Anda di halaman 1dari 23

BUSSINES PLAN

PRAKTIK PERENCANAAN AGRIBISNIS


BUDIDAYA DAN PEMASARAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium
DI USAHA TANI FAHMI ORCHID DESA NEGLASARI
KECAMATAN DRAMAGA KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

Oleh :
MUHAMMAD FAHMI AZIZ
NIRM. 04.1.17.0951

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Bussines Plan Usaha Budidaya dan Pemasaran
Tanaman Anggrek Dendrobium ini dengan lancar serta tepat pada waktunya. Penyusunan
Bussines Plan ini tentu tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya motivasi serta
bantuan dari berbagai pihak terkait. Maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Dr. Ir. Siswoyo, MP., selaku Direktur Polbangtan Bogor


2. Rudi Hartono, S.ST., MP., selaku Ketua Jurusan Pertanian
3. Ait Maryani, SP., M.Pd., selaku Ketua Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
4. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Bussines Plan ini.

Penulis menyadari bahwa Bussines Plan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis berharap dari ketidaksempurnaan tersebut masih terdapat manfaat baik untuk diri
pribadi penulis maupun pembaca.

Bogor, Februari 2021


Penulis,

Muhammad Fahmi Aziz


NIRM. 04.1.17.0951

ii
Daftar Isi
Halaman
Kata Penghantar...................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
Daftar Tabel.........................................................................................................................iv
Daftar Gambar.....................................................................................................................v
Daftar Lampiran..................................................................................................................vi
Pendahuluan.........................................................................................................................1
Latar Belakang..............................................................................................................1
Tujuan...........................................................................................................................1
Manfaat.........................................................................................................................2
Dampak.........................................................................................................................2
Gambaran Umum Usaha.....................................................................................................3
Identitas Usaha.............................................................................................................3
Visi dan Misi Usaha.....................................................................................................3
Sejarah Usaha...............................................................................................................3
Jenis Usaha...................................................................................................................3
Status Usaha.................................................................................................................3
Alasan Pemilihan Usaha...............................................................................................3
Aspek Pasar..................................................................................................................2
Aspek Yuridis...............................................................................................................4
Aspek Teknis................................................................................................................5
Aspek Organisasi dan Managemen..............................................................................5
Aspek Lingkungan........................................................................................................6
Aspek Finansial............................................................................................................6
Kesimpulan..........................................................................................................................14
Daftar Pustaka......................................................................................................................15

iii
Daftar Tabel
Tabel 1. Kebutuhan Modal..................................................................................................6
Tabel 2. Biaya Variabel.......................................................................................................7
Tabel 3. Biaya Tetap............................................................................................................8
Tabel 4. Biaya Total............................................................................................................8
Tabel 5. Proyeksi Arus Kas Tahun 1-3................................................................................9
Tabel 6. Proyeksi Arus Kas Tahun 4-5................................................................................9
Tabel 7. Analisis NPV, B/C dan IRR..................................................................................12

iv
Daftar Gambar
Gambar 1. Denah Lokasi Fahmi’s Orchid...........................................................................5
Gambar 2. Struktur Organisasi Fahmi Orchid.....................................................................5

v
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Hasil Analisis SWOT......................................................................................16

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan iklim tropis, sehingga sangatlah mungkin
apabila di negeri kita terdapat anggrek yang Ephipytis yaitu anggrek yang hidupnya
menempel di tanah dan Terristis yaitu yang hidup ditanah. Tanaman anggrek ialah
tanaman yang biasanya menempel pada pohon-pohon di hutan belantara. Anggrek dapat
tumbuh dan hidup di daerah beriklim tropis maupun yang beriklim sedang. Benalu atau
tanaman-tanaman mengganggu lainnya yang hidup menempel pada pohon-pohon tidak
dapat disamakan dengan anggrek. Tanaman ini merupakan tanaman yang terbesar
diantara tanaman yang tergolong dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 lebih
varietas yang terbagi sekitar 500 lebih marga, tersebar di daerah tropika dan daerah-
daerah iklim sedang. Indonesia ditaksir mempunyai sekitar 3.000 jenis anggrek liar.
(Ciptrosupomo, 2012)
Tanaman anggrek ini memiliki ciri-ciri yang bersifat umum yaitu, memiliki daun bunga
berjumlah enam, yang terdiri dari tiga helai kelopak bunga dan tiga helai daun bunga.
Anggrek berbentuk herba tahunan, tegak atau memanjat dan ada yang epifitik yang
biasanya dengan akar semu berbentuk seperti umbi (pseudobulb). Kemasyhuran tanaman
anggrek terutama karena bunganya. Bunga ini digunakan untuk segala macam keperluan
upacara dan hiasan-hiasan tempat pertemuan. Di Indonesia usaha peranggrekan kini
sangat maju, penggemar tanaman anggrek pun semakin meningkat.
(Soedjono, 1991)
Bentuk dan warna bunga serta karakteristik lainnya yang unik menjadi daya tarik
tersendiri dari anggrek, sehingga banyak diminati oleh konsumen baik dari dalam
maupun dari luar negeri. Data Departemen Pertanian menunjukan pada tahun 2005
produksi tanaman anggrek di Indonesia sebesar 7.402.903 tangkai dan pada tahun 2010
sebesar 16.205.949 tangkai.
Estie’(Dewi Sukma, Ary Setiawan, 2010.)
Berdasarkan informasi pusat data dan sistem informasi pertanian mengenai proyeksi
penawaran anggrek di Indonesia 2015-2019, menunjukkan adanya peningkatan dari
20.471.344 menjadi 23.679.690. Peningkatan proyeksi penawaran anggrek merupakan
representasi dari fungsi produksi, namun terbatasnya komoditas anggrek, maka
perhitungan biaya produksi dilakukan dengan analisis deret waktu (time series).
(Puslithorti, 2015).
Menyimak Outlook Anggrek 2015, selama periode tahun 2000-2014 ekspor anggrek
sebagian besar dalam bentuk tanaman mencapai 70,94%, sementara sisanya berbentuk
bibit 29,06%. Pada tahun 2007 nilai ekspor anggrek mencapai 41,15% dari total nilai
ekspor ke negara Jepang yakni USD 263,04 ribu, 27,82 persen dari total nilai ekspor ke
negara Australia yakni USD 177,80 ribu, 21,44 persen dari total nilai ekspor ke negara
Singapore yakni USD 137,02 ribu (Anonim, 2019).
2. Tujuan
Tujuan dari usaha kebun anggrek ialah sebagai berikut:
a. Menjadi produsen anggrek yang dapat memenuhi permintaan akan anggrek remaja
yang berkualitas

1
b. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengelola bisnis pada kondisi nyata
c. Menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa selama di kampus
d. Sarana belajar menjadi job creator
3. Manfaat
Manfaat dari kegiatan usaha kebun anggrek ialah sebagai berikut:
a. Memudahkan dan memuaskan permintaan konsumen akan anggrek remaja
b. Meringankan biaya kuliah bagi orang tua
c. Memberikan peluang kerja bagi masyarakat di lingkungan usaha kampus dan di
tempat asal mahasiswa
d. Turut mendukung dalam peningkatan lapangan kerja serta pendapatan masyarakat.
4. Dampak
Dampak dari kegiatan usaha kebun anggrek ialah sebagai berikut:
a. Sebagai sarana belajar bagi masyarakat milenial dalam beragribisnis
b. Sarana promosi Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor sebagai kampus pencetak
wirausaha muda pertanian.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM USAHA

1. Identitas Usaha
Jenis usaha : kebun
Nama perusahaan : Fahmi’s Orchid
Produk yang dihasilkan : Tanaman anggrek remaja
Alamat : Desa Neglasari Rt 02 Rw 02
Kecamatan : Dramaga
Kabupaten : Bogor
Provinsi : Jawa Barat
2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadikan Fahmi Orchid sebagai usaha tani anggrek terpercaya, modern, terdepan
b. Misi
Menjalankan usaha dengan penuh semangat untuk berinovasi
3. Sejarah Usaha
Fahmi’s Orchid merupakan ide usaha anggrek Dendrobium yang muncul berdasarkan
kesadaran penulis untuk berwirausaha juga berdasarkan pengalaman praktik lapangan
yang pernah dijalani sebelumnya pada kegiatan PKL 1 Polbangtan Bogor. Kemudian
melihat peluang yang cukup menjanjikan dari komoditas anggrek membuat penulis ingin
mencoba peruntungan dalam usaha tanaman tersebut.
4. Jenis Usaha
Jenis usaha yang akan dilakukan pada usaha ini ialah berupa budidaya sekaligus
pemasaran tanaman anggrek Dendrobium.
5. Status Usaha
Usaha Fahmi’s Orchid belum memiliki izin usaha namun kedepan akan dilengkapi dengan
izin Rt dan Rw.
6. Alasan Pemilihan Usaha
Melihat besarnya peluang pasar di komoditas anggrek yang cukup menjanjikan membuat
penulis ingin meraih peluang tersebut. Disamping itu pengalaman penulis pada PKL 1
Polbangtan Bogor mendukung untuk melaksanakan usaha tersebut karena praktik yang
dilakukan saat itu juga berupa budidaya anggrek Dendrobium.
7. Aspek Pasar:
a. Pangsa Pasar
Pangsa pasar untuk anggrek Dendrobium secara segmen perilaku dan perilaku
psikologis ialah koleksi para kolektor, pecinta tanaman bunga khususnya anggrek, lalu
segmen wilayah nya yakni sebagai dekorasi baik di tempat wisata, hotel, bank, taman,
dan tempat pelayanan umum lainnya.
b. Strategi Pemasaran (STP)
Pemasaran dilakukan dengan menyalurkan produk langsung pada konsumen agar harga
yang ditawarkan dapat dikendalikan sesuai kebutuhan dan tentunya lebih
menguntungkan. Salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk memasarkan langsung
pada konsumen adalah dengan memanfaatkan pasar online. Di pasar online Fahmi

3
Orchid dapat langsung berkomunikasi dengan konsumen dan mempromosikan
produknya.
Selain itu Fahmi Orchid gencar menjaring hubungan mitra dengan orang-orang yang
berkecimpung di komoditas anggrek bahkan dengan sesama petani anggrek sekalipun.
Tujuannya ialah agar usaha anggrek yang dijalani dapat saling mendukung dan
memperkuat. Dengan eksisnya kemitraan hingga terbentuk kelompok tani maka akan
membuka jalur bagi bantuan dana pemerintah. Selain itu dengan bentuk kelompok tani
maka proses peminjaman modal di lembaga-lembaga seperti KUR akan lebih lancar.
c. Taktik/Bauran/Marketing Mix (4P)
 Produk (Product)
Ciri khas di Fahmi Orchid terletak pada pelayanannya. Gerbang Fahmi Orchid
selalu terbuka selama jam kerja sehingga membuat siapapun merasa lebih leluasa
untuk berkunjung kapanpun itu selama jam kerja. Tidak seperti kebun anggrek
pada umumnya yang tertutup sehingga pengunjung yang sekedar ingin memastikan
produk maupun yang sekedar ingin lihat sebelum berminat menjadi canggung jika
tidak beli. Padahal konsumen tersebut masih berpotensi untuk jadi pembeli. Selain
itu pemasangan label harga sehingga pengunjung tau harga yang ditawarkan hal ini
akan memberi kepatian pada konsumen sehingga mereka tidak ragu untuk membeli
atau sekedar mencari informasi. Kemudian tamu yang sudah menjadi langganan
diberikan perlakuan khusus seperti sesi obrolan ringan dengan secangkir kopi
untuk mencairkan suasanana agar lebih akrab dengan Fahmi Orchid.
 Harga (Price)
Untuk harga yang ditawarkan kepada pembeli eceran rata-rata diberikan harga Rp.
55.000/tanaman remaja, harga tersebut merupakan harga yang cukup bersaing jika
dibandingkan dengan penjual anggrek lain.
 Distribusi (Place)
Penyaluran produk anggrek biasanya dilakukan dengan memanfaatkan jasa
pengiriman barang sehingga dimanapun pembeli berada barang bisa diantarkan
sampai ke pembeli tersebut tanpa harus repot-repot datang ke Fahmi Orchid. Fahmi
Orchid dalam pemasaran produknya tidak melalui lembaga pemasaran tertentu
sehingga target langsung pada konsumen. Sehingga saluran pemasarannya berupa
Produsen – Konsumen.
 Promosi (Promotion)
Langkah yang diambil Fahmi Orchid dalam memperkenalkan produknya ialah
dengan ikut andil di pasar online. Selain itu Fahmi Orchid mendaftarkan lokasinya
pada google maps agar konsumen mudah mencari lokasi Fahmi Orchid. Tidak
hanya sampai disitu, untuk saling berbagi informasi, bermitra, kerja sama, bahkan
berdagang Fahmi Orchid bergabung di komunitas online tempat berkumpulnya
orang-orang yang berkecimpung di komoditas anggrek.
8. Aspek Yuridis (Produk, Badan Usaha, dan Kegiatan Usaha)
 Produk
Untuk produk anggrek yang dihasilkan belum bersertifikat atau mendapat
pengakuan khusus lainnya secara formal.

4
 Badan Usaha
Usaha Fahmi Orchid masih berbentuk usaha perorangan.
 Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha pertanian berupa usaha budidaya anggrek.
9. Aspek Teknis (Produksi/Fisik/Pelayanan**)
Keadaan Lingkungan
Lingkungan tempat usaha bukanlah habitat anggrek sebenarnya melainkan diusahakan
agar mirip seperti habitatnya untuk itu perlu ada proses penyesuaian bagi bibit anggrek.
Perbanyakan. Anggek yang baru datang diadaptasikan dengan lingkungan sekitar selama
tiga hari dengan membiarkannya hidup tanpa media. Kemudian perawatannya anggrek
disiram setiap hari kecuali saat hari turun hujan. Diberikan pupuk seminggu dua kali pada
musim kemarau dan seminggu sekali pada musim hujan. Untuk pengendalian hama
penyakit tanaman disemprot fungisida dan insektisida dua minggu sekali pada musim
kemarau, dan seminggu sekali pada musim hujan.
Lokasi
Fahmi’s Orchid akan mengambil lokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi spesifiknya ialah disamping Bidan Ayu
dan dilewati oleh jalan aspal. Untuk memudahkan penggambaran lokasi bisa kita lihat
sketsa denah di bawah ini:

Utara
SDN Neglasari Fahmi’s
Bidan Ayu
1 Orchid

Jl. Cibeureum-Petir

Warung Pak
Warne
Haji

Gambar 1. Denah Lokasi Fahmi’s Orchid


10. Aspek Organisasi dan Managemen
Struktur organisasi di Fahmi Orchid dapat dideskripsikan seperti gambar peta konsep
di bawah ini:

Ketua Fahmi‘s
Orchid

Kepala Kebun Kepala Pemasaran

5
Gambar 2. Struktur Organisasi Fahmi Orchid

Di Fahmi Orchid bergerak bidang budidaya anggrek kebun. Bidang diketuai oleh satu
orang kepala yang bertanggung jawab langsung pada ketua Fahmi Orchid yakni
pemiliknya itu sendiri. Tenaga kerja sejauh ini berjumlah 3 orang, yakni satu orang ketua
kebun yang bertugas mengarahkan dan mengawasi jalannya usaha, kemudian kepala
kebun yang tugasnya mengurus keperluan kebun dan memastikan kesehatan tanaman, dan
kepala pemasaran yang tugasnya ialah mengurus pemasaran dan mebuka pangsa pasar.
Adapun kebutuhan tenaga kerja dilapangan ialah 3 orang sehingga pengurus
merangkap sebagai pegawai lapangan.
11. Aspek Lingkungan (Fisik dan Non Fisik)
Dampak Secara Fisik
Dampak yang terjadi secara fisik ialah lingkungan sekitar Fahmi Orchid menjadi
lingkungan yang dipenuhi lumut dan gulma karena subur. Hal ini disebabkan setiap kali
pemupukan, penyiraman secara pengkabutan tidak sepenuhnya terkena tepat pada anggek
melainkan sebagian jatuh ke tanah sekitar anggrek.
Dampak non Fisik
Dengan adanya Fahmi Orchid masyarakat sekitar terkadang terganggu dengan
aktifitas karyawan yang cukup bising.
12. Aspek Finansial
a. Kebutuhan Modal (Modal Investasi Jangka Panjang dan Modal Kerja)
Tabel 1. Kebutuhan Modal
N Kebutuhan dalam Jangka
o Nama Barang Satuan satuan Nilai Harga/satuan Total Harga (tahun)

1 Lahan m2 100 1.000.000 100.000.000 -

2 Pupuk Kg 1 65.000 65.000 1

3 Insectisida Curacron L 1 120.000 120.000 1

4 Insectisida Konvidor L 1 1.000.000 1.000.000 1

5 Bacterisida L 1 1.200.000 1.200.000 1

6 Fungisida Kg 1 115.000 115.000 1

7 Vitamin L 2 120.000 240.000 1

8 Kaliandra Karung 625 11.000 6.875.000 1

9 Pot Unit 5000 1.500 7.500.000 1

10 Bibit anggrek Tanaman 5000 7.500 37.500.000 1

11 Gaji Katua Fahmi's Orchid Bulan 12 3.000.000 36.000.000 1


  Gaji Kepala Kebun Bulan 12 2.000.000 1

6
24.000.000

  Gaji Kepala Pemasaran Bulan 12 2.000.000 24.000.000 1

12 Biaya listrik Bulan 12 250.000 3.000.000 1

13 Biaya Wifi Bulan 12 125.000 1.500.000 1

14 Biaya Lainnya Bulan 12 600.000 7.200.000 1

15 Handphone Unit 1 2.000.000 2.000.000 5

16 Sprayer Unit 2 650.000 1.300.000 10

17 Biaya Pembuatan Sumur Pembangunan 1 15.000.000 15.000.000 10

18 Biaya Pemasangan Instalasi Pemasangan 1 7.500.000 7.500.000 10

19 Biaya Pembuatan Naungan m2 100 300.000 30.000.000 10

Total   306.115.000  

b. Biaya Total (Cost) (Biaya Variabel dan Tetap)


Tabel 2. Biaya Variabel
N
o Nama Barang Total Harga Jangka Pemakaian Total/Tahun

1 Pupuk 65.000 1 65.000

2 Insectisida Curacron 120.000 1 120.000

3 Insectisida Konvidor 1.000.000 1 1.000.000

4 Bacterisida 1.200.000 1 1.200.000

5 Fungisida 115.000 1 115.000

6 Vitamin 240.000 1 240.000

7 Kaliandra 6.875.000 1 6.875.000

8 Pot 7.500.000 1 7.500.000

9 Bibit Anggrek 37.500.000 1 37.500.000


Gaji Ketua Fahmi's
10 Orchid 36.000.000 1 36.000.000

Gaji Kepala Kebun 24.000.000 1 24.000.000

  Gaji Kepala Pemasaran 24.000.000 1 24.000.000


11 Biaya Listrik 1

7
3.000.000 3.000.000

12 Biaya Wifi 1.500.000 1 1.500.000

13 Biaya Lainnya 7.200.000 1 7.200.000

Total 150.315.000

Tabel 3. Biaya Tetap


N
o Nama Barang Total Harga Jangka Pemakaian Total/Tahun

1 Handphone 2.000.000 5 400.000

2 Sprayer 1.300.000 10 130.000

3 Biaya Pembuatan Sumur 15.000.000 10 1.500.000


Biaya Pemasangan
4 Instalasi 7.500.000 10 750.000
Biaya Pembuatan
5 Naungan 30.000.000 10 3.000.000

Total 5.780.000

Tabel 4. Biaya Total


Total Biaya Variabel Total Biaya Tetap Biaya Total

150.315.000 5.780.000 156.095.000

c. Sumber Modal (Modal Sendiri atau Modal Pinjaman)


Modal Sendiri = Rp. 306.115.000
d. Proyeksi Penerimaan (Revenue)
Harga per tanaman anggrek remaja = Rp. 55.000
Proyeksi Penerimaan = Rp. 55.000 x 5000 tanaman = Rp. 275.000.000
e. Proyeksi Keuntungan (Revenue – Cost)
 Keuntungan kotor kebun dalam setahun = 275.000.000 - 156.095.000 =
Rp. 118.905.000
 Laba Rugi tahun 2020
Penerimaan = Rp. 55.000 x 5000 = 275.000.000
Harga Pokok Penjualan Tanaman Anggrek Remaja = Rp. 150.315.000 +
Rp. 5.780.000 = Rp. 156.095.000
Laba Kotor = Rp. 118.905.000
Pajak Penghasilan = Rp. 1.189.050
Pajak Bumi Bangunan = Rp 100.000.000 x 20% x 5 % = Rp. 100.000
Laba Bersih = Rp. 117.615.950

8
f. Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) tahun 1-5
Tabel. 5 Proyeksi Arus Kas Tahun 1-3

N Tahun
Uraian
o 1 2 3
1 Arus Kas Masuk (Cash Inflow)      
Modal 306.115.000    
Laba Bersih 117.615.950 117.615.950 117.615.950
Penyusutan 156.095.000 156.095.000 156.095.000
  Jumlah 579.825.950 273.710.950 273.710.950
Arus Kas Keluar (Cash
2 Outflow)      
Lahan 100.000.000    
Pupuk 65.000 65.000 65.000
Insectisida Curacron 120.000 120.000 120.000
Insectisida Konvidor 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Bacterisida 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Fungisida 115.000 115.000 115.000
Vitamin 240.000 240.000 240.000
Media 6.875.000 6.875.000 6.875.000
Pot 7.500.000 7.500.000 7.500.000
Pembuatan Sumur 15.000.000    
Pemasangan Instalasi Air 7.500.000    
Pembuatan Naungan 30.000.000    
Bibit Anggrek 37.500.000 37.500.000 37.500.000
Gaji Pegawai 84.000.000 84.000.000 84.000.000
Listrik 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Wifi 1.500.000 1.500.000 1.500.000
Lain-lain 7.200.000 7.200.000 7.200.000
Handphone 2.000.000    
Sprayer 1.300.000    
  Jumlah 306.115.000 150.315.000 150.315.000
Arus Kas Bersih (Net Cash
3 Flow) 273.710.950 123.395.950 123.395.950
4 Kas Awal 0 273.710.950 397.106.900
5 Kas Akhir 273.710.950 397.106.900 520.502.850
6 Pinjaman 0 0 0

Tabel 6. Proyeksi Arus Kas Tahun 4-5

N Tahun
Uraian
o 4 5
1 Arus Kas Masuk (Cash Inflow)    

9
Modal    
Laba Bersih 117.615.950 117.615.950
Penyusutan 156.095.000 156.095.000
  Jumlah 273.710.950 273.710.950
Arus Kas Keluar (Cash
2 Outflow)    
Lahan    
Pupuk 65.000 65.000
Insectisida Curacron 120.000 120.000
Insectisida Konvidor 1.000.000 1.000.000
Bacterisida 1.200.000 1.200.000
Fungisida 115.000 115.000
Vitamin 240.000 240.000
Media 6.875.000 6.875.000
Pot 7.500.000 7.500.000
Pembuatan Sumur    
Pemasangan Instalasi Air    
Pembuatan Naungan    
Bibit Anggrek 37.500.000 37.500.000
Gaji Pegawai 84.000.000 84.000.000
Listrik 3.000.000 3.000.000
Wifi 1.500.000 1.500.000
Lain-lain 7.200.000 7.200.000
  Handphone   2.000.000
Sprayer    
Jumlah 150.315.000 152.315.000
Arus Kas Bersih (Net Cash
3 Flow) 123.395.950 121.395.950
4 Kas Awal 520.502.850 643.898.800
5 Kas Akhir 643.898.800 765.294.750
6 Pinjaman 0 0

g. Revenue Cash Ratio (R/C)


Revenue Cash Ratio = 275.000.000/156.095.000 = 1,76
h. Break Even Point (BEP) dalam RP = Biaya Tetap : (1-BiayaVariabel/Penjualan)
BEP dalam Rp = 5.780.000: (1-150.315.000/275.000.000) = Rp. 12.748,125
dibulatkan menjadi Rp. 12.748
BEP Harga = Biaya Total/Produksi dalam Unit = 156.095.000/5000 = Rp.
33.543 dibulatkan menjadi Rp 31.219
i. Break Even Point (BEP) dalam Unit = Biaya Tetap : (Harga Satuan – (BV/BT x
Harga Satuan)
BEP dalam Unit = 5.780.000 : (55.000 – (150.315.000/5.780.000 x 55.000)) =
-4,202618428 unit
BEP Produksi = 156.095.000/55.000 = 2838,090909 dibulatkan menjadi 2838
unit
j. Titik Pulang Pokok (Payback Period)

10
Total Kebutuhan Modal = Rp. 306.115.000
Laba Per Tahun = Rp. 117.615.950
Akumulasi Penyusutan Per Tahun = Rp. 55.800.000
Titik Pulang Pokok = 306.115.000/173.415.950 = 1,765 dibulatkan menjadi
1,77 tahun = 1 tahun 9 bulan 7 hari

11
k. Analisis NPV, B/C dan IRR

Tabel 7. Analisis NPV, B/C dan IRR


Th ke Pengeluaran Biaya (Rp) Penerimaa Penerimaan DF PV Biaya PV PV DF PV
n Penerimaa Penerimaan Penerimaa
n n
  Investasi Operasional Total (Revenue) Bersih 12% 12% 12% Bersih 27% Bersih
                       
1 2 3 (4= 2+3) 5 (6 = 5 - 4) 7 (8 = 4 x 7) (9 = 5 x 7) (10 = 6 x 7 11 (12 = 6 x
or 9 - 8) 11)
0     1,00 1
306.115.000 306.115.000 (306.115.00 306.115.000 - (306.115.000 (306.115.00
0) ) 0)
1   0,89 0,7874
156.095.000 156.095.000 275.000.000 118.905.000 139.370.536 245.535.714 106.165.179 02 93.625.984
2   0,80 0,6200
156.095.000 156.095.000 275.000.000 118.905.000 124.437.978 219.228.316 94.790.338 01 73.721.247
3   0,71 0,4881
156.095.000 156.095.000 275.000.000 118.905.000 111.105.338 195.739.568 84.634.230 9 58.048.226
4   0,64 0,3844
156.095.000 156.095.000 275.000.000 118.905.000 99.201.194 174.767.472 75.566.277 02 45.707.265
5   0,57 0,3026
156.095.000 156.095.000 275.000.000 118.905.000 88.572.495 156.042.385 67.469.890 78 35.989.972
Jumlah  
868.802.541 991.313.456 122.510.914 977.695

Penjelasan :
Bahwa usaha tersebut layak dijalankan karena hasil presentase keuntungannya lebih besar dari bunga BANK yaitu 12% sedangkan IRR usaha ini
adalah 27,21%
1. NPV 12% 122510914,3

12
2. NPV 27% 977695,1622
3. Gross B/C 12% 1,141011229 > 1
4. Net B/C 12% 1,40021206 > 1
5. IRR > Bunga Bank = 27,21720621 % lebih besar dari 12%

13
BAB III
KESIMPULAN

Pemasaran yang dilakukan Fahmi Orchid berfokus pada pelayanan.


Keterbukaan dan keramahan merupakan dasar kekuatan Fahmi Orchid saat
melakukan interaksi perdagangan dengan konsumen. Selain itu kemudahan
komunikasi yang dapat diakses secara online baik sekedar untuk bertanya maupun
memesan semakin memanjakan pelanggannya.
Dilihat dari hasil analisis data maka dapat disipulkan bahwa usaha anggrek
Fahmi Orchid merupakan usaha yang layak dijalankan dengan angka NPV suku
bunga 12% = 122510914,3, B/C dengan suku bunga 12% = 1,40021206 IRR =
27,21%, Titik Balik Modal 1 tahun.9 bulan.7 hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Ayo Berbisnis Anggrek Indonesia.


https:/indonesia.go.id/ragam/keanekaragaman-hayati/sosial/ayo-berbisnis-
anggrek-indonesia
Dewi Sukma, Ary Setiawan, “Pengaruh Waktu dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Daun
Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek Dendrobium Tong Chai
Gold”. J. Hort. Indonesia, Volt 1, No. 2, (2010)
Gembong Ciptrosupomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta) (Yogyakarta: Gajah
Mada University Press, 2012
Muh. Arif Indra Jaya. 2018. Strategi Pengembangan Pemasaran Tanaman Anggrek.
(Makassar: Universitas Hasanuddin.
Soedjono BSc, Soetijoso Str, Kerajinan Usaha Tanaman Anggrek (Bandung Angkasa:
Bandung, 1991

15
LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisis SWOT


O- Faktor Strategis (Opportunity-Threat) Nilai Bobot Rating Skor
TX
No
.
1 Peluang Pasar Cukup Besar 60 0,14117 3 0,42352
6 9
2 Saprodi Mudah Didapat 27 0,06352 2 0,12705
9 9
3 Persaingan Belum Ketat 54 0,12705 3 0,38117
9 6
4 Mudahnya Akses Internet 57 0,13411 3 0,40235
8 3
5 Mudahnya Mendapat Tenaga Kerja 23 0,05411 2 0,10823
8 5
Jumlah 1,44235
3
1 Belum Terbentuknya Jejaring Pasar 58 0,13647 3 0,40941
1 2
2 Biasanya Konsumen Berasal dari Luar Daerah 41 0,09647 3 0,28941
1 2
3 Cuaca dan Iklim Kurang Mendukung 54 0,12705 3 0,38117
9 6
4 Belum Ada Kebijakan yang Mendukung 17 0,04 1 0,04
5 Pemasaran Bergantung pada Internet 34 0,08 3 0,24
Jumlah 1,36
Total 425 1

S- Faktor Strategis (Strength-Weakness) Nilai Bobot Rating Skor


W
XN
o.
1 Tidak Memerlukan Lahan yang Terlalu Luas 21 0,05329 3 0,15989
9 8
2 Hanya Membutuhkan Sedikit Tenaga Kerja 32 0,08121 3 0,24365
8 5
3 Tanaman Dapat Diperbanyak dari 47 0,11928 2 0,23857
Pertanaman yang Ada 9 9
4 Bisa Dijadikan Objek Agroeduwisata 25 0,06345 2 0,12690
2 4
5 Mudah untuk Menarik Reseller 51 0,12944 3 0,38832
2 5
Jumlah 1,15736

16
1 Modal Awal yang Diperlukan Cukup Besar 51 0,12944 3 0,38832
2 5
2 Perawatan Tanaman Harus Dilakukan Rutin 25 0,06345 3 0,19035
2 5
3 Jangka Waktu Tanaman untuk Siap Jual 44 0,11167 3 0,33502
Cukup Lama 5 5
4 Tanaman Mudah Terkena Penyakit 47 0,11928 3 0,35786
9 8
5 Sulitnya Memprediksi Varietas yang 51 0,12944 3 0,38832
Diinginkan Pasar 2 5
Jumlah 1,65989
8
Total 394 1

Dari tabel tersebut menunjukan bahwa faktor strategis Opportunity dominan terhadap faktor
strategis Threat dengan skor 1,442353 > 1,36. Kemudian faktor strategis Weakness dominan
terhadap Strength dengan skor 1,659898 > 1,15736. Sehingga dengan pasangan faktor
strategis dominan Opportunity dan Weakness menunjukan bahwa potensi usaha tersebut
berada pada kuadran III. Sehingga perlu strategi khusus untuk memperbaiki kondisi internal
untuk dapat meraih peluang yang ada.

17

Anda mungkin juga menyukai