Anda di halaman 1dari 15

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF

SISWA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA PEMBELAJARAN


REMEDIAL

Utik Kaspani1), Sistiana Windyariani2), Setiono3)


(1)
Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMMI
(2),(3)
Dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMMI
Email: utikkaspani6677@gmail.com

Abstrak:Hasil pembelajaran IPA Terpadu siswa kelas VII 2 MTs. Nurul Huda
Palabuhanratu masih dibawah nilai KKM (70). Perlu adanya upaya peningkatan hasil
belajar siswa salah satunya dengan metode tutor sebaya. Penelitian tindakan kelas ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa kelas
VII 2 MTs. Nurul Huda Palabuhanratu dengan menerapkan strategi tutor sebaya. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII 2 MTs. Nurul Huda Palabuhanratu sebayak
20 siswa. Data yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa, hasil angket, dan juga
hasil obervasi guru. Penelitian dilaksanakan dalam satu siklus dengan dua kali
pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian dikatakan berhasil dengan capaian nilai ≥70 dan prosentase 85%. Sedangkan
pada tes akhir siklus I telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal dengan
persentase pencapaian sebesar 85 %. Berdasarkan hasil peneltian diperoleh nilai rata-
rata ketuntasan belajar sebesar 79 dengan skor respon motivasi dan respon siswa
sebesar 65,79 % dan 65 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan dalam
proses pembelajaran dengan tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
dan meningkatnya hasil belajar kognitif belajar siswa.
Kata kunci : hasil belajar, tutor sebaya, motivasi
Abstract : Results of Integrated Science learning students class VII 2 MTs. Nurul Huda
Palabuhanratu is still below the KKM score (70). There needs to be an effort to
improve student learning outcomes, one of which is the peer tutor method. This
classroom action research aims to determine the increase in motivation and cognitive
learning outcomes of class VII 2 MTs students. Nurul Huda Palabuhanratu by applying
the peer tutor strategy. The subjects in this study were students of class VII 2 MTs.
Nurul Huda Palabuhanratu as many as 20 students. The data collected in the form of
student learning outcomes, questionnaire results, and teacher observations. The
research was conducted in one cycle with two meetings with the stages of planning,
implementing, observing and reflecting. The research was said to be successful with a
value of ≥70 and a percentage of 85%. Whereas in the final test of cycle I, classical
learning completeness has reached the percentage of achievement of 85%. Based on the
results of the study, it was obtained that the average value of learning completeness
was 79 with a score of students' motivation and response responses of 65.79% and
65%. From these data it can be concluded that action in the learning process with peer
tutors can increase student learning motivation and increase student cognitive learning
outcomes.

Keywords: learning outcomes, peer tutoring, motivation

1
PENDAHULUAN Kognitif merupakan sebuah
Hasil belajar kognitif siswa proses berfikir, dimana kemampuan
adalah salah satu indikator yang dapat individu untuk menghubungkan, menilai
digunakan dalam melihat hasil belajar dan mempertimbangkan suatu kejadian
siswa. Sejauh mana pembelajaran dapat atau peristiwa, Susanto (2011).
diserap oleh siswa dari materi yang Kemampuan kognitif merupakan dasar
diberikan oleh guru. Hasil belajar bagi kemampuan anak untuk berpikir.
menjadi outcome substansial bagi
Akibat kurang pahamnya
peserta didik sebagai dasar untuk
siswa tentang materi yang diajarkan,
menguasai kompetensi lain yang lebih
tentunya akan berpengaruh terhadap
kompleks (Setiono, Nuranti & Mariana,
capaian hasil belajar kognitif siswa.
2020: Shukla & Dungsungnoen,2016:
Kemampuan kognitif siswa erat
Heong et al.,2012).
kaitannya dengan kemampuan siswa
Keberhasilan siswa dalam dalam menyerap materi ajar yang
belajar dapat ditunjukkan dengan nilai diberikan oleh guru.
kognitif yang baik, tentu juga sangat Kemampuan kognitif siswa
diperlukan sebagai parameter memegang peran penting dalam belajar
keberhasilan siswa dalam belajar. Salah siswa. Mengingat aktvitas belajar siswa
satu tujuan dari pendidikan adalah selalu berhubungan dengan masalah
adanya perubahan. Perubahan tingkah mengingat dan berfikir.
laku baik dari sisi kognitif, afektif, Capaian hasil kognitif belajar
maupun aspek psikomotorik. siswa di kelas VII 2 masih tergolong
Perubahan dari sisi kognitif rendah, khususnya dalam mata pelajaran
berupa bertambahnya konsep dan IPA Terpadu. Hal ini dapat dilihat dari
kemaknaan dalam pengetahuan. Selain nilai kognitif siswa yang memperoleh
itu juga akan terdapat penambahan nilai kurang dari nilai minimum yang
keinsyafan dan kesadaran akan fungsi ditentukan (nilai KKM) yaitu 70.
dan kemaknaan tidak saja menciptakan Guru yang masih menjadi
keunggulan dalam diri siswa tapi juga pusat sumber belajar menjadikan siswa
sekolah menjadi berkualitas, (Pohan, memiliki kebosanan dalam belajar
Nurbiah 2017). mengingat dominasi guru yang besar.
Pembelajaran yang cenderung searah

2
dan kurang melibatkan siswa menjadi antara lain, siswa memiliki kemampuan
penyebab rendahnya motivasi siswa akademik yang baik, dan memiliki
dalam belajar. Guru sebagai fasilitator hubungan sosial yang baik dengan
belajar harus dapat memberikan teman-temannya. Sesuai dengan arahan
pengalaman belajar yang menyenangkan dan petunjuk yang diberikan oleh guru,
hingga dapat membantu siswa tutor sebaya akan dapat membantu
mengembangkan potensinya, teman-temannya (Werdiningsih,2014)
membangun pengetahuan melalui Pembelajaran yang melibatkan
kerjasana dengan teman sebayanya keaktifan siswa diharapkan dapat
melalui bimbingan dari guru (Mujiarso, meningkatkan hasil kognitif belajar
2014) siswa. Dengan adanya keterlibatan tutor
Beranjak dari permasalahan sebaya secara lansung diharapkan dapat
tersebut, peneliti terdorong untuk menciptakan proses pembelajaran yang
melakukan penelitian tindakan kelas. menyenangkan dan lebih bermakna bagi
Penelitian ini melibatkan siswa dalam siswa. Metode tutor sebaya dapat
pembelajaran untuk menjadi tutor memotivasi siswa dalam belajar.
sebaya. Pembelajaran menjadi lebih aktif,
menarik , lebih aktif, merasa seanng dan
Metode tutor sebaya adalah
tidak membaut peserta didik menjadi
sebuah metode yang dapat digunakan
jenuh, Susanti, A. (2020).
oleh guru untuk membantu
Metode tutor sebaya memiliki
menyampaikan materi remedial kepada
kelebihan yaitu, dapat membantu
siswa. Dimana siswa yang dijadikan
meminimalisir kesenjangan akibat hasil
tutor sebaya merupakan sumber belajar
belajar yang diperoleh siswa. Dengan
yang diharapkan dapaat membantu
bantuan tutor sebaya dalam pengajaran
teman-temannya untuk lebih memahami
remedial, tentu hal ini sangat membantu
materi yang tengah diberikan.
guru. Puspitasari, Retno 2021: Bullough
Penerapan metode tutor sebaya
et al., (2003). Teaching with a peer: a
dalam pembelajaran remedial,
comparison of two models of student
diharapkan dapat membantu teman-
teaching, dalam penelitiannya
temannya.
menyebutkan bahwa pembelajaran
Tutor sebaya dipilih dengan
dengan metode tutor sebaya mempunyai
berbagai pertimbangan oleh guru
dampak positif pada siswa dengan
pengajar. Dasar pertimbangan tersebut
mendapatkan dukungan dari tutor

3
sebaya, dan juga guru mendapatkan ini, selain pelaksanan pembelajaran
pengalaman bekerjasama dalam dapat menjadi lebih bermakna dan
kegiatan mengajar. menyenangkan juga dapat meningkatkan
Tutor sebaya yang coba capaian hasil kognitif belajar siswa.
diterapkan dalam pembelajaran ini dapat Dengan adanya keterlibatan
melatih siswa menjadi lebih mandiri, langsung siswa sebagai tutor sebaya
bersikap lebih dewasa, dan dapat diharapkan dapat meingkatkan motivasi
menumbuhkan rasa setia kawan yang belajar siswa yang sangat berkorelasi
baik diantara mereka. Sikap positif ini terhadap capaian hasil belajar kognitif
juga terlihat dalam penelitian yang siswa.
dilakukan oleh Sujiati,Siti (2020) yang Dari latar belakang yang telah
menemukan bahwa adanya anak yang diuraikan, dapat dirumuskan masalah
kurang mampu mengikuti pembelajaran dalam penelitian ini adalah :
dapat terbantu dengan hadirnya tutor
1. Bagaimana peningkatan hasil
sebaya. Siswa juga dapat lebih leluasa
belajar kognitif siswa setelah
belajar, karena dapat dilakukan dengan
diterapkan pembelajaran tutor
teman sebayanya yang lebih luwes dan
sebaya pada pembelajaran
leluasa.
remedial?
Hadirnya tutor sebaya,
2. Bagaimana peningkatan motivasi
diharapkan mampu membantu
siswa setelah diterapkan
meningkatkan kemampuan kognitif dan
pembelajaran tutor sebaya pada
keterampilan siswa. Pendekatan dalam
pembelajaran remedial?
kelompok kecil mendorongsisiwa untuk
3. Bagaimana respon guru terhadap
dpaat berkomunikasi dan membentuk
penerapan metode tutor sebaya
konsep baru dalam belajar. Sehingga hal
pada pembelajaran remedial?
ini akan dapat berdampak pada hasil
4. Bagaimana respon siswa terhadap
belajar yang dilakukan oleh siswa
tutor sebaya dalam pengajaran
(Hanik dan Harsono, 2016).
remedial?
Berdasarkan uraian diatas,
METODE PENELITIAN
diputuskan metode tutor sebaya dapat
Metode penelitian yang
diterapakan dalam pembelajarn remedial
digunakan pada penelitian ini adalah
dalam mata pelajaran IPA Terpadu
metode penelitian tindakan kelas yang
dalam materi pencemaran lingkungan.
mengacu pada Kemmish dan Taggart
Diharapkan dengan penerapan metode

4
(1988). Penelitian dilakukan dengan Penelitian terbagi dalam beberapa
pendekatan apa adanya (natural). tahapan pelaksanaan. Yaitu tahap
Pendekatan naturalistik menurut perencanaan, tindakan, observasi dan
Arikunto (2006) bahwa pelaksanaan refleksi.
penelitian ini memang terjadi secara Desain penelitian ini
natural/apa adanya, dalam situasi normal bertujuan agar dalam proses pelaksanaan
yang tidak dilakukan manipulasi situasi nantinya, jika ditemui kekurangan, maka
dan kondisinya. Hasil diperoleh dengan perencanaan dan pelaksanaannya masih
menitik beratkan pada pengambilan data dapat diperbaiki dan tindakan masih
secara natural dan alami. dapat dilanjutkan sampai dengan hasil
yang diharapkan. Siklus dapat
Dalam penelitian kali ini
dihentikan apabila target hasil yang
digunakan jenis penelitian tindakan
diinginkan telah tercapai.
kelas (PTK) atau Classroom Action
Kegiatan penelitian ini
Reasearch (CAR), karena penelitian ini
berkolaborasi dengan pihak lain.
digunakan untuk memecahkan
Kehadiran peneliti dalam kegiatan
permasalahan yang ada di kelas.
belajar dilakukan seperti biasa, agar
Penelitian bersifat partisipatif dan
tidak menggangu jalannya proses
kolaboratif dalam penentuan topik,
pembelajaran seperti biasa. Aktivitas
perumusan masalah, perencanaan,
siswa berjalan seperti biasa.. peneliti dan
pelaksanan analisis, refleksi, dan
observer bertugas mengamati proses
pelaporan penelitian.
pembelajaran dalam kelas.
Peneliatian ini juga melibatkan
Prosedur penelitian yang
rekan guru yang lain selaku kolaborator
digunakan berbentuk siklus yang
yang berperan sebagai obeserver selama
mengacu pada model Kemmis dan Mc
proses pembelajaran, dan evaluator
Taggart dalam Arikunto (2006)
dalam proses evaluasi untuk upaya
perbaikan.
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar kognitif siswa dengan
metode tutor sebaya pada pembelajaran
remedial pada mata pelajaran IPA
Terpadu di kelas VII 2.

5
1) Perencanaan,

a. Berkolaborasi dengan guru IPA


Terpadu pengampu mata pelajaran
yang sama untuk menyiapkan materi
yang akan disampaikan.

b) Menyiapkan tutor sebaya .


c) Menyiapkan skenario
pembelajaran yang terdiri dari
RPP, bahan ajar, dan alat
evaluasiberupa soal pre test dan
post test.
Gambar 1. Siklus Penelitan Tindakan
d) Menyiapkan power point sebagai
Kelas (Kemmis dan Taggart)
media pembelajaran.
Langkah yang dilakukan
e) Memilih dan menetapkan lima (5)
dalam penelitian adalah sebagai berikut :
tutor sebaya, sesuai dengan jumlah
1.Pra tindakan (Studi pendahuluan)
kelompok yang ada.
Mengumpulkan informasi terkait f) Membagikan bahan ajar kepada
kondisi di lapangan untuk mengetahui tutor yang telah ditetapkan (dengan
kondisi yang sebenarnya, bagaimana terlebih dahulu memberikan
kondisi kelas, dan permasalahan- pembekalan) untuk dibawa pulang
permasalahan yang terjadi selama proses dan dipelajari kembali.
pembelajaran berlangsung. Dalam tahap g) Membagi siswa dalam lima
ini, peneliti telah berkolaborasi dengan kelompok yang terdiri dari masing-
rekan guru yang lain, yaitu rekan guru masing lima anggota berikut satu
pengampu mata pelajaran yang sama. orang tutor.
h) Menyiapkan semua perlatan untuk
Hal ini bertujuan untuk
mendukung dokumentasi selama
memperoleh kompetensi dasar yang
kegiatan berlangsung.
akan digunakan saat penelitian nanti.
1) Langkah-
Selain itu, dalam tahap awal
langkah yang dilakukan adalah
perencanaan ini juga telah ditentukan
sebagai berikut:
kelas mana yang akan dijadikan objek
Menetapkan materi pelajaran, yaitu
penelitian.
materi sistem gerak pada manusia.
a. Pelaksanaan siklus

6
Setelah itu, guru menyiapkan perangkat b) Refleksi
pembelajaran berupa rencana Refleksi dilakukan oleh penulis
pembelajaran (RPP), LKPD dan media dibantu dengan observer yang lain.
pembelajaran, sesuai dengan kompetensi Refleksi dilakuakan terhadap hasil
dasar dan materi pokok yang dipelajari obeservasi yang telah dilakukan dalam
siswa; siklus pertama. Kegiatan ini sekaligus
a) Menyusun instrumen untuk observasi digunakan untuk menganalisa kelebihan
dalam mengamati aktivitas siswa dan dan kekurangan setelah proses
guru selama pembelajaran pembelajaran dilakukan.
berlangsung c) Refleksi hasil belajar berupa
b) Guru mensosialisasikan rencana dan keefektifan rancangan pembelajaran
tujuan tindakan kepada siswa dan temuan-temuan masalah yang
sekaligus mengarahkan siswa untuk dijumpai di lapangan sebagai bahan
persiapan pembelajaran seperti rekomendasi selanjutnya di siklus
membuat kelompok, menjelaskan selanjutnya hinga siklus terakhir.
tugas dan mekanisme penilaian yang d) Memberikan kesempatan kepada
akan dilakukan. siswa untuk bertanya terkait materi
2) Pelaksanaan atau model pembelajaran yang akan
tindakan dan observasi, diterapkan.
e) Memantau proses pembelajaran
Metode tutor sebaya langsung
pembelajaran. Aspek-aspek yang
digunakan dalam siklus pertama dan
diamati adalah:
siklus berikutnya. Guru terlebih dahulu
a) Perhatian siswa terhadap
memberikan pengantar di awal untuk
penjelasan yang disampaikan
langkah kemudian, tutor membantu
guru
teman-temannya dalam kelompok.
b) Mencatat materi penting yang
a) Observasi
disampaikan guru
Observasi dilakukan oleh
c) Ketepatan dalam mencari
penulis dengan bantuan 3 orang
pasangan kartu
observer lain. Kegiatan observas ini
d) Interaksi yang baik saat mencari
dilakukan untuk mengetahui proses yang
pasangan kartu
tengah berjalan serta untuk mengamati
e) Ketepatan waktu siswa selama
kelebihan dan kekurangan selama proses
mencari pasangan kartu
berlangsung.

7
f) Kerjasama yang baik saat dengan pengisian tes berupa soal dan
presentasi pengisian data berupa angket.
g) Menjaga kondusivitas selama A. Hasil belajar siswa dengan metode
pembelajaran berlangsung tutor sebaya
h) Antusias mengikuti Pada penelitian di kelas VII 2
pembelajaran diberi perlakuan dengan metode tutor
i) Kemampuan siswa mengerjakan sebaya untuk mengetahui peningkatan
soal evaluasi hasil kognitif belajar siswa dengan
3) Refleksi menggunakan soal tes pilihan ganda
Refleksi dilakukan untuk dengan indikator jenjang kognitif C1,
melakukan evaluasi apakah rencana C2, dan C3.
tindakan sudah dilaksanakan sesuai
Tabel 1 Penguasaan Konsep Tiap
harapan, mengetahui kekurangan dan
Indikator Jenjang Kognitif
kendala-kendala apa saja yang muncul
selama pelaksanaan tindakan pada siklus  Indikator C1 C2 C3 Rata-rata
I, masalah-masalah yang dihadapi siswa Pretest 73 69 58 65
Postest 86 86 66 79
selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan mengetahui respon
siswa. Refleksi dilakukan dengan cara
menganalisis data hasil pengamatan. Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
Kegiatan refleksi ini lantas diketahui bahwa kemampuan
dilanjutkan dengan diskusi antara penguasaan konsep siswa pada setiap
observer dan guru mencari pemecahan indikator jenjang kognitif.
masalah untuk perbaikan atas
Berikut disajikan grafik
kekurangan dan masalah yang akan
kemampuan penguasaan konsep siswa
dihadapi pada siklus selanjutnya.
berdasarkan indikator jenjang kognitif.

100
HASIL PENELITIAN DAN
80
PEMBAHASAN
60
Hasil penelitian bertujuan Pretest
40 Postest
untuk mengetahui hasil belajar berupa 20
nilai kognitif dan motivasi belajar siswa 0
C1 C3 c3
dengan metode tutor sebaya diperoleh

8
Gambar 1 Penguasaan Konsep Tiap menjadi lebih aktif dan kreatif karena
Indikator Jenjang Kognitif siswa terjun langsung dalam
menyelesaikan masalah.
Urutan hasil jenjang kognitif
yaitu mengingat (C1) sebesar 79.5 Hadirnya tutor sebaya dapat
dikatagorikan baik, mengingat (C2) menjadikan siswa lebih kreatif, mampu
sebesar 77.5 dikategorikan baik, membangun kepercayaan diri dan
mengaplikasikan (C3) sebesar 62 membangun kerja sama yang baik
dikategorikan baik. Rata-rata diantara kelompok. Suasana
keseluruhan nilai pada indikator jenjang pembelajaran yang menyenangkan
kognitif adalah 73 dengan kategori baik. dengan hadirmya tutor sebaya dapat
Kemampuan penguasaan konsep meningkatkan hasil kognitif belajar
berdasarkan indikator jenjang kognitif di siswa.
kelas VII 2 mengalami peningkatan
Keberadaan tutor sebaya
dengan adanya metode tutur sebaya.
dalam pembelajaran sangat terasa
Tutor sebaya yang hadir dalam berbeda. Suasana menjadi lebih hangat
proses pembelajaran dapat membantu dan tidak kaku. Hal ini sejalan dengan
siswa untuk lebih memahami apa yang temuan Rosanti, Diana (2018) yang
diajarkan, komunikasi terbangun lebih mengatakan bahwa peran tutor dalam
baik dan menciptakan kondisi belajar kelompok belajar bukan saja terkait
yang menyenangkan. Hal ini selaras kecerdasan kognitif semata. Tutor
dengan yang ditemukan oleh (Mahsup sebaya haruslah siswa yang juga
et.al,2020) dalam pembelajaran melalui memiliki kemampuan dalam
model tutor sebaya mahasiswa lebih berkomunikasi yang baik, memiliki
aktif berdiskusi antar mahasiswa hubungan emosional yang baik, dan
sehingga kemampuan mahasiswa dalam dapat mengemban tugas tanggung jawab
memecahkan masalah dalam materi yang diberikan.
program linear lebih baik.
Dari berbagai penjelasan tentang
Senada yang disampaikan hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa
Suprijadi, D.(2010), bahwa dengan tutor hasil belajar adalah informasi
sebaya, anak akan lebih mudah dalam kemampuan siswa setelah melalui
memahami materi ajar yang diberikan proses pembelajaran.
karena berkembangnya kreatifitas dan
tidak adanya doktrin guru. Siswa

9
Hasil belajar berupa kebutuhan
dalam
kemampuan kognitif, afektif dan
belajar
psikomotorik dapat diketahui. Hasil 3 Adanya 67.91% Tinggi
belajar kognitif siswa dengan metode harapan
dan cita-
tutor sebaya dapat memotivasi siswa cita masa
untuk menjadi lebih baik sesuai dengan depan
Nilai rata- 65,79% Tinggi
perolehan nilai rata-rata pada jenjang rata
kognitif yang dikatagorikan baik.
Gambaran hasil motivasi
Kesulitan belajar yang kerap
belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dihadapi oleh siswa, dapat dipecahkan
Terpadu materi pencemaran lingkungan
dengan kehadiran tutor sebaya dalam
di MTs. Nurul Huda Palabuhanratu
kelompok. Mereka dapat menanyakan
menunjukkan bahwa motivasi belajar
dan berdiskusi tanpa rasa malu atau
siswa berada pada kategori tinggi.
enggan. Hal inilah yang menyebabkan
Dari hasil perhitungan
kehadiran tutor sebaya menjadi lebih
diperoleh nilai rata-rata sebesar 65.79%.
unggul daripada metode konvensional.
berdasarkan krieria Three Box Method,
B.Motivasi Siswa Terhadap Tutor nilai motivasi sebesar 65,79% termasuk
Sebaya dalam kategori tinggi.
Pembelajaran dengan metode Untuk lebih jelasnya dapat
tutor sebaya di Kelas VII 2 MTs. Nurul disajikan pada gambar 2 berikut :
Huda Palabuhanratu dengan metode Rerata
100
tutor sebaya dapat diperoleh nilai rata- 50
0
Rerata

rata setiap indikator. Rekapaitulasi


perolehan angket motivasi belajar dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2 rekapitulasi perolehan angket
Gambar 2 grafik perhitungan angket
motivasi belajar siswa
respon
No Indikator Nilai Kategori
1 Adanya 75.31% Sangat Dari hasil tersebut dapat
hasrat dan tinggi dikatakan bahwa respon siswa terhadap
keinginan
berhasil metode tutor sebaya juga tinggi.
2 Adanya 54.16% Tinggi Kehadiran tutor sebaya yang direspon
dorongan
dan baik oleh siswa selama proses

10
pembelajaran dapat meningkatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
motivasi belajar siswa. Hal ini sejalan Palittin dkk, (2019) yang mengatakan
dengan temuan Hidayani (2020), yang bahwa pentingnya motivasi dalam
menyatakan bahwa adanya hubungan belajar, harus menjadi perhatian penting
positif antara tutor sebaya dan siswa dari guru kelas. Sebagai seorang guru,
dalam proses pembelajaran PKn, harus bisa meningkatkan motivasi
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara apapun. Salah
belajar siswa. satu caranya adalah melakukan proses
Seperti yang juga ditemukan belajar mengajar yang unik, baik melalui
oleh Susianti, A (2020), bahwa dengan metode belajar maupun penggunaan
tutor sebaya metode tutor sebaya dapat media belajar.
memotivasi siswa dalam belajar. Pengalaman belajar yang
Pembelajaran menjadi lebih aktif, menyenangkan dan bermakna dapat
menarik , lebih aktif, merasa senang melekat dalam benak siswa dalam waktu
dan tidak membuat peserta didik yang relatif lebih lama. Ingatan itu akan
menjadi jenuh. melekat menjadi sebuah pembelajaran
Ketidaktertarikan siswa pada yang menyenagkan dan bermakna.
pelajaran biologi mengakibatkan siswa Dengan adanya memori
kurang termotivasi untuk meningkatkan
pembelajaran yang baik, siswa dapat
hasil belajar, sehingga ada siswa yang
menuntaskan pembelajarannya
belum tuntas KKM. Hasil penelitian ini
dnegn baik melalui rangkaian tes
sejalan dengan penelitian dari Mikran
yang diberikan.
(2004) tentang penerapan model
C. Respon Siswa Terhadap Tutor
pembelajaran yang dirancang dengan
Sebaya
menyenangkan dapat menumbuhkan
Data angket respon digunakan
efek belajar yang lebih baik. Minat
untuk mengetahui respon siswa terhadap
belajar pun menjadi lebih baik.
kehadiran tutor sebaya. Angket berisi 11
Penelitian ini menemukan
pertanyaan yang menunjukan 6
bahwa metode tutor sebaya sangat
pernyataan positif dan 5 pernyataan
berpengaruh positif terhadap kegiatan
negatof yang disusun berdasarkan
pembelajaran yang berlangsung. Dan
indikator.
tentunya kehadiran tutor sebaya sangat
Indikator yang tertera
bisa diterima baik oleh peserta didik
diantaranya terkait tanggapan siswa
yang lain. Dan temuan ini sejalan

11
terhadap kehadiran tutor sebaya dala
75
74
73
72

proses pembelajaran. Rerata

Berikut rekapan hasil


perolehan data angket respon dapat
dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3 Hasil Perhitungan Angket


Respon Gambar 3 Perhitungan Angket Respon
No Indikator Nilai Kategori
1 Ketertarikan terhadap tutor sebaya
peserta didik 73 % Baik
terhadap Angket respon diberikan
Kehadiran kepada siswa usai proses pembelajaran
tutor sebaya
2 Penilaian 75 % Baik dilakukan. Angket respon diberikan
peserta didik untuk mengetahui respon siswa
terhadap tutor
sebaya dalam terhadap kehadiran tutor sebaya dalam
membantu proses pembelajaran. Angket berisi 11
menyelesaian
masalah pertanyaan. Angket berisi tiga
3 Penilaian 73 % Baik pernyataan penerimaan (receiving),
peserta didik tanggapa (responding), dan penilaian
terhadap (valuing).
hubungan
Dari lima pernyataan positif
pembelajaran
dan lima pernyataan negatif yang dibuat
dengan
berdasarkan indikator yang ada
kehadiran
diperoleh nilai rata-rata sebesar 65%
tutor sebaya
yang dikatagorikan baik. Nilai ini
dengan hasil
diperoleh dari total keseluruhan jawaban
belajar
kognitif siswa usai mengisi kuisioner yang
Nilai rata-rata 65% Baik diberikan setelah proses pembelajaran.

tabel, diperoleh rata-rata nilai sebsar Ada kelebihan dan kekurangan


65% dengan kategori baik. dari hadirnya tutor sebaya dalam proses
pembelajaran di kelas. Hadirnya tutor
Berikut disajikan grafik respon
sebaya membuat suasana belajar yang
siswa terhaap kehadiran tutor sebaya
berbeda, hingga memunculkan
dalam proses pembelajaran
kebaranian siswa dalam bertanya lebih

12
lanjut. Hal ini sejalan dengan temuan bahwa metode tutor sebaya dalam
Akbar (2016) yang mengatakan bahwa pembelajaran IPA Terpadu materi
metode tutor sebaya merupakan metode pencemaran lingkungan dapat
yang dapat meningkatkan hasil belajar meningkatkan hasil belajar siswa di
siswa karena siswa yang belum kelas VII 2 MTs. Nurul Huda
memahami materi namun tidak Palabuhanratu.
mempunyai kebaranian untuk bertanya Hal ini dibuktikan dengan
pada guru dapat bertanya pada teman adanya peningkatan presentase
sekelasnya yang telah ditunjuk sebagai ketuntasan hasil belajar siswa dalam
tutor sebaya oleh guru. mengerjakan tugas yang diberikan
selama proses pembeajaran berlangsung.
Namun dipihak lain, metode
Masih perlu pengelolaan waktu kembali
ini juga masih membutuhkan waktu
agar kegiatan pembelajaran dapat
yang relatif lama dari pembelajaran
berjalan sesuai dengan rencana yang
konvensional yang biasa dilakukan oleh
telah dibuat.
guru. Selain membutuhkan waktu yang
ekstra untuk persiapan juga dalam
Daftar Pustaka
pelaksanaannya.
Akbar, A. (2016). Upaya Meningkatkan
Uraian diatas dapat Hasil Belajar Siswa
disimpulkan bahwa kehadiran tutor Menggunakan Metode Tutor
Sebaya Pada Pelajaran Ipa Di
sebaya dalam proses pembelajaran Kelas III B
cukup mendapatkan respon yang baik SD N Margoyasan Yogyakarta.
Program Studi Pendidikan Guru
dengan menciptakan suasana Sekolah Dasar Jurusan
pembelajaran yang baru. Dominasi guru Pendidikan Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
dalam proses pembelajaran klasikal Universitas Negeri Yogyakarta.
dapat dieliminasi dengan hadirnya tutor Yogyakarta.
sebaya. Hal ini sejalan dengan temuan Arikunto S. (2002). Prosedur Penelitian
(Fitrianto,2018), kemampuan dan Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
penjelasan dari guru tidak akan bisa
ditransfer secara maksimal jika metode Fitrianto, M.A. (2018). Penerapan
Metode Tutor Sebaya Untuk
yang digunakan kurang tepat. Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas X Tkr A Pada Mata
Kesimpulan Pelajaran Teknologi Dasar
Berdasarkan hasil penelitian Otomotif Di SMK
Muhammadiyah 1 Salam,
yang telah dilakukan dapat disimpulkan

13
Program Studi Pendidikan Teknik Mujiarso, J. (2014). Peningkatan
Otomotif Fakultas Teknik Aktivitas Siswa Melalui
Universitas Negeri Yogyakarta, Pendekatan Matematika
Yogyakarta Realistik Pada Materi
Kesebangunan Di Kelas IX B
Hanik, N. R & Harsono, S. (2016). SMP Negeri 1 Samalantan.
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Jurnal Pendidikan Matematika
Belajar Mahasiswa Pada Mata dan IPA Vol. 5. No. 1. Januari
Kuliah Anatomi Tumbuhan 2014: 1-10
Melalui Model Pembelajaran
Komparasi Yang Berbasis Lesson Pohan, N. (2017). Pelaksanaan Proses
Study. Jurnal Pendidikan Belajar Melalui Bimbingan
Matematika dan IPA, Vol 7, No.2 Aspek Afektif, Kognitif Dan
Psikomotorik Siswa Di
Hidayani, R.W. (2020). Pengaruh Gaya Madrasah Ibtidaiyah Swasta
Mengajar Guru Dan Tutor Sebaya Amal Shaleh Meda. Pascasarjana
Terhadap Motivasi Belajar PPKn Universitas Islam Negeri
Siswa Kelas V SD Negeri Dabin Sumatera Utara Medan. Medan
Slerok Kecamatan Tegal Timur
Kota Tegal. Jurusan Pendidikan Puspitasari, Retno dan Susanti, Nur
Guru Sekolah Dasar Fakultas Aini (2021). Peningkatan Hasil
Ilmu Pendidikan Universitas Belajar Siswa Teknik Dalam
Negeri Semarang Skripsi . Pengajaran Remidial Melalui
Model Pembelajaran Tutor
Mahsup1, I. S, Ibrahim, Sintayana Sebaya. JPTM. Volume 10
Muhardini, Nurjannah, dan Eka Nomor 02 Tahun 2021, 1 – 10.
Fitriani. (2020). Peningkatan S1 Pendidikan Teknik Mesin,
Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Fakultas Teknik, Universitas
Model Pembelajaran Tutor Negeri Surabaya. Surabaya.
Sebaya. Jurnal Hasil Penelitian
dan Kajian Kepustakaan di Rahayu, I.A. (2020). Profil Hasil
Bidang Pendidikan, Pengajaran Belajar Kognitif Dan Motivasi
dan Pembelajaran Siswa Menggunakan Asessmen
http://ojs.ikipmataram.ac.id/index. E-Portofolio Berbantuan
php/jurnalkependidikan/index EdmodoPada Praktikum
November 2020. Vol.6, No.3 e- Ekosistem Di Kelas X SMA.
ISSN: 2442-7667 pp.609-616 Pendidikan Biologi
Email: jlppm@ikipmataram.ac.i Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas
Mikran. (2014). Penerapan Model Muhammadiyyah Sukabumi,
Pembelajaran Kooperatif Make Sukabumi.
A Match untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA Rosanti, D. (2018). Penerapan Metode
SMP Negeri 1 Tomini pada Pembelajaran Tutor Sebaya
Konsep Gerak. [Online]. Untuk Meningkatkan Aktivitas
Tersedia: Dan Hasil Belajar Siswa Di SMA
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/in Negeri 9 Pontianak. Jurnal
dex.php/EPFT/article/view/2781. Pendidikan Matematika dan IPA
(6 Januari 2020). Vol. 9 No. 2 Juli 2018:1-11.

14
Sujiati, Siti. (2020). Pembelajaran Ektromekanik Dari Bahan
Kooperatif Berbasis Tutor Logam Siswa SMK Kelas X
Sebaya Untuk Meningkatkan Program Keahlian
Hasil Belajar IPA Materi Ketenagalistrikan. SMK Negeri 2
Pesawat Sederhana Di SMPN 1 Pandeglang. Jurnal Kajian
Kayangan. Jurnal Paedagogy Pendidikan dan Pengajaran. Vol.
Volume 7 Nomor 1 Edisi Januari 6No. 1, Page: 73-80Open Access
2020 Fakultas Ilmu Pendidikan l
& Psikologi UNDIKMA. Url:http://jm.ejournal.id/index.ph
p/mendidik73http://jm.ejournal.i
Suprijadi, Didi. (2010). Pengaruh dMENDIDIK: Jurnal Kajian
Tutor Sebaya Terhadaap Hasil Pendidikan dan Pengajaran ISSN
Belajar Matematika Siswa Kelas (Print): 2443-1435 || ISSN
VII SMP Daarussalaam Jakarta. (Online): 2528-4290.
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol.
3 No. 2 Juni 2010. Program Studi
Werdiningsih, Dwi. (2014)
Pendidikan Matematika Fakultas
Implementasi Metode Tutor
Teknik, Matematika dan Ilmu
Sebaya Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Alam Universitas
Partisipasi Belajar IPA Siswa
Indraprasta PGRI.
Kelas VI SD Negeri Kaligesing
Purworejo. Universitas Negeri
Susanto, A. (2011). Perkembangan
Yogyakarta. Yogyakarta.
Anak Usia Dini, Jakarta:
Kencana

Susianti, Ade. (2020). Meningkatkan


Hasil Belajar Pada Kompetensi
Dasar Melakukan Pekerjaan

15

Anda mungkin juga menyukai