Anda di halaman 1dari 4

Pernyataan lainnya dari hasil wawancara situs berita batamtoday.

com kepada

Perencana Keuangan Tatadana Consulting, Tejasari Assad menyebutkan bahwa

sebaiknya dalam mengisi saldo dompet digital tidak berlebihan karena berisiko memicu

sifat konsumtif. Menurutnya, promo yang ditawarkan tak jarang membuat pengguna

menjadi boros (Fauzie, 2018).

Pernyataan ini diperkuat dengan hasil penelitian Proborini (2007) bahwa promosi

memiliki hubungan terhadap kecenderungan perilaku konsumtif dimana semakin tinggi

promosi penjualan maka semakin tinggi kecenderungan perilaku konsumtif, juga

sebaliknya semakin rendah promosi semakin rendah pula kecenderungan perilaku

konsumtif.

Laporan Fintech 2018 DailySocial bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) dan platform survei JAKPAT yang menyebutkan bahwa jumlah pengguna Go-Pay

mencapai 79%, dari jumlah responden yang menggunakan layanan keuangan digital. 

According to 825 respondents who claim to use fintech services in their devices, Go-

Pay, Go-Jek’s digital wallet, is the most popular mobile payment provider (79%),

followed by Lippo’s OVO (58%) and Telkomsel’s Tcash (55%) survey fintech e-money

user tahun 2018 dailysocial)

Hal ini juga menunjukan bahwa selama tahun 2018, Go-Pay memiliki kontribusi yang

besar dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan layanan keuangan digital

(fintech) yang semakin tahun semakin meningkat. Berdasarkan Laporan Fintech 2018 ini

sejumlah 70,63% masyarakat mengakui lebih paham mengenai layanan keuangan digital.

Pemahaman ini juga didukung dengan tujuh alasan, yakni kemudahan dalam

penggunaan (74,90%), simpel (71,03%), efisiensi waktu (62,67%), tidak perlu repot pergi
ke bank (48,85%), lebih aman (36,36%), adanya promo dan insentif (36,36%) serta

pengelolaan yang lebih baik (29,82%). 

Saat ini, lebih dari 50% transaksi di aplikasi Go-Jek yang telah diunduh sebanyak 108

juta kali sudah menggunakan Go-Pay.

Product Marketing Go-Pay, Galuh Chandra Kirana menyebutkan sejak awal

diadakannya Go-Pay Day, antrian pada merchant yang bekerja sama dengan Go-Pay

menjadi mengular hal ini disampaikan pada konferensi pers di Jakarta, yang dimuat pada

website berita Tirto.id (Debora, 2018).

Country Head of Shopback Indonesia Indra Yonathan mengatakan promo potongan

harga memang selalu menjadi pemikat masyarakat untuk berbelanja, baik di

toko offline maupun online.

Sejumlah digital payment di Indonesia pun memanfaatkan cashback untuk menarik

minat masyarakat. Terbukti, sebanyak 51,6% responden survei Shopback mengaku

menggunakan aplikasi digital payment saat ada promo cashback berlangsung. 

“Saat ini, baik pelaku e-commerce maupun bisnis digital lain berlomba-lomba

memikat hati pengguna menggunakan jasa/layanan mereka. Promo, cashback dinilai

sebagai bentuk program loyalti yang dapat menarik pengguna baru serta mempertahankan

pengguna lama,” lanjut Indra.

Berdasarkan hasil survei, GO-PAY dan OVO menjadi aplikasi digital payment yang

paling banyak digunakan responden dengan persentase masing-masing 41,6% dan

29,7%. 

Laporan dari Nielsen pada tahun 2016, pemberian reward dalam bentuk cashbacak

menduduki peringkat teratas kebutuhan pasar bagi perusahaan untuk menarik hati
pelanggan. Survei yang dilakukan Shopback menunjukkan bahwa reward cashback

menjadi alasan utama yang mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk berbelanja di

platform online. Indra Yonathan, Country Head of Shopback Indonesia mengatakan

beberapa digital payment di Indonesia memanfaatkan cashback untuk menarik minat

masyarakat dalam menggunakan digital payment. Terbukti dari survei Shopback lebih

dari setengah responden (51,6%) mengaku menggunakan aplikasi digital payment saat

ada promo cashback berlangsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Vana, Lambrecht, dan Bertini (2018) mengenai

bagaimana pengaruh pembayaran uang kembali terhadap perilaku pembelian konsumen,

menemukan bahwa pembayaran cashback meningkatkan ukuran pembelian penggunanya,

dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa cashback merupakan strategi menarik

pelanggan kembali ke perusahaan yang menawarkan dan kembali membelanjakan

uangnya, hal ini sejalan dengan penelitian Ballestar, Carles, Sainz (2016) yang

menemukan bahwa pelanggan lebih cenderung terlibat dengan merek melalui aktivitas

yang menghasilkan cashback.

Berdasarkan wawancara kepada 10 siswa SMA Negeri 2 Semarang, sebagian besar

menyatakan bahwa telah melakukan promo cashback menggunakan dompet elektronik

Go-Pay sebanyak lebih dari dua kali. Alasan melakukan promo cashback karena ingin

mendapat keuntungan dari potongan harga yang ditawarkan, dari harga awal yang lebih

tinggi menjadi lebih rendah karena adanya potongan harga. Kemudian alasan lain karena

penasaran ingin mencoba saat melihat banyaknya promo cashback Go-Pay di gerai-gerai

Mall yang dipadati oleh banyak orang. Melanjutkan hasil wawancara tersebut, diperoleh

jawaban bahwa sebagian besar siswa setelah melihat promosi atau cashback yang

diberikan cenderung akan langsung membeli tanpa berpikir panjang tentang kegunaan

produk tersebut serta kebutuhan lain.


Penelitian di Amerika menemukan bahwa dampak dari konsumerisme terhadap

remaja usia 10-18 tahun menimbulkan peningkatan kecemasan dan berkurangnya

kebahagiaan dan harga diri (Kasser 2005), dan pada usia 8-18 menyebabkan penurunan

harga diri (Chaplin dan John 2007). Pada penelitian di Inggris, menemukan pada usia 11-

19 tahun konsumerisme berhubungan dengan peningkatan emosi dan masalah perilaku

(Flouri 2004).

Anda mungkin juga menyukai