Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

ROLE PLAY
DISCHARGE PLANNING

DISUSUN OLEH:KELOMPOK 1

1. Fitya Ardiyanti, S.Kep 206410019


2. Khoirunnisa, S.Kep 206410028
3. Ricko Armando, S.Kep 206410043
4. Cindy Rahayu Putri, S.Kep 206410012
5. Johana Susilowati, S.Kep 206410026
6. Devi Pratiwi, S.Kep 206410015
7. Achmad Gilang A, S.Kep 206410002
8. Sakanun Eka N, S.Kep 206410046

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Role Play Discharge Planning Profesi Ners Stase Manajemen


STIKESICMe Jombang di Ruang Bima telah diteliti dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
KELOMPOK 1

1. Fitya Ardiyanti, S.Kep 206410019


2. Khoirunnisa, S.Kep 206410028
3. Ricko Armando, S.Kep 206410043
4. Cindy Rahayu Putri, S.Kep 206410012
5. Johana Susilowati, S.Kep 206410026
6. Devi Pratiwi, S.Kep 206410015
7. Achmad Gilang A, S.Kep 206410002
8. Sakanun Eka N, S.Kep 206410046

Jombang, Mei 2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Hindyah Ike, S.Kep.,Ns.,M.Kep NIK: Lilik Asrumi, S.Kep.,Ns


011984150420081039 NIP.197611272010012007

Kepala Ruangan Bima RSUD Jombang

Niken Sri Wahyuni, S.Kep.,Ns


NIP.19800827200512005
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Discharge planning yang baik merupakan suatu proses yang terfokus
dan terkoordinasi dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberikan
kepastian bahwa klien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh
perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan rumah sakit(Potter dan
Perry, 2005). Kebutuhan pasien dalam perencanaan pulang bervariasi
karena beberapa pasien memiliki kebutuhan yang kompleks, sementara
pasien yang lain lebih sederhana. Perawat memiliki peran penting dalam
perencanaan pulang karena perawat paling banyak berinteraksi dengan
pasien (Graham, Gallagher dan Bothe, 2013). Jika perawat gagal dalam
memberikan discharge planning, maka akan berisiko pada beratnya penyakit
yang dialami pasien, ancaman hidup dan disfungsi fisik (Nursalam dan
Efendi, 2009).
Hasil penelitian (Kumalasari, 2014) menunjukkan bahwa tidak semua
penyampaian discharge planning diberikan dengan lengkap akibat
banyaknya pasien dengan berbagai diagnosa, kurangnya jumlah tenaga,
serta tingginya rutinitas petugas, sehingga sebagian besar pasien
mendapatkan discharge planning yang kurang lengkap. Pemberian
informasi dalam discharge planning yang kurang optimal dapat
menyebabkan pasien kurang mengerti yang harus dilakukan setelah pulang
sehingga perawatan berkelanjutan akan terhambat (Herniyatun dan
Sudaryani, 2009). Tingginya angka kepuasan pasien yang mendapat
pendidikan kesehatan dalam program discharge planning menunjukkan
bahwa perawat telah melakukan pendidikan kesehatan persiapan pulang
pasien sesuai dengan dimensi penilaian kepuasan pasien, begitu pula
sebaliknya jika angka kepuasan pasien rendah maka perawat belum
melaksanakan discharge planning dengan optimal (Herniyatun dan
Sudaryani, 2009).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa dan perawat di ruang Bima RSUD Jombang mampu
menerapkan discharge planning dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
b. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
c. Memprioritaskan masalah untuk discharge planning
d. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.
e. Melaksanakan discharge planning
f. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge
planning
g. Pendokumentasian discharge planning

1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di
rumah.
b. Meningkatkan kemampuan pasien dalam kesiapan melakukan
perawatan di rumah.
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam
memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan klien.
2. Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat
dengan pasien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada
penyembuhan pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan
perawatan di rumah.
d. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada pasien
saat di rumah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Discharge Planning Perencanaan pelaksanaan discharge planning


adalah suatu dokumentasi untuk menyelesaikan masalah, tujuan, dan
intervensi pasien yang akan pulang dan asuhan keperawatan saat pasien di
rumah. 1. Langkah-langkah dalam perencanaan pulang

2.2 Pra Discharge Planning


1. PP mengidentifikasikan pasien yang direncanakan untuk pulang.
2. PP melakukan identifikasi kebutuhan pasien yang akan pulang.
3. PP membuat perencanaan pasien pulang.
4. Melakukan kontrak waktu dengan pasien dan keluarga.

2.3 Tahap pelaksanaan Discharge Planning


1. Menyiapkan pasien dan keluarga, peralatan, status, kartu dan lingkungan.
2. PP dibantu PA melakukan pemeriksaan fisik sesuai kondisi pasien.
3. PP memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan pasien dan
keluarga untuk perawatan di rumah tentang : aturan diet, obat yang harus
diminum di rumah, aktivitas, yang harus di bawa pulang, rencana
kontrol, yang perlu di bawa saat kontrol, prosedur kontrol, jadwal pesan
khusus.
4. PP memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk mencoba
mendemonstrasikan pendidikan kesehatan yang telah diajarkan.
5. PP memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
bila belum mengerti.
2.4 Tahap post pelaksanaan Discharge Planning
1. Karu melakukan evaluasi terhadap perencanaan pulang
2. Karu memberikan reinforcement atau reward kepada pasien dan keluarga
jika dapat melakukan dengan benar apa yang sudah dilaksanakan.
3. Follow up

2.5 Alur Discharge Planning

1. Menyambut kedatangan pasien.


2. Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan
Pasien MRS & denah ruangan.
3. Memperkenalkan pasien pada teman
sekamar, perawat, dokter & tenaga
kesehatan yang lain.
4. Melakukan pengkajian keperawatan

1. Pemeriksaan klinis & pemeriksaan


penunjang yang lain.
Pasien selama di Rs 2. Melakukan asuhan keperawatan.
1. Perawat
3. Penyuluhan kesehatan : penyakit, 2. Dokter
perawatan, pengobatan, diet,
3. Tim Kesehatan
aktivitas, kontrol.
lain

Pasien KRS
Perencanaan Pulang

Program HE : Lain – lain


1. Pengobatan / kontrol. Surat kontrol
2. Kebutuhan nutrisi Resep
3. Aktivitas & istirahat Sisa obat
4. Perawatan di rumah Foto

Monitoring oleh petugas


kesehatan & keluarga
1. Kontrol RS
2. Home Care
2.6 Tahapan Discharge Planning
Penanggung jawab : Ricko Armando

Tujuan :
1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan social
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
3. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien

Rencana Strategi :
a. Mendiskusikan sistem pendokumentasian kegiatan discharge planning
dengan Kepala Ruang
b. Membuat format pendokumentasian discharge planning.
c. Membuat petunjuk teknis pengisian format discharge planning.
d. Merencanakan jadwal pelaksanaan discharge planning pada pasien baru
datang, selama perawatan dan akan pulang.
e. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada pasien baru datang, selama
perawatan dan akan pulang.
f. Melaksanakan pendokumentasian discharge planning dengan benar.
g. Evaluasi sistem pelaksanaan discharge planning yang telah dilakukan.
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Topik : Discharge planning klien dengan diagnose medis


Diabetes Melitus
Hari/ tanggal : Kamis, 27 Mei 2021
Pukul : 10.00 WIB
Pelaksana : KARU, PP, PA
Tempat : Ruang Bima
Sasaran : Pasien 3B

3.2. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Ricko Armando
Kepala Ruangan : Cindy Rahayu
PP : Devi Pratiwi dan Johana Susilowati
PA : Gilang Aditya dan Fitya Ardianti
Dokumentasi : Khoirunnisa dan Sakanun

3.1 Metode
Roleplay

3.3 Hal-hal yang perlu diberikan dalam perencanaan pulang


1. Komponen perencanaan pulang
a. Perawatan di rumah
b. Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, waktu kontrol,
tempat control
c. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
d. Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara
pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.
e. Obat-obatan yang dihentikan
f. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun
tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan
menyimpan obat tersebut.
g. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien
waktu pulang.
h. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
2. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
a. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang
diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan
meningkatkan pengetahuan klien serta keluarga.
b. Program pulang bertahap.
c. Melatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain
yang dilakukan klien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
d. Rujukan.
e. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga
dapat mengetahui perkembangan klien di rumah.
3.4 Instrumen
a. Status klien
b. Lembar discharge planning (terlampir)
c. Leaflet (terlampir)
d. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.

3.5 Mekanisme Kegiatan


Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Karu mengucapkan salam kemudian 10 Nurse Karu
menanyakan bagaimana persiapan menit Station PP
Ketua Tim untuk pelaksanaan PA
discharge planning
2. PP sudah siap dengan status klien dan
format discharge planning
3. Menyebutkan masalah-masalah klien.
4. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada klien dan keluarga.
5. Karu memeriksa kelengkapan
discharge planning
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara discharge 30 Nurse Karu
Discharge planning. menit station PP
Planning 2. PP dibantu PA menyampaikan PA
pendidikan kesehatan, dan menjelaskan Anggota
tentang : lain
a. Definisi
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan penatalaksanaan
3. Menjelaskan aturan pengobatan, dan Bed
rencana kontrol setelah pulang dari Pasien
Rumah Sakit saat ada keluhan atau
sesuai jadwal kontrol.
4. Cara minum obat, perawatan di rumah
5. PP menanyakan kembali kepada klien
dan keluarga tentang materi yang telah
disampaikan.
6. PP mengucapkan terima kasih.
7. Pendokumentasian. Nurse
8. Timbal balik antara Karu, PP, dan PA Station
dengan keluarga klien.

3.6 Kriteria evaluasi


1. Evaluasi struktur
a. Persiapan pasien, peralatan, status, kartu dan lingkungan.
b. Penyusunan struktur pelaksanaan Discharge Planning
2. Evaluasi proses :
a. Discharge Planning dilaksanakan pada semua pasien pulang.
b. Materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Evaluasi hasil :
a. Terdokumentasinya pelaksanaan pasien pulang.
b. Pasien dan keluarga dapat mengetahui perawatan di rumah tentang :
aturan diet, obat yang harus diminum di rumah, aktivitas, yang harus
di bawa pulang, rencana kontrol, yang perlu di bawa saat kontrol,
prosedur kontrol, jadwal pesan khusus.
BAB IV

EVALUASI

1. Edukasi ke pasien tentang diet makanan kurang lengkap


2. Belum menjelaskan cara menghitung pembagian jam untuk minum obat,
seberti pagi jam 08.00, siang jam 16.00, dan malam jam 24.00
3. Belum menjelaskan tentang kegawat daruratan bahaya infeksi pada luka
4. Belum menjelaskan efek obat
5. Belum menjelaskn obat yg dikonsumsi (sebelum/sesudah makan)
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta

Brunner and Suddart 2003). Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai