Menurut definisi WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke 37
(dihitung dari hari pertama haid terakhir). Bayi prematur atau bayi preterm adalah bayi yang berumur
kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi prematur lahir dengan
berat badan kurang 2500 gram (Surasmi, dkk, 2003).
1. Faktor ibu
2. Faktor Janin
Beberapa faktor janin yang mempengaruhi kejadian prematur antara lain kehamilan ganda, hidramnion,
ketuban pecah dini, cacat bawaan. kelainan kromosom.
Menurut Rukiyah & Yulianti (2012), ada beberapa tanda dan gejala
yang dapat muncul pada bayi prematur antara lain adalah sebagai berikut:
Menurut Surasmi, dkk (2003), neonatus dengan imaturitas pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat
menghasilkan kalori melalui peningkatan metabolisme. Hal itu disebabkan karena respon menggigil pada
bayi tidak ada atau kurang, sehingga bayi tidak dapat menambah aktivitas. Sumber utama kalori bila ada
stres dis ala lingkungan rendah adalah thermogenesis nonshiver.
berikut:
mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat
2. Mencegah infeksi dengan ketat. Bayi prematur sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-
prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
4. Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat.