Ratma Ana Tasya1, Rohmat Arif1, M. Darul Huda1, Syaiful Fatur R1, Tri Nurmeisida1.
1
Universitas Islam Malang
Revolusi Industri 4.0 merupakan bentuk perubahan di dalam dunia teknologi berbasis
internet. Berkembangnya revolusi industri 4.0 memberikan dampak positif dan negatif pada
berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi memiliki dampak yang cukup
signifikan dalam mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Dalam perkembangan ini terdapat
hal positif dimana teknologi dapat mendukung kehidupan manusia, akan tetapi apabila teknologi
tersebut disalahgunakan akan berdampak negatif kepada penggunanya.
Adanya peluang dan tantangan harus dimanfaatkan secara optimal dan diantisipasi secara
bijak untuk memberikan hal positif yang besar bagi kemajuan suatu negara dan kesejahteraan
masyarakatnya. Dengan adanya hal tersebut mahasiswa KKN Universitas Islam Malang
(UNISMA) melaksanakan program sosialisasi tentang “Dampak Perkembangan Revolusi
Industri 4.0” di era millenial. Dengan menyikapi hal tersebut kelompok 58 KKN Amadanom
menjadikan topik tersebut sebagai salah satu program kerja yang dilaksanakan di Desa
Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Menuru Ria (23) salah satu pengajar di SMK An-Nur Pondok Pesantren Al-Munir
menerangkan bahwa siswa-siswi perlu di adakan sosialisasi mengenai “Dampak perkembangan
Revolusi Industri 4.0 di era milenial” karena menurutnya siswa pada zaman ini masih labil,
sehingga belum bisa memilih mana yang baik dan buruk.
Menurut Nova selaku narasumber, menjelaskan fenomena yang berkembang
memperlihatkan bahwa anak-anak hingga remaja cenderung bersikap konsumtif dan adiktif pada
dunia digital seperti game online.
Berbeda dengan Nova, Khoirudin (23) yang juga bertindak sebagai narasumber menjelaskan
bahwa dengan adanya game online tidak hanya berdampak negatif, melainkan game online bisa
menghasilkan pundi-pundi uang bagi seorang gamers sejati asalkan seorang gamers mengetahui
akan kelemahan dan kelebihan game tersebut.
Oleh karena itu pada sosialisasi kali ini dijelaskan tentang bagaimana dampak positif dan
negatif mengenai internet terutama media sosial serta pengunaan gawai secara sehat dan
produktif bagi siswa XII SMK An-Nur Pondok Pesantren Al-Munir..
BUMDES di Desa Amadanom ini hanya berupa Koperasi yang melakukan penjualan
ATK dan Foto copy. Bedasarkan informasi dari masyarakat desa serta perangkat desa BUMDES
sudah ada sejak 2 tahun lalu tetapi banyak hal yang menjadikan BUMDES tidak berjalan, salah
satu hal adalah finansial serta kurangnya pemasaran. Dengan ini peserta KKN-PPM TEMATIK
2020 Universitas Islam Malang tertarik untuk membantu pemasaran Koperasi BUMDES
mengembangkan pemasukan dengan memasarkan yang ada di Koperasi Bumdes.
Tentang adanya sistem kerja seperti yang dipaparkan diatas maka Koperasi dan pemuda
desa bisa menjalin hubungan baik. Memperbaharui sistem kerja yang ada, maka koperasi dapat
berjalan dan mendapatkan pemasukan tanpa harus menunggu pembeli yang akan membeli
barang-barang di Koperasi Konsumsi atau bisa juga disebut dengan sistem jemput bola.
Dengan ini koperasi yang dulunya vakum, kini menjadi berjalan lancar dan banyak
pemasukan serta menjalin hubungan baik dengan Pemuda Desa Amadanom.
Penyuluhan Stunting Menjadi Fokus Utama Kkn-PPM Tematik Unisma di Desa
Amadanom
MAHASISWA KKN UNISMA KELOMPOK 60
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Ibu Elis selaku pejabat Desa dan ketua Pemberdaya
Kesejahteraan Keluarga (PKK), sejumlah 28 orang wanita yang hadir terdiri dari wanita usia
subur, ibu hamil serta ibu-ibu yang memiliki anak balita. Kegiatan penyuluhan stunting ini
dimulai pukul 11:30 sampai pukul 14.00.
Dalam kegiatan ini diberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh,
anak dan balita, dan kebersihan lingkungan. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi dan
sharing tentang bahaya stunting dan dampak negatif dari sanitasi terhadap kesehatan anak dan
lingkungan, dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.
Stunting itu sendiri adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu yang lama. Hal ini dapat terjadi apabila asupan makanan yang diberikan
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
“Banyak faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami stunting, diantara nya ketahanan
pangan dan akses terhadap pangan (makanan) yang tidak memadai, praktik pemberian makanan
(pengasuhan) yang buruk, serta kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih
dan sanitasi (lingkungan), dan di desa ini kita sudah melakukan pencegahan salah satunya
dengan memperbaiki sanitasi seperti selokan yang bersih tidak ada sampah, saluran air yang
baik, serta tempat sampah yang tersedia agar masyarakat terhindar dari penyakit.” tegas Ibu Elis
“Stunting ini menjadi persoalan nasional,untuk itu dengan diadakannya kegiatan penyuluhan
ini diharapkan dapat memberikan manfaat, menambah pengetahuan warga Desa Amadanom agar
dapat melakukan pencegahan serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan
sehari-hari” jelas mahasiswa jurusan pendidikan kedokteran.
Kegiatan penyuluhan ini berlangsung dengan lancar mengingat antusiasme warga yang
cukup besar untuk menambah wawasan mereka tentang pentingnya mencegah stunting sejak
dini.