2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa;
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
7. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
2. Kewajiban Konsumen
Hak-hak dan kewajiban pelaku usaha diatur dalam Bab III tentang Hak dan
Kewajiban terdapat dalam Pasal 6 dan 7 UUPK. Hak-hak pelaku usaha dalam Pasal 6
UUPK adalah sebagai berikut:
b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad
tidak baik;
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan
dan pemeliharaan;
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
4. Kekhususan UUPK
UUPK 1999 dari segi substansi dan cakupan pengaturannya sangat berbeda
dengan semua peraturan perundang-undangan yang disebut di atas, yakni:
1. Undang-undang ini sifatnya lebih khusus memuat ketentuan-ketentuan yang
berhubungan tentang kepentingan konsumen. Yang diatur antara lain:
a. Asas dan tujuan perlindungan konsumen;
b. Hak dan kewajiban bagi masing-masing konsumen dan pelaku usaha;
c. Ketentuan-ketentuan tentang larangan bagi pelaku usaha;
d. Ketentuan-ketentuan tentang pelaku usaha;
e. Ketentuan tentang pencantuman klausul baku;
f. Pembinaan dan pengawasan dalam perlindungan konsumen;
g. Penyidikan dengan sistem PPNS secara khusus di bidang perlindungan
konsumen;
h. Ketentuan sanksi administratif dan sanksi pidana.
2. Cakupan UU ini pun lebih komprehensif. Menintroduksi beberapa instusi baru
dalam lapangan perlindungan konsumen, yakni:
a. Ketentuan tentang pembentukan Badan Perlindungan Konsumen Nasional
sebagai institusi yang berfungsi memberikan saran dan pertimbangan
kepada pemerintah;