Anda di halaman 1dari 6

Tugas kelompok Role play

Anggota

1. Agustin Puspa
2. Ai Vira
3. Firma Wahyu Ediyanto (11202085)
4. Haryani Ratna Dewi
5. Maysaroh
6. Sulistyowati
7. Sri Ustiati
8. Siti Suarsih
9. Tri Handayani

Contoh Kasus I :

Keluarga Bapak R adalah keluarga dengan anak remaja berusia 17 tahun. Bapak R
adalah seorang buruh bangunan, sedangkan Ibu S adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Akhir -
akhir ini Ibu S sering merasa gelisah karena melihat perkembangan anaknya. Beberapa hari
yang lalu Ibu S dipanggil guru BK karena anaknya sering bolos sekolah, sering bertengkar di
sekolah, dan memalak teman sekolahnya. Hal itupun Ibu S ceritakan kepada Bpk R sepulang
kerja sehingga membuat Bpk R langsung memarahi dan memukul anaknya setelah
mendengar kabar tersebut. Semenjak kejadian itu, anak mereka jarang pulang, hubungan
antara Bpk R dan Ibu S merenggang. Bpk R menyalahkan Ibu S karena kenakalan anaknya.
Ibu S meminta konselor untuk menangani permasalahan keluarganya

Narator : memperkenalkan anggota kelompok dan membacakan contoh kasus,


memulai role play

Ibu S : “menunjukkan perasaan gelisah “Aduh perasaan ku kok ga enak begini ya


kalua lihat pola perkembangan anak ku

Narator : cerita selanjutnya anak Ibu S. yang sering bertengkar dengan temannya,
membolos, dan memalak temannya.

Anak : ah….. emang enak banget deh gak pusing mikirin sekolah jam segini udah
bisa bolos …
Narrator : lewatlah teman satu sekolahnya yg sedang pulang sekolah

Anak Ibu S. : hey, bagi aku uang dong , buat beli rokok .

Teman anak : aduh aku ga ada uang nih pas banget buat naik angkot

Anak Ibu S. : ah… Bohong kamu mana uang mu , berani kamu sama aku, aku pukul juga
nih

Narator : anak Ibu S pun memukul temannya dan merampas uang temannya ,
sehingga temannya mengadu kepada guru BK, sehingga keesoka hari nya ibu
S. dan anak di panggil ke sekolah untuk mendapat bimbingan.

Narator : ibu S. sampai di sekolah

Ibu S. : assalamualaikum … ibu guru , saya dating memenuhi panggilan dari sekolah
tentang laporan mengenai anak saya.

Guru BK : waalaikummussalam ibu , oh iya ibu … silahkan duduk ibu , jadi begini ibu ,
saya selaku guru BK di sekolah ini , sudah sebgai tugas saya memantau dan
memberikan bimbingan terhadap siswa yang mempunyai perilaku
menyimpang di sekolah .

Ibu S : jadi bagai mana kelakuan anak saya di sekolah ibu… karena selama di rumah
anak saya tidak ada masalah, karena saya juga sering gelisah melihat anak
saya akhir-akir ini yang acuh dan cuek terhadap orang tua.

Guru Bk : baik ibu jadi saya akan jelaskan mengapa ibu dan putra di panggil ke
sekolah…. Putra ibu akhir-akhir ini sering bertengkar dengan temannya,
membolos dan memalak temannya…

Ibu S. : aduh ….. kenapa begini sih nak, apa bener kamu kaya gini kalua di sekolah ?

Narator : anak Ibu S. tidak berkata sepatah kata pun karena takut dengan ibu nya

Guru BK : begini saja ibu … supaya lebih nyaman saya akan saran kan ibu untuk
berkonsultasi dengan perawat keluarga, barangkali aka nada solusi dari
penyimpangan perilaku anak ibu , karena di sekolah saya sudah sering
memberikan peringatan terhadap anak ibu.
Ibu S. : baik bu … terimkasih banyak…. Saya akan komunikasikan dengan suami
saya…

Narator : sepulangnya dirumah ibu S. meceritakan jikalau hari ini dipanggil oleh guru
BK mengenai anak mereka yang menyimpang

Ibu S : pak …. Ibu mau cerita .. tapi bapak jangan marah dulu ya …

Bapak R : ada apa bu … bapak kan nggak pernah marah…

Ibu S. : bener ya pak… tadi ibu dipanggil kesekolah, anak kita suka bolon , berantem
dan malak temannya.

Bapak R. : Apaaaaa…….. , yang bener bu bener-bener keterlaluan itu anak mana


anaknya.

Narator : bapak yang sedang kecewa dan marah pun mencari anaknya dan segera
memarahi dan memukul anaknya atas perilaku anaknya tersebut. Semenjak
kejadian itu, anak mereka jarang pulang. Bpk R menyalahkan Ibu S karena
kenakalan anaknya

Narator : Setelah kejadian itu ibu S.pun mengatur jadwal kunjungan dengan perawat
konselor.

Narator : konselor pun datang kerumah sesuai jadwal pertemuan dengan seluruh
anggota keluarga lengkap

Konselor : asslamualaikum….

Ibu S : waalaikummussalam…

Konselor : eh…. Ibu silahkan masuk … silahkan duduk …

Ibu S. : sebentar saya panggilkan bapak dan anak saya …

Narator : Keluarga sudah berkumpul di ruang tamu

Konselor : selamat pagi bapak , ibu , adek , apakabar semuanya? perkenalkan nama
saya perawat konselor, saya datang kemari untuk memenuhi panggilan ibu
yang membutuhkan bantuan, atas permasalahan dalam keluarga ibu dan
bapak .
Bapak R. : baik pak saya ucapkan terimakasih atas kedatangannya,dan kesediaanya
untuk membantu permasalahan keluarga kecil kami..

Konselor : untuk memperjelas akar masalah dari keluarga ini saya akan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada bapak, ibu dan adek

Konselor : yang pertama saya akan bertanya kepada ibu bagai mana perasaan selama
ini mengurus rumah tangga

Ibu S. : sejujurnya ya pak … saya sebagai ibu rumah tangga saya sering merasa
cemas terhadap tingkahlaku anak saya belakangan ini, diamana saya tidak
bisa mengawasi anak saya terus meneerus karena saya harus membantu
Bapak mencari tambahan uang untuk kebutuhan sehari- hari.

Konselor :baik …. Selanjutnya saya akan bertanya pada adek , apa sih… perasaan yang
dirasakan sehingga adek bisa pengen bolos, lalu memalak temannya dan
berkelahi

Anak Ibu S. : sebenarnya saya merasa kurang di perhatikan oleh bapak dan ibu yang
selalu jarang dirumah dan jarang menayakan keadaan saya, sehingga saya
tidak ada tempet untuk mencurahkan perasaan saya , selain itu uang jajan
saya sedikit sekali sehingga saya suka memalak teman-teman agar keinginan
saya terpenuhi.

Konselor : baik selanjutnya pertanyaan untuk bapak … bagaimana perasaan bapak


dengan kondisi rumah tangga sekakrang ini

Bapak R : ya … sedih sekali dan kecewa ya bu… saya melihat kondisi anak saya ,
dimana saya berharap anak saya akan menjadi lebih baik, dengan saya
bekerja banting tulang untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Dimana
pekrjaan saya hanya buruh bangunan.

Konselor : baik … bapak, ibu, adek. Dari beberapa keterangan keluarga dapat saya
memberi masukan …

Bapak R : baik bu… silahkan.


Konselor : menurut kesimopulan saya pokok dari permasalahan keluarga ibu dan
bapaka adalah adek ini merasa kurang perhatian, dimana dia ingin
mencurahkan keluh kesahnya kepada orang terdekatnya tapi karena
kesibukan bapak dan ibu sehingga adek merasa kurang di perhatikan

Konselor : untuk adek… membolos , berkelahi dan memalak itu bukan perbuatan baik ,
dan akan menimbulkan permaslahan baru untuk adek dan keluarga.

Konselor : bagai mana perasaan bapak, ibu dan adek setelah mengungkapkan perasaan
masing- masing, dan perubahan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki
kondisi keluarga?

Bapak R. : saya ucapkan terimakasih banyak… saya merasa lega setelah masing masing
dari kami mengungkapkan perasaan masing-masing, untuk kedepannya saya
akan memperbaiki komunikasi dengan anak saya dan istri dan lebih
memantau keadaan keluarga saya. Untuk masalah keuangan saya harapkan
uttuk adak dan istri saya agar lebih mengerti dengan kondisi pekerjaan saya
yg hanya buruh bangunan diaman upahnya puntidak seberapa, untuk anak
saya sekolah yang baik supaya lebih baik dari bapaknya.

Ibu S. : saya juga merasa lega bu… sebagai ibu rumah tangga saya juga akan
memperbaiki komunikasi dengan anak saya dan lebih dekat dengan anak dan
suami.

Anak Ibu S. : saya juga merasa lega dan menyadari betapa sayang nya kedua orang tua
saya terhadap saya , untuk selanjutnya saya tidak akan berkelahi, membolos
dan memalak serta saya akan lebih rajin belajar suapaya saya menjadi orang
yang sukses.

Konselor : baik… saya rasa untuk pertemuan kalai ini saya rasa sudah cukup , semoga
tidak terulang lagi kejadian seperti ini, selalu dijaga komunikasi dalam
keluarga, saya ijin pamit , assalamualaikum.

Narator : PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai