 75juta x 0,80 60.000.000
Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan (4.800.000)
Amortisasi goodwill (2.000.000)
Laba bersih konsolidasi 213.200.000
Saldo laba konsolidasi, 31 desember 20x2
Saldo laba konsolidasi, 31 desember 20x1 409.200.000
Laba operasi terpisah PT induk, 20x2 160.000.000
Bagian PT induk atas laba bersih PT anak: 75juta x 0,80 60.000.000
Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan (4.800.000)
Amortisasi goodwill (2.000.000)
Dividen yang diumumkan PT induk, 20x2 (60.000.000)
Saldo laba konsolidasi, 31 desember 20x2 562.400.000

PENGHENTIAN KONSOLIDASI
Anak perusahaan terkonsolidasi dikeluarkan dari konsolidasi jika tidak lagi memenuhi criteria
konsolidasi, biasanya karena induk perusahaan tidak memiliki pengendalian atas anak
perusahaan. pada beberapa kasus, anak perusahaan juga tidak memenuhi kualifikasi untuk
dilaporkan menggunakan metode ekuitas, dan induk harus melaoprkan dengan metode biaya.
Ketika terjadi perubahan metode akuntansi seperti ini, laporan keuangan setelah perubahan
terjadi dipandang sebagai laporan keuangan entitas berbeda. PSAK No.4 menghasruskan
perlakuan akuntansi untuk beberapa kasus mengikuti PSAK No.13 “akuntansi untuk investasi”.

Anda mungkin juga menyukai